Penanganan Gangguan Jaringan (FTTH) Pada Layanan IndiHome di PT Penanganan Gangguan Jaringan (FTTH) Pada Layanan IndiHome di PT. Telkom Indonesia Pekanbaru Widyantoro Tejo Mukti 1207136344
PENDAHULUAN Triple Play Internet on Fiber atau High Speed Internet Phone (Telepon Rumah) Interactive TV (UseeTV Cable) Set Top Box RCA / HDMI Televisi UTP RJ-45 FTTH Teknologi GPON (Gigabit Passive Optical Network) UTP RJ-45 ONT Komputer Rugi-rugi Kabel Drop Core putus Besarnya Optical loss Kerusakan perangkat Kesalahan dalam pemasangan konektor Tablet
Konfigurasi Dasar FTTH Segmen A: Kabel feeder Minimal 96 core Jenis kabel : loose tube atau kabel Ribbon Type kabel G 652 D Maksimum panjang 20 km pada topologi RING Segmen B: Kabel Distribusi Instalasi Bawah Tanah (Duct System) Instalasi Atas Tanah (Aerial System) Jenis kabel yang dipergunakan SCPT (single core single tube) Kapasitas distribusi dari 8 - 24 core. Jenis kabel G.652D. Segmen C & D: Kabel drop dan Indoor Kapasitas saluran penanggal dari 1 - 2 core. Jenis kabel G.657A/B
Topologi pada ODC Topologi Star Topologi Ring Topologi Bus
ODC (Optical Distribution Cabinet) Feeder Distribusi
ODP (Optical Distribution Point) Kabel Distribusi ODP Closure 1 core yang turun ke ODP Hanya 1 atau 2 core kabel yang turun ke ODP dan core lainnya dilewatkan Menggunakan splitter 1:8 atau 2 x 1:8 Melayani 8 sampai maksimal 16 pelanggan
Jenis Gangguan PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK Kabel Drop Core (DW) Putus Lampu indikasi PON mati, indikasi LOS menyala Mengakibatkan transmisi data ke pelanggan terhenti Terjadi akibat 2 faktor: Faktor Alam & Faktor Manusia Pon Blink or LOSS
LOSS Terlalu besarnya Optical Loss koneksi yang lambat Redaman tinggi > -27 dBm Akibat bending dan kualitas sambungan yang tidak baik Konektor tidak terpasang dengan baik Kerusakan pada perangkat Tidak hati-hatinya petugas dalam instalasi Faktor lingkungan disekitar perangkat LOSS
Persiapan Alat Kerja dan Material Splicer Alat Penyambungan serat optic yang menggunakan teknik Fusion splicing Clever alat pemotong yang berfungsi untuk meratakan ujung dari kabel serat optik Stripper Digunakan untuk mengupas bagian jaket (coating) pada serat optik Tang Laser Alat yang digunakan dalam pengecekan serat optik Alat yang biasa digunakan sebagai pemotong kabel drop Splitter Alat yang digunakan sebagai pemecah sinyal optic untuk memperbanyak distribusi jaringan
Digunakan untuk mengukur panjang gelombang dan power dari sinyal optik Patchcord Dropcore Seutas fiber optik berisi 1 (satu) core yang mempunyai pelindung fiber sendiri dan dilengkapi 2 (dua) buah konektor OPM Digunakan untuk mengukur panjang gelombang dan power dari sinyal optik Kabel yang terhubung dari ODP ke rumah pelanggan ONT Suatu perangkat aktif (Opto-Elektik) yang dipasang disisi pelanggan, mempunyai fungsi Mengubah sinyal Optik Sinyal Elektrik dan sebagai alat demultiplex Merupakan perangkat yang menjadi titik terminasi akhir dari kabel indoor fiber optic Roset & Protect
Penanganan gangguan Pengcekan Indikator ONT Redaman Max: -27 dBm Pengukuran redaman ODP
Bagus Putus Pengecekan menggunakan laser source Pengecekan rute kabel Drop
Persiapan sebelum proses penyambungan Pengupasan Pembersihan Pemotongan
Proses penyambungan Penempatan harus sama panjang dan diberikan jarak antara ujung serat agar tidak terjadi kegagalan splicer dalam menghubungkan serat
Pengecekan kualitas Redaman pada sambungan Pemanasan protection Pengecekan Redaman ONT Pengecekan indikator pada ONT
Browsing ke IP 192.168.100.1.
Besarnya Optical Loss (Redaman Tinggi) Optical loss yang terlalu besar membuat perangkat tidak dapat membaca sinyal yang dikirimkan karena tidak sesuai dengan sensitifitas redaman yang dapat diterima oleh perangkat. Penyebab besarnya optical loss ODP Fiber bending dan terjepit Rute kabel Roset keadaan dimana kabel tertekuk atau retak yang disebabkan oleh salah satunya kabel tergulung dengan diameter kurang dari 3 cm.
Kabel Drop core dengan Konektor b. Kualitas sambungan yang tidak baik Serat optik kurang bersih atau hasil pemotongan tidak baik Maksimal kualitas sambungan 0,03 dB Sambungan antara kabel drop core dengan konektor Kabel Drop core dengan Konektor c. Konektor tidak terpasang dengan baik Mengakibatkan terjadinya fresnel reflection dimana adanya celah udara sehingga cahaya harus melewati dua interface yang memantulkan sebagian karena perubahan indeks bias dari inti ke udara dan inti lagi
Kesimpulan Teknologi yang digunakan untuk menggelar FTTH adalah teknologi GPON yang berdasarkan standar ITU-T G.984 Arsitektur FTTH yang digunakan PT Telkom dibagi kedalam empat segmen yaitu segmen A, B, C, D dari STO hingga rumah pelanggan Redaman tinggi atau besarnya Optical loss dapat terjadi akibat adanya banding, serat optic terjepit, konektor yang tidak terpasang dengan baik dan sambungan yang tidak bagus Penanganan kabel drop yang putus dapat dilakukan dengan cara menyambungkan kembali kabel tersebut dengan menggunakan splicer dan menggantinya dengan kabel yang baru apabila titik kerusakan kabel tidak di ketahui Daya yang di transmisikan dari OLT sebesar 0,5 s/d 5 dBm dan daya yang dapat di terima oleh sensifitas penerima sebesar -27 s/d -8 dBm