Disusun Oleh : Surati Suleli Rekso Nurika Niken C

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Rahmatini Bagian Farmakologi Fakultas kedokteran universitas andalas
Advertisements

Hipertensi (Darah Tinggi)
Bab 6 Demam.
Ilustrasi Kasus Identitas Pasien Nama : Ny S Usia : 58 tahun
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Diskusi Topik SESAK NAPAS & BATUK
Sindroma Koroner Akut Emil Huriani.
PEMERIKSAAN LABORATORIUM PADA SINDROMA KORONER AKUT (SKA)
Senin, 29 Oktober 2012 Beladenta Amalia Riskie Wulancahya
Oleh : Irmayanti Sirman Nim : p Kelas : B
Laporan Jaga 15 Januari-16 Januari 2010 RSP
ANGINA PECTORIS.
CHALID MAULANA & DAHNIAR YANI
Pemeriksaan Diagnostik Sistem Kardiovaskuler
STROKE Ns. Janny Erika, S.Kep.
STROKE (CVD).
DISKUSI TOPIK SESAK NAPAS DAN BATUK Ibu N, usia 37 tahun dirawat di rumah sakit karena sesak napas sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit. Mulanya.
ACUTE CORONARY SYNDROME
KELOMPOK 9 KEPERAWATAN GERONTIK.
Sudden cardiac arrest n CPR
NURSING CARE OF CARDIOGENIC SHOCK
Pemeriksaan Diagnostik Sistem Kardiovaskuler
Askep gangguan system kardiovaskuler Ns. Yani Sofiani, M. Kep., SpMB
TUGAS AA “ PENYAKIT JANTUNG KORONER ( PJK ) “
LANJUTAN GANGGUAN SIRKULASI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN INFARK MIOKARD AKUT
Irma Nur Amalia, S.kep.,Ners., M.Kep
RESPON FISIOLOGIS GANGGUAN FUNGSI JANTUNG
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
Penatalaksanaan Keperawatan Klien Dengan Sindroma Koroner Akut (ACS)
RESPON FISIOLOGIS GANGGUAN FUNGSI JANTUNG
Bahan diskusi konsep Askep ACS
Penyakit dan gangguan pada darah
Radiologi Abdomen.
JANTUNG KORONER Tessa Ayu Koropit.
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT KARDIOVASKULAR
Apriyanti Farahdita Tiana
Angina Pectoris Ns.Elriana Sitanggang, SKep.
PENYAKIT SYSTEM CRDIOVASKULER
EPIDEMIOLOGY JANTUNG CORONER EPID TDK MENULAR.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN INFARK MIOCARDIUM
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
FARMAKOLOGI SISTEM KARDIOVASKULER
Yophi Nugraha S.Kep.,Ners.,M.Kes
ANGINA PEKTORIS.
Asuhan Keperawatan Dengan Gagal Jantung ( CHF )
Nursing Care of tromboangitis obliterans
ANGINA PECTORIS Dr. Supardi, Sp.PD.
ASKEP EFUSI PLEURA KELOMPOK 7. ANALISA DATA NO.DATAMASALAH 1. DS : Klien mengatakan sesak DO : Klien terlihat kelelahan, RR=35x permenit, terdapat cuping.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. M (56 THN) DENGAN CAD STEMI INF
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Angina Pectoris By Ardhiles WK.
Assalamualaikum Kelompok 7 Ika Apriani Riza Sativa
INFEKSI AKUT KASUS OBSTETRI
PENILAIAN PENDERITA.
Muhammad Rasyid Indrawan
Asuhan keperawatan angina pectoris
Drastya Amalia Nurul Ghina Qonita Kamila Anindita
Cor pulmonale NOVITA HARDIANTY. Apa itu Cor Pulmonale? O Kor pulmonale didefenisikan sebagai suatu disfungsi dari ventrikel kanan yang dihubungkan dengan.
BANTUAN DASAR PADA KASUS NON TRAUMA
TRAUMA ABDOMEN.
STROKE (CVD).
Noviani. Identitas Pasien  Nama: An RAZ  Umur: 5 tahun  Jenis Kelamin: Perempuan  Alamat: Gampong Asan  Agama: Islam  Nomor RM: 248xxx  Tanggal.
ASUHAN KEPERAWATAN NY. A DENGAN PRE-POST APENDICTOMY OLEH: NS. CATTLEYA.
CEREVASKULER ATTACK (CVA)
Asuhan keperawatan pada klien dengan masalah nyeri Ahmad Zaini Arif. S.Kep., Ns.
INFARK MIOKARDIUM AKUT
TEKANAN DARAH TINGGI OLEH : MAHASISWA PRAKTIK PROFESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA TAHUN 2016.
KELOMPOK 1 1 C KELOMPOK 1 1 C. DEGRADASI LIPID Degradasi Lipid Degradasi lipid  Oksidasi asam lemak, contohnya adalah  -oksidasi asam lemak (jalur utama.
Apa itu TEKANAN DARAH TINGGI? Meningkatnya tekanan darah dalam jangka waktu lama dengan Tekanan darah lebih dari 120/80 mmHg. Meningkatnya tekanan darah.
Transcript presentasi:

Disusun Oleh : Surati Suleli Rekso Nurika Niken C ASUHAN KEPERAWATAN NY M DENGAN ACUT MIOCARD INFARK DIRUANG UGD RUMAH SAKIT ISLAM CEMPAKA PUTIH PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KEPERWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA 2015 Disusun Oleh : Surati Suleli Rekso Nurika Niken C

AMI (Acut Miocard Infark) Akut Moikard Infark atau yang sekarang dikenal dengan Sindrome Koroner Akut (SKA) adalah suatu istilah atau terminologi yang digunakan untuk menggambarkan spektrum keadaan atau kumpulan proses penyakit yang meliputi Angina Pektoris tidak stabil, Infark Miokard gelombang non Q atau miokard tanpa elevasi segmen ST ( Non-ST Elevation Moocard Infarktion/ NSTEMI) dan infark miokard gelombang Q atau infark miokard dengan elevasi ST (ST Elevation Miocard Infarction / STEMI)

Yang termasuk didalam Akut Miocard Infark Angina tidak stabil Angina pektoris adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan nyeri dada atau ketidaknyamananan yang disebabkan oleh penyakit arteri koronari, pasien dapat menggambarkan sensasi seperti tekanan, rasa penuh, diremas berat atau nyeri. Infarc Miocard Akut tanpa elevasi ST (NSTEMI) Disebabkan oleh penurunan suplai oksigen dan atau peningkatan kebutuhan oksigen miokard yang diperberat oleh obstruksi koroner  Infark Miokard Akut dengan elevasi ST (STEMI) Umumnya terjadi jika aliran darah koroner menurun secara mendadak setelah oklusi trombus pada plak ateroslerotik yang sudah ada sebelumnya. Ini disebabkan karena injuri yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti merokok, hipertensi, dan akumulasi lipid.

ETIOLOGI Faktor penyebab Suplai oksige ke miokard berkurang yang disebabkan oleh 3 faktor Faktor pembuluh darah : aterosklerosis, spasme, artritis Faktor siskulasi : hipotensi, stenosis, insufisiensi Faktor darah : anemia, hipoksemia, polisitemia Curah jantung yang meningkat Aktivitas berlebih Emosi Makan terlalu banyak Hipertiroidism Kebutuhan oksigen meningkat Kerusakan miocard Hypertropi miokard Hipertensi diastolik

LANJUTAN... Faktor presdisposisi Faktor resiko biologis yang tidak dapat dirubah Usia lebih dari 40 tahun Jenis kelamin : insiden pada pria lebih tinggi sering Hereditas Ras Faktor resiko yang dapat diubah Mayor : hiperlipidemia, hipertensi, merokok, DM, obesitas, dll. Minor : inaktifitas fisik, pola kepribadian tipe A ( emosional, agresif, ambisius, kompetitif), stress psikologis berlebihan

MANIFESTASI KLINIS Lokasi subternal, resosternal, dan prekordial Sifat nyeri : rasa sakit, seperti ditekan, rasa terbakar, rasa tertindih benda berat, seperti ditusuk, rasa diperas, dan dipelintir. Nyeri hebat padadada kiri menyebar ke bahu kiri,leher kiri dan lengan atas kiri. Nyeri membaik dengan istirahat atau dengan obat nitrat. Faktor pencetus : latihan fisik, stress emosi, udara dingin, dan sesudah makan. Gejala yang menyertai : keringat dingin,mual,muntah,sulit bernapas,cemas dan lemas. Dispnea Pada pemeriksaan EKG

LANJUTAN... Pada pemeriksaan darah (enzim jantung : CK&LDH) CKMB berupa serum creatine kinase(CK) dan fraksi MB merupakan indikator penting dari nekrosis miokard creatinin kinase(CK) meningkat pada 6-8 jam setelah awitan infark dan memuncak antara 24-28 jam pertama. Pada 2-4 hari setelah awitan AMI normal Dehidrogenase laktat( LDH) mulai tampak melihat pada serum setelah 24 jam pertama setelah awitan dan akan tinggi selama 7-10 hari. petanda biokimia seperti troponin I( TnI) dan troponin T(TnT) mempunyai nilai prognostik yang lebih baik dari pada CKMB. Troponin C, TnI dan TnT berkaitan dengan konsentrasi dari sel miokard.

Komplikasi Perluasan infark dan iskemia paska infak Aritmia (sinus bradikardi,supraventrikuler takiaritmia, aritmia ventrikular, gangguan konduksi) Disfungsi otot jantung(gagal jantung kiri,hipotensi, dan syok) Infark ventrikel kanan Defek mekanik Ruptur miokard aneurisma ventrikel kiri Perikarditis Trombus mural

Penatalaksanaan Antagonis reseptor glikoprotein Iib/IIIa Terapi antithrombin Untractioned heparin Low molecular- weight heparins Direct antithrombin Terapi nitrat organik Nitrogliserin Isosorbid dinitrat Isosorbid mononitrat Terapi trombolitik Obat intravena trombolitik Direkomendasikan penderita infark miokard akut <12 jam yang mempunyai elevasi segmen ST atau left bundle branch block diberikan IV fibrinolitik jika tanpa kontra indikasi. Terapi Antiplatelet Aspirin Tiklopidin Clopidogrel

kasus Nama : Ny. M Usia : 74 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Tanggal masuk rumah sakit: 3 - Desember – 2015 Diagnosa medik: N STEMI Keluhan masuk rumah sakit: Klien mengalami nyeri dada sejak 2 jam SMRS, nyeri menjalar ke punggung, sesak Riwayat perjalanan penyakit: Nyeri punggung sejak 2 hari sebelum masuk rumah sakit dan menjalar kedada kiri sejak 1 hari smrs. Klien memiliki sakit hipertensi dan kolesterolnya meningkat

Survey primer Airway : Paten (tidak ada sumbatan jalan nafas), gurgling tidak ada stridor tidak ada Breathing : Nafas spontan , RR : 20 kali / menit, irama teratur, suara nafas vesikuler, klien tidak menggunakan alat bantu pernafasan Circulation : Akral hangat TD : 150/90 mmHg, Nadi : 80 kali/menit, CRT < 3 detik Nadi teraba cukup dan teratur. Disability : Kesadaran : Composmentis GCS : 15 Pasien gelisah karena menahan sakit  Exposure : Klien dilakukan pemeriksaan EKG , hasil tampat st depresi pada v2- v6 Klien dilakukan pemeriksaan laboratorium DPL , GDS, Elektrolit, Trop , CK dan CKMB

Survey sekunder Kepala : Rambut tampak bersih dan tidak mudah rontok.Tidak terdapat jejas trauma,benjolan, luka dan perdarahan Wajah :Wajah klien tampak meringis karena menahan sakit, Tidak terdapat jejas trauma,Tidak terdapat luka atau benjolan Mata :Tidak terdapat edema palpebra,Konjungtiva tidak anemis,Sclera tidak ikterik Telinga :Tidak ada kelainan Hidung :Tidak ada kelainan Mulut : Mukosa mulut lembab, tidak ada radang,Lidah tidak kotor,Caries ada Leher : Tampak peningkatan distensi vena jugularis, Posisi trachea normal (di tengah) Dada :Tidak terdapat retraksi dinding dada, ekspansi paru simetris,Bunyi kedua lapang paru vesikuler, tidak terdapat ronchee / wheezing,Tidak terdengar murmur ataupun gallop pada auskultasi jantung, Nyeri dada (+) Abdomen :Dinding abdomen datar, lunak,Tidak ada nyeri tekan,Bising usus (+)

Lanjutan... Genitourinari:Tidak ada keluhan disuria ataupun hematuria Ekstremitas :Akral dingin Integumen:Turgor kulit baik, warna kulit tidak pucat

Diagnosa keperawatan Nyeri akut b/d menurunnya suplay O2 ke jaringan miokard Penurunan curah jantung b/d kontraktilitas miokard menurun Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan antara suplay O2 dan kebutuhan adanya iskemik.

Nyeri akut b/d menurunnya suplay O2 ke jaringan miokard Usia, Hiperlipidemia Aterosklerosis Penyempitan/obstruksi arteri koroner Penurunan suplay darah ke miokard Iskemia metabolisme an aerob meningkat Asam laktat meningkat Dx : Nyeri akut b/d menurunnya suplay O2 ke jaringan miokard

intervensi Mandiri: Berikan posisi semi fowler Monitor tanda-tanda vital Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam ciptakan suasana yang tenang, aman, dan nyaman Batasi aktivitas dari pengunjung Evaluasi nyeri dada ( skala, karakteristik, durasi, penyebaran, factor presipitasi dan hal yang dapat mengurangi nyeri) Monitor hasil EKG Monitor hasil pemeriksaan laboratorium Kolaboratif: Berikan Therapi sesuai program medis ISDN 10 mg sub lingual Captopril 12,5 mg per oral Ranitidin 1 amp intravena bolus keterolak 1 amp intravena bolus

soap S: klien mengatakan nyeri dan sesak berkurang VAS 2 O: Airway : Paten (tidak ada sumbatan jalan nafas) Breathing : Nafas spontan,RR : 20 kali / menit teratur. Circulation : Akral hangat,TD : 140/90 mmHg, Nadi : 80 kali/menit, CRT < 3 detik,Irama reguler Disability : Kesadaran composmentis,GCS : 15 E 4 M6 V5 Exposure :EKG : Tampak St depresi pada V2 - V6,Ck 838 u/l (,170), Ckmb 71 u/l (<24), Trop T : positif (0,03) negatif A: masalah belum teratasi P: lanjutkan intervensi

SEKIAN