II. Logika dan Bahasa Zainul Maarif, Lc., M.Hum..

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BERKOMUNIKASI DENGAN BAHASA INDONESIA SETARA TINGKAT MADIA
Advertisements

DASAR-DASAR LOGIKA PEMIKIRAN KRITIS
Membangun Penalaran sebagai Basis Penulisan Ilmiah
BAHASA DAN KAIDAH BERPIKIR
Oleh: Dedy Djamaluddin Malik (Kuliah ke-3)
Pertemuan IV - MAKNA Logika– Dewiyani.
Pertemuan VIII – SILOGISME KATEGORIS
Tugas Bahasa Indonesia
Merupakan unsur kedua logika.
PENALARAN deduktif – Silogisme kategoris
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
[SAP 6] KEPUTUSAN, PROPOSISI DAN KALIMAT
PERTEMUAN 4&5 PROPOSISI.
SECARA ETIMOLOGIS  BHS. LATIN  BHS YUNANI LOGOS: PERKATAAN, AKAL
PENALARAN Pengertian Penalaran merupakan suatu proses berpikir manusia untuk menghubung-hubungkan dat atau fakta yang ada sehingga sampai pada suatu kesimpulan.
KALIMAT.
BAHASA DAN LOGIKA Hartanto, S.I.P, M.A..
BENTUK DAN MAKNA FONEM bunyi terkecil yang dapat membedakan arti, sedangkan huruf adalah lambang bunyi atau lambang fonem. Apakah fonem sama.
KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA
Topik VI: TERM DAN KATA DALAM KALIMAT
Sosiologi Antropologi Pendidikan
Topik XII : PENALARAN / PENYIMPULAN
BAB XI KEPUTUSAN Pertemuan 11
Kata = konsep = pengertian
PEMBAHASAN KATA Hartanto, S.I.P, M.A..
JENIS KALIMAT Kelas : XI BAHAS Semester : 1. JENIS KALIMAT Kelas : XI BAHAS Semester : 1.
DASAR_DASAR LOGIKA / herwanparwiyanto
DASAR_DASAR LOGIKA / herwanparwiyanto
BAHAN 5 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
Pengantar Kuliah Bahasa Indonesia
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
Topik IX : PROPOSISI 1. Pengertian
herwanparwiyanto / proposisi BAHAN 8 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PERTEMUAN 4 PROPOSISI.
PROPOSISI Hartanto, S.I.P, M.A..
herwanparwiyanto / proposisi BAHAN 8 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PROPOSISI Setelah proses berpikir dilakukan maka selanjutnya akal membuat kesimpulan-kesimpulan yang membuahkan pernyataan. Pernyataan yang dihubungkan.
Ciri Kebahasaan Teks Cerita Sejarah
KLASIFIKASI DALAM LOGIKA
II. Logika dan Bahasa Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
V. Penalaran Langsung Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
KONSEP (PENGERTIAN DAN PERKATAAN)
Semua artis adalah seksi. Jupe adalah seksi.
Pengertian Klasifikasi
Pengertian Klasifikasi
Ragam Kalimat BAHASA INDONESIA
TUGAS SOFTSKILL PENJELASAN KALIMAT
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
DASAR-DASAR LOGIKA Drs. Muhammad YGG Seran, M.Si
Analisa Makna A. Pokok Bahasan Kata dan macam-macamnya
6. Proposisi Kategoris Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
DASAR-DASAR LOGIKA PEMIKIRAN KRITIS
DASAR_DASAR LOGIKA / 3 BAHAN TIGA DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER 1
Proposisi Kategoris Zainul Maarif, Lc., M.Hum..
KLASIFIKASI DALAM LOGIKA
BAHAN 5 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
MODUL VIII Proposisi Deskripsi
Penalaran Reza Praditya Yudha, M.Ikom.
Kata = konsep = pengertian
BAHASA JURNALISTIK Dr. Made Pramono, M.Hum..
Penalaran Proposisi ( reasoning ): suatu proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta/ evidensi yang diketahui menuju ke pada suatu kesimpulan. Proposisi.
DASAR_DASAR LOGIKA / herwanparwiyanto
herwanparwiyanto / proposisi BAHAN 8 DASAR-DASAR LOGIKA SEMESTER I
PENYEDERHANAAN PROPOSISI
KLASIFIKASI DALAM LOGIKA herwan parwiyanto, m.si
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
KELOMPOK 8 TATA KALIMAT BAHASA. TATA KALIMAT / SINTAKSIS Sintaksis adalah Pengaturan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan satuan yang.
Transcript presentasi:

II. Logika dan Bahasa Zainul Maarif, Lc., M.Hum.

Unsur-unsur Penalaran Silogisme Argumen/pembuktian Penyimpulan/Penalaran (Reasoning) Proposisi Kalimat Berita Putusan (judgement) Term Kata Logika Bahasa Pengertian (concept) Aspek Verbal Aspek Mental

Pengertian PENGERTIAN: gambaran abstrak dan umum yang dibentuk dan dimiliki oleh akal budi tentang inti atau hakekat suatu objek yang semakin jelas dengan semakin sering berinteraksi dengan objek itu. ISI PENGERTIAN: semua unsur makna yang terkandung dalam suatu pengertian. LUAS PENGERTIAN: semua objek/benda/realitas/kenyataan yang dapat dikenai atau ditunjuk dengan pengertian tertentu. Contoh: binatang dan kucing. HUBUNGAN ISI DAN LUAS PENGERTIAN: semakin luas wilayah pengertian, semakin sedikit isinya dan semakin abstrak objeknya. Semakin sempit wilayah pengertian, semakin banyak (padat) isinya dan semakin kongkret objeknya.

Term Term: kata/kelompok kata yang merupakan ungkapan lahiriah atau ekspresi verbal dari suatu pengertian yang berfungsi sebagai SUBJEK atau PREDIKAT dalam Proposisi. Contoh: Iwan Fals adalah musisi Indonesia legendaris. Jenis-jenis term didasarkan pada jumlah kata, luas sifat, dan penggunaan arti.

Jenis term Berdasarkan jumlah katanya Term Tunggal: term yang terdiri dari satu kata Contoh: manusia, binatang, pohon, rumah. Term Majemuk: term yang terdiri dari dua kata atau lebih. Contoh: rumah makan, meja tulis, toko serba ada.

Jenis term berdasarkan luasnya Term singular: term yang menunjuk pada satu benda/hal/realitas tertentu. Kata kuncinya: nama diri, yang “ter” dan “paling”, kata benda + ini/itu. Term partikular: term yang menunjuk pada sebagian dari seluruh luasnya, minimal satu, tapi tidak tertentu. Kata kuncinya: beberapa, sebagian, banyak, tidak semua, seorang, sebuah Term universal: term yang menunjuk pada seluruh luasnya tanpa kecuali. Kata Kuncinya: semua, setiap, tidak ada, tak satu pun.

Jenis Term Berdasarkan Sifatnya TERM DISTRIBUTIF: pengertiannya dikenakan kepada anggota/satuan/individu, bukan kelompok. Contoh: Manusia, binatang, gunung, sungai, pulau. Term Distributif = singular jika menunjuk pada sesuatu tertentu. Contoh: kakak ipar saya pedagang garmen. Term Distributif = universal/partikular tergantung kontek jika berdiri sendiri tanpa kata-kata yang menunjuk kuantitas Contoh universal: manusia dapat mati. Contoh partikular: orang batak pandai bernyanyi. TERM KOLEKTIF: pengertiannya dikenakan pada kelompok, bukan pada anggota atau individu-individu di dalamnya. Contoh: keluarga, bangsa, kesebelasan, suku. Term Kolektif = singular jika menunjuk pada satu kelompuk tertentu. Contoh: Keluarga Soeharto berharta banyak. Term Kolektif = partikular jika tanpa kata penunjuk kuantitas dan satu kelompok tertentu. Contoh: Para Mahasiswa berdemonstrasi di Bundaran HI. Term Kolektif = universal jika berdiri sendiri tanpa kata-kata yang menunjuk kuantitas. Contoh: keluarga berperan penting pada generasi muda.

Klasifikasi Term Berdasarkan Pengunaan Arti TERM UNIVOK: term untuk dua/lebih realitas dalam arti sama. Contoh: bagi saya buah pir lebih segar dari pada buah apel. TERM EKUIVOK: term untuk dua/lebih realitas dalam arti berbeda. Contoh: bisa ular bisa mengakibatkan kematian. TERM ANALOG: term untuk dua/lebih realitas dalam arti sama sekaligus beda yang digunakan untuk membandingkan atau mengkiaskan. Contoh: Getaran alat musik yang dimainkannya mencerminkan getaran hatinya.

Klasifikasi Pengertian Term Klasifikasi Pengertian Term: Pembagian logis suatu pengertian/term/istilah ke dalam bagian-bagian (subklas2) yang lebih kecil berdasarkan satu norma yang sama. Jenis-jenis klasifikasi: Klasifikasi Sederhana (dikotomis): jumlah subklas hanya dua. Contoh: kendaraan = bermesin atau tanpa mesin. Klasifikasi Komplek: jumlah subklasnya lebih dari dua. Contoh: Benda = padat, cair, gas.

Hukum Klasifikasi Pengertian Term Harus lengkap. Semua subklas dalam lingkup pengertian harus disebutkan semua dan semua anggotanya masuk dalam subklasnya masing-masing. Contoh: Alat transportasi darat, air atau udara. Nasabah berpenghasilan < Rp. 50 jt/thn atau berpenghasilan > Rp. 50, 1 jt/thn Harus memisah-misahkan: dengan batas antar subklas yang jelas,tidak tumpang tindih dan bukan dikotomi semena-mena. Contoh tumpang tindih: nasabah berpenghasilan < Rp. 50 jt/thn dan > Rp. 50 jt/thn (di mana klas nasabah berpenghasilan Rp. 50 jt/thn?) Contoh dikonomi semena-mena: orang pancasilais dan manusia komunis. (di mana kelas orang bukan kedua-duanya?) Harus berdasarkan satu norma/prinsip yang sama. Contoh: Organisasi Masyarakat Sipil + sumber dananya = profit, non, profit, berdonor asing, berdonor dalam negeri, berswadaya-gotong royong, pribadi. Harus sesuai dengan tujuan yang dikehendaki. Contoh: untuk mengetahui jumlah karyawan berijazah S1, klasifikasi tidak mungkin dibuat dengan klas jabodetabek dan luar jabodetabek. Harus dilakukan dengan rapih. Dilakukan secara berurutan dari klas induk sampai subklas paling kecil tanpa ada yang terlewati.

Fungsi Bahasa INFORMATIF: menyampaikan fakta objektif dalam bentuk kalimat berita atau kalimat tanya. Contoh: (1) RS. Omni Internasional melakukan malpraktek terhadap Prita Mulyasari. (2) Bukankah Rumah Sakit wajib memberikan pelayanan terbaik kepada pasiennya? EKSPRESIF: mengungkapkan emosi/perasaan dan sikap tertentu dalam bentuk kalimat seru, kalimat berita, atau kalimat tanya. Contoh: (1) Jangan sekali pun kau datang ke sini lagi! (2) Kaulah pujaanku. (3) Masih belum puaskah kau mengecewakanku? DIREKTIF: mengarahkan orang melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam bentuk kalimat perintah dan larangan. Contoh: belajarlah yang rajin! Jangan berisik! Hormatilah orang lain! Meyakinkan orang tentang kebenaran untuk bertindak. Persuasi ini dalam bentuk kalimat berita. Contoh: Lebih Cepat, Lebih Baik. Bersama kita bisa. PERFORMATIF: mengatakan sekaligus melakukan sesuatu yang disebutkan dalam kalimat berita dengan ciri-ciri persona pertama, waktu sekarang, bentuk aktif dan kategoris. Contoh: dengan ini, rapat saya buka. Gedung ini saya beri nama ISTORA.

Bentuk/Format/Kemasan Kalimat Berita Kalimat Seru Kalimat Perintah Kalimat Larangan Kalimat Tanya Isi/Muatan/Maksud/ Nuansa Informatif Ekspresif/Emotif Direktif/Imperatif/Persuasif Performatif