INFEKSI SALURAN KEMIH.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SELAMAT DATANG DI DUNIA BIOLOGI Sedang memuat… FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2012.
Advertisements

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
PENGKAJIAN SISTEM PERKEMIHAN
Infeksi saluran kemih (ISK)
Peredaran darah manusia
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
ANATOMI - FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN Nita Sri Wahyuningsih.
KELOMPOK 5.
UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA
Sistem perkemihan Reflidia yuni putri
Pemeriksaan Faal Ginjal
Wahai Penggemar Makan Enak, Awasi Ginjalmu!
Oleh : Margaretha Telly, SKep, Ns
PENGENALAN PENYAKIT GLOMERULONEPHRITIS DAN SYSTITIS
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
MATA KULIAH : ANATOMI FISIOLOGI
ANATOMI SISTEM PERKEMIHAN RAHMADIA B.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS BAYI DAN BALITA DENGAN PENYAKIT GINJAL YANG DIDERITA IBU SELAMA KEHAMILAN OLEH KELOMPOK 11: DEWI WIJAYA GULO ILUSI CERIA.
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Sistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi Manusia
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
NAMA : OSHI ANDILA NIM : TINGKAT : 1 B
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
OLEH Dr. Moh. Natsir M. Abdul
Di susun oleh : Abdull Rahim Mokodompit
SEMINAR HASIL RIA MARESTY.
PATOFISIOLOGY SEMESTER IV KE - 12.
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
GINJAL DAN CAIRAN TUBUH
PENYAKIT GINJAL KHRONIK
ASKEP PADA KLIEN IBU NIFAS DENGAN RETENSIO URINE
URINARY TRACT INFFECTIONS (UTI)
R Corneawaty Chanira I.B
Sistem Ekskresi.
Asuhan Keperawatan pada pasien dengan Pielonefritis
FARMAKOLOGI ISK & GLOMERULOPATI
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN GANGGUAN SISTEM REPRODUKSI (MASTITIS)
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Sindrom Guillain–Barré
KELOMPOK VI GAGAL GINJAL AKUT & KRONIK
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
PENYAKIT BATU SALURAN KEMIH (UROLITHIASIS)
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
SISTEM EKSKRESI BAB VIII EKSKRESI :
ANATOMY AND PHYSIOLOGY
OBSTRUKSI SALURAN KEMIH
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
ANATOMI - FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN.
Hematuria et causa Cystitis
Cystitis Disusun oleh kelompok 5 desti komalasari meita noor adha taufik sistem urinaria.
Rijalul Fikri Sistem Urinaria.
PATOFISIOLOGI PENYAKIT GINJAL ILMU GIZI / FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Patofisiologi dan terapi penyakit ginjal
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
SISTEM EKSKRESI MASUK KELUAR.
URINARY TRACT INFECTION
APA ITU SISTEM PERKEMIHAN ????? KALIAN MUNGKIN ENGGAK SADAR... DAN TIDAK PEDULI DENGAN KEBERADAANNYA, BUT YOU KNOW ? DIA MEMEGANG PERANAN PENTING DALAM.
Sistem Ekskresi Manusia
DR. FARAH m. RIDWAN, SP.PD (promosi kesehatan 24 mei 2017)
Sistem Ekskresi Manusia
PATOFISIOLOGI DAN TERAPI PENYAKIT GINJAL
PENYAKIT MENULAR SEKSUAL. Apa itu Penyakit Menular Seksual? Penyakit Menular Seksual (PMS) merupakan salah satu jenis Infeksi Saluran Reproduksi (ISR),
ASUHAN KEBIDANAN PADA KASUS RADANG GENETALIA INTERNAL SALPINGITIS
Ns. Yanti Rostianti, S.Kep, M.SI
Transcript presentasi:

INFEKSI SALURAN KEMIH

DEFENISI Infeksi saluran kemih sama dengan sistitis adalah inflamasi akut pada mukosa kandung kemih akibat infeksi oleh bakteri yang disebabkan oleh penyebaran infeksi dari bakteri (M. Clevo Rendy, Margareth TH, 2012 hal. 217). Infeksi saluran kemih merupakan reaksi inflamasi sel – sel urotelium melapisi saluran kemih (Sibuea, W. Heidin, 2005 hal. 16). Infeksi Saluran Kemih (ISK) atau Urinarius Tractus Infection (UTI) adalah suatu keadaan adanya infasi mikroorganisme pada saluran kemih. (Agus Tessy, 2001 hal. 112).

ANATOMI FISIOLOGI Saluran perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, vesika urinaria dan urethra. Ginjal merupakan organ yang berbentuk seperti kacang dan terletak di kedua sisi kolumna vertebralis. Ginjal kanan sedikit lebih rendah dibanding ginjal kiri karena tertekan ke bawah oleh hati katup terletak di kosta ke-12, sedangkan ginjal kiri terletak setinggi kosta ke-11. Berat Ginjal + 125 gram. Ureter merupakan saluran yang menghubungkan ginjal dengan vesika urinaria, panjang ureter 10 – 12 inci, berfungsi sebagai penyalur urine ke vesika urinaria.

Lanjutan Kandung kemih adalah suatu organ yang berongga yang terletak di sebelah anterior tepat di belakang os pubis, yang tersusun dari otot polos, yang berkontraksi dan berfungsi sebagai tempat penampungan urine sementara dan menyalurkan urine ke uretra. Uretra merupakan saluran kecil yang dapat mengembang dan berjalan dari kandung kemih keluar tubuh. Panjang uretra pada wanita 1,5 inci dan pada pria 8 inci.

Fungsi- fungsi utama dari ginjal adalah : Ultra filtrasi : Menyaring darah dan bahan-bahan yang terlarut serta membuang cairan yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh. Pengendalian cairan : Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit Keseimbangan asam basa : Mempertahankan derajat asam dan basa dengan mensekresi ion H dan pembentukan Bicarbonat sebagai Buffer. Mengatur tekanan darah dengan mengendalikan volume sirkulasi dan sekresi urine. Mengatur metabolisme dengan mengaktifkan vitamin D yang diatur oleh kalsium fosfat ginjal. Memproduksi eritrosit : eritropoetin yang disekresikan oleh ginjal dan merangsang sumsum tulang agar membuat sel-sel eritrosit. Ekskresi produk sisa : Membuang langsung produk metabolisme yang terdapat pada filtrasi glomerulus.

ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI   Penyebab infeksi saluran kemih ini adalah mikroorganisme yang terdiri dari : Bakteri gram negatif : E. Coli, Entherobacter, Pseudomonas, Serrativa. Bakteri gram positif ; Staphylococcus Saprophyt, streptococcus. Virus : jarang ditemukan Jamur :  jarang ditemukan Mikroorganisme tersebut terdapat dalam vesika urinaria yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu : Intake minum yang kurang setiap harinya Hygiene yang kurang Jarang mengganti pakaian dalam Pakaian dalam pada wanita yang terbuat dari bahan sintetis, bukan dari katun Penggunaan jeans yang terlalu ketat.

LANJUTAN KLASIFIKASI   Klasifiksi infeksi saluran kemih adalah sebagai berikut : 1.      Kandung kemih (sistitis) Sistitis (inflamasi kandung kemih) yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urin dari utetra kedalam kandung kemih (refluks urtovesikal), kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau sistoskop. 2.      Uretra (uretritis) Uretritis adalah suatu infeksi yang menyebar naik yang di golongkan sebagai gonoreal atau non gonoreal. Uretritis gonoreal disebabkan oleh niesseria gonorhoeae dan ditularkan melalui kontak seksual. Uretritis non gonoreal adalah uretritis yang 5 tidak berhubungan dengan niesseria gonorhoeae biasanya disebabkan oleh klamidia frakomatik atau urea plasma urelytikum. 3.      Ginjal (pielonefritis) Pielonefritis infeksi traktus urinarius atas merupakan infeksi bakteri piala ginjal, tubulus dan jaringan intertisial dari dalah satu atau kedua ginjal Infeksi saluran kemih (ISK) pada usia lanjut dibedakan menjadi : 1.      ISK Uncomplicated (simple) ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik, anatomic maupun fungsional normal. ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih.

2.      ISK Complicated Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas, kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis, dan shock. ISK ini terjadi bila terdapat keadaan- keadaan sebagai berikut : Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko uretral obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia, kateter kandung kencing menetap dan prostatitis.      Kelainan faal ginjal :GGA maupun GGK       Gangguan daya tahan tubuh       Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen seperti prosteus spp yang memproduksi urease.  

PATOFISIOLOGI Masuknya mikroorganisme ke dalam saluran kemih dapat melalui; penyebaran endogen yaitu kontak langsung dari tempat infeksi terdekat, hematogen, limfogen, eksogen sebagai akibat pemakaian alat berupa kateter, atau sistoskopi. Dua jalur utama terjadinya ISK ialah, hematogen dan asending, tetapi dari dua cara ini asendinglah yang paling sering terjadi.

MANIFESTASI KLINIS - Uretritis biasanya memperlihatkan gejala : 1.      Mukosa memerah dan edema 2.      Terdapat cairan eksudat yang purulent 3.      Ada Ulserasi pada uretra 4.      Adanya rasa gatal yang menggelitik 5.      Good morning sign 6.      Adanya nanah awal miksi 7.      Nyeri pada awal miksi 8.      Kesulitan untuk memulai miksi 9.      Nyeri pada bagian abdomen

- Sistitis biasanya memperlihatkan gejala : 1.      Disuria (nyeri waktu berkemih) 2.      Peningkatan frekuensi berkemih 3.      Perasaan ingin berkemih 4.      Adanya sel-sel darah putih dalam urin 5.      Nyeri punggung bawah atau suprapubic 6.      Demam yang disertai adanya darah dalam urin pada kasus yang parah.   - Pielonefritis akut biasanya memperlihatkan gejala : 1.      Demam 2.      Menggigil 3.      Nyeri pinggang 4.      Disuria

PEMERIKSAAN PENUNJANG 1)   Analisa urine : terdapat leukosit, eritrosit, crystal, pus, bakteri dan pH meningkat. 2)   Urine kultur : a)        Untuk menentukan jenis kuman atau penyebab infeksi saluran kemih misalnya : streptococcus, E. Coli, dll b)        Untuk menentukan jenis antibiotik yang akan diberikan 3)   Darah : terdapat peningkatan leukosit, ureum dan kreatinin.

TERAPHY/PENGOBATAN Menurut M. Clevo Rendy dan Margareth TH (2012 : hal. 221), pengobatan infeksi saluran kemih bertujuan untuk menghilangkan gejala dengan cepat , membebaskan saluran kemih dari mikroorganisme dan mencegah infeksi berulang, sehingga dapat menurunkan angka kecacatan serta angka kematian. Tujuan tersebut dapat dicapai dengan dengan : Perawatan dapat berupa : 1)        Meningkatkan intake cairan 2 – 3 liter/hari bila tidak ada kontra indikasi 2)        Perubahan pola hidup diantaranya : a)         Membersihkan perineum dari depan ke belakang b)        Pakaian dalam dari bahan katun

Obat-obatan 1)        Antibiotik : Untuk menghilangkan bakteri. a)         Antibiotik jangka pendek dalam waktu 1 –2 minggu b)         Antibiotik jangka panjang ( baik dengan obat yang sama atau di ganti ) dalam jangka waktu 3 – 4 minggu c)         Pengobatan profilaktik dengan dosis rendah satu kali sehari sebelum tidur dalam waktu 3 – 6 bulan atau lebih ini merupakan pengobatan lanjut bila ada komplikasi lebih lanjut. 2)        Analgetik dan Anti spasmodik Untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh penderita 3)        Obat golongan Venozopyridine : Pyridium. Untuk meredakan gejala iritasi pada saluran kemih