Need-Demand-Want-Supply Oleh : Faik Agiwahyuanto, S.Kep., M.Kes
Need - Demand Masalah kes: masalah fisik/ psikis individu kelainan yg dapat/ tidak dapat dirasakan kriteria teknis medis. Needs/ kebutuhan yankes: jenis & jumlah yankes yg diperlukan utk mengurangi/ menghilangkan masalah kesehatan. Masalah kes & kebutuhan kes diperhatikan oleh individu tingkat pengetahuan/ pendidikan, sikap, kepercayaan/keyakinan, sosial budaya. Perhatian individu thd kebutuhan & masalah kes kurang, cukup/ pas, lebih besar dibandingkan masalah kes (bila dievaluasi secara teknis medis)
Proses Demand pada Yankes Proses demand yankes : proses perubahan dari masalah kesehatan menuju perhatian thd masalah kes kmdn beralih pada perhatian thd. Needs yankes & akhirnya terwujud menjadi konsumsi nyata yankes (demand yankes). Gap needs & demand yankes yg mau & mampu dibayar dengan yankes yg tersedia tidak berlangsung pada saat yg sama. Idealnya : yankes yg tersedia = yankes yg mau & mampu dibutuhkan. Kenyataan : > underutilization. < overutilization. Keputusan alokasi sumber daya kes agar efisien & efektif bukan didasarkan pada masalah kesehatan tetapi pada demand yankes.
PROSES MENUJU DEMAND YANKES (Ruchlin, 1973) dalam Gani (1981) MASALAH KESEHATAN NEEDS THD YANKES DEMAND YANKES MASALAH KES NYATA EVAL. PROFESI KES PERSEPSI KONSUMEN EVALUASI PROFESI KES KETERSEDIAAN DEMAND YANKES KETERJANGKAUAN KEMAMPUAN KEMAUAN DEMAND YANKES
TUJUAN STUDI DEMAND YANKES: Mengetahui pola pemanfaatan yankes oleh konsumen/ masy sarana yankes, strata pendidikan, strata pendapatan, letak geografis, pekerjaan, kelompok umur dsb. Kuantifikasi pengaruh faktor2 ttt (ekonomi) seperti: tarif/ harga, subsidi, pendapatan, askes dsb elastisitas. MANFAAT STUDI TTG DEMAND YANKES: Masukan kpd pengambil keputusan merencanakan dan mengelola yankes dekat & sesuai dgn keinginan konsumen, efektif & efisien.
TEORI2 DEMAND YANKES: 1. Alan l.Sorkin (1976): Demand yankes (kuratif) dipengaruhi: Needs (kebutuhan) rasa sakit fisik/psikis. Pandangan individu thd sehat-sakit pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pilihan (persepsi thd yankes dgn pertimbangan: harga/ tarif, jarak tempat, waktu pelayanan & kondisi pelayanan).
2. Paul J. Feldstein (1983): Demand yankes (kuratif) dipengaruhi: Needs Insidens penyakit (morbiditas) Karakteristik demografi & sosbud (status marital, jumlah & struktur keluarga, pendidikan & sistem nilai). Faktor ekonomi (pendapatan, harga/tarif yankes, nilai waktu utk dptkan yankes/ timecost).
Demand yankes (PHC) dipengaruhi: Needs (evaluated & perceived needs). 3. John S.Akin et all (1985): Demand yankes (PHC) dipengaruhi: Needs (evaluated & perceived needs). Harga yankes (tarif, biaya lain, biaya transpor). Harga brg/jasa lain (mengganti atau melengkapi) Pendapatan (jumlah, sumber & kekayaan lain). Alokasi waktu utk mendptkan yankes. Faktor demografi (jenis kelamin, jml & struktur keluarga, status marital). Pendidikan & pengetahuan. Faktor2 lain musim, urbanisasi/ migrasi dsb.
4. Heggenhougen & Clements (1987): Demand yankes (preventif imunisasi) : Karakteristik sistem yankes: pelayanan terin- tegrasi/tidak, waktu & tempat, sikap petugas. Karakteristik target populasi (masyarakat): Sosio ekonomik, mobilitas & hubungan masy, sikap & kepercayaan.
5.Leslie & Gupta (1989): Demand yankes (promotif yankes KIA) : Faktor pelayanan kes: ketersediaan & keterjangkauan, kemampuan menggunakan yankes (uang & waktu), kualitas pelayanan (efektivitas yan, ketersediaan tenaga & alat, pengorganisasian & struktur). Faktor pengguna yankes (masy): Umur & paritas, pendidikan & pengetahuan, tk. Sosek, faktor sosiokultural & sikap, faktor waktu yg kompetitif.
KONSEP ATP & WTP: Pendekatan “cardinal utility” kepuasan konsumen dpt diukur dgn nilai uang/angka. Konsumen mempunyai kelebihan kepuasan surplus konsumen perbedaan ant. Kepuasan krn mengkonsumsi brg/jasa ttt dibandingkan dgn jumlah pembayarannya. Analisis surplus konsumen perlu utk mengetahui ATP (Ability to Pay = kemampuan membayar) & WTP (Willingness to Pay= kemauan membayar) ATP lbh banyak dipengaruhi oleh: pendapatan dan harga/tarif brg/jasa. WTP lbh banyak dipengaruhi oleh: selera,persepsi serta harapan konsumen variabel non ekonomi.
Utk “mendekatkan” brg/ jasa kepada konsumen. Harapan : konsumen ATP sekaligus WTP Bila ATP tidak WTP tidak laku/ underutilization Bila WTP tidak ATP laku produsen rugi. Konsumen sosek menengah bawah WTP tidak ATP disubsidi agar brg/jasa terjangkau. Konsumen sosek menengah atas ATP tidak WTP memperbaiki penampilan brg/jasa. Cara mengukur ATP masyarakat terhadap yankes dengan melakukan semacam survei pendapatan dan pengeluaran masyarakat untuk mengetahui kemampuan mereka membayar yankes (misal RS atau Puskesmas).
ATP diukur dengan dua cara yaitu: 1. ATP = Non essential expenditure + actual health expenditure. 2. ATP = Disposable Income x 5%. Disposable Income = pendapatan total – belanja untuk pangan. Dari hasil survei tersebut disusun grafik “ surplus konsumen’. WTP diukur juga dengan melakukan survei di masyarakat dengan menanyakan berapa rupiah kemauan mereka membayar pelayanan kesehatan sesuai dengan keinginan, harapan serta persepsi mereka terhadap pelayanan kesehatan (kualitas, kondisi fisik gedung dan sarana / peralatan serta petugasnya)
Demand & Supply Yankes
Titik A, B dst kombinasi harga & brg yg dibeli Demand sejumlah barang/jasa yang dibeli dalam berbagai tk harga yg berlaku di pasar dlm suatu wkt ttt. Qdx = f (Px, ceteris paribus). Hukum demand harga brg/ jasa naik, maka jumlah pembelian akan turun. Px Dx Kurve miring dari kiri atas ke kanan bawah Titik A, B dst kombinasi harga & brg yg dibeli Px harga barang X Qx jumlah barang X yg dibeli Qx
Demand brg/ jasa dipengaruhi : 1.Harga brg/ jasa tsb. 2.Pendapatan. 3.Harga brg/ jasa substitusi. 4.Harga brg/jasa komplementer. 5.Selera 6.Kebijakan ekonomi. 7.Harapan akan perubahan hrg. 8.Faktor non ekonomi (poleksosbud). Qdx = f (Px, Y, P.subs, P.kompl, T, …….)
Gerakan kurve demand 1. Sepanjang kurve Px naik atau turun 2 Gerakan kurve demand 1.Sepanjang kurve Px naik atau turun 2.Kurve bergeser kekiri/ kanan faktor selain Px berubah Px Px Dx Dx Qx Qx
ELASTISITAS DEMAND: Mengukur seberapa besar tk perubahan jml brg/jasa yg dibeli krn adanya perubahan faktor2 yg memepengaruhinya Manfaat penetapan kebijakan harga/ tarif, upah, pajak, cukai, subsidi dll. Ada 3 jenis elastisitas: 1. Elastisitas harga. (Ed) 2. Elastisitas pendapatan. (Ei) 3. Elastisitas silang. (Ec) Besarnya koefisien E E < 1 tdk elastis, E > 1 elastis dan E = 1 uniter/ netral.
Bentuk kurve: Tdk elastis Elastis Uniter Beberapa hal yg mempengaruhi elastisitas demand: 1.Brg komplementer tdk elastis, brg substitusi elastis. 2.Brg penting/vital tdk elastis. 3.Hrg awal sdh tinggi elastis. 4.Brg utk tradisi tdk elastis. 5.Brg tahan lama tdk elastis
Rumus: 1. Elastisitas harga/ demand Ed = σQx/Qx : σP/P 2 Rumus: 1.Elastisitas harga/ demand Ed = σQx/Qx : σP/P 2.Elastisitas pendapatan Ei = σQx/Qx : σY/Y. 3.Elastisitas silang Ec = σQx/Qx : σPy/ Py PERILAKU KONSUMEN: Konsumen mebeli brg/ jasa krn ada manfaat/guna/ utility dan konsumen berusaha utk memaksimalkan manfaat/ guna dari setiap brg/jasa yg dibelinya Ada 2 teori: 1.Teori kardinal guna/manfaat dpt dihitung Hk. Gossen 2.Teori ordinal guna/manfaat tdk dpt dihitung kurve indifference
Konsep ATP dan WTP teori kardinal surplus konsumen. Px Surplus konsumen Qx ATP tidak WTP underutilization. WTP tidak ATP overutilization. Idealnya ATP juga WTP.
Qsx = f ( Px, ceteris paribus). Supply = jumlah barang/ jasa yang dijual dalam berbagai harga yg berlaku di pasar pada suatu wkt ttt. Qsx = f ( Px, ceteris paribus). Hukum supply jumlah brg/jasa yang dibeli oleh konsumen meningkat maka hrg brg tsb akan naik. Px Sx Kurve miring dari kiri bawah ke kanan atas Titik 2 sepanjang kurve mrpk kombinasi hrg & jumlah brg/ jasa yg dijual oleh produsen/ Qx pedagang Px harga brg / jasa yg dijual Qx jumlah brg/ jasa yg dijual
Supply brg/ jasa dipengaruhi: 1. Hrg brg tsb. 2. Teknologi produksi. 3 Supply brg/ jasa dipengaruhi: 1.Hrg brg tsb. 2.Teknologi produksi. 3.Biaya produksi 4.Pajak. 5.Supply bhn baku. 6.Lainnya al. cuaca, kebijakan pemerintah, persaingan. Sx = f ( Px, Tech, Pr, Tax, ……..)
Pergeseran kurve supply: Px Sx Px Sx1 Sx2 Qx Qx Px berubah Faktor2 diluar Px yg berubah Elastisitas supply hubungan antara berubahnya jml brg/ jasa yg dijual dg berubahnya hrg brg/jasa tsb. Rumus Esx = σQx / Qx : σPx / Px
tdk elastis elastis uniter/ netral TEORI PERILAKU PRODUSEN: Produsen membuat/ menjual brg/jasa dengan mempergunakan faktor2 produksi utk memperoleh keuntungan / profit/ laba yg sebesar-besarnya. Faktor produksi tenaga kerja, modal, sumber daya alam (bahan mentah), teknologi, kemampuan manajerial & wirausaha.
Fungsi produksi TP = f ( TK, M, SDA, Tekn, Manaj). Ada 2 hukum : 1.Hukum tambahan hasil yg mkn berkurang (law of deminishing return). 2.Kombinasi faktor produksi dgn biaya yg paling murah (Least cost combination).
Demand & supply bertemu terjadi harga (price). Konsumen (demand) dan Produsen (supply) bertemu di pasar Px Dx Sx P Qx Karakteristik Pasar jlm penjual, jenis brg dijual, kekuatan menentukan harga, keluar/masuk pasar, persaingan. 1.Persaingan sempurna. 3. Oligopoli 2.Monopolistik 4. Monopoli.
Kebijakan ekonomi dgn aplikasi teori demnd & supply: 1 Kebijakan ekonomi dgn aplikasi teori demnd & supply: 1.Kebijakan harga minimum: * Melindungi produsen/ petani/penjual. * Hrg yg ada di pasar terlalu rendah, tetapkan hrg lbh tinggi supply meningkat kelebihan supply dibeli pemrth. 2.Kebijakan harga maksimum: * Melindungi konsumen. * Hrg yg ada di pasar terlalu tinggi, tetapkan hrg lbh rendah supply berkurang kekurangan supply didrop pemrt 3.Kebijakan harga quota: * Jml produksi dibatasi agar hrg di pasar tetap tinggi.
REVENUE & COST Revenue (penerimaan) sejml uang yg diterima dr hsl produksi/ penjualan brg/jasa kpd konsumen. 1.Total Revenue (TR) TR = P x Q 2.Average Revenue (AR) AR = TR/Q 3.Marginal Revenue (MR) MR = σ TR = TR1 – TR2 Cost (biaya) sejumlah uang yg dikeluarkan utk menghasil- Kan barang/jasa yg akan dijual ke konsumen. 1.Total Cost (TC) TC = TFC + TVC. 2.Fixed Cost (FC) 3.Variable Cost (VC). 4.Marginal Cost (MC) MC = σ TC = TC1 – TC2
Profit/ laba/keuntungan ¶ = TR – TC maksimum. Yg diinginkan produsen adl laba maksimum. TR > TC laba. TR < TC rugi. TR = TC titik impas/ Break Even Point/BEP. R,C TR laba TC BEP Rugi Qx