PROSEDUR KULTUR JARINGAN TUMBUHAN KELOMPOK 1 ANNISA MA’RIFATUL JANNAH IKA DIANA WERDANI NINDYA ULFA WARDHANI NUR HIDAYATUS S
Pengertian Kultur Jaringan Tumbuhan suatu metode untuk mengisolasi bagian dari tanaman protoplasma, sel, jaringan atau organ steril aseptic bagian-bagian tersebut dapat memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman yang lengkap
MACAM – MACAM BAGIAN YANG DAPAT DIKULTURKAN Kultur organ Kultur biji (seed culture) Kultur kalus Kultur suspensi Kultur protoplas Kultur haploid (kultur mikrospora/ anther)
MANFAAT DARI KULTUR JARINGAN Mendapatkan tumbuhan baru dalam jumlah banyak dalam waktu relatif singkat Mendapatkan tumbuhan baru yang bersifat unggul dalam waktu relatif singkat. Efisien tempat dan waktu. Tidak tergantung musim, dapat diperbanyak secara continue Untuk skala besar biaya lebih murah Cocok untuk tanaman yang sulit bergenerasi Menciptakan tanaman baru yang bebas virus
Metode Kultur Jaringan melalui perbanyakan tunas dari mata tunas apikal melalui pembentukan tunas adventif, dan embriogenesis somatik, baik secara langsung maupun melalui tahap pembentukan kalus
Tipe - tipe jaringan yang digunakan sebagai eksplan jaringan muda yang belum mengalami diferensiasi dan masih aktif membelah (meristematik) jaringan parenkima
Teknik kultur jaringan Metode Padat (Solid Method) Metode Cair(Liquid Method)
Tahapan Perbanyakan Secara Kultur jaringan Pemilihan dan Penyiapan Tanaman Induk Sumber Eksplan Inisiasi Kultur Sterilisasi
Multiplikasi atau Perbanyakan Propagul Pemanjangan Tunas, Induksi, dan Perkembangan Akar
Aklimatisasi
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kultur Jaringan pemilihan eksplan sebagai bahan dasar untuk pembentukkan kalus penggunaan medium yang cocok keadaan yang aseptik pengaturan udara yang baik terutama untuk kultur cair
Jenis-jenis Kultur Jaringan Kultur Embrio Merupakan isolasi dan pertumbuhan aseptik embrio zigotik matur dan immatur yang bertujuan mendapatkan tanaman yang viabel. Mengatasi aborsi embrio karena hambatan inkompatibilitas Mengatasi dormansi biji dan self-sterility dari biji (mendapatkan tanaman yang viabel setelah persilangan sendiri) Penyelamatan embrio pada hibridisasi jarak jauh (interspecific or intergeneric) dimana perkembangan endospermanya kurang baik Mempersingkat siklus pemuliaan/ Mempercepat siklus pemuliaan melalui pengkulturan in vitro bagi embrio yang lambat berkembang
Kultur Meristem Merupakan isolasi dan pertumbuhan aseptik ujung tunas (shoot-tips) atau merisem secara in vitro Produksi plasma nutfah bebas virus Produksi massal genotipe yg diinginkan Memfasilitasi pertukaran plasmanutfah antar lokasi Kriopreservasi (cold storage) atau konservasi in vitro plasmanutfah
Kultur Kalus Merupakan induksi dan pertumbuhan aseptik kalus (sekelompok sel yang tidak terorganisir) secara in vitro Menghasilkan varian genetik baru yang berguna (variasi somaklonal) Penyaringan sel-sel secara in vitro bagi tipe-tipe yang memiliki karakter berguna Memproduksi produk kimia yang bermanfaat (metabolit sekunder) Regenerasi melalui embriogenesis somatik atau organogenesis
Kultur Anter Merupakan isolasi steril dan perkembangan kultur kalus haploid dari polen secara in vitro. Kultur anther adalah kultur yang diinisiasi dari seluruh kepala sari. Produksi galu-galur diploid homozigot melalui penggandaan kromosom Mengungkap mutasi atau fenotipe resesif Seleksi bentuk-bentuk mutan Teknik untuk mendapatkan tanaman homozigot adalah melalui penanaman anther tanaman F 1 setelah dilakukan persilangan dari tetua tanaman yang kita kehendaki. Kalus haploid yasng terbentuk kemudian diseleksi. Tanaman homozigot diperoleh melalui aplikasi kolkisin (penggandaan kromosom).
Kultur Ovari Produksi tanaman haploid Eksplan yg biasa digunakan untuk inisiasi kultur embriogenik somatic Mengatasi aborsi embrio hibrida pada tahap perkembangan awal karena hambatan inkompatibilitas Fertilisasi in vitro untuk memproduksi hibrida yang berkerabat jauh mencegah inkompatibilitas stigma dan stilus yg menghambat perkecambahan polen dan pertumbuhan tabung polen
Kultur Protoplasma adalah isolasi steril protoplas (sel-sel muda yang telah dinding selnya dilepas dengan menggunakan enzim) yang bertujuan untuk memodifikasi genetik sel Biasanya kultur protoplasma ditujukan untuk hibridisasi somatik (fusi protoplasma intraspesifik atau interspesifik) Injeksi DNA langsung (mikroinjeksi dan microprojectile bombardment)
Kultur Suspensi Sel Kultur suspense adalah kultur sel bebas pada media cair dengan shaker (pengocokan). Pada umumnya kultur suspensi diinisiasi dari kalus
Kultur Organ - Organ culture Setiap organ dapat digunakan sebagai eksplan untuk menginisiasi kultur. Merupakan kultur yang diinisiasi dari organ tanaman seperti : ujung pucuk, tunas aksilar, ujung akar, hipokotil dan embrio.
Kultur Biji - Seed culture Meningkatkan efisiensi perkecambahan biji yang sulit berkecambah secara in vivo Mempercepat perkecambahan melalui aplikasi zat pengatur tumbuh (hormon) Produksi bibit yg bebas H & P untuk eksplan atau kultur meristem
Kloning dari satu sel Menggunakan teknik khusus Diletakkan pada suatu medium khusus yang sesuai Bergantung pada kondisi medium kultur, misalnya densitas METODE LAIN ???
Sel terpisah Separasi mekanis Menghancurkan sel yang saling berlekatan Pemisahan enzimatis Misalnya menggunakan enzim pektinase atau poligalakturonase
Protoplas Protoplas adalah bagian hidup dari sel tumbuhan, terdiri dari sitoplasma dan nukleus dengan dihilangkannya dinding sel Metode preparasi protoplas 1.secara mekanis memotong dinding sel 2. meluruhkan dinding sel dengan enzim 3. metode kombinasi pemisahan mekanis dan enzimatik
Kultur Protoplas Pada mulanya protoplas diisolasi secara mekanis kemudian digantikan oleh isolasi enzimatis. Metode secara umum : Sterilisasi pada permukaan Penetrasi larutan osmotik Degradasi dinding sel Plasmolisis Penggoncangan selama inkubasi dalam interval tertentu Pelepasan protoplas Pencucian dan pemisahan Diletakkan dalam medium kultur
Faktor yang mempengaruhi keberhasilan kultur protoplas Potensial osmotik Aerasi Kepadatan cawan Penambahan zat tumbuh
Fusi protoplas Dua teknik tersukses menggunakan penambahan polietilen glikol (PEG) pada kehadiran konsentrasi ion kalsium tinggi dan pH antara 8-10, dan aplikasi pil pendek listrik langsung (elektro-fusi).
(a) antara protoplas dari tanaman yang sama di mana fusi inti dua sel akan menimbulkan homokaryon (synkaryon); (b) antara protoplas dari spesies tanaman yang sama (intravarietal atau intraspesifik fusi); (c) antara protoplas dari spesies atau genera tanaman yang berbeda (interspesifik atau fusi intergenerik).
sitodiferensiasi Proses perbanyakan sel dari satu sel penurun sehingga sel-sel yang terbentuk memperoleh dan mempertahankan spesialisasi struktur dan fungsi
diferensiasi sel-sel pada kalus dan sel-sel kultur trakeid diferensiasi sel-sel pada kalus dan sel-sel kultur Sel-sel yang mengandung kloroplas
Penciptaan bentuk baru dan organisasi, dimana sebelumnya tidak ada Organ-organ baru seperti tunas dan akar dapat diinduksi untuk membentuk kultur jaringan tanaman. Penciptaan bentuk baru dan organisasi, dimana sebelumnya tidak ada Morfogenesis Jaringan atau organ yang memiliki kapasitas untuk morfogenesis/organogenesis morfogenik (morphogenetic) atau Organogenik (organogenesis)
Anther dan kultur pollen Dasar serbuk sari dan kultur antera adalah bahwa pada media yang sesuai dengan mikrospora serbuk sari dari beberapa spesies tanaman dapat diinduksi untuk memunculkan sel vegetatif. Anther dan kultur pollen Tanaman haploid ginogenesis tanaman haploid biasanya dapat diproduksi dari ovum, hanya dengan merangsang perkembangan bakal biji yang tidak terbuahi menjadi bibit.