BIOTEKNOLOGI MENGGUNAKAN MIKROORGANISME STEFFANY AUDINA PUSPITASARI XIIA3 / 25
Bioteknologi menggunakan Mikroorganisme Alasannya Produk non toksin Organisme Produk sisa Tumbuh cepat Protein tinggi
Mikroorganisme Pengubah dan Penghasil Makanan atau Minuman Mikroorganisme dapat mengubah nilai gizi makanan atau minuman dalam proses fermentasi. Proses fermentasi: perubahan enzimatik secara anaerob dari senyawa organik menjadi produk organik yang lebih sederhana. Mikroorganisme pada proses fermentasi menyebabkan perubahan senyawa – senyawa kompleks pada makanan atau minuman menjadi senyawa yang lebih sederhana dan peningkatan cita rasa dan aroma makanan atau minuman Oncom dibuat dari ampas tahu, singkong, kelapa, atau kacang tanah, dengan penambahan mikroorganisme berupa Neurospora. Neurospora mengeluarkan enzim amilase, lipase, dan protease yang aktif selama proses fermentasi.
BIOTEKNOLOGI MENGGUNAKAN MIKROORGANISME Mikroorganisme Pengubah dan Penghasil Makanan atau Minuman (a) (a) Berbagai yoghurt yang dibuat dengan (b) Lactobacillus. (a) Oncom dan (b) jamur oncom Neurospora (a) Hifa Fusarium pada gandum (b) Mikoprotein Quorn dan produknya
Mikroorganisme dapat dijadikan langsung sebagai sumber makanan karena: * Massa mikroorganisme dapat tumbuh 2 kali lipat dalam waktu satu jam. * Massa mikroba minimal mengandung 40% protein serta memiliki kandungan vitamin dan mineral yang tinggi. * Makanan yang berasal dari mikroorganisme disebut protein sel tunggal. * Protein sel tunggal merupakan makanan kaya protein yang berasal dari mikroorganisme Contoh mikroorganisme protein sel tunggal yaitu jamur Fusarium graminearum yang mengandung protein 45% dan lemak 13%. Fusarium sangat bergizi seperti halnya daging. Kelebihannya adalah memiliki kandungan serat tinggi dan bebas kolesterol. Hifa jamur Fusarium (mikoprotein) makanan yang sangat bergizi.
Mikroorganisme Penghasil Obat Antibiotik: senyawa yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme lain. Empat kelompok antibiotik: Penisilin Sefalosporin ANTI Tetrasiklin Eritromisin BIOTIK
MIKROORGANISME PENGHASIL OBAT PENISILIN Berasal dari jamur Penicillium. Efektif melawan penyakit seperti sifilis, infeksi Staphylococcus, dan mengobati infeksi kulit, gigi, mata, dll. Penisilin menghambat infeksi dengan mencegah terbentuknya dinding sel bakteri sehingga tidak membahayakan sel manusia. Komponen utama Penicillin adalah Penisilin G, yang terdegradasi oleh asam lambung sehingga lebih baik Penisilin diberikan melalui suntikan. Atau dapat berupa sirup atau tablet
Sefalosporin Dihasilkan oleh jamur Cephalosporium. Sefa bekrja dengan menggangu dinding sel bakteri selama reproduksi. Jika orang sensitif terhadap penisilin makan sefa bisa diberikan sebagai alternatif. Sefa dapat mengobati berbagai infeksi bakteri yang tidak dapat diobati oleh penisilin, seperti meningitis, gonorhea.
Tertasiklin Tetrasiklin dihasilkan dari bakteri Steptomycin aureofaciens. Tetrasiklin mengikat kalsium dan diakumulasi dlm tulang dan gigi yang sedang berkembang. Tetrasiklin aktif melawan bakteri yang larutannya sama dengan penisilin. Tetrasiklin dapat mengobati infeksi sepeerti infeksi telinga tengah, saluran pernafassan, saluran kemih.
Mikroorganisme Pembasmi Hama Tumbuhan Bakteri Bacillus thuringiensis (Bt) dapat ditemukan di tanah dan tanaman. Bacillus thuringiensis merupakan spesies bakteri yang dikembangkan menjadi insektisida mikrobial.Bakteri Bt menghasilkan protein kristal yang dapat membunuh serangga maupun larva atau ulat serangga. Berbagai macam Bt: Bacillus thuringiensis varietas tenebrionis menyerang kumbang kentang colorado dan larva kumbang daun. Bacillus thuringiensis varietas kurstaki menyerang berbagai jenis ulat tanaman pertanian. Bacillus thuringiensis varietas israelensis menyerang nyamuk dan lalat hitam. Bacillus thuringiensis varietas aizawai menyerang larva ngengat dan berbagai ulat, terutma ulat ngengat diamondback.
Mikroorganisme Pengolah Limbah Mikroorganisme membantu pengolahan berbagai jenis limbah, terutama dalam penguraian limbah organik. Tujuannya untuk mengurangi kandungan BOD dan bahan padat tersuspensi. Pengolahan limbah cair juga dibutuhkan untuk menghilangkan pupuk yang masuk ke saluran air, bahan kimia beracun, dan padatan terlarut. Pemrosesan limbah secara anaerob: Penguraian Lumpur: proses penguraian bahan padat yang terakumulasi dari pemrosesan aerob atau dari endapan perlakuan fisik sebelumnya. Contohnya Methanobacterium yang mengubah materi organik menjadi gas metana (CH4), karbon dioksida (CO2), dan hidrogen (H2), termasuk air serta mineral.
Mikroorganisme Pengolah Limbah Pemrosesan limbah secara aerob terdiri dari 2 metode: Pengolahan dengan Lumpur Aktif: pengolahan limbah cair dengan membiakkan bakteri aerobik dalam satu tangki limbah yang diberi aerasi dengan tujuan untuk menurunkan bahan organik yang mengandung karbon atau nitrogen dalam limbah. Bakteri yang berperan adalah bakteri heterotrof. Pengolahan dengan Saringan Tetes: pengolahan limbah cair dengan memanfaatkan teknologi biofilm. Biofilm merupakan lapisan mikroorganisme yang menutupi hamparan saringan atau filter pada dasar tangki limbah. Limbah yang berasal dari tangki sedimentasi primer disemprotkan dari lengan – lengan penyemprot yang berputar lambat di bagian atas tangki pengolahan saringan tetes ke hamparan biofilm di dalam tangki. Mikroorganisme pada biofilm akan menguraikannya.
Mikroorganisme Pemisah Logam dari Bijih Logam Peranan mikroorganisme di dalam proses ekstraksi logam dari bijihnya akan semakin penting karena: Deposit – deposit mineral yang lebih kaya sudah banyak berkurang. Metode pengolahan bijih secara tradisional yaitu dengan peleburan merupakan penyebab utama polusi udara dan kini banak ditentang oleh kelompok pencinta lingkungan. Mikroorgnisme mampu memperbaiki kedua keadaan ini. Contohnya beberrapa bakteri aerobik autotrofik, Thiobacillus oxidans dan T. Ferrooxidans bila ditumbuhkan dalam lingkungan yang mengandung bijih tembaga akan menghasilkan asam dan mengoksidasi bijih tersebut disertai pemisahan logam tembaganya. ^.^