Dalam Psikologi Perkotaan, yang akan dibahas banyak hal… Kota dan Mental Health Kepadatan Kota Kebisingan Ruang Publik Agresivitas & Kriminalitas Pro-Sosial Behavior Adaptasi Isu-Isu Kontemporer
Pertemuan III: Kepadatan Kota Urban Psychology Pertemuan III: Kepadatan Kota
Karakteristik khas dari suatu kota dapat dibedakan melalui: 1. Jumlah populasi 2. Kepadatan populasi 3. Heterogenitas populasi (Milgram, 1970)
Definisi kota dapat ditinjau dari 2 sudut pandang: 1. Jumlah populasi 2. Atribut-atribut selain jumlah populasi (Gist & Halbert, 1956)
Atribut selain jumlah populasi Italia daerah urban bila di komunitas kurang dari setengah orang yang bekerja terlibat dalam pertanian. Hunggaria sebuah kawasan bisa dianggap sebagai urban bila memenuhi kualifikasi dari kantor administratif tanpa memandang ukurannya. Kanada seluruh kota, kota kecil (town), dan desa diklasifikasikan sebagai daerah urban bila mereka disatukan. (Gist & Halbert, 1956)
Kota Pra Industri: Kota-kota yang didirikan sebelum masa revolusi industri, seringkali dilindungi oleh dinding pembatas dan padat dengan penduduk dimana pekerjaan, agama dan status sosialnya secara jelas dapat dibedakan melalui pakaian dan tingkah laku. Kota Setelah Industri: Kota-kota yang didirikan selama atau setelah masa revolusi industri, yang dicirikan dengan besarnya jumlah populasi yang berkerja terutama pada sektor indusri dan jasa. (Tischler, 2007)
Jumlah populasi Di Jepang, daerah perkotaan didefinisikan sebagai daerah administrasi yang memiliki jumlah penduduk 30.000 orang atau lebih. Di Belanda, kota adalah area yang mempunyai 20.000 orang warga. Di India, Ceylon, Belgia dan Yunani membedakan kota dan desa dengan batas jumlah penduduk 5000 orang. (Gist & Halbert, 1956)
Seluruh teritori, populasi, unit perumahan yang terletak dalam area kota atau cluster kota sampai mencakup wilayah pemukiman yang padat yang mempunyai kepadatan penduduk paling tidak 1000 orang /mil persegi dan sekitar blok yang memiliki kepadatan minimal 500 orang /mil persegi. (Biro Sensus Penduduk USA, 2001)
Jenis Kota Jumlah Penduduk Kota Kecil 50.000 – 100.000 Kota Sedang Kategori kota di Indonesia berdasarkan jumlah penduduk Jenis Kota Jumlah Penduduk Kota Kecil 50.000 – 100.000 Kota Sedang 100.000 – 500.000 Kota Besar 500.000 – 1.000.000 Kota Metropolitan > 1.000.000 (Bappenas, 2015)
Megacity: Kawasan metropolitan dengan jumlah populasi lebih dari 10 juta orang . (Euramet, 2013)
Jakarta & Megacity Lainnya…
Kepadatan Jakarta & Megacity Lainnya… No Kota Negara Kepadatan (orang/km2) 1 Manila Filipina 16.697 2 Jakarta Indonesia 11.360 3 Kuala Lumpur Malaysia 7.388 4 Singapura 6.411 5 Phom Penh Kamboja 5.343 6 Bangkok Thailand 4.051 7 Hanoi Vietnam 3.348
Kepadatan (Density) dan Kesesakan (Crowd) Kota
Kepadatan: Jumlah orang dalam ruang (space) mutlak Kesesakan: Mengacu pada bagaimana kita merasa/mempersepsi terlalu banyak orang di sekitar kita dan atau tidak cukup ruang subyektif (Halim, 2008)
Dalam penelitian mengenai kepadatan (density), terdapat dua istilah: Social Density: merubah jumlah dalam kelompok, sedangkan ukuran ruang tetap. Spacial Density: merubah ukuran ruang, sedangkan jumlah dalam kelompok tetap. (Bell, dkk., 2001)
Efek/dampak dari Kepadatan Kota
Perasaan Kepadatan sosial tinggi menimbulkan perasaan/mood negatif. Membuat lebih cemas Perasaan cemas di situasi kepadatan spasial lebih kuat dialami laki-laki daripada perempuan. (Bell, dkk., 2001)
Physiological Arousal Kepadatan tinggi memicu detak jantung lebih cepat dan tekanan darah menjadi lebih tinggi. Konduktansi kulit (tanda dari arousal) semakin meningkat ketika individu berada di situasi yang padat. Tingkat kandungan epinephrine (yang mengindikasikan stress) semakin tinggi bila berada di situasi yang padat. (Bell, dkk., 2001)
Penyakit Fisik Kepadatan yang tinggi dapat berkontribusi terhadap penyakit yang dikarenakan stress. Kepadatan yang tinggi memudahkan penularan penyakit lebih cepat. (Bell, dkk., 2001)
Tingkah Laku Sosial Kepadatan akan mengurangi ketertarikan /menyebabkan kita tidak suka terhadap orang lain. Kepadatan akan mendorong perilaku menarik diri (menghindari kontak mata, memalingkan muka dari orang lain, menghindari untuk berdiskusi secara intim/ngobrol)
Tingkah Laku Sosial Tingkah laku menolong cenderung akan berkurang di situasi yang padat dan lebih meningkat di situasi yang kurang padat. Tingkah laku agresif lebih meningkat pada laki-laki bila berada pada situasi spasial yang padat. Laki-laki lebih agresif pada ruangan yang lebih sempit Secara umum, pada situasi sosial yang padat, laki-laki lebih menarik diri dari pada agresif.
Terima kasih…
Pengaruh Kepadatan Kota Berdasarkan Perspektif Teoritis No Teori Penyebab Negatif Pada Psikoogis Coping Mechanisme 1 Social Overload Too much social stimulation Escape stimulation, prioritize input 2 Behavior Constraint Reduced behavioral freedom Aggressive behavior, leave situation 3 Ecological Scarcity of resources Defense of group boundaries 4 Arousal Personal space violation Lower arousal to more optimal level 5 Unwanted Interaction Unwanted contact with others Witdrawal 6 Interference Disruption of goal-directed behavior Create structure, agression, escape 7 Privacy Regulation Inability to maintain desired privacy Privacy control mechanism
Kelompok Psikologi Perkotaan Nama Kelompok 1 Astari Madyaratri (Arsitektur) Ratih Eminiar (Psikologi) Christine D.M.D (Teknik Sipil) Fathan Albar (Teknik Informatika) Reza Alfareza (Management) Kelompok 2 Putu Gagah (Sipil) Ale (Teknik Informatika) Fania (Teknik Sipil) Rania (Psikologi) Della (Psikologi) Kelompok 3 Rizkai (Desain Produk) Imanuel (Teknik Informatika) Fabian (Arsitektur) Husein (Desan Produk) Alif (Psikologi) Kelompok Nama Kelompok 4 Oudy (Psikologi) Sarah (Psikologi) Aldi (Teknik Sipil) Aldif (Teknik Sipil) Albertho (Manajemen) Kelompok 5 Adelia Suryanegara (Psikologi) Yuzi Wiraayu (Psikologi) Ganang (Desain Produk) Ilham (Desain Produk) Rifki Oktova (Teknik Informatika) Kelompok 6 Nih luh Putu Stephanie (Psikologi) Rita Ria Lita (Psikologi) Arindra Rahmadani (Teknik Sipil) Rilo Aji (Teknik Sipil) Adhary (Teknik Informatika)
Kelompok Psikologi Perkotaan Nama Kelompok 7 Novat (Teknik Sipil) Puspa (Teknik Sipil) Cut Aldira (Psikologi) Shepani Nina Harefa (Psikologi) Tirza (Pskologi) Kelompok 8 Thalia (Psikologi) Arniansyah (Psikologi) Shiera (Psikologi) Gregorius (Teknik Sipil) Hendra (Teknik Sipil)