Diah Retna Anjani Linda Septiani Rizky Fajrina O. F. Penelitian evaluasi Diah Retna Anjani Linda Septiani Rizky Fajrina O. F.

Penelitian Evaluasi ?

Proses Evaluasi Proses evaluasi dimaksudkan untuk menguraikan dan memahami dinamika internal berjalannya suatu program. Faktor apa? Apa kekuatan dan kelemahan? Bagaimana? Interaksi apa?

“Proses” sebagai fokus dalam evaluasi berimplikasi pada penekanan dalam melihat bagaimana hasil atau keluaran itu dihasilkan daripada hanya melihat hasilnya semata. Proses evaluasi itu berkembang, deskriptif, berkesinambungan, luwes, dan induktif. Evaluator mengurai apa yang sesungguhnya terjadi.

Di bawah kondisi seperti apa proses evaluasi itu berlangsung? Proses evaluasi mengijinkan pengambil keputusan dan pengguna informasi memahami dinamika berjalannya suatu program. Setiap pemahaman memungkinkan orang memutuskan tentang luasan program yang berjalan seperti seharusnya dijalankan.

Evaluasi Implementasi Dalam buku Social Program Implementation (1976) yang diedit oleh Walter Williams menyimpulkan, “kurangnya perhatian untuk implementasi sekarang ini merupakan tantangan berat untuk meningkatkan berjalannya program secara kompleks, analisis kebijakan, dan percobaan di wilayah kebijakan sosial” (Williams, 1976, hal. 267). Pengambil keputusan dapat menggunakan informasi implementasi untuk meyakinkan bahwa suatu kebijakan dapat dipakai dalam pelaksanaan sesuai dengan rencana, atau menguji kemungkinan terjadinya kebijakan. Tidak kurang orang tahu bahwa suatu program beroperasi sesuai dengan rencana, bisa jadi ada sedikit.

Evaluasi Formatif Evaluasi formatif sering masuk strategi proses evaluasi dengan penggunaan metode kualitatif, evaluasi formatif bisa amat sangat deskriptif. Evaluasi formatif pada umumnya bernilai ada tahap awal program ketika tampaknya ada banyak perkembangan dan perubahan. Akhirnya evaluasi formatif bisa menitiberatkan pada pengumpulan informasi deskriptif tentang kualitas kegiatan program dan hasilnya, tidak hanya tingkatan atau jumlah pencapaian.

Evaluasi Responsif Pendekatan evaluasi responsif dari Robert Stake (1975) menempatkan penekanan tertentu pada pentingnya personaliasasi dan humanisasi proses evaluasi. Menjadi responsif mensyaratkan kontak secara tatap muka dengan orang dalam program dan mempelajari dari tangan pertama tentang apa yang menjadi perhatian pemangku kepentingan.

Evaluasi responsif termasuk penekanan utamanya adalah: Mengidentifikasi isu-isu dan perhatian berdasarkan kontak langsung, tatap muka dengan orang di dan seluruh program Menggunakan dokumen program untuk mengidentifikasi isu-isu penting selanjutnya Langsung, pengamatan personal tentang aktivitas program sebelum merencanakan evaluasi secara formal, supaya meningkatkan pemahaman evaluator mengenai apa yang penting bagi program dan apa yang harus dievaluasi

Merancang evaluasi berdasarkan isu yang muncul dalam tiga tahap sebelumnya, dengan rancangan memasukkan pengamatan kualitatif langsung terus menerus dalam latar situasi program yang naturalistik Melaporkan informasi secara langsung, kontak personal melalui tema dan lukisan yang dapat dipahami secara mudah dan kaya dengan penggambaran Mencocokkan laporan informasi dan melaporkan format ke pendengar tertentu dengan laporan yang berbeda dan format yang berbeda untuk pendengar yang berbeda.

Evaluasi Bebas dari Tujuan Evaluasi bebas dari tujuan artinya mengumpulkan data secara langsung tentang pengaruh dan efektivitas program tanpa dibatasi oleh fokus sempit yang dinyatakan sebagai tujuan.

Alasan untuk melakukan evaluasi bebas dari tujuan: Menghindari resiko yakni hampir mempelajari sasaran program yang dinyatakan dan dengan demikian kehilangan hasil penting yang tidak diantisipasi. Menghilangkan konotasi negatif yang menyertai temuan dari akibat yang tidak diantisipasi.