PENATALAKSANAAN bedah KAKI DIABETIK PENATALAKSANAAN bedah Edi SS
PENDAHULUAN DM dan Kaki Diabetik DM. 2012 370jt pasien (8,3%), 2030 552jt (9,9%). 80% di negara berkembang Prevalensi kaki diabetik dg ulkus: 4 -10% Penyebab non traumatik paling sering dr amputasi ekstremitas bawah (40-60%) Di seluruh dunia: terjadi amputasi tungkai bawah tiap 20 detik Biaya pengobatan DM apalagi Kaki Diabetik mahal Indonesia rangking ke-7 terbanyak kasus DM (kompas.com Nov 2017) 4% -10% is the prevalence of foot ulcer in diabetics 40% - 60% of all non traumatic lower limb amputation 85% of diabetic related foot amputation are preceded by foot ulcer
definisi Kaki penderita DM kronis yg telah mengalami ggn neurovaskular (potensial tjd komplikasi lbh lanjut) Adanya infeksi, ulserasi atau kerusakan dari jaringan lunak pada ekstremitas bawah yg disebabkan kelainan syaraf dan gangguan vaskular perifer akibat penyakit DM Kaki penderita DM
diabetic foot is defined as the foot of diabetic patients with ulceration, infection and/or destruction of the deep tissues, associated with neurological abnormalities and various degrees of peripheral vascular disease in the lower limb (World Health Organization and International Working Group on the Diabetic Foot)
- > Tanda dan gejala KGD tinggi pd pasien DM Tanda dan gejala dari iskemia dan neuropati Infeksi pd kaki yg sukar sembuh - >
Patogenesis : Peninggian abnormal KGD kronis proses non enzimatik Glikosilasi (penggabungan glukosa dan protein tanpa bantuan enzim) Menghasilkan AGE (advanced glycation end products : radikal bebas) Radikal bebas percepatan atherosklerosis (makroangiopati dan mikroangiopati) ggn fungsi sel endotel pembuluh darah Kecepatan pembentukan radikal bebas // kecepatan glikosilasi protein Semua jenis dan ukuran arteri akan terkena proses aterosklerosis Proses tjdnya aterosklerosis pd DM lbh cepat dan lbh berat drpd non DM Infark miokard krn aterosklerosis a coronaria mrpk peneyebab kematian tersering Gangren pd DM hampir 100x lbh sering timbul drpd non DM
AtheroscleroSis Normal Artery Diseased Artery Aterosklerosis pd ekstremitas PAD
PAD /peripheral arterial disease Evolusi patologis gejala dan tanda Klaudikasio “rest pain” Ulserasi Gangren “limb loss” Faktor Resiko Independen: DM ~4,05x Merokok ~2,55x Hipertensi ~1,51x Cholesterol Abn. ~1,2x Kegemukan Gaya Hidup
Neuropati Gangguan Motorik : paralise Sensorik : hilangnya “alarm” trauma callus Otonom : hilangnya sekresi kulit kering, mudah terluka dan infeksi Paralise kaki perubahan keseimbangan sendi2 perubahan titik tumpu perubahan cara berjalan trauma berkelanjutan bagian tertentu (+N sensorik) callus Callus sering mjd awal dr ulkus dan tjd infeksi
infeksi Infeksi kaki DM mrpk komplikasi serius fase awal sering disepelekan Kurangnya pengetahuan dlm menemukan dan mengatasi infeksi memburuk Sering bersifat polimikrobial Kultur dan sensitifitas test Bila terlambat sering kerusakan hebat dan amputasi Antibiotik awal yg berspektrum luas dan kmd diseuaikan dg hasil kultur Ulkus superfisial akan sembuh bila tekanan O2 kapiler = kaki non diabetes Waspadai adanya osteomielitis Bila berat perlu/mutlak dipertimbangkan operasi rekonstruksi arteri
SULIT SEMBUH Luka diabetik Angiopati perfusi jaringan menurun dan mekanisme radang tak efektif Lingkungan dg KGD tinggi lahan subur bakteri patogen Arteri-venous shunt aliran nutrien ‘lewat” SULIT SEMBUH
DIAGNOSIS Anamnesa Pemeriksaan Fisik Laboratorium Pengamatan Vaskular: Non-invasif: Ultrasound vaskular, CT-angiografi, MR Angiography Angiografi
Anamnesis Variable Symptom Complex Keluhan Utama Lama menderita DM dan komorbiditas Riwayat pengobatan dan kontrol GD Gejala komplikasi penyakit penyerta Kapan timbul perubahan bentuk kaki dan luka Historical clues to the diagnosis of intermittent claudication Variable Symptom Complex Symptoms in the legs that are provoked by walking and relieved by rest Pain Aches Tiredness Tightness Soreness Weakness Numbness
Pemeriksaan fisik Periksa luka Klasifikasi WAGNER Pemeriksaan vaskular Pulsus, bruits, ABI Pemeriksaan neuropati Pemeriksaan kulit (sekitar luka) Pemeriksaan tulang dan otot
Stadia fontaine 1. asimptomatik ii. Klaudikasio intermiten iii Stadia fontaine 1. asimptomatik ii. Klaudikasio intermiten iii. ‘rest pain’ iV. Manifstasi kerusakan jaringan +
laboratorium Darah Rutin GD Fungsi ginjal Albumin-protein dll
Pemeriksaan vaskular Non Invasif Invasif : Ultrasound vaskular CT-angiografi MR Angiography Invasif : angiografi DSA (+ endovasc. Stent atau balloon)
Pengendalian DM dan Penanganan Kaki Diabetik penatalaksanaan Pengendalian DM dan Penanganan Kaki Diabetik
Penanganan kaki diabetik Guideline : pembedahan mrpk bagian yg tak terpisahkan utk menemukan dan mengatasi infeksi debridemen (dan debridemen dst) Dg melakukan debridemen ulkus yg adequate dpt berefek sbb: Drainase pus dan jaringan nekrotik Menstimulasi proses penyembuhan Bisa menilai sejauh mana infeksi telah terjadi Menciptakan suasana luka yg kondusif utk memulai proses penyembuhan Tindakan revaskularisasi sbg “limb salvage” (embolektomi, bypass, stent, balloon) Amputasi sbg “life salvage”
Strategi penatalaksanaan Tujuan : darurat/definitif Penanganan Faktor2 Resiko : stop merokok, latihan fisik, pengurangan BB, pemberian obat2 Anti Hipertensi/ hiperkolesterol/ DM Managemen Medis Penelitian2: penggunaan tehnik baru dan modern dressing Tehnik invasif minimal thd PAD: stenting, thrombolisis, DSA, dll Tindakan Bedah : debridemen, amputasi, graft (vaskular atau kulit) Perawatan Berkelanjutan (tms home care yg baik)
Simpulan Dalam menangani kasus kaki diabetik: Kontrol Mikrobiologis Kontrol Luka Kontrol Vascular Kontrol Mekanik Kontrol Metabolik Kontrol Edukasi \\ ‘Life Style’
Terima kasih...semoga bermanfaat