PENGAUDITAN LAPORAN KEUANGAN Penerimaan Penugasan Perencanaan Audit Pelaksanaan Pengujian Pelaporan temuan-temuan
PENERIMAAN PENUGASAN Langkah2 untuk memperoleh Informasi yang dapat mendukung keputusan penerimaan penugasan: Evaluasi integritas manajemen Identifikasi keadaan dan resiko yang luar biasa Menentukan kemampuan untuk pelaksanaan audit Evaluasi independensi auditor terhadap calon kliennya Menentukan kemungkinan digunakannya kecermatan dan keseksamaan Mempelajari surat penugasan
Pembuatan Surat Penugasan Kesepakatan2 Untuk persiapan Surat Penugasan ( Engagement Letter) Sifat Audit Batasan-batasan luas audit Pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh personalia klien Besarnya fee atau biaya audit
SURAT PENUGASAN YANG SUDAH DISETUJUI KEDUA BELAH PIHAK SUDAH BERFUNGSI SEBAGAI SURAT PERJANJIAN KERJA AUDIT
Tujuan Pembuatan Surat Penugasan Untuk menghindari kesalahpahaman antara kedua belah pihak Untuk melindungi auditor terhadap tanggung jawab hukum bila terjadi tuduhan tidak melaksanakan pekerjaan yang dijanjikan.
Hal2 Minimal Yang Termuat Dalam Surat Penugasan/ Perjanjian Rincian Pekerjaan/jasa auditor yang harus dilakukan Luas Audit/Batasan2 dan pengaruhnya terhadap pelaksanaan audit dan laporan auditor Besarnya fee auditor yang harus ditanggung klien/ dasar untuk penentuan fee auditor Pekerjaan yang harus dilakukan oleh staf klien untuk kepentingan auditor ( memperlancar pelaksanaan audit) Perkiraan waktu yang dibutuhkan dan tanggal penyerahan laporan auditor
Perencanaan Audit Alasan Perlunya Perencanaan audit: Agar Auditor mendapatkan bukti yang kompeten dan cukup Membantu auditor dalam penghematan biaya auditing Untuk menghindari kemungkinan terjadinya kesalahpahaman antara auditor dengan klien
Langkah2 Perencanaan Audit Peroleh pemahaman usaha klien dan industrinya Penggunaan prosedur analitis Penentuan tingkat materialitas tahap awal Pertimbangan terhadap resiko audit Penentuan strategi audit untuk asersi yang penting serta penyusunan program audit sementara Pemahaman Struktur pengendalian intern
Waktu Mempertimbangkan faktor materialitas Pada saat perencanaan audit Pada saat evaluasi apakah laporan keuangan yang diaudit secara keseluruhan disajikan secara wajar sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Yang Harus diperhatikan dalam Penentuan Materialitas Besar Kecilnya Perusahaan yang diaudit Waktu dan pihak yang membutuhkan informasi
Pedoman Umum Penentuan Materialitas 5% sampai 10% darilaba sebelum pajak 0,5% sampai 1% dari total aset 1% dari ekuitas 0,5% sampai 1% dari penjualan bruto Prosentase tertentu didasarkan pada penghasilan atau total aset mana yang terbesar
Pengaruh Materialitas Materialitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertimbangan auditor dalam menentukan jumlah bukti yang cukup Semakin material atau pentingnya saldo akun, untuk memperoleh keyakinan yang memadai dibutuhkan bukti yang semakin besar jumlahnya
RESIKO AUDIT Suatu resiko bahwa auditor secara tidak sadar gagal untuk menyesuaikan pendapatnya atas laporan keuangan yang salah saji secara material Auditor harus membatasi resiko audit serendah mungkin ( Laporan keuangan dikatakan wajar padahal terdapat salah saji yang bersifat material
Komponen Resiko Audit Resiko bawaan / resiko melekat Resiko pengendalian Resiko penemuan
Resiko Melekat Inherent risk Suatu resiko yang disebabkan oleh sifat dari akun yang bersangkutan Contoh: Salah saji akun Kas lebih besar kemungkinannya dari pada akun tanah, karena kas merupakan aset yang mudah diselewengkan, dimanipulasi atau dicuri dibandingkan dengan tanah
Resiko Pengendalian Control Risk Resiko salah saji material yang akan dapat terjadi pada suatu asersi yang tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh kebijakan dan prosedur SPI perusahaan
Resiko Penemuan Detection risk Resiko bahwa auditor tidak dapat menemukan salah saji yang material yang ada pada suatu asersi Dapat diubah/dikendalikan oleh auditor dengan mengubah sifat, saat, luas pengujian