MANAJEMEN SISTEM UJIAN DAN PENILAIAN Program S2 Manajemen Pendidikan Konsentrasi Manajemen Sekolah
Beberapa Terminologi Dasar Penilaian (kelas) : Proses yang sistematik mengenai pengumpulan, analisis, dan interpretasi informasi untuk menentukan seberapa baik siswa bisa mencapai tujuan pembelajaran. (Menjawab pertanyaan “how good”?) Pengukuran (measurement) : Proses pemerolehan suatu deskripsi numerik tentang derajat seberapa banyak siswa memiliki karaktersitik tertentu. (Menjawab pertanyaan “how much”?). Tes : Suatu instrumen atau prosedur yang sistematik untuk mengukur sampel perilaku. (Menjawab pertanyaan “how well does the individual perform” – baik dalam perbandingannya dengan yang lain, atau dalam perbandingannya dengan suatu ranah dari tugas-tugas performansi tertentu).
Penilaian, Pengukuran, dan Tes Istilah penilaian lebih bersifat kompreghensif dan inklusif dibandingkan pengukuran. Istilah pengukuran terbatas pada deskripsi kuantitatif. Hasil pengukuran selalu dinyatakan dalam angka. Misalnya :Hasan bisa menyelesaikan 45 soal matematika dengan benar dari 50 soal yang dikerjakannya. Didalamnya tidak terkandung deskripsi kualitatif,dan pertimbangan nilai. Penilaian mencakup deskripsi kuantitatif (pengukuran) dan deskripsi kualitatif (non-pengukuran), dan mencakup pertimbangan nilai. Tes merupakan satu jenis pengukuran.
Penilaian, Pengukuran, Non-Pengukuran dan Pertimbangan nilai
Penilaian dalam Proses Instruksional (Pembelajaran) Merumuskan tujuan pembelajaran (dalam bentuk hasil pembelajaran yang diinginkan). Mengases kebutuhan peserta didik Menyusun materi pembelajaran yang relevan Mengevaluasi hasil pembelajaran yang diinginkan Menggunakan/memanfaatkan hasil penilaian
Penggunaan Lain Hasil Penilaian 1. Sebagai masukan dalam pengembangan kurikulum 2. Untuk memberikan laporan kemajuan belajar peserta didik kepada orang tua 3. Untuk bahan bimbingan dan konseling 4. Digunakan dalam pengadministrasian sekolah 5. Digunakan dalam penelitian (D.h.i research eveluation; penelitian penilaian).
Kerangka Prosedur Evaluasi Penilaian untuk penempatan (placement evaluation): - Apakah peserta didik memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memulai pembelajaran yang telah direncanakan ? - Seberapa banyak peserta didik telah menguasai materi sesuai tujuan pembelajaran yang direncanakan ? - Seberapa banyak peserta didik memiliki minat, kebiasaan kerja, dan karakteristik personal menunjukkan modus pembelajaran yang bervariasi? Memonitor kemajuan belajar selama berlangsungnya pembelajaran (formative evaluation). Mendiagnosis kesulitan-kesulitan belajar selama berlangsungnya pembelajaran (diagnostic evaluation). Menilai pencapaian hasil belajar di akhir program pembelajaran selama berlangsungnya pembelajaran (summative evaluation).
Penilaian (tes) yang dirancang untuk menyajikan suatu ukuran Penggolongan Prosedur Penilaian Menurut Interpretasi Hasil Yang Diperoleh Penilaian Acuan Norma (PAN; NRE). Penilaian (tes) yang dirancang untuk menyajikan suatu ukuran unjuk kerja yang dapat diinterpretasikan berdasarkan kedudukan relatif seseorang peserta didik dalam kelompoknya. Penilaian Acuan patokan (PAP; CRE) Penilaian (tes) yang dirancang untuk menyajikan suatu ukuran unjuk kerja yang dapat diinterpretasikan berdasarkan ranah pembelajaran yang telah ditentukan. Penilaian Acuan Tujuan (PAT; ORE) unjuk kerja yang dapat diinterpretasikan berdasarkan tujuan pembelajaran yang spesifik.
Persamaan PAN dan PAP 1. Keduanya memerlukan ranah kinerja spesifikasi untuk diukur 2. Keduanya memerlukan sample butir tes yang relevan dan reprensentatif. 3. Keduanya menggunakan jenis butir tes yang sama. 4. Keduanya menggunakan aturan yang sama untuk penyusunan butir soal (kecuali untuk kesulitan butir soal). 5. Keduanya dipertimbangkan berdasarkan kualitas “kebaikan” (validitas dan reliabilitas) yang sama. 6. Keduanya berguna dalam pengukuran pendidikan.
Perbedaan PAN dan PAP 1. PAN. Mencakup ranah tugas-tugas pembelajaran yang luas, dengan sejumlah kecil butir pengukuran dari setiap tugas spesifik yang diangkat. PAP. Terfokus pada ranah tugas-tugas pembelajaran yang terbatas, dengan jumlah butir pengukuran yang banyak dari setiap tugas spesifik yang diangkat. 2. PAN. Penekanannya pada perbedaan antar individu mengenai tingkat hasil pembelajaran relatif. PAP. Penekanannya pada deskripsi tentang tugas-tugas pembelajaran yang dapat atau tidak dapat dikuasai oleh peserta didik. PAN. Butir-butir soal lebih terfokus pada tingkat kesukaran rata-rata dan dihindari yang mudah. PAP. Mencocokan kesulitan butir soal dengan tugas-tugas pembelajaran, tanpa mengubah kesulitan sulitan soal atau menghilangkan soal yang mudah.
Perbedaan PAN dan PAP 4. PAN. Digunakan terutama untuk tes survey (tetapi tidak eksklusif). PAP. Digunakan terutama untuk tes penguasaan. (tetapi tidak eksklusif). 5. PAN. Dalam menginterpretasikannya memerlukan kelompok yang terdefinisikan secara jelas. PAP. Dalam menginterpretasikannya memerlukan ranah pencapaaian belajar tertentu yang jelas.
Terminologi Lain Tentang Tes Informal versus Standardized Tests. Tes informal adalah tes yang dibuat guru. Tes Standar adalah tes yang dibuat oleh spesialis dan diadministrasikan, diskor, dan diinterpretasikan dengan mengacu pada kondisi standar. Individual versus Group Tests. Tes individual dilakukan dengan cara wawancara. Tes kelompok dilakuakn terhadap sejumlah individu dalam kelompok. Mastery versus Survey Tests. Tes penguasaan adalah tes yang mengukur derajat penguasaan seperangkat outcomes pembelajaran yang spesifik. Tes survey mengukur tingkat penguasaan umum terhadap outcomes dalam rentangan luas.
Terminologi Lain Tentang Tes Supply versus Selection Tests. Tes supply yaitu yang peserta tes diminta memberikan jawabannya (misalnya tes esei). Dalam tes seleksi peserta tes diminta memilih jawaban yang benar dari sejunlah alternatif jawaban. Speed versus Power Tests. Dalam tes kecepatan peserta tes dituntut bisa menjawabnya dalam kurun waktu tertentu. Sedangkan dalam tes power, peserta dituntut penguasaannya terhadap keseluruhan butir tes. Objective versus Subjective Tests. Obyektif tes adalah tes dalam penskorannya akan menghasilkan skor yang sama, siapa pun yang mengerjakannya. Tes subyektif adalah tes yang pemberian skornya dipengaruhi oelh subyektivitas pengetes.
Prinsip-prinsip Umum Penilaian Menentukan dan mengklarifikasi apa yang akan dinilai Memilih teknik evaluasi sesuai dengan apa yang akan dievaluasi Penilaian yang komprehensif memerlukan teknik-teknik penilaian yang bervariasi. Dalam penggunaan teknik-teknik evaluasi harus dipahami kekuatan dan kelemahan setiap teknik. Penilaian merupakan alat untuk menapai tujuan, bukan tujuan itu sendiri.