PERKEMBANGAN FILSAFAT ILMU Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Tangerang 2015
ANGGOTA AMELIA DESY AFRIYANTI DIAN WULAN ELITA SEPTI LALA HERDIN HIDAYAT MUNAENI SITI KOMARIAH ULUNG JAFAR
Zaman Kuno (600 SM-400 M) Zaman Pra-Socrates Persoalan filsafat yang diajukan pada masa itu adalah tentang keberadaan alam semesta, termasuk apa yang menjadi asal muasal alam raya ini Kebebasan berpikir yang telah mulai tumbuh dan kebebasan demikian merupakan condition sine qua non bagi perkembangan filsafat ilmu Thales (625-545 SM) Asal muasal (inti) dari alam ini adalah air Anaximander Apeiron, yakni suatu zat yang tidak terbatas sifatnya Anaximanes Alam berasal dari udara
Zaman Kuno (600 SM-400 M) Zaman Keemasan Yunani Socrates (470-399 SM) Plato (427-347 SM) Aristoteles (384-322 SM) Kehidupan bermasyarakat sudah jauh berkembang, karena interaksi antar individu telah jauh lebih intensif, terutama dalam polis-polis Socrates Norma-norma keluhuran budi pekerti yang ada dalam diri manusia itu sendiri (absolute) Aristoteles Munculnya Filsafat Ilmu Filsafat adalah ilmu yang meliputi kebenaran, yang terkandung di dalamnya seperti ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, ekonomi, politik, dan estetika Tujuan Hasil
Zaman Kuno (600 SM-400 M) Zaman Hellenisme Berasal dari kata stoa (gang-gang) Inti ajaran stoa = etika Manusia adalah sebagian dari alam, sehingga ia wajib untuk hidup selaras dengan alam Stoisisme dirintis oleh Zeno (336-264 SM) Bertujuan mencapai kenikmatan hidup manusia melalui hidup yang beretika Kenikmatan hidup itu baru tercapai ketika ada ketenangan batin Epikurisme dirintis oleh Epikuros (341-270 SM) Berpangkal pada konsep kesatuan, artinya “berasal dari Yang Satu dan akan kembali ke pada Yang Satu pula” Yang Satu = Allah Neoplatonisme dikembangkan oleh Porphyrios (murid Platonus) Zaman Hellenisme Iskandar Agung (356-323) dari Macedonia = Murid Aristoteles
Pandangan Dario terkait dengan filsafat Yunani Kuno Zaman Kuno (600 SM-400 M) Sikap pertama bersifat menolak karena beranggapan filsafat Yunani bertentangan dengan wahyu ilahi sehingga Dario sangat mendukung langkah Kaesar Justinianus yang melarang aliran neoplatonisme Sikap kedua lebih bersifat kompromi. Golongan kedua ini menyatakan terlepas dari pertentangan yang ada antara filsafat Yunani dengan agam Kristen, filsafat Yunani tersebut tetapi diperlukan sebagai pembuka jalan kepada penerimaan injil. Pandangan Dario terkait dengan filsafat Yunani Kuno
Abad Pertengahan (400 M-1500 M) Abad pertengahan ini sejalan dengan berkembangnya periode filsafat yang disebut Skolastik : masa keemasan ajaran agama Kristen di Eropa Berada di tengah-tengah antara dua zaman, yaitu zaman kuno dan zaman modern Filsafat kaum Skolastik merupakan pertemuan antara pemikiran Aristoteles yang hidup kembali filsuf-filsuf Islam dan Yahudi dan iman Kristiani.
Zaman Modern Renesance Zaman Barok Zaman Fajar Budi (Aufklarung) Ditandai oleh pemberontakan terhadap dominasi kebenaran yang dipegang kaum rohaniawan Renesance Yang berarti lahir kembali sebagai manusia yang bebas untuk berfikir dan berkesenian Zaman Barok Era Nasionalisme, tokoh: Rene Descartes (bapak Filsafat) 1596-1650 Zaman Fajar Budi (Aufklarung) Periode pematangan rasio manusia Zaman Romantik Dikenal zaman Idealisme
Zaman Sekarang (Setelah 1800 M) Positivisme Menurut pemikiran positivisme, pengetahuan manusia tidak boleh melewati fakta dan data yang ada Marxisme Perintis aliran adalah Karl Marx (1818-1883), mengemukakan bahwa filsafat tidak boleh statis, tetapi harus aktif membuat perubahan-perubahan Manusia adalah makhluk yang bermasyarakat dan secara dasariah memiliki pemikiran yang sejalan dengan positivisme Pragmatisme Sesungguhnya tidak ada kebenaran yang sifatnya umum dan mutlak. Kebenaran itu selalu berubah karena suatu kebenaran akan dikoreksi lagi oleh kebenaran yang muncul demikian
Filsafat Abad Ke-20 Kubu Baden Neokantianisme Fenomenologi Kubu sekolah Marburg Kubu Baden Fenomenologi Satu aliran filsafat yang lebih mengedepankan metode dengan mengungkapkan pentingnya unsur-unsur berfikir Eksistensialisme Kaum eksistensialisme memandang bahwa eksistensi itu hanya dimiliki oleh manusia Adapun benda-benda lainnya yang ada dan terdapat di muka bumi tidak mempunyai arti apa pun tanpa eksistensi manusia Strukturalisme Manusia sebagai pusat kenyataan, pusat pemikiran, kebebasan, tindakan dan sejarah. manusia sebagai unsur yang berfungsi dalam macam-macam strultur sebagai unsur bawah sadar, struktur politik, sosial, dan ekonomi.