TUGAS MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH GUNTUR ABDUL MUTHOLIB.S XI IPS 1
1. PERKEMBANGAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA 2 1.PERKEMBANGAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA 2.KERAJAAN HINDU BUDDHA DI INDONESIA 3.IMPERIALISME DAN KOLONIALISME DI INDONESIA
PENGARUH HINDU – BUDDHA di INDONESIA Perkembangan Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di Indonesia Perkembangan Tradisi Hindu – Buddha di Indonesia
Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu – Buddha di Indonesia Ajaran Buddha pertama kali disebarkan secara aktif oleh para biksu (dharmaduta) 3 Teori masuk dan berkembangnya ajaran Hindu ke Indonesia: Teori Brahmana (pendeta) - J.C. Van Leur Teori Ksatria (raja/bangsawan) - F.D.K. Bosch Teori Waisya (pedagang) - N.J. Krom
Perkembangan Tradisi Hindu – Buddha di Indonesia Fakta-fakta Proses Interaksi Masyarakat Indonesia dengan tradisi Hindu – Buddha Bidang Teknologi Teknologi Maritim (teknik pelayaran Teknologi Bangunan (pembangunan candi) Teknologi Pertanian (sistem irigasi) Bidang Pendidikan Pengenalan Tulisan (bahasa Sansekerta dan huruf Palawa) Karya-karya Sastra Bidang Sosial & Pemerintahan Pembagian masyarakat menurut sistem kasta Pembentukan sistem kerajaan yang dipimpin oleh para kepala suku Kepercayaan Dianutnya ajaran Hindu-Buddha sebagai agama baru masyarakat tanpa meninggalkan kepercayaan lama (animisme & dinamisme)
Sistem dan Struktur Sosial Kehidupan Sosial, Politik, Ekonomi, dan Budaya di Indonesia pada Masa Kerajaan-Kerajaan Hindu – Buddha Sistem dan Struktur Sosial Masyarakat HINDU Masyarakat BUDHA Stratifikasi sosial masyarakat disusun ke dalam empat kasta Kasta Brahmana (pendeta) Kasta Ksatria (kerabat raja) Kasta Waisya (pedagang/petani) Kasta Sudra (jelata) + Gol. Paria (non-Kasta) Struktur masyarakat dibagi ke dalam dua kelompok : Kelompok Bhiksu dan Bhiksuni Kelompok masyarakat umum
Sistem dan Struktur Ekonomi Kehidupan Sosial, Politik, Ekonomi, dan Budaya di Indonesia pada Masa Kerajaan-Kerajaan Hindu – Buddha Sistem dan Struktur Ekonomi Perdagangan Wilayah Indonesia menjadi salah satu mata rantai perdagangan dunia yang banyak disinggahi oleh para pedagang dari Cina dan India Tenaga Kerja Rakyat banyak yang dikerahkan sebagai tenaga kerja dalam pembangunan tempat-tempat suci (candi), istana, dan jalan-jalan. Penguasaan Tanah Seluruh lahan tanah dikuasai oleh kerajaan yang boleh dipergunakan untuk kepentingn rakyat Pajak Penghasilan kerajaan berasal dari pajak atau upeti yang diambil dari pajak tanah, perdagangan, pengrajin, dan usaha lain Transportasi Transportasi dilakukan dengan memakai pedati, kuda, kerbau dan perahu kayu bercadik dalam rangka perdagangan dan mobilitas penduduk
Sistem dan Struktur Birokrasi Kehidupan Sosial, Politik, Ekonomi, dan Budaya di Indonesia pada Masa Kerajaan-Kerajaan Hindu – Buddha Sistem dan Struktur Birokrasi Kerajaan SRIWIJAYA Struktur birokrasi menekankan pada bidang kemaritiman dengan kebijakan politik yang bertujuan untuk menguasai jalur dan pusat-pusat perdagangan Kerajaan PAJAJARAN Struktur birokrasi lebih terbuka dengan raja sebagai penguasa tertinggi yang dibantu oleh mangkubumi dan putra mahkota. Urusan daerah dipegang oleh raja daerah yang otonom. Perdagangan diurus oleh 6 syahbandar. Kerajaan MAJAPAHIT Struktur birokrasi lebih terdesentralisasi. Raja sebagai penguasa tertinggi dibantu oleh sejumlah Bhatara Saptaprbhu (penasehat). Kebijakan raja dilaksanakan oleh Rakryan Mahamantri Katrini, kemudian kepada Rakryan Mantri ri Pakira-kiran, Dharmadhyaksa, dan Dharmma-upapatti.
KERAJAAN-KERAJAAN HINDU – BUDDHA DI INDONESIA Kerajaan Kutai Kerajaan Tarumanegara Kerajaan Holing Kerajaan Melayu Kerajaan Sriwijaya Kerajaan Mataram Kuno Kerajaan Medang Kemulan Kerajaan Kediri Kerajaan Bali Kerajaan Pajajaran Kerajaan Majapahit Kerajaan Singasari Keberlanjutan Tradisi Hindu – Buddha Setelah Keruntuhan Kerajaan-Kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia
Kerajaan Tarumanegara Kehidupan Politik Berdasarkan prasasti Ciaruteun diketahui bahwa Purnawarman dikenal sebagai raja yang gagah berani dan digambarkan seperti Dewa Wisnu. Kehidupan Ekonomi Berdasarkan prasasti Tugu tentang penggalian sungai Gomati dan Chandrabhaga, disimpulkan bahwa pertanian dan perikanan dengan sistem irigasi sudah dikenal pada saat itu. Peternakan sapi dan kerbau juga sudah dikenal rakyat. Kehidupan Sosial Susunan masyarakat sudah teratur dengan dibagi ke dalam sistem kasta. Kehidupan Budaya dan Agama Berdasarkan berita Cina, bahasa masyarakat yang dipakai adalah bahasa Kun-lun yang merupakan campuran bahasa lokal dengan Sansekerta dan berhuruf Palawa. Menurut berita Fa-Hsien, di Tarumanegara terdapat tiga agama Buddha, Hindu dan agama “kotor” (agama asli)
Kerajaan Holing Kehidupan Politik Kehidupan Ekonomi Kehidupan Sosial Kerajaan Holing dipimpin oleh Ratu Sima yang dikenal sangat keras, namun berlaku adil dan bijaksana. Hubungan luar negeri sudah berlangsung baik dengan saling mengirim utusan Kehidupan Ekonomi Kegiatan perekonomian bertumpu pada sektor perdagangan yang berpusat pada pasar dan ditumpu oleh kegiatan pelayaran Kehidupan Sosial Lembaga kerajaan dan lembaga kemasyarakatan memiliki fungsi dan tanggung jawab yang jelas. Hukum dan undang-undang sangat dipatuhi rakyat. Kehidupan Budaya dan Agama Didasarkan pada informasi pendeta Cina, I-Tsing, rakyat Holing sebagian besar menganut agama Buddha.
Kerajaan Melayu Kehidupan Politik Kehidupan Ekonomi Berdasarkan banyaknya peninggalan berupa arca dan candi, kerajaan Melayu diperkirakan berpusat di Jambi, tepatnya di tepi sungai Batanghari. Pada abad XIV Adityawarman, putra Adyawarman memerintah dan kemudian digantikan oleh anaknya bernama Anangwarman. Kehidupan Ekonomi Kerajaan Melayu memegang peranan penting dalam dunia pelayaran dan perdagangan antara India dan Cina dengan daerah-daerah di Indonesia bagian Timur Kehidupan Budaya dan Agama Penduduk kerajaan Melayu memeluk agama Buddha, hal ini terlihat dari kiriman hadiah berupa patung Amoghapasa bercorak Buddha yang diberikan Raja Kertanegara (Singasari).
Kerajaan Sriwijaya Kehidupan Politik Kehidupan Ekonomi Sriwijaya mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa yang mampu meluaskan wilayahnya sampai dengan Semenanjung Malaya, selat Malaka dan laut Cina Selatan. Kehidupan Ekonomi Letak geografis Sriwijaya sangat ideal sebagai pusat perdagangan internasional. Sebagai kerajaan Maritim, Sriwijaya adalah daerah metropolitan yang didatangi oleh orang dari berbagai penjuru dunia. Kehidupan Sosial Masyarakat Sriwijaya bersifat terbuka dan majemuk, sehinga memungkinkan terjadinya interaksi sosial antara para pedagang asing dengan penduduk. Kehidupan Budaya dan Agama Sriwijaya juga menjadi pusat pendidikan agama Buddha pada abad ke-9 M dikarenakan hubungan yang baik dengan India dan Cina.
Kerajaan Mataram Kuno (Dinasti Sanjaya dan Syailendra) Kehidupan Politik Terdapat dua dinasti yang berkuasa atas Mataram Kuno yang terletak di pedalaman Jawa Tengah pada sekitar abad ke-8, yaitu dinasti Sanjaya yang berpusat di utara dan dinasti Syaelendra di selatan Kehidupan Ekonomi Karena terletak di pedalaman, masyarakat Mataram Kuno bekerja di sektor agraris dengan didukung oleh peternakan, kerajinan dan perdagangan. Perdagangan dilakukan di pasar menurut perhitungan hari pasaran Jawa (Kliwon, Legi, Pahing, Pon dan Wage) Kehidupan Sosial Mataram Kuno terbuka dengan dunia luar dan memiliki perdagangan luar negeri yang ramai. Para saudagar asing (dari Cina) juga banyak yang bermukim dengan membayar pajak. Kehidupan Budaya dan Agama Dinasti Sanjaya umumnya beragama Hindu dengan peninggalan berupa Candi Prambanan. Dinasti Syelendra yang beragama Buddha Mahayana dengan peninggalan Candi Borobudur.
Kerajaan Medang Kemulan Kehidupan Politik Medang Kamulan diperkirakan terletak di muara Sungai brantas, Jawa Timur. Pendirinya adalah Mpu Sindok yang memindahkan Mataram Kuno dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Raja terkenalnya adalah Airlangga. Kehidupan Ekonomi Kegiatan ekonomi berupa pelayaran dan perdagangan dengan komoditi berupa porselin, beras, daging dan kayu. Mpu Sindok juga membangun sebuah bendungan untuk keperluan irigasi dan pemeliharaan ikan. Kehidupan Sosial Kerajaan bersistem feodal dengan struktur masyarakat yang tersusun hirarkis mulai dari keluarga raja, bangsawan/ birokrat, kemudian rakyat kecil seperti petani, pedagang dan nelayan. Kehidupan Budaya dan Agama Pembebasan pajak dilakukan atas daerah yang harus memelihara sebuah bangunan suci, daerah ini biasanya disebut desa perdikan atau Sima.
Kerajaan Kediri Kehidupan Politik Kehidupan Ekonomi Kehidupan Sosial Pendiri Kediri adalah Raja Sri Jayawarsha. Raja yang terkenal adalah Jayabhaya yang merupakan sastrawan aliran kejawen dan juga peramal. Kediri berakhir pada masa Kertajaya karena diserang oleh Ken Arok. Kehidupan Ekonomi Perekonomian berpusat pada pertanian dan perdagangan berupa kerajinan emas, beras, gading dan cendana. Kehidupan Sosial Raja memberi perhatian besar kepada rakyat melalui pemberian penghargaan, pembangunan irigasi untuk persawahan, dan perlindungan serta kebebasan kepada para sastrawan. Kehidupan Budaya dan Agama Kediri cukup banyak menghasilkan karya sastra, seperti Bharatayudha, Arjuna Miwaha, Jangka Jayabaya, Smaradhana, dan Wrttasancaya, karena para sastrawan sangat dihormati kedudukannya.
Kerajaan Singasari Kehidupan Politik Kehidupan Ekonomi Singasari didirikan oleh Ken Arok dengan membentuk dinasti baru bernama Rajasa. Raja terbesarnya adalah Kertanegara yang melakukan ekspedisi Pamalayu dalam rangka menghambat ekspansi kekaisaran Cina. Kehidupan Ekonomi Perekonomian masyarakat berpusat pada pertanian, perdagangan, dan kerajinan. Perdagangan antarpulau dan internasional berlangsung ramai dengan dikunjungi oleh banyak pedagang asing. Kehidupan Sosial Masyarakat terdiri atas keluarga raja, kaum bangsawan, dan rakyat umum. Terdapat pula kaum tetua agama, yaitu para pendeta Hindu maupun Buddha. Kehidupan Budaya dan Agama Kehidupan agama dan kebudayaan berkembang karena didorong oleh kemakmuran rakyat. Hal ini dibuktikan oleh adanya hasil-hasil kesenian.
Kerajaan Bali Kehidupan Politik Kehidupan Ekonomi Kehidupan Sosial Kerajaan Bali memiliki hubungan yang sangat erat dengan kerajaan-kerajaan Hindu di pulau Jawa. Kerajaan Bali pernah ditaklukkan oleh Raja Sanjaya. Bali juga pernah melakukan pernikahan politik dengan Dinasti Isyana antara Raja Udayana dan cicit Mpu Sindok yang kemudian melahirkan Airlangga. Kehidupan Ekonomi Kegiatan ekonomi sebagian besar masyarakat bercorak agraris, serta adapula kegiatan ternak, berburu dan perkebunan. Perdagangan antarpulau dengan Jawa juga berkembang. Kehidupan Sosial Masyarakat disusun ke dalam kasta yang tak seketat di India dengan nama Catur Warna ditambah dengan kelompok Wong Majapahit. Terdapat pula pembagian tugas jabatan seperti: Panulisan, Banjar< Nayaka, dan Caksu. Kehidupan Budaya dan Agama Masayarakat sebagian besar menganut agama Hindu dan sebagian lagi beragama Buddha. Kesenian dibagi menjadi dua, yakni seni kraton dan seni rakyat. Sastra tradisional Bali ditulis dalam daun lontar atau kropak.
Kerajaan Pajajaran Kehidupan Politik Kehidupan Ekonomi Kerajaan Pajajaran terletak di Pasundan dengan didirikan oleh Raja Sena. Pelabuhan terbesar di Pajajaran, Sunda Kelapa, diserang oleh Fathillah pada tahun 1527. Kemudian Pajajaran runtuh setelah diserang kerajaan Banten pada tahun 1579. Kehidupan Ekonomi Pajajaran adalah kerajaan yang besar dan makmur dengan mengandalkan usaha pertanian dan perdagangan. Masyarakat terdiri atas berbagai golongan yang didasarkan pada lebih dari 10 jenis pekerjaan. Kehidupan Sosial Struktur masyarakat bertingkat mulai dari keluarga raja, kemudian golongan bangsawan (mantri, bayangkara, hulu jurit, pemarang, dan nunangganan dan golongan cendekiawan (memen/dalang, pujangga, pandita dan juru bahasa). Kehidupan Budaya dan Agama Selain berkembang ajaran Hindu dan Buddha sejak abad ke-8 sampai 16, masyarakat Pajajaran juga tetap menganut sistem kepercayaan tradisionalnya.
Kerajaan Majapahit Kehidupan Politik Kehidupan Ekonomi Didirikan oleh Raden Wijaya setelah Singasari mengalami kehancuran. Majapahit mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada dengan menguasai hampir seluruh wilayah Indonesia. Kehidupan Ekonomi Majapahit memiliki tanah subur yang menghasilkan padi, lada, dan hasil pangan yang lain, Serta menghasilkan kain, garam, dan hasil-hasil laut. Pada masa Hayam Wuruk, sebagian pajak dan upeti digunakan untuk pembuatan irigasi. Kehidupan Sosial Kehidupan sosial cukup rumit karena memiliki wilayah kekuasaan yang sangat besar. Rakyat umum biasanya dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan. Kehidupan Budaya dan Agama Hindu dan Buddha adalah agama paling dominan dan dapat saling bertoleransi bahkan menimbulkan sinkretisme. Majapahit juga menghasilkan banyak kesusteraan besar, yakni Negarakertagama, Sutasoma, dan Arjunawiwaha.
Keberlanjutan Tradisi Hindu – Buddha Setelah Keruntuhan Kerajaan-Kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia Faktor-faktor yang mempengaruhi memudarnya Tradisi Hindu – Buddha di Indonesia antara lain: Tidak dimilikinya model suksesi kepemimpinan yang dapat memunculnya pemimpin yang hebat Lemahnya pengelolaan kerajaan Hindu-Buddha, baik dalam bidang ekonomi, politik dan birokrasi. Pengaruh penyebaran Islam yang kuat dan mulai munculnya kerajaan-kerajaan Islam
Keberlanjutan Tradisi Hindu – Buddha Setelah Keruntuhan Kerajaan-Kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia Kemunduran Kerajaan Hindu – Buddha di Indonesia tidak serta merta menghilangkan unsur budaya Hindu – Buddha. Antara Islam dan tradisi Hindu-Buddha telah terjadi akulturasi kebudayaan seperti yang terlihat pada upacara sekaten dan bentuk atap masjid yang berundak-undak. Hingga saat ini masih terdapat tradisi Hindu yang dianut oleh masyarakat di Bali, serta tradisi Buddha di Candi Borobudur.
PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT
Pengertian Kolonialisme : usaha untuk melakukan sistem permukiman warga dari suatu negara di luar wilayah negara asalnya. Imperialisme : usaha memperluas wilayah kekuasaan atau jajahan keluar wilayah negara asalnya.
Kedatangan Cornelis de Houtman
Latar belakang kedatangan bangsa barat ke indonesia What: (latar belakang) Indonesia negara dengan SDA yang melimpah Kekayaan Why: (Alasan) Orang-orang Eropa memiliki tujuan 3G (Gold, Glory, Gospel) Kejayaan Penyebaran Kristen Who: (Orang-orangnya) Portugis Spanyol Belanda Inggris
Latar belakang kedatangan bangsa barat ke indonesia Kebijakan belanda di indonesia What: (latar belakang) Indonesia negara dengan SDA yang melimpah Berdirinya VOC tahun 1602 Tujuan berdirinya VOC Menciptakan persaingan yang sehat antara pedagang Belanda Memperkuat kedudukan Belanda dalam perang Membantu Belanda melawan Spanyol Why: (Alasan) Orang-orang Eropa memiliki tujuan 3G (Gold, Glory, Gospel) VOC semakin kuat karena adanya hak octrooi
Latar belakang kedatangan bangsa barat ke indonesia Kebijakan belanda di indonesia Kepemimpinan voc di indonesia What: (latar belakang) Indonesia negara dengan SDA yang melimpah Berdirinya VOC tahun 1602 Kejam dan Sewenang-wenang Tujuan berdirinya VOC Menciptakan persaingan yang sehat antara pedagang Belanda Memperkuat kedudukan Belanda dalam perang Membantu Belanda melawan Spanyol Melakukan politik devide et impera OR adu domba Why: (Alasan) Orang-orang Eropa memiliki tujuan 3G (Gold, Glory, Gospel) Banyak pegawai VOC yang korupsi Kas Keuangan VOC kosong karena membiayai perang VOC bangkrut
Belanda menjajah Indonesia Menghindari persaingan tidak sehat antar pedagang Belanda. Memperkuat kedudukan Belanda dalam persaingan dengan pedagang Eropa dan Asia. Membantu pemerintah Belanda dalam menghadapi Spanyol. Belanda menjajah Indonesia Masa VOC (Vereenidge Oost Indische Compagnie) Masa VOC berkuasa di Indonesia disebut “masa kompeni”. Tujuan didirikan VOC :
Belanda menjajah Indonesia Monopoli perdagangan di daerah antara Tanjung Harapan dan selat Magelhaens, termasuk Indonesia. Boleh mengadakan perjanjian dengan kerajaan setempat. Membentuk angkatan perang sendiri. Membuat mata uang sendiri. Mengangkat pegawai yang dibutuhkan Berhak mengumumkan perang. Belanda menjajah Indonesia Pemerintah Belanda memberi hak khusus (octrooi) dan kekuasaan yang luas kepada VOC. Hak VOC antara lain:
2. Tindakan VOC. Gubernur Jenderal Pertama VOC Pieter Both (1610-16140),berkuasa di Jayakarta. Hubungan dagang semula lancar berubah memburuk setelah VOC dipimpin oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterzoon Coen (1619-1623 dan 1627-1629). Gubernur Jenderal Pertama VOC Pada abad ke 18, VOC mengalami kemunduran, ditandai dengan kondisi keuangan yang merosot sampai mengalami kebangkrutan Terbentuknya Pemerintahan Kolonial.
Penyebab kemunduran VOC Banyaknya pegawai yang korupsi Rendahnya kemampuan VOC dalam memantau monopoli perdagangan Perlawanan rakyat secara terus menerus dari berbagai daerah di Indonesia Pada 31 Desember 1799, VOC resmi dibubarkan. Seluruh kekuasaan diambil oleh pemerintahan Belanda. Ketika VOC mengalami krisis dana, di Benua Eropa sedang berlangsung Perang Koalisi (tahun 1792-1797). Perancis dibawah pimpinan Napoleon Bonaparte dapat mengalahkan Austria, Rusia, Inggris, Spanyol, Sardinia, dan Belanda. Setelah itu, Belanda diambil alih oleh Perancis. Bentuk pemerintahan kerajaan pun diubah ke dalam bentuk Republik dengan nama Bataafsche Republiek (Republik Bataaf) Pemerintah Belanda mengangkat Gubernur Jenderal yang berkuasa di Indonesia, lahirlah pemerintah Kolonial Hindia Belanda di Indonesia. Napoleon Bonaparte
Masa Daendels (1808-1811) Louis Napoleon Bonaparte, penguasa negeri Belanda mengangkat Herman Willem Daendels sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Tugas utamanya : Mempertahankan P. Jawa dari ancaman Inggris. Mengatur pemerintahan di Indonesia. Langkah yang ditempuh: Melakukan pembangunan fisik: membangun pabrik senjata di Semarang membangun benteng pertahanan membangun pangkalan armada laut di Merak dan Ujung Kulon membangun jalan raya Anyer-Panarukan sepanjang 1.000 km, yang disebut “Jalan Raya Daendels” Upaya Daendels melakukan pembangunan fisik melahirkan kerja paksa atau kerja rodi, yang menyengsarakan rakyat Indonesia.
Peta jalan raya Anyer-Panarukan Anyer- Serang- Tangerang- Jakarta- Bogor- Sukabumi- Cianjur- Bandung- Sumedang- Cirebon- Brebes- Tegal- Pemalang- Pekalongan- Kendal- Semarang- Demak- Kudus- Rembang- Tuban- Gresik- Surabaya- Sidoarjo- Pasuruan- Probolinggo- Panarukan.
Masa Daendels (1808-1811) Melakukan pembangunan ekonomi: memungut pajak hasil bumi dari rakyat (Contingenten) menjual tanah negara kepada pihak swasta asing mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi (Prianger Stelsel) mewajibkan rakyat pribumi menjual hasil panennya hanya kepada Belanda dengan harga murah Daendels mendapat kritikan tajam dari berbagai pihak, hingga digantikan oleh Gubernur Jenderal Janssens.
Masa Janssens Pemerintah Janssens sangat lemah, sehingga dimanfaatkan Inggris untuk menyerang dan menguasai wilayah Indonesia. Janssens menyerah pada 18 September 1811. Perjanjian penyerahan kekuasaan Belanda kepada Inggris dikenal dengan nama Kapitulasi Tuntang, yang berisi: Pulau Jawa yang dikuasai Belanda harus diserahkan kepada Inggris Semua tentara Belanda di Hindia Belanda ditawan oleh Inggris Orang-orang sipil Belanda dapat dipekerjakan pada pemerintahan Inggris Semua utang piutang Belanda di Hindia Belanda tidak ditanggung oleh Inggris
Inggris menjajah Indonesia (1811-1816) Lord Minto selaku Gubernur East India Company (EIC) yang berkedudukan di India menugaskan Thomas Stamford Raffles untuk menjadi penguasa baru di wilayah bekas Hindia Belanda. Kebijakan Raffles di bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya (Lihat Tabel!!!) Ketika Raffles mulai berkuasa, di Eropa terjadi perubahan politik. Dalam Perang Koalisi yang terakhir (1813-1814) Perancis menderita kekalahan dari Inggris dan sekutunya.
Kebijakan Raffles di bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya Memberlakukan sistem pemungutan sewa tanah (landrent system) dengan cara pemungutan pajak perorangan. Mewajibkan petani membayar sewa tanah dalam bentuk uang. Pemungutan pajak tanah untuk semua hasil penanaman sawah Mengangkat para Bupati menjadi pegawai negeri untuk memungut pajak tanah
Kebijakan Raffles di bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya Memberlakukan sistem pemungutan sewa tanah (landrent system) dengan cara pemungutan pajak perorangan. Mewajibkan petani membayar sewa tanah dalam bentuk uang. Pemungutan pajak tanah untuk semua hasil penanaman sawah Mengangkat para Bupati menjadi pegawai negeri untuk memungut pajak tanah Bidang Sosial Menghapus sistem monopoli. Menghapus sistem perbudakan. Menghapus penyerahan wajib dan sistem kerja paksa. Membagi pulau Jawa menjadi 16 Karisidenan.
Kebijakan Raffles di bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya Bidang Sosial Memberlakukan sistem pemungutan sewa tanah (landrent system) dengan cara pemungutan pajak perorangan. Mewajibkan petani membayar sewa tanah dalam bentuk uang. Pemungutan pajak tanah untuk semua hasil penanaman sawah Mengangkat para Bupati menjadi pegawai negeri untuk memungut pajak tanah Menghapus sistem monopoli. Menghapus sistem perbudakan. Menghapus penyerahan wajib dan sistem kerja paksa. Membagi pulau Jawa menjadi 16 Karisidenan. Bidang Budaya Merintis pembangunan Kebun Raya Bogor. Menulis buku berjudul “The History of Java”. Menemukan jenis bunga Rafflesia arnoldi (bunga bangkai) di hutan pedalaman Bengkulu.
Kolonial Belanda Berkuasa Kembali di Indonesia Konvensi London Tahun 1814 Pemerintah Belanda Berkuasa Kembali Kondisi ekonomi belanda masih sangat lemah karena kas keuangannya dalam keadaan kosong Penyebabnya adalah: Banyaknya utang luar negeri negara Belanda. Besarnya pengeluaran biaya perang di Eropa maupun di beberapa daerah di Indonesia, seperti Perang Diponegoro yang menguras kas negara Belanda.
Masa Sistem Tanam Paksa Istilah tanam paksa berasal dari bahasa Belanda, yaitu cultuurstelsel (sistem penanaman atau aturan tanam paksa). Pencetus ide sekaligus pelaksananya adalah Johannes Van Den Bosch yang kemudian menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Isi Aturan Tanam Paksa Tuntutan kepada rakyat agar menyediakan tanah pertanian tidak melebihi 20% (seperlima) bagian tanahnya untuk jenis tanaman perdagangan. Pembebasan tanah yang disediakan untuk tanam paksa. Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian dapat menggantinya dengan bekerja di pabrik milik Belanda. Waktu mengerjakan tanaman untuk tanam paksa tidak boleh lebih dari waktu tanam padi. Kelebihan hasil produksi dikembalikan kepada rakyat. Kerusakan ditanggung oleh pemerintah Belanda
Pelaksanaan Tanam Paksa Tanah yang digunakan untuk tanam paksa sepertiga bahkan setengah apalagi tanah yang subur Petani masih harus membayar pajak Rakyat bekerja melebihi seperlima tahun Waktu petani lebih banyak tersita untuk sistem tanam paksa sehingga kegiatan pertanian terbengkalai Kelebihan hasil produksi tidak dikembalikan kepada rakyat Kegagalan panen ditanggung oleh petani
Tabel 2. Dampak Aturan Tanam Paksa Bagi Pemerintah Belanda Bagi Rakyat Indonesia Dapat mengatasi kesulitan keuangan. Dapat melunasi utangnya. Keuangan Belanda mengalami surplus (keuntungan). Perusahaan Nederlandsche Handel Maatschappij (NHM) mendapat keuntungan yang melimpah. Sisi Positif (+): Petani mengenal jenis tanaman baru dari luar negeri. Petani mengetahui daerah yang sesuai untuk jenis tanaman tertentu. Petani mengetahui cara mengolah tanah dan memelihara tanaman ekspor. Pasar internasional mengetahui hasil tanaman perdagangan Indonesia. Sisi negatif (-): Lahan pertanian rakyat menjadi terbengkalai karena tidak terurus. Gagal panen pertanian rakyat, sehingga petani rugi. Timbul kelaparan, kemiskinan, kematian. Mental bangsa turun karena selalu tertekan
Masa Liberalisme Tahun 1870 Pemerintah Hindia Belanda Menjalankan Politik Pintu Terbuka Indonesia terbuka bagi para pengusaha swasta (kapitalis) dalam menanmkan modalnya untuk usaha Politik Ini Berlangsung Antara Tahun 1870-1900 zaman berpaham kebebasan (liberalisme). Undang-undang yang diberlakukan kepada para pengusaha = 1. Undang-undang Agraria (Agrarische Wet) semua tanah yang terdapat di Indonesia adalah milik pemerintah Hindia Belanda Dengan demikian, pihak swasta dapat menyewa tanah yang tidak digunakan petani dalam kurun waktu 50-75 tahun untuk perkebunan, pertambangan, perindustrian, dan perdagangan. Tujuan : melindungi petani agar tanahnya tidak lepas dari tangan mereka atau jatuh ke tangan para pengusaha. Undang-undang yang diberlakukan kepada para pengusaha =Undang-undang Gula (Suiker Wet) a. hasil tanaman tebu tidak boleh diangkut ke luar wilayah Indonesia. b. hasil panen tebu harus diproses di pabrik-pabrik gula dalam negeri. c. pengusaha swasta diberi kesempatan untuk mendirikan pabrik gula yang baru