KISAH KELAM PEMBERONTAKAN PRRI & PERMESTA Oleh kelompok : 4
Nama Anggota Aulia Assabilqul Khoiriah (07) Dewi Astutik (10) Disya Dwi Maulidiyah (12) Icha Marentika (16) Lucky Dimas Abimanyu (19) Muhammad Al Mizan (22) Parahita Parma Fitri (27)
Latar Belakang Pemberontakan PRRI Adanya hubungan yang tidak harmonis antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah terutama di Sumatra dan Sulawesi mengenai masalah otonomi daerah dan perimbangan keuangan antara pusat dan daerah. Kekecewaan atas minimnya kesejahteraan tentara di Sumatra dan Sulawesi. Meluas tuntutan otonomi daerah mendapat dukungan dari sejumlah perwira militer PRRI
DEWAN DAERAH YANG DIBENTUK OLEH PERWIRA MILITER 1. Dewan Banteng, dibentuk tanggal 20 Desember 1956 di Sumatra Barat oleh Letnan Kolonel Ahmad Husein. 2. Dewan Gajah, dibentuk tanggal 22 Desember 1956 di Sumatra Utara oleh Kolonel Maludin Simbolon. 3. Dewan Garuda, dibentuk pada pertengahan bulan Januari 1957 oleh Letnan Kolonel Barlian. 4. Dewan Manguni, dibentuk pada tanggal 17 Pebruari 1957 di Manado oleh Mayor Somba.
PERTEMUAN DI SUNGAI DAREH Tanggal 9 Januari 1958 Tempat Sungai Dareh, Sumatera Barat. Tokoh yang hadir: Tokoh militer : Letkol Achmad Husein, Letkol Sumual, Kolonel Simbolon, Kolonel Dachlan Djambek, dan Kolonel Zulkifli Lubis. Tokoh sipil : M. Natsir, Sjarif Usman, Burhanuddin Harahap, dan Sjafruddin Prawiranegara
Hasil pertemuan: Mendirikan gerakan untuk menyelamatkan Indonesia Meminta pemerintah untuk membubarkan kabinet Juanda dan digantikan kabinet Hatta
RAPAT RAKSASA Tanggal 10 Februari 1958 Tempat Padang, Sumatera Barat Letkol Achmad Husein memberi ultimatum kepada pemerintah pusat, isinya : Dalam waktu 5 x 24 jam Kabinet Djuanda menyerahkan mandat kepada Presiden atau Presiden mencabut mandat Kabinet Djuanda. Meminta Presiden menugaskan Drs. Moh. Hatta dan Sultan Hamengkubuwono IX untuk membentuk kabinet baru. Meminta kepada Presiden supaya kembali kepada kedudukannya sebagai Presiden konstitusional.
Namun ultimatum tidak dihiraukan oleh pemerintah pusat 11 Februari sidang Dewan Menteri menolak ultimatum dan memecat Letnan Kolonel Achmad Husein, Kolonel Zulkifli Lubis, Kolonel Dachlan Djambek, dan Kolonel Simbolon Puncak pemberontakan15 Februari 1958 Ahmad Husein memaklumkan dirinya "Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia" (PRRI) "Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia" (PRRI)
Proklamasi diikuti pembentukan kabinet kabinet dipimpin Sjafruddin Prawiranegara sebagai Perdana Menteri PRRI memisahkan diri dari pemerintah pusat 17 Februari 1958 Letnan Kolonel D.J Somba menyatakan diri putus hubungan dengan Pemerintah Pusat dan mendukung sepenuhnya PRRI Gerakan di Sulawesi ini dikenal dengan nama Permesta atau Gerakan Piagam Perjuangan Semesta