Kesalahan dan Perlakuan Data Analitik

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Advertisements

GRAVIMETRI KIMIA ANALISA.
B A B 1 KONSEP DASAR INSTRUMENTASI
MENYUSUN PROPOSAL PENELITIAN
Persepsi Dalam Dunia iklan
PENGUKURAN DAN ANGKA PENTING
ALAT-ALAT UKUR dan PENGUKURAN
SMA Negeri 1 Teluk Kuantan Kab.Kuantan Singingi
LISTRIK ARUS SEARAH.
Teori Kesalahan dalam Kimia Analitik
Distribusi Probabilitas
PENGUKURAN dan KESALAHAN
JENIS JENIS PENELITIAN ILMIAH
Oleh Zaenal arifin M.Kes
TEKNIK PENGUKURAN Mengukur adalah membandingkan parameter pada obyek yang diukur terhadap besaran yang telah distandarkan. Pengukuran merupakan suatu usaha.
ANALISIS INSTRUMEN I PENDAHULUAN Arie BS.
Dasar dasar Analisis Statistik
Pengukuran dan Kesalahan
DEFINISI Kalimat singkat yang berisi suatu pengertian yang hanya merupakan satu pengertian, tidak dapat dibandingkan dengan pengertian lain.
POPULASI DAN TEKNIK PENARIKAN SAMPEL
ANALISIS INVESTASI DAN MANAJEMEN PORTOFOLIO
GLOBAL WARMING WIWI WIDYA ASTUTI E1A
TRAFO INSTRUMENT.
KONSEP DASAR KIMIA INSTRUMENT
METODE PENELITIAN KUANTITATIF
QC (QUALITY CONTROL) KONTROL KUALITAS KIMIA KLINIK LABORATORIUM KLINIK
PARAMETER ALAT UKUR Program Keahlian : Teknik Ketenagalistrikan
Bab 1 pendahuluhan Lebih dari satu setengah abad yang lalu, telah banyak diperoleh sumbangan mengenai ilmu pengukuran besaran listrik. Selama periode.
METODE NUMERIK Kesalahan / Error
GRAVIMETRI Metode gravimetri untuk analisis kuantitatif  didasarkan pada stikiometri reaksi pengendapan yang secara umum dinyatakan dengan persamaan aA.
ANALISIS INSTRUMEN I PENDAHULUAN Arie BS.
Pendekatan dan Kesalahan
METODE ANALISIS TITRIMETRI
Reliabilitas dan Validitas Pengukuran
SIFAT SIFAT DAGING.
Pertemuan 7 Bab V PENILAIAN VISUAL LANSKAP HUTAN
KIMIA ANALISIS KUANTITATIF PENDAHULUAN
PENGANTAR KIMIA ANALISIS
Metode numerik secara umum
Pengantar Sistem Kendali
Penilaian Inderawi.
PENGUKURAN dan KESALAHAN
Pengolahan tingkat lanjut
GRAVIMETRI Analisis gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif dengan penimbangan. Tahap awal analisis gravimetri adalah pemisahan komponen.
Galat, continue Galat Absolut : adalah perbedaan antara nilai eksperimen dengan nilai yang sebenarnya. Contoh: Jika hasil pengukuran seorang analis untuk.
PENGENALAN ALAT UKUR LISTRIK
Proses Penelitian, Variabel dan Paradigma Penelitian
Argento-Gravimetri.
Materi 1: Karakteristik Alat Ukur
Begum Fauziyah, S. Si., M. Farm
TITRASI.
Nama : M. Adhitya Nugraha Kelas : XII Kimia Analis I
FOTOKIMIA REDUKSI ION BESI (III)
Praktikum Kimia Anorganik
Ilmu dalam arti sebenarnya ?
TAHAP-TAHAP PENELITIAN
TITRASI REDUKSI OKSIDASI (REDOKS). Titrasi redoks merupakan proses titrasi yang dapat mengakibatkan terjadinya perubahan valensi atau perpindahan elektron.
PENDAHULUAN.
Alat pH Meter Khoirul Anam.
Instrumentasi dan Pengukuran
RUANG LINGKUP KIMIA ANALISIS
EFI RATNA SARI GANARSIH AYU S.
PENGUKURAN dan KESALAHAN
PENGUKURAN OLEH MARDIANA. Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran besaran fisis, ketepatan, ketelitian, dan angka penting, serta notasi ilmiah KOMPETENSI.
Evaluasi Data Analisis
Teori Penarikan Sampel
CHAIRANISA ANWAR, SST. MKM
ANALISIS INSTRUMEN I PENDAHULUAN.
KIMIA DALAM KEHIDUPAN
TEKNIK PENIMBANGAN DENGAN NERACA ANALITIK. Pengertian secara umum neraca adalah suatu alat timbang yang digunakan untuk menimbang suatu zat, benda, bahan,
Transcript presentasi:

Kesalahan dan Perlakuan Data Analitik

Dalam suatu analisis tidaklah mungkin terlepas dari “kesalahan” Dalam suatu analisis tidaklah mungkin terlepas dari “kesalahan”. Istilah kesalahan menunjuk pada perbedaan numerik antara harga yang terukur dengan harga sesungguhnya Kesalahan dalam analisis digolongkan menjadi : Kesalahan tertentu (pasti/sistematis) dan kesalahan tak tentu Kesalahan sistematis merupakan jenis kesalahan yang dapat diramalkan dan diminimalkan, umumnya berkaitan dengan alat-alat tertentu atau cara pengukuran yang dipakai.

Kesalahan tertentu dibagi menjadi tiga macam, yaitu: Kesalahan metodik; ditimbulkan dari metode yang digunakan dan merupakan kesalahan yang paling serius dalam analisis. Kesalahan ini sumber utamanya adalah kesalalahan dalam memilih metode. termasuk di dalamnya sifat kimia dari sistem, misalnya adanya berbagai ion pengganggu, adanya reaksi samping, bentuk hasil reaksi seperti endapan tidak sesuai dengan reaksi kimia yang diinginkan dan sebagainya.

Kesalahan operatif; ditimbulkan oleh orang yang melakukan analisis Kesalahan operatif; ditimbulkan oleh orang yang melakukan analisis. Ini merupakan kesalahan perrsonal misalnya kesalahan pembacaan jarum digital karena posisi mata yang tidak tepat, pencucian endapan yang berlebihan, penimbangan bahan higroskopis pada cawan terbuka dan lainlain.

Kesalahan instrumen; ditimbulkan dari instrumennya sendiri, semua instrumen mempunyai tingkat toleransi kesalahan masing masing. Hal ini diperparah dengan efek lingkungan, kesalahan dalam pembacaan instrumen, adanya noise/gangguan alat, alat-alat gelas yang tidak pernah dikalibrasi, konstruksi neraca yang tidak tepat, dan sebagainya.

Kesalahan tak tentu Kesalahan tak tentu merupakan kesalahan yang sifatnya tidak dapat diramalkan dan nilainya berfluktuasi. Kesalahan jenis ini dapat terjadi dari variasi kesalahan tertentu atau pun dari sumber lainnya yang bersifat acak. Semakin rumit /kompleks sampel maka resiko kesalahan tak tentu semakin besar. Untuk mengeneralisasi maka pengulangan dan pengujian secara statistik harus dilakukan, terutama jenis penelitian yang melibatkan makhluk hidup bahkan untuk bakteri sekalipun

Kesalahan dalam analisis kimia berhubungan dengan ketepatan (accuracy) dan ketelitian (precision). Ketepatan adalah kedekatan hasil analisis dengan nilai yang sebenarnya. Biasanya ketepatan merupakan ukuran kebalikan dari suatu kesalahan analisis, semakin besar ketepatan maka semakin kecil kesalahannya. Kesalahan pada umumnya dinyatakan sebagai kesalahan absolut dan kesalahan relatif.

Kesalahan paling sering dinyatakan sebagai kesalahan relatif. Kesalahan absolut: E = O – T Kesalahan relatif : R = (O – T/ T) x100% Dimana O= nilai pengamatan, dan T=nilai sebenarnya. Misalnya seorang analis menemukan kadar besi 20,44% dalam suatu contoh,sedangkan kadar yang sebenarnya adalah 20,34%, maka Kesalahan absolut :20,44%- 20,34%= 0,10%. Kesalahan relatif analis tersebut: 0,10/20,34x100% = 0,5%.

A =Data yang tidak tepat dan tidak teliti B = data tidak tepat tapi teliti C = data tepat tapi tidak teliti D = data tepat dan teliti

contoh Nilai sebenarnya Data 1 Data 2 Data 3 kesimpulan penyebab 1,0 1,5 1,4 B instrument 2,0 2,1 1,8 2,3 C personal 3,0 3,1 D - 4,0 4,2 4,1 3,9 5,0 4,4 4,5 4,6 instrumen 6,0 6,5 6,1 5,3 A Multi/campuran. Sampel rumit