PENYAKIT DIARE.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
Advertisements

DASAR-DASAR PENYIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA
Gambaran Umum Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Wabah
PEMBUANGAN LIMBAH DAN SAMPAH
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT SARS TOPIK 7
Sistem Kewaspadaan Dini KLB Gizi Buru
PENGAMATAN KLB.
PROGRAM PEMBERIAN OBAT CACING KABUPATEN BLITAR TAHUN 2016
Dalam Penanggulangan Bencana
PRINSIP DASAR SURVEILANS
PROSEDUR TETAP PENANGGULANGAN KLB
ANALISIS KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI PUSKESMAS
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN FORM LB-1
HEALTH SYSTEM Health Delivering Service & Puskesmas.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1501 Tahun 2010
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN LB-4
Peran Air Bersih dan Air Minum Ketika Terjadi Bencana
Gambaran Umum Kejadian Luar Biasa (KLB) dan Wabah
ELIMINASI MALARIA DI BANYUMAS 2015
TM-3 KEJADIAN LUAR BIASA.
Survei DINAMIKA PENULARAN PENYAKIT TULAR RODENSIA
Ukuran Frekuensi Epidemiologi
SISTEM KEWASPADAAN DINI
PENCATATAN DAN PELAPORAN DATA PENYAKIT (SURVEILANS)
Promosi Kesehatan dalam Berbagai Tatanan
ANALISIS KEBUTUHAN DATA DAN INFORMASI PUSKESMAS
Oleh : Sri Andriani SKM,M.Kes
PROGRAM PENANGGULANGAN DIARE
KEJADIAN LUAR BIASA Sri Handayani.
Pengendalian Penyakit Menular Ketika Bencana
PHBS DI INSTITUSI KESEHATAN
PROSEDUR TETAP PENANGGULANGAN KLB
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DIARE
H. ASLI, S.Kep, M.Kes DINAS KESEHATAN KABUPATEN REJANG LEBONG.
EPIDEMIOLOGI DIARE by WIDYA HC.
PRINSIP DASAR SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
PENGOLAHAN DAN ANALISIS SEDERHANA DATA SURVEILANS
By: drg. Elyda Akhya Afida M., MIPH
DASAR-DASAR PENYIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA
SURVEILANS TETANUS NEONATORUM
Manajemen Penyakit dan Surveillans Kesehatan Lingkungan dalam Bencana
KONSEP DASAR SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
DASAR-DASAR PENYIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA dan MODEL PELACAKAN KEMATIAN IBU BAYI DAN BALITA Oleh Nugroho.
PROGRAM PENANGGULANGAN DIARE
Surveilens penyakit diare
PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
SURVEILANS TB.
Materi Surveillans Epidemiologi Universitas Respati Yogyakarta
PENERAPAN SISTEM SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR DAN PENYAKIT TIDAK MENULAR TERPADU SUCI SRI WAHYUNI A1.
Penatalaksanaan Diare Berdasarkan MTBS
Dalam Penanggulangan Bencana
DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4
HIDUP SEHAT DENGAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT ( STBM ) 1.
KONSEP TERJADINYA PENYAKIT (SEGITIGA EPIDEMIOLOGI) Oleh: Azyyati Ridha Alfian, SKM., MKM STIKES DHARMA LANDBOUW PADANG.
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan
Materi 3 MANAJEMEN OPERASI TANGGAP DARURAT
SURVEILANS HEPATITIS A
Surveilans Epidemiologi Pemberantasan Penyakit
PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NO 1501/MENKES/PER/X/2010
LAPORAN HARIAN SITUASI PENYAKIT SUB KLASTER SURVEILANS
SURVEILANS KETIKA BENCANA
DINAS KESEHATAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2020
KONSEP EPIDEMIOLOGI.
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)
KEPALA DINAS KESEHATAN PROVINSI BENGKULU IBU HENDARINI, Bsc, S.Sos 1.
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) Maya Klementina Dasmasela Prodi Sarjana Gizi STIKes Kusuma Husada Surakarta
Penyelidikan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB)
SURVEY MAWAS DIRI. PENGERTIAN SURVEY MAWAS DIRI (SMD) Survei Mawas Diri adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi masyarakat,
1 PRINSIP DASAR SURVEILANS Khairul Amal, SKM Puskesmas Blang Bintang Kabupaten Aceh Besar.
Transcript presentasi:

PENYAKIT DIARE

DIARE Buang air besar lembek/cair bahkan dapat berupa air saja yang frekwensinya lebih sering dari biasanya (3 kali atau lebih) dan berlangsung kurang dari 14 hari

PENYEBAB DIARE MENURUT ETIOLOGI Infeksi (Bakteri, Virus, Parasit) Malabsorpsi Alergi Keracunan Sebab-sebab lain

PENYEBAB DIARE MENURUT EPIDEMIOLOGI Penyebaran kuman yang menyebabkan Diare Faktor Penjamu yang meningkatkan kerentanan terhadap Diare Faktor lingkungan dan perilaku

SIKLUS PENULARAN PENYAKIT DIARE PENGENDALIAN TTL SE Tanah Jamban Air Bersih Limbah FAKTOR RESIKO SAB JAMBAN > 80 % KUALITAS AIR MINUM, BAKTERIOLOGIS, FISIK, KIMIA MS TMS > 60 % < 60 % PHBS Cuci Tangan Air Sumber Tangan Sakit Perilaku: *Cuci Tangan * Cara Pemb Tinja * Cara Menyiap mkn * Cara Pemb ASI/MPAISI * Immunisasi Campak Lalat Makanan Agent Host Environment Faktor Resiko

Potret Sanitasi di Indonesia selokan tersumbat efluen industri di kawasan pemukiman MCK yang tidak berfungsi buang air besar sembarangan Jamban yang asal-asalan mencuci dan mandi di sungai tercemar pembuangan liar lumpur tinja

Pembagian berdasarkan Patofisiologi Diare inflamasi : proses inflamasi menyebabkan prod lendir berlebihan, eksudasi air dan ē kedlm lumen, g3an absorbsi air serta ē Diare osmotik : g3an absorbsi shg mÎ kan osmolaritas dalam lumen shg menyebabkan menarik air dr plasma. Diare sekretorik: g3an transport shg penarikan cairan dan ē ke lumen usus berlebihan (khas vol tinja berlebihan). G3an Motilitas : wkt transit lebih singkat shg terjd masalah malabsorbsi dan maldigesti

TATALAKSANA PENDERITA DIARE Mencegah terjadinya dehidrasi Mengobati dehidrasi Memberi Makanan Meneruskan ASI Mengobati Masalah lain

PERKEMBANGAN TATALAKSANA DIARE Tahun 80 - 2000 SAAT INI Tahun 70 - <80 ORALIT Osmolaritas rendah ZINC pemberian ASI dan makanan Antibiotik Nasihat ORT, ORS, Intraenous Terbatas Pemberian makanan (selama dan setelah diare) Antibiotik Antidiare Nasihat Cairan Intraenous “ALL” Puasa Antibiotik Antidiare 10 hari Selektif

TUJUAN PENGOBATAN PENDERITA DIARE DEHIDRASI GANGGUAN NUTRISI LAMA,BERAT DAN EPISODE PENCEGAHAN PENGOBATAN PEMBERIAN MAKANAN AIR & ELEKTROLIT ZINC

PROSEDURE TATALAKSANA DIARE Riwayat Penyakit (berapa lama,berapa kali diare,adakah darah dalam tinja,muntah,demam,jenis makanan yang dimakan sebelumnya, dll) Menilai derajat dehidrasi Menentukan rencana pengobatan

PENCEGAHAN DIARE Memberikan ASI Memperbaiki makanan pendamping ASI Menggunakan Air Bersih Mencuci tangan pakai sabun Menggunakan Jamban Membuang tinja bayi ke jamban Imunisasi campak

PSM dlm PENANGGULANGAN DIARE Aspek pelayanan dan tatalaksana penderita diare Aspek pencatatan Aspek penyuluhan Aspek pencegahan diare Aspek lingkungan dan perilaku

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI Tujuan : Diketahui situasi epidemiologi dan besarnya masalah penyakit diare di masyarakat Diketahuinya info terbaru dan benar mengenai penyakit diare dimasyarakat Deteksi dini peningkatan penderita Dilaksanakan tatalaksana penderita diare Pembentukan Tim Gerak Cepat (TGC)

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI Prosedur Surveilans : Pengumpulan data (laporan rutin, Sentinel KLB/Wabah, studi kasus) Kompilasi, analisa dan interpretasi Penyebarluasan hasil interpretasi

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) “ Salah satu kegiatan dari surveilans epidemiologi yang kegunaannya untuk mewaspadai gejala dan timbulnya KLB diare”

SISTEM KEWASPADAAN DINI (SKD) Ruang Lingkup : Pengamatan Penderita Pengamatan Kesehatan Lingkungan Pengamatan Perilaku Masyarakat Analisa KLB sebelumnya Pengamatan terhadap kondisi evakuasi dan pengungsian SISTEM KEWASPADAAN DINI (KSD) Sumber informasi Pencatatan dan pelaporan rutin Masyarakat Mass media Instansi / Lembaga terkait Hasil survei / studi kasus

SISTEM KEWASPADAAN DINI (SKD) Indikator : Pengamatan penderita (distribusi, waktu, t4) Pengamatan kesehatan lingkungan Pengamatan perilaku Analisis KLB perilaku Hasil survei / studi kasus Analisis cakupan sarana kesehatan lingkungan

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDEKATAN (KIE) Advokasi : Menetapkan bentuk dukungan yang diharapkan Menentukan sasaran - Pimpinan lintas program - Penyandang / Sumber data Menentukan perilaku yang diharapkan Menentukan pesan Menentukan metode dan teknis Menentukan media

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDEKATAN (KIE) 2. Bina Suasana : Rangkaian kegiatan hampir sama dengan advocacy, hampir lebih tehnis operasional Materi KIE lebih operasional Materi, tehnik dan media disesuaikan dengan klp sasaran

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENDEKATAN (KIE) Sasaran utama KIE dan peran masyarakat secara aktif Materi pesan : - Tatalaksana diare - Pencegahan diare Materi, teknik dan media diseduaikan dengan klp sasaran dan berlangsung dinamis Saluran komunikasi disesuaikan sasaran

3. Cara Pemantauan : Pemantauan oleh petugas Puskesmas Pemantauan oleh petugas Kab/ Kota Pemantauan oleh petugas Provinsi Alat pemantau (Form A,B,C,D)

Analisis Data Sekunder Penyakit Diare

Tujuan Mampu: melaksanakan validasi data melaksanakan pengumpulan , mengolah, menganalisa, interpretasi data secara epidemiologi deskriptif (waktu, tempat dan orang) memberikan rekomendasi ke program/sektor terkait.

Kriteria KLB Diare: Angka kesakitan/kematian meningkat 3 x berturut-turut (harian/mingguan) disuatu desa/kelurahan Angka kesakitan/kematian meningkat 2 x berturut-turut (harian/mingguan/bulanan) dibanding dengan angka rata-rata dalam satu tahun terakhir disuatu kecamatan, desa/kelurahan CFR meningkat dibanding dengan bulan lalu Peningkatan jumlah kesakitan/kematian dibanding dengan priode yang sama (mingguan/bulanan)

Validasi Data/koreksi data: Sumber Data Benar-benar kasus (periksa kebenaran data) Golongan umur Alamat (pisahkan data yg berasal diluar wilayah) Kelengkapan laporan

PENGUMPULAN DATA Data yang diperlukan dalam surveilans : Data penyakit minimum 3-5 tahun terakhir untuk membuat grafik maksimum-minimum dari laporan bulanan. Data Mingguan  SKD-KLB (PWS) Kasus dgn Gol.umur: < 1 Th, 1-4 th ,> 5 tahun Data Faktor Risiko Lingkungan : (Cakupan sumber&pengguna air bersih, jamban keluarga, Laik Penyehatan TPM, Data Demografi (jumlah pdd pergol umur,) utk melihat risiko penularan)

Contoh: Data Penderita Diare Menurut bulan di Puskesmas Padang Pasir PENGOLAHAN DATA Contoh: Data Penderita Diare Menurut bulan di Puskesmas Padang Pasir Bulan 2002 2003 2004 Januari 197 258 163 Februari 201 196 65 Maret 176 189 166 April 230 171 205 Mai 187 153 143 Juni 146 165 207 Juli 156 101 213 Agustus 160 110 155 September 152 223 108 Oktober 139 193 167 Nofember 68 116 Desember 120 144 Total 2053 1947 1852

Sumber data: LB 1 Pusk Padang Pasir

Proporsi Penderita Diare menurut Kelompok Umur di Puskesmas Padang PasirTahun 2002 -2004 2003 2004   Penderita Proporsi 0- 7 hr 1 0.05 8-28 hr 18 0.87 21 1.13 1bl-1th 135 6.57 136 7 161 8.69 1-4 th 300 14.61 282 14.52 381 20.57 5-9 th 262 12.76 227 11.68 226 12.2 10-14 th 238 11.59 141 7.26 143 7.72 15-19 th 247 12.03 154 7.92 94 5.07 20-44th 429 20.89 470 24.2 428 23.11 45-54 th 228 11.39 215 10.81 174 9.39 55-59 th 115 5.6 124 6.38 69 3.72 60-69 th 52 2.53 119 6.12 89 4.8 >70 th 29 1.41 79 4.06 65 3.5 Total 2053 100 1947 1852 Sumber Data : LB 1 Puskesmas

Sumber data puskesmas X Rasio Penderita Diare menurut jenis kelamin Di Puskesmas X Tahun 2004 Tahun Lk Pr Jumlah Rasio 2000 10 20 30 1 : 2 2001 18 54 72 1 : 3 2003 14 28 1 : 1 2004 15 60 75 1 : 4 2005 57 285 342 1 : 5 Sumber data puskesmas X

Sumber Data Puskesmas X Proporsi Penderita Diare Menurut Jenis Kelamin di Puskesmas X tahun 2005 Jenis Kelamin Jml Penderita Proporsi Laki-Laki 57 41.3 Perempuan 61 58.7 Total 118 100 Sumber Data Puskesmas X

Menentukan angka kasus maximum & minimum Kasus diare Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2001 35 39 41 46 42 44 23 20 17 21 18 31 2002 19 22 45 34 26 2003 30 33 24 28 Kasus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Maximum 35 39 41 46 42 44 45 34 33 31 Min 19 21 17 20 18

Grafik Maksimum & Minimum Kasus Diare,di Pusk.Muara Panas Maximum & Minimum Grafik Maksimum & Minimum Kasus Diare,di Pusk.Muara Panas

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT PUSKESMAS A

Peta/Map: Area Map Digambar dengan warna/arsir Untuk menentukan prioritas Spot Map 1. Untuk mengetahui sebaran kasus 2. Digambar dengan titik atau kotak- kotak Digambar dalam satu peta

Recomendasi & Desiminasi Informasi Beberapa Rekomendasi Untuk Tindak lanjut Pengobatan Perbaikan Sanitasi Lingkungan Pendistribusian air minum Penyuluhan Desiminasi Informasi 1. Bulletin 2. Pada saat supervisi & bimbingan tehnis. 3. Sasaran pelapor, lintas sektor, program terkait, kelompok profesi

Perhatikan betul setiap pertambahan kasus baru

di Wilayah Kerja Puskesmas A Cakupan Air Bersih di Wilayah Kerja Puskesmas A

di Wilayah Kerja Puskesmas A Cakupan Jamban di Wilayah Kerja Puskesmas A

di Wilayah Kerja Puskesmas A Jenis SAB di Wilayah Kerja Puskesmas A

Hasil Pemeriksaan Bakteriologi SAB di Wilayah Kerja Puskesmas A

Memantau Derah Rawan KLB di Wilayah Kerja Puskesmas A

Rata-rata Pemakaian Oralit di Puskesmas Padang Pasir Tahun 2002 - 2004 Kasus Pemakaian Oralit Rata-Rata 2002 1890 5670 3 2003 2007 5701 2004 1849 5041

Proporsi Penderita Diare Per bulan Tahun 2002 - 2004 Di Puskesmas Padang Pasir 2003 2004   Penderita Proporsi Januari 197 9.5 258 13.2 163 8.8 Februari 201 9.7 196 10.1 65 3.5 Maret 176 8.5 189 166 8.9 April 230 11.2 171 205 11.1 Mai 187 9.1 153 7.8 143 7.7 Juni 146 7.1 165 207 Juli 156 7.6 101 5.2 213 11.5 Agustus 160 110 5.6 155 8.4 September 152 7.4 223 11.4 108 5.8 Oktober 139 6.8 193 9.9 167 9 Nofember 8.1 68 116 6.3 Desember 6.9 120 6.2 144 Total 2053 100 1947 1852 Sumber Data Lb 1 Puskesmas

Sumber data: lap BP/Kesga Pusk Padang Pasir

Sumber data: LB 1 Pustu Pusk Padang Pasir

Sumber data: LB 1 Pusk Padang Pasir

Sumber data: Lap diare Pusk Padang Pasir Proporsi Penderita Diare Menurut Kelompok Umur Th 2002-2004 di Puskesmas Padang Pasir ( dalam % ) 5 10 15 20 25 30 0- 7 hr 8-28 1bl- 1th 1-4 th 5-9 10- 14 th 15- 19 th 20- 44th 45- 54 th 55- 59 th 60- 69 th >70 proporsi 2002 2003 2004 Sumber data: Lap diare Pusk Padang Pasir

Terima Kasih