DISPLIN, EFISIENSI, DAN PRODUKTIVITAS KERJA PERTEMUAN 6
Disiplin Kerja Latihan batin & watak dengan maksud supaya segala perbuatannya selalu mentaati tata tertib. Ketaatan pada aturan dan tata tertib. Dalam suatu organisasi upaya untuk menciptakan disiplin selain melalui tata tertib/peraturan yg jelas, juga harus ada penjabaran tugas dan wewenang yang jelas, tata kerja yg sederhana yg mudah diketahui setiap anggota organisasi. Ratna Juwita
Efisiensi Kerja Efisien berarti cermat, tidak membuang-buang energi & waktu. Efisiensi, usaha untuk memberantas segala pemborosan bahan dan tenaga kerja maupun gejala yang merugikan. Efisiensi dalam pekerjaan merupakan perbandingan yg terbaik antara kerja dan hasil yang dicapai. Ratna Juwita
Sumber Disiplin & Efisiensi Kerja Secara umum sumber disiplin dan efisiensi kerja antara lain tergantung pada diri pribadi pekerja, organisasi tempat bekerja, dan perlengkapan kerja. Secara spesifik, indikator yang mempengaruhi disiplin : a. Tujuan & Kemampuan b. Teladan Pimpinan c. Balas Jasa d. Keadilan e. Waskat f. Sanksi Hukum g. Hubungan Kemanusiaan Ratna Juwita
Meningkatkan Efisiensi Kerja? Mengetahui tugas pokok masing-masing. Mengetahui jumlah, nama, & tugas pembantu/bawahan. Mengetahui dengan persis jam kerja. Memperhatikan kelengkapan peralatan kerja. Mengadakan penilaian kerja para bawahan. Mengambil langkah2 utk memperbaiki pekerjaan. Memperhatikan karir para bawahan/anggota. Memperhatikan kesejahteraan bawahan/anggota. Memelihara suasana kekeluargaan dlm lingk kerja. Melaporkan ttg pekerjaan pada pimpinan. Ratna Juwita
KIAT Menciptakan Pedoman Kerja Yg Efisien Bekerja berdasarkan/sesuai rencana Menyusun rangkaian pekerjaan menurut urutan yg tepat Biasakanlah memulai & menyelesaikan pekerjaan dg segera Bila mungkin kerjakan pekerjaan beberapa sekaligus Menyusun sistem kerja yang otomatis. Menyimpan benda/alat2 yang mudah diambil Biasakan mengambil keputusan segera Buat catatan untuk membantu ingatan Biasakan melimpahkan tugas & wewenang kpd bwhn. Ratna Juwita
PRODUKTIVITAS KONSEP PRODUKTIVITAS? A. Internal (Karyawan) Sisi Psikologis : “produktivitas menunjukkan tingkah laku sbg keluaran (out put) dari suatu proses berbagai macam komponen kejiwaan yang melatar-belakanginya” Kurt Lewin : Produktivitas merupakan fungsi dari kepribadian dan lingkungan, P = f (K,L). Ratna Juwita
Para ahli lain : krn masalah lingkungan bersifat relatif, tergantung dari individunya, maka sebenarnya yg menjadi fokus analisis produktivitas adalah “individunya” Sehingga menurut Heider : “prestasi kerja seseorang ditentunkan oleh motivasi dan kecakapannya” Dalam kaitan ini, maka “ untuk meningkatkan produktivitas kerja yang penting adalah adanya kecocokan antara kontribusi jasa dan perlakuan yang diterima dari perusahaan” “Pengakuan/penghargaan (merasa dibutuhkan dalam pekerjaan) merupakan sisi internal dari arti produktivitas” Ratna Juwita
B. Eksternal (Manajemen) Produktivitas “adalah kemampuan menghasilkan lebih banyak, & berkualitas lebih baik, dg usaha yang sama. Artinya, tindakan efisiensi proses menghasilkan dr sbr daya yang dipergunakan”. Produktivitas dpt ditingkatkan melalui : perencanaan yg tepat, investasi yg bijaksana, teknologi baru, teknik lebih baik, dan efisiensi yang tinggi. Ratna Juwita
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja Pekerjaan yang menarik. Upah yang baik (adil dan layak). Keamanan dan perlindungan dalam pekerjaan. Penghayatan atas maksud dan makna pekerjaan. Lingkungan atau suasana kerja yang baik. Promosi & perkembangan karyawan sejalan dg perusahaan. Merasa terlibat dalam kegiatan organisasi. Pengertian dan simpati atas persoalan pribadi. Kesetian/kejujuran pimpinan pada karyawan. Disiplin kerja yang kerja. Ratna Juwita
“penyediaan dasar pengukuran prestasi.. TEKNIK MODIFIKASI PERILAKU PADA LINGKUNGAN KERJA AGAR PRODUKTIVITAS MENINGKAT Pengukuran atas setiap keluaran (output) yg menghasilkan keuntungan ekonomis tinggi. “penyediaan dasar pengukuran prestasi.. “informasi bidang-bidang yg memiliki imbalan ekonomis tinggi utk perbaikan prestasi.. 2. Pengadaan sistem umpan balik (informasi) yg efektif sehingga manajemen & karyawan mengetahui secara pasti apa yg akan dan sedang dikerjakan. Ratna Juwita
3. Pemberian peneguhan positif (positive reinforcement) bila terjadi perbaikan prestasi karyawan. “ pemberian imbalan atas prestasi... “ hukuman sedapatnya dihindari... “Mana yg lebih efisien membentuk perilaku karyawan dgn cara memberikan imbalan atas prestasi yang dicapainya, tanpa harus peduli betapa kecilnya prestasi tersebut ketimbang mengusahakan perubahan perilaku Dengan memberikan hukuman ? “ Ratna Juwita
a. Pencerminan dorongan yang datang dari dalam diri seseorang AGAR PRODUKTIVITAS MENINGKAT PERLU MEMPELAJARI PRILAKU MANUSIA TERLEBIH DAHULU Perilaku adalah kegiatan atau tindak tanduk manusia yang dapat diamati. 2. Sikap : a. Pencerminan dorongan yang datang dari dalam diri seseorang b. Rangsangan terhadap stimulus (rangsangan ) yang ada Bila sikap tsb disalurkan keluar terjadilah prilaku. Sikap adalah kecendrungan untuk berprilaku. Ratna Juwita
Semangat kerja meningkat. Produktivitas naik. FLEXTIME (Flexible Time) “Suatu sistem kerja yang memungkinkan para karyawan bekerja pada saat yang mereka inginkan, sehingga produktivitas kerja meningkat”. Keuntungan : Semangat kerja meningkat. Produktivitas naik. Lembur dan kebiasaan membolos berkurang. Kerjasama lebih baik. Dapat mengatur waktu antara pekerjaan dan kepentingan pribadi. Kelemahan: memerlukan pengawasan yang ketat. Ratna Juwita