PERENCANAAN BANDAR UDARA DESAIN PERKERASAN PADA BANDAR UDARA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DRAINASE JALAN RAYA.
Advertisements

Perkerasan Jalan By Leo Sentosa.
Oleh Drs.Muhammad Choliq
PERENCANAAN BANDAR UDARA DESAIN PERKERASAN PADA BANDAR UDARA
KULIAH LAPANGAN TERBANG (Airport Engineering)
. KELOMPOK STRUKTUR JALAN LENTUR
PERENCANAAN, PERANCANGAN DAN PENATAAN FASILITAS SISI UDARA
Flexible Pavement RUAS PADALARANG BYPASS
TEKNOLOGI BETON.
Metoda Bina Marga (Ausroad) SNI Pd T
PERENCANAAN STRUKTUR ATAS
Perancangan Perkerasan
PERENCANAAN TEBAL KONSTRUKSI JALAN
LESSON - 6 Materi : Perencanaan Lapangan Terbang Buku Referensi :
Perencanaan perkerasan struktur lapangan terbang
DESAIN LAPISAN TAMBAHAN (OVER LAY)
Aspal Beton Aspal beton adalah jenis perkerasan jalan yang terdiri dari campuran agregat degan aspal, dengan atau tanpa bahan tambahan, yang dicampur,
PERANCANGAN GEOMETRIK AREAL PENDARATAN
5. Rancangan Campuran Beton
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
Metoda Bina Marga (Ausroad) SNI Pd T
Pondasi Pertemuan – 12,13,14 Mata Kuliah : Perancangan Struktur Beton
RENCANA PONDASI msantosa©2008.
PEMBAGIAN ALAT BERAT.
KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG
REKAYASA JALAN RAYA I Sartika Nisumanti, ST.,MT FAKULTAS TEKNIK
Rancangan Beton Normal Metode ACI
PRAKTIKUM MATERIAL JALAN
PERTEMUAN 2 PLAT DAN RANGKA BETON.
REKAYASA JALAN RAYA I Dosen: Sartika Nisumanti, ST.,MT PERKERASAN KAKU.
KONSTRUKSI PERKERASAN BERASPAL
MELAKSANAKAN PEKERJAAN JALAN
KARAKTERISTIK PESAWAT TERBANG
Nur Achmad Husin Mix Disain.
STRUKTUR BETON BERTULANG 1
THE CONCEPT OF DRAINING BASECOURSE
CALIFORNIA BEARING RATIO
PELATIHAN BETON II PELATIHAN II OLEH DIVISI MATERIAL KONSTRUKSI (Pertemuan Ke-2) FUNGSIONARIS UREKA 2017 | FAKULTAS TEKNIK | UNIVERSITAS UDAYANA.
Parameter perencanaan
Perencanaan Tebal Konstruksi Jalan
Perencanaan Perkerasan Lentur Metode Bina Marga 2002 (Pt T B)
SIFAT SIFAT PESAWAT BERKAITAN DENGAN DESAIN BANDARA
BAHAN UTS & SOAL LATIHAN.
BATU BATA MERAH Bata merah merupakan bahan yang paling banyak digunakan untuk dinding di Indonesia.
Perencanaan Metoda CBR
FIRMANSYAH, ST, M.S 1 Pendahuluan REKAYASA BAHAN PERKERASAN.
CBR LAPANGAN.
PENYIAPAN BAHAN-BAHAN UNTUK PERKERASAN JALAN
PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN LENTUR DI INDONESIA
CAMPURAN BERASPAL Campuran  Beraspal  Panas  adalah  campuran  aspal  dan  batuan  yang dicampur di  Unit  Pencampur  Aspal  (AMP),  dihampar  dan  dipadatkan.
Kelompok 11: Dwi luthfiah Siti Sofiatul H Faris Aldy.
TEKNIK PERKERASAN JALAN Oleh: Fadila Fitria Wulandari S1 PTB TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG 14 Maret 2017 Pengembangan Sumber Belajar.
PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN RAYON/LPTK : 102 UNIMED – TAHUN 2018 PROGRAM STUDI : TEKNOLOGI KONSTRUKSI DAN PROPERTI KELOMPOK 4 : 1. Afriza Herawani.
Parameter perencanaan
BAHAN PERKERASAN (Semester 5; 2 sks)
DRAINASE JALAN RAYA.
SEMINAR TUGAS AKHIR “ANALISIS PERKERASAN LENTUR (FLEXIBLE PAVEMENT) JALAN INSPEKSI (CHECK ROAD) PERIMETER SELATAN DI BANDARA SOEKARNO-HATTA, TANGERANG.
PERKERASAN LENTUR JALAN (ROAD FLEKSIBEL PAVEMENT)
Perkerasan Kaku. Company Logo Contents Supporting Lab Experiment Rigid Pavement Design Literature Review Objectives Background Owner`s.
TEKNOLOGI BAHAH 1 AGREGAT 1.SASTRA HERMANTO 2.ZAHYU AZARI.
pertemuan 3 Lapisan – lapisan perkerasan & Persyaratan materialnya
TEORI SISTEM LAPIS BANYAK Tegangan, Regangan & Defleksi
PERANCANGAN PERKERASAN JALAN RENI KARNO KINASIH
Perencanaan Perkerasan Jalan Pertemuan 2
Menghitung Tebal Lapis Perkerasan Lentur
Perencanaan Tebal Perkerasan Jalan Lentur
STABILISASI TANAH Adalah pencampuran tanah dengan bahan tertentu, guna memperbaiki sifat-sifat teknis tanah, Atau dapat pula Stabilisasi Tanah adalah Usaha.
Drs.H.Triwuryanto, MT. DOSEN TEKNIK SIPIL STTNAS
A. Pengertian dan Fungsi. Pondasi banguan adalah konstruksi yang paling pentingpada suatu bangunan karena pondasi berfungsi sebagai : Penahan seluruh beban.
Transcript presentasi:

PERENCANAAN BANDAR UDARA DESAIN PERKERASAN PADA BANDAR UDARA POKOK BAHASAN: DESAIN PERKERASAN PADA BANDAR UDARA TIPE PERKERASAN DI BANDARA PERKERASAN LENTUR PERKERASAN KAKU CAMPURAN ASPAL DGN AGREGAT CAMPURAN INI DILETAKKAN DI ATAS PERMUKAAN MATERIAL GRANULAR MUTU TINGGI (GRANULAR BASE AGGREGATE) DIBUAT DARI SLAB SLAB BETON SLAB TSB DILETAKKAN DI ATAS SUB BASE SURFACES; SLAB BETON SUBBASE COURSE; AGRGAT STABILISASI ASPAL, SEMEN DAN UNTREATED TANAH DASAR SURFACES; CAMPURAN ASPAL BASE COURSE; AGREGAT; STAB. SEMEN, ASPAL ATAU UNTREATED SUBBASE COURSE; AGREGAT; STAB. SEMEN, ASPAL ATAU UNTREATED TANAH DASAR

LAPIS PERMUKAAN (SURFACES COURSE) BERFUNGSI LAPIS PERATA DAN KESELAMATAN PENERBANGAN BERFUNGSI MENUMPU BEBAN RODA PESAWAT DAN MENAHAN BEBAN BERULANG SERTA MENYEBARKAN KE LAPISAN DI BAWAHNYA LAPIS PONDASI ATAS (BASE COURSE) BERFUNGSI MENAHAN BEBAN RODA DAN MENERUSKAN KE LAPISAN DI BAWAHNYA DIBUAT DARI MATERIAL AGREGAT, BISA MATERIAL STABILSASI DENGAN SEMEN ATAU ASPAL

METODE DESAIN PERKERASAN LAPANGAN TERBANG LAPIS PONDASI BAWAH (SUBBASE COURSE) BERFUNGSI MENAHAN BEBAN RODA DAN MENERUSKAN KE TANAH DASAR DIBUAT DARI MATERIAL AGREGAT, BISA MATERIAL STABILSASI DENGAN SEMEN ATAU ASPAL, KAPUR METODE DESAIN PERKERASAN LAPANGAN TERBANG METODE CBR OLEH US CORPORATION OF ENGINEERS METODE FAA METODE LCN DARI INGGRIS METODE ASPHALT INSTITUTE METODE CANADIAN DEPARTEMENT OF TRANSPORTATION

METODE CBR DIKEMBANGKAN OLEH CALIFORNIA HIGHWAY DEPARTEMENT SEJAK TAHUN 1942 DIADOPSI DARI PERKERASAN JALAN RAYA OLEH CORPS OF ENGINEER DIMODIFIKASI UNTUK DISESUAIKAN DENGAN KARAKTERISTIK BEBAN DAN TEKANAN RODA RODA PESAWAT (25.000 lbs s/d 70.000 lbs DAN 60 psi) UNTUK BEBAN RODA TUNGGAL (SWL) RODA RODA PESAWAT MULTIPLE WHEEL LOAD DIKONVERSI KE ESWL KATEGORI RENCANA PEMBEBANAN RUNWAY (RINGAN, MEDIUM, BERAT)

METODE CBR OLEH CORPS OF ENGINEER, METODE CBR MENJADI:

VARIABEL VARIABEL DESAIN METODE CBR CBR TANAH DASAR TIPE BEBAN PESAWAT DAN TIPE LALU LINTAS PERSYARATAN SUBBASE (LAPIS PONDASI BAWAH) CBR RENCANA LAPIS PONDASI

VARIABEL VARIABEL DESAIN METODE CBR CBR RENCANA LAPIS PONDASI

VARIABEL VARIABEL DESAIN METODE CBR CBR RENCANA LAPIS PONDASI

CONTOH: RENCANAKAN PERKERASAN LENTUR UNTUK PEMBEBANAN MEDIUM DENGAN TIPE TRAFFIC AREA TIPE A DARI DATA MATERIAL SEBAGAI BERIKUT:

JAWABAN:

METODE CBR T = TEBAL PERKERASAN TOTAL (mm) DI ATAS TANAH DASAR R = JUMLAH ESWL YANG BEKERJA (BEBAN BERULANG) S = TEKANAN RODA (BAN) DALAM MPa P = ESWL (kg) UNTUK RODA PENDARATAN PESAWAT DENGAN MULTIPLE WHEEL LOAD HARUS DIKONVERSI KE ESWL (EQUIVALENT SINGLE WHEEL LOAD)

FAKTOR EKIVALEN MATERIAL 0,0091 0,0079 0,0059 CEMENT TREATED BASE,CTB): KUBUS 7 HARI , 4,5 MPa KUBUS 7 HARI , 3 MPa KUBUS 7 HARI , < 2,7 MPa 0,0028 SUBBASE, SIRTU 0,0055 BATU PECAH (KERIKIL), CSB 0,017 BETON ASPAL (AC) KOEFISIEN FAKTOR EKIVALEN JENIS MATERIAL PERKERASAN

CONTOH: RENCANAKAN TEBAL PERKERASAN LAPANGAN TERBANG UNTUK MELAYANI BEBAN BERULANG 100.000 DARI ESWL, TEKANAN RODA 2 MPa, ESWL = 27.000 kg, CBR TANAH DASAR = 5%. JENIS MATERIAL ADALAH BETON ASPAL, CEMENT TREATED BASE (CTB) MUTU 4,5 MPa USIA 7 HARI, SUBBASE BATU PECAH PENYELESAIAN: HITUNG (T): HITUNG FAKTOR EQUIVALENT ANTAR SETIAP LAPISAN:

CEMENT TREATED BASE, CTB MISALNYA DIPILIH TEBAL AC = 150 mm EKIVALEN DENGAN: 3 x 150 = 450 mm CSB MISAL CTB DIPILIH TEBAL = 200 mm EKIVALEN DENGAN: 1,65 x 200 = 330 mm CSB SEHINGGA TEBAL CSB YANG DIBUTUHKAN ADALAH + TCSB = 1250 – 450 – 330 = 470 mm B E TON ASPAL, AC CEMENT TREATED BASE, CTB BATU PECAH, CSB TANAH DASAR, CBR: 5% 150 mm 200 mm 470 mm

PERENCANAAN PERKERASAN LENTUR METODE FAA PERHITUNGAN TEBAL TIAP LAPISAN PERKERASAN MENGGUNAKAN GRAFIK YANG TELAH DISIAPKAN OLEH FAA KATEGORI AREA PERKERASAN MELIPUTI AREA KRITIS DAN NON KRITIS AREA KRITIS MELIPUTI: TAXIWAY, RW 300 m DARI UJUNG THRESHOLD, APRON TEBAL AREA NON KRITIS BIASANYA 0,9 KALI KETEBALAN KRITIS HARUS DITENTUKAN PESAWAT RENCANA UNTUK PERHITUNGAN TEBAL PERKERASAN KARENA TIPE RODA PENDARATAN PESAWAT BERBEDA BEDA MAKA HARUS DIKONVERSI KE DALAM PESAWAT RENCANA MELALUI EQUIVELENT ANNUAL DEPARTURE PESAWAT CAMPURAN

RUMUS KONVERSI ADALAH: R1 = EQUIVALENT ANNUAL DEPARTURE PESAWAT RENCANA R2 = ANNUAL DEPARTURE PESAWAT PESAWAT CAMPURAN DINYATAKAN DALAM RODA PENDARATAN PESAWAT RENC. W1 = BEBAN RODA DARI PESAWAT RENCANA W2 = BEBAN RODA DARI PESAWAT YANG DITANYAKAN

PARAMETER DALAM MENENTUKAN TEBAL PERKERASAN METODE FAA RUMUS KONVERSI TIPE RODA PENDARATAN KONVERSI DARI KE FAKTOR PENGALI SINGLE WHEEL DUAL WHEEL 0,8 DUAL TANDEM 0,5 0,6 DOUBLE DUAL TANDEM 1,0 2,0 1,7 1,3 PARAMETER DALAM MENENTUKAN TEBAL PERKERASAN METODE FAA NILAI CBR TANAH DASAR NILAI CBR SUB BASE (PONDASI BAWAH) BERAT TOTAL/BERAT LEPAS LANDAS PESAWAT RENCANA

CONTOH PERENCANAAN METODE FAA RENCANAKAN TEBAL LAPIS PERKERASAN FLEXIBLE YANG MELAYANI PESAWAT RENCANA DENGAN TIPE RODA PENDARATAN DUAL GEAR, BERAT LEPAS LANDAS 75.000 lbs (34.000 kg), EQUIVALENT ANNUAL DEPARTURE 6000 DARI PESAWAT RENCANA, CBR SUBBASE 20% DAN CBR TANAH DASAR 6% 21,3 9,4 HITUNG TEBAL PERKERASAN TOTAL DENGAN MENGGUNAKAN GRAFIK DI SAMPING, DIDAPAT: T= 21,3 INC = 51,2 cm TEBAL SUB BASE DIDAPAT DARI GRAFIK DISAMPING, DIDAPAT TEBAL SURFACE DAN BASE: TS_B = 9,4 INC = 23,876 cm= 24,0 cm MAKA TEBAL SUBBASE (TSB) = TSB= 21,3 – 9,4 = 11,9 INC = 30,3 cm

SURFACE COURSE, T= 4 Inc = 10,2 cm TEBAL LAPISAN ASPAL= 4 Inc= 10,2 cm TEBAL LAPIS PONDASI (TBC)= TBC= 24 – 10,2= 13,8 cm SELANJUTNYA TEBAL TBC DIKONTROL TERHADAP TBC MINIMUM DARI GRAFIK DI SAMPING. DENGAN CBR 6% DI DAPAT : TBC MIN = 6 Inc = 15,2 Cm > 13,8 CM MAKA DIGUNAKAN TBC = 15,2 cm SURFACE COURSE, T= 4 Inc = 10,2 cm BASE COURSE, TBC= 15,2 cm SUB BASE COURSE, TSB= 30,3 cm TANAH DASAR, CBR = 6%

FORECAST ANNUAL DEPARTURE CONTOH: DIBERIKAN DAFTAR PESAWAT YANG DIPERKIRAKAN HARUS DILAYANI OLEH BANDARA YANG DIRENCANAKAN. HITUNGLAH EQUIVALENT ANNUAL DEPARTURENYA DAN TEBAL PERKERASAN YANG DIBUTUHKAN JIKA DIKETAHUI CBR TANAH DASAR = 6% TIPE PESAWAT FORECAST ANNUAL DEPARTURE TIPE RODA PENDARATAN MTOW (lbs) 727-100 3760 DUAL 160.000 727-200 9080 190.000 707-320 B 3050 DUAL TANDEM 327.000 DC 9-30 5800 108.000 CV-880 400 184.500 737-200 2650 115.500 L-1011-100 1710 450.000 747-100 85 DOUBLE DUAL TANDEM 700.000

PENYELESAIAN: TENTUKAN PESAWAT RENCANA, MISALNYA DIAMBIL 727-200 HITUNG R2 ==== R2= FORECAST ANNUAL DEPARTURE x F. KONVERSI PSWT 727-200 : R2 = 3760 x FAKTOR KONVERSI KE DUAL WHEEL = 3760 x 1 = 3760 PSWT 707-320 B: R2= 3050 x 1,7= 5185 PERHITUNGAN R2 SELANJUTNYA LIHAT TABEL !!! HITUNG W2 ==== W2= MTOW x 0,95 x 0,25 PSWT 727-200 : W2 = MTOW x 0,95 x 0,25 = 160.000 x 0,95 x 0,25= 38.000 PERHITUNGAN W2 SELANJUTNYA LIHAT TABEL !!! HITUNG W1 ==== W1= 0,25 x 0,95 x MTOW PSWT RENC. W1 = 0,25 x 0,95 x 190.000 = 45.125 lbs HITUNG EQUIVALENT ANNUAL DEPARTURE TERHADAP PSWT RENC (R1) PSWT 727-100 : log R1= log 3760 . (38.000/45.125)0,5 = 1909 PERHITUNGAN SELANJUTNYA LIHAT TABEL !!!!!

EQUIVALENT ANNUAL DEPARTURE PSWT RENC, R1 DUAL GEAR DEPARTURE, R2 WHEEL LOAD (lbs), W2 WHEEL LOAD PSWT RENC, W1 EQUIVALENT ANNUAL DEPARTURE PSWT RENC, R1 3760 38.000 45.125 1.909 9080 9.080 5185 38.831 2.792 5800 25.650 688 680 21.909 94 2650 27.431 467 2907 35.625 1.195 145 83 JUMLAH R1= 16.308 DARI GRAFIK RENCANA PERKERASAN TIPE DUAL WHEEL GEAR DENGAN CBR 6% DIDAPAT TEBAL TOTAL = 39 Inc = 99,1 cm DARI GRAFIK YANG SAMA, CBR= 20% TERBACA TEBAL = 18 Inc= 45,7 cm TEBAL SUBBASE (TSB) = 39 – 18 = 21 Inc = 53,5 cm = 54 cm

21,3 9,4

SURFACE COURSE, T= 4 Inc = 10 cm TEBAL LAPISAN ASPAL = 4 Inc = 10,2 cm TEBAL BASE COARSE (TBC) = 18 – 4= 14 Inc = 35,6 cm TEBAL MINIMUM TBC DIDAPAT DARI GRAFIK, CBR 6% = 13,2 Inc= 33,5 cm KARENA TBC = 14 Inc > 13,2 Inc ==== DIPAKAI TBC= 14 Inc= 35,6 = 36 cm SURFACE COURSE, T= 4 Inc = 10 cm BASE COURSE, TBC= 36 cm SUB BASE COURSE, TSB= 54 cm TANAH DASAR, CBR = 6% LAPISAN AREA KRITIS AREA NON KRITIS PINGGIR SURFACE COARSE 4 inc 10 cm 3 inc 8 cm 2 inc 5 cm BASE COARSE 14 inc 36 cm 13 inc 33 cm 10 inc 25 cm SUBBASE COARSE 21 inc 54 cm 19 inc 48 cm 15 inc 38 cm

METODE LOAD CLASSIFICATION NUMBER (LCN) MERUPAKAN METODE PERENCANAAN PERKERASAN DAN EVALUASI DINAS BINAMARGANYA INGGRIS YANG DIAKUI ICAO KAPASITAS DAYA DUKUNG/KUAT DUKUNG PERKERASAN DINYATAKAN DALAM ANGKA LCN SETIAP PESAWAT BISA DINYATAKAN DALAM LCN ANGKA LCN TERGANTUNG PADA GEOMETRI RODA PENDARATAN, TEKANAN RODA PESAWAT, KOMPOSISI TEBAL PERKERASAN BILA ANGKA LCN PERKERASAN LAPANGAN TERBANG > LCN PESAWAT MAKA PESAWAT DAPAT MENDARAT DENGAN SELAMAT

LANGKAH LANGKAH DALAM MERENCANAKAN PERKERASAN LENTUR LAPANGAN TERBANG METODE LCN TENTUKAN HARGA EQUIVALENT SINGLE WHEEL LOAD PESAWAT DARI TEKANAN RODA DAN KONTAK AREA YANG DIKETAHUI BACALAH HARGA LCN DARI GRAFIK KONTAK AREA= BEBAN RODA / TEKANAN RODA DARI HARGA LCN YANG DIDAPAT, BACALAH KETEBALAN PERKERASAN BERKAITAN DENGAN NILAI CBR TIAP LAPISAN DARI GRAFIK NILAI LCN= 40 BERARTI PERKERASAN MAMPU MELAYANI BEBAN 40.000 lbs TANPA MENGALAMI KERUNTUHAN DENGAN KONTAK AREA 444 M2 DENGAN TEKANAN BAN 90 psi

DARI GAMBAR TERBACA LCN 50 CONTOH : DIKETAHUI ESWL = 42.000 lbs TEKANAN RODA PESAWAT= 150 psi CBRTANAH DASAR= 5% CBRSUBBASE= 20% CBRBASE= 50% HITUNGLAH TEBAL PERKERASANNYA PENYELESAIAN: DARI GAMBAR TERBACA LCN 50 DARI GAMBAR TEBAL PERKERASAN TOTAL= 28 inc TEBAL SUBBASE: LCN 50; CBR 20% TERBACA TEBAL = 12 inc SEHINGGA TEBAL SUBBASE (TSB)= 28 – 12= 16 inc TEBAL BASE COURSE (TBS) : LCN 50 ; CBR 50% TERBACA TEBAL= 6 inc SEHINGGA TEBAL BASE COURSE (TBC)= 12 – 6= 6 inC KESIMPULAN: TEBAL SURFACE = 6 inc = 15,5 cm TEBAL BASECOURSE = 6 inc = 15,5 cm TEBAL SUBBASE COURSE= 16 inc = 40,6 cm

GAMBAR GRAFIK UNTUK METODE LCN

LANGKAH LANGKAH DALAM MERENCANAKAN PERKERASAN KAKU LAPANGAN TERBANG METODE FAA HITUNG RAMALAN ANNUAL DEPARTURE TIAP-TIAP JENIS PESAWAT YANG AKAN DILAYANI HITUNG TOTAL EKIVALENT ANNUAL DEPARTURE PESAWAT (R1) HITUNG MTOW TIAP JENIS PESAWAT YANG AKAN DILAYANI ESTIMASI BAHAN PENYUSUN PERKERASAN : a. HARGA MODULUS REAKSI TANAH DASAR DAN SUBBASE (k) b. HARGA KUAT BENGKOK BETON (MR) UMUR 90 HARI MR= (P. L) / bd2 ATAU MR= k . √fc’ k= 8 - 10 5. GUNAKAN GRAFIK/KURVA DARI FAA UNTUK PERKERASAN RIGID BERDASARKAN PESAWAT RENCANA YG DIGUNAKAN

PERUBAHAN NILAI MODULUS REAKSI TANAH DASAR EKIVALENT AKIBAT ADANYA LAPISAN SUBBASE DENGAN TEBAL TERTENTU

CONTOH 2: MENENTUKAN TEBAL PERKERASAN KAKU Perkerasan didesain untuk pesawat dual tandem dengan berat 350.000 lbs (160.000 kg) dan ekivalen keberangkatan tahunan 6000 termasuk didalamnya 1200 kali keberangkatan untuk pesawat B-747 dengan berat 780.000 lbs (350.000 kg). Modulus tanah dasar = 100 pci (25 MN/m3) dengan kondisi drainase buruk. Jenis tanah dasar adalah CL. Beton memiliki flexural strength 650 psi (4,5 MN/m2). Tentukan tebal perkerasan yang diperlukan!

Langkah 1: Tentukan modulus pondasi bawah dengan stabilisasi Catatan: Karena beban pesawat yang besar maka lapis pondasi bawah harus distabilisasi. 210 pci (57 MN/m3)

Langkah 2: Tentukan tebal lapis beton Tebal lapis beton = 16,6 in ~ 17 in.

PENULANGAN PADA PERKERASAN KAKU