PENATALAKSANAAN bedah

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Mungkinkah tidak punya gejala DM tapi dinyatakan menderita DM ? Mungkinkah punya gejala DM tapi dinyatakan tidak menderita DM?
Advertisements

Hipertensi (Darah Tinggi)
dr. Nicko Perdana Hardiansyah
Diabetes Melitus Suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan.
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT/ PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
Penyakit Arteri Perifer
ASKEP DEPRESI PD LANSIA
PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS
KELOMPOK 9 KEPERAWATAN GERONTIK.
TUGAS AA “ PENYAKIT JANTUNG KORONER ( PJK ) “
Selamat Siang...
Patologi Umum.
GAGAL GINJAL KRONIK Tri Murti Andayani
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
ASUHAN KEPERAWATAN DIABETES MELITUS
PENCEGAHAN DAN PENGELOLAAN DEKUBITUS PADA PASIEN PALLIATIF
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
LANJUTAN GANGGUAN SIRKULASI
PENGKAJIAN OFTALMIK.
Irma Nur Amalia, S.kep.,Ners., M.Kep
PERILAKU MENCARI BANTUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
DIABETES MELLITUS.
ASKEP PADA PASIEN DENGAN BUERGER DISEASE
Pirma Hutauruk,Dr.SpB (K) Trauma
Penyakit Pembuluh Darah Perifer
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
KELAINAN KESEIMBANGAN
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
Syok.
PRINSIP DETEKSI DINI TERHADAP KELAINAN KOMPLIKASI & PENYAKIT YANG LAZIM TERJADI PADA MASA KEHAMILAN, PERSALINAN & NIFAS Oleh : Monarisa, S.Si.T.
RIWAYAT ALAMI PENYAKIT &
5.
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
Bagus Rulianto Vicky Febrian
Sindrom Guillain–Barré
ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns
DIABETES MELLITUS “The Best Prescription is Knowledge"
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
The Natural History Of Diseases
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
DIABETES MELITUS Oleh Firda ayuningtyas Farhaniatullael F.S
PELATIHAN RUTIN IV SYOK HIPOVOLEMIK & SINKOP
DIABETES MELLITUS kiki hardiansyah, S.kEP,ns
HUBUNGAN PENYAKIT PERIODONTAL DENGAN PENYAKIT JANTUNG KORONER
FISIOLOGI PENYEMBUHAN LUKA
Penyakit Arteri Perifer
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT/ PERJALANAN ALAMIAH PENYAKIT
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
EDUKASI PESERTA PROLANIS PRODHIMA OLEH : Dr M. EVARISTA.
Ns. Dedi Fatrida, S.Kep. M.Kep LUKA DAN FRAKTUR. 9/22/ Gangguan kesinambungan jaringan tubuh / diskontinuitas jaringan  Kulit, subkutis (bawah.
TRAUMA ABDOMEN.
CEDERA JARINGAN LUNAK Yang termasuk dalam kelompok jaringan lunak antara lain kulit, jaringan lemak, pembuluh darah, jaringan ikat, membran, kelenjar,
KONSEP LUKA Esti Widiani.
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
Anggota : 1. Muhammad Ikzan 2. L. M. Riswandi 3. Hasrianti 4. Reski Rahayu 5. Reski Wahyuni.
SINDROM NEFROTIK Oleh: Aidan.
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
DIABETES MELLITUS : Kenali, cegah, dan kendalikan Dr. Ema Mayasari UPTD PUSKESMAS TELAGASARI.
Lili Eriska Sianturi, M.K.M Kuliah Dasar Epidemiologi
NEUROPATI DIABETIK POLI SARAF RSUD CILEGON. Diabetes Melitus (DM) atau Kencing Manis merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik.
Varises KSM Bedah. Apa itu Varises?  Pelebaran pembuluh darah balik (vena) Kurangnya elastisitas pembuluh darah / kerusakan katup vena menyebabkan varises.
CHAIRANISA ANWAR, SST., MKM
PERILAKU MENCARI BANTUAN
Hipertensi Geriatrik. Definisi Hipertensi didefinsikan sebagai kenaikan tekanan darah arterial. Pasien dengan nilai diastolic blood presure (DBP) 140.
DEFINISI  Syok merupakan kegagalan sirkulasi tepi menyeluruh yang mengakibatkan hipotensi jaringan.  Kematian karena syok terjadi bila kejadian ini.
Transcript presentasi:

PENATALAKSANAAN bedah KAKI DIABETIK PENATALAKSANAAN bedah Edi SS

PENDAHULUAN DM dan Kaki Diabetik DM. 2012 370jt pasien (8,3%), 2030 552jt (9,9%). 80% di negara berkembang Prevalensi kaki diabetik dg ulkus: 4 -10% Penyebab non traumatik paling sering dr amputasi ekstremitas bawah (40-60%) Di seluruh dunia: terjadi amputasi tungkai bawah tiap 20 detik Biaya pengobatan DM apalagi Kaki Diabetik mahal Indonesia rangking ke-7 terbanyak kasus DM (kompas.com Nov 2017) 4% -10% is the prevalence of foot ulcer in diabetics 40% - 60% of all non traumatic lower limb amputation 85% of diabetic related foot amputation are preceded by foot ulcer

definisi Kaki penderita DM kronis yg telah mengalami ggn neurovaskular (potensial tjd komplikasi lbh lanjut) Adanya infeksi, ulserasi atau kerusakan dari jaringan lunak pada ekstremitas bawah yg disebabkan kelainan syaraf dan gangguan vaskular perifer akibat penyakit DM Kaki penderita DM

diabetic foot is defined as the foot of diabetic patients with ulceration, infection and/or destruction of the deep tissues, associated with neurological abnormalities and various degrees of peripheral vascular disease in the lower limb (World Health Organization and International Working Group on the Diabetic Foot)

- > Tanda dan gejala KGD tinggi pd pasien DM Tanda dan gejala dari iskemia dan neuropati Infeksi pd kaki yg sukar sembuh - >

Patogenesis : Peninggian abnormal KGD kronis proses non enzimatik Glikosilasi (penggabungan glukosa dan protein tanpa bantuan enzim) Menghasilkan AGE (advanced glycation end products : radikal bebas) Radikal bebas percepatan atherosklerosis (makroangiopati dan mikroangiopati)  ggn fungsi sel endotel pembuluh darah Kecepatan pembentukan radikal bebas // kecepatan glikosilasi protein Semua jenis dan ukuran arteri akan terkena proses aterosklerosis Proses tjdnya aterosklerosis pd DM lbh cepat dan lbh berat drpd non DM Infark miokard krn aterosklerosis a coronaria mrpk peneyebab kematian tersering Gangren pd DM hampir 100x lbh sering timbul drpd non DM

AtheroscleroSis Normal Artery Diseased Artery Aterosklerosis pd ekstremitas  PAD

PAD /peripheral arterial disease Evolusi patologis  gejala dan tanda Klaudikasio “rest pain” Ulserasi Gangren “limb loss” Faktor Resiko Independen: DM ~4,05x Merokok ~2,55x Hipertensi ~1,51x Cholesterol Abn. ~1,2x Kegemukan Gaya Hidup

Neuropati Gangguan Motorik : paralise Sensorik : hilangnya “alarm” trauma  callus Otonom : hilangnya sekresi kulit  kering, mudah terluka dan infeksi Paralise kaki  perubahan keseimbangan sendi2  perubahan titik tumpu  perubahan cara berjalan  trauma berkelanjutan bagian tertentu (+N sensorik)  callus Callus sering mjd awal dr ulkus dan tjd infeksi

infeksi Infeksi kaki DM mrpk komplikasi serius  fase awal sering disepelekan Kurangnya pengetahuan dlm menemukan dan mengatasi infeksi  memburuk Sering bersifat polimikrobial  Kultur dan sensitifitas test Bila terlambat sering kerusakan hebat dan amputasi Antibiotik awal yg berspektrum luas dan kmd diseuaikan dg hasil kultur Ulkus superfisial akan sembuh bila tekanan O2 kapiler = kaki non diabetes Waspadai adanya osteomielitis Bila berat perlu/mutlak dipertimbangkan operasi rekonstruksi arteri

SULIT SEMBUH Luka diabetik Angiopati  perfusi jaringan menurun dan mekanisme radang tak efektif Lingkungan dg KGD tinggi  lahan subur bakteri patogen Arteri-venous shunt  aliran nutrien ‘lewat” SULIT SEMBUH

DIAGNOSIS Anamnesa Pemeriksaan Fisik Laboratorium Pengamatan Vaskular: Non-invasif: Ultrasound vaskular, CT-angiografi, MR Angiography Angiografi

Anamnesis Variable Symptom Complex Keluhan Utama Lama menderita DM dan komorbiditas Riwayat pengobatan dan kontrol GD Gejala komplikasi penyakit penyerta Kapan timbul perubahan bentuk kaki dan luka Historical clues to the diagnosis of intermittent claudication Variable Symptom Complex Symptoms in the legs that are provoked by walking and relieved by rest Pain Aches Tiredness Tightness Soreness Weakness Numbness

Pemeriksaan fisik Periksa luka  Klasifikasi WAGNER Pemeriksaan vaskular Pulsus, bruits, ABI Pemeriksaan neuropati Pemeriksaan kulit (sekitar luka) Pemeriksaan tulang dan otot

Stadia fontaine 1. asimptomatik ii. Klaudikasio intermiten iii Stadia fontaine 1. asimptomatik ii. Klaudikasio intermiten iii. ‘rest pain’ iV. Manifstasi kerusakan jaringan +

laboratorium Darah Rutin GD Fungsi ginjal Albumin-protein dll

Pemeriksaan vaskular Non Invasif Invasif : Ultrasound vaskular CT-angiografi MR Angiography Invasif : angiografi DSA (+ endovasc. Stent atau balloon)

Pengendalian DM dan Penanganan Kaki Diabetik penatalaksanaan Pengendalian DM dan Penanganan Kaki Diabetik

Penanganan kaki diabetik Guideline : pembedahan mrpk bagian yg tak terpisahkan utk menemukan dan mengatasi infeksi  debridemen (dan debridemen dst) Dg melakukan debridemen ulkus yg adequate dpt berefek sbb: Drainase pus dan jaringan nekrotik Menstimulasi proses penyembuhan Bisa menilai sejauh mana infeksi telah terjadi  Menciptakan suasana luka yg kondusif utk memulai proses penyembuhan Tindakan revaskularisasi sbg “limb salvage” (embolektomi, bypass, stent, balloon) Amputasi sbg “life salvage”

Strategi penatalaksanaan Tujuan : darurat/definitif Penanganan Faktor2 Resiko : stop merokok, latihan fisik, pengurangan BB, pemberian obat2 Anti Hipertensi/ hiperkolesterol/ DM Managemen Medis Penelitian2: penggunaan tehnik baru dan modern dressing Tehnik invasif minimal thd PAD: stenting, thrombolisis, DSA, dll Tindakan Bedah : debridemen, amputasi, graft (vaskular atau kulit) Perawatan Berkelanjutan (tms home care yg baik)

Simpulan Dalam menangani kasus kaki diabetik: Kontrol Mikrobiologis Kontrol Luka Kontrol Vascular Kontrol Mekanik Kontrol Metabolik Kontrol Edukasi \\ ‘Life Style’

Terima kasih...semoga bermanfaat