KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 13 Maret 2014

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FASILITAS IMPOR KEGIATAN PANAS BUMI
Advertisements

PEMBEBASAN BEA MASUK INDUSTRI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK
FASILITAS BEA MASUK DALAM RANGKA INVESTASI/ PENANAMAN MODAL
PMK 44/PMK.04/2012 TANGGAL 16 MARET 2012 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PMK 147/PMK.04/2011 TENTANG KAWASAN BERIKAT SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PMK 255/PMK.04/2011.
TENTANG PENYELESAIAN TAGIHAN ATAS BEBAN APBN PADA SATUAN KERJA
PEMBEBASAN BEA MASUK ATAS IMPOR BARANG UNTUK KEPERLUAN OLAHRAGA YANG DIIMPOR OLEH INDUK ORGANISASI OLAHRAGA NASIONAL Homepage
Direktorat Pembinaan PK BLU Ditjen Perbendaharaan
SUMBER: Pokok-Pokok Substansi PERATURAN PEMERINTAH NO 24 TAHUN 2009 TENTANG KAWASAN INDUSTRI SUMBER:
SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA
Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-KL
PRESS CONFERENCE Januari 2013
Dasar Hukum dan Persyaratan Penerbitan Rekomendasi/Pertimbangan Teknis di Lingkungan Direktorat Industri Makanan, Hasil Laut dan Perikanan Jakarta, 28.
Pembebasan Bea Masuk atas barang untuk keperluan Museum, Kebun Binatang, dan Tempat Lain Semacam Itu Yang Terbuka Untuk Umum, serta barang untuk Konservasi.
STANDAR BIAYA KHUSUS (SBK)
PROSEDUR FASILITAS KEPABEANAN PEMBEBASAN BEA MASUK
PROSEDUR FASILITAS KEPABEANAN PEMBEBASAN BEA MASUK
SISTEM OTOMASI FASILITAS KEPABEANAN
Direktorat Jenderal Anggaran Direktorat Anggaran II
Dasar Hukum PASAL 25 AYAT (1) HURUF F UNDANG- UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1995 JO. UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 143/KMK.011/1997.
PERSIAPAN PENYUSUNAN DIPA TAHUN ANGGARAN 2007
PROSEDUR DAN KEBIJAKAN UMUM EKSPOR
PMK NOMOR 4/PMK.06/2015 TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB TERTENTU DARI PENGELOLA BARANG KEPADA PENGGUNA BARANG.
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
“ TATA CARA PENYUSUNAN TARGET DAN PAGU PENGGUNAAN PNBP”
PENGELOLAAN PNBP ~ PENYUSUNAN TARGET DAN PAGU INDIKATIF TA 2018 ~
PENGUKURAN DAN PENETAPAN TINGKAT KESIAPTERAPAN TEKNOLOGI
LATAR BELAKANG Negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya (fundamental human rights). Membangun.
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2014
KEBIJAKAN TARIF BEA MASUK
KEBIJAKAN PEMBERIAN HIBAH DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR
SOSIALISASI PAKET KEBIJAKAN EKONOMI Hotel Sintesa Peninsula, Manado
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 111/PMK.06/2016
Kementerian Keuangan RI
LATAR BELAKANG PP TENTANG KAWASAN INDUSTRI
PEDOMAN UMUM DAN PENGALOKASIAN DANA ALOKASI KHUSUS TA 2011
Acara Sosialisasi kepada Pengguna Jasa Kepabeanan
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Riwayat Jabatan :
Solo-Salatiga, Maret 2016 Direktorat Impor
PENGUKURAN DAN PENETAPAN TINGKAT KESIAPTERAPAN TEKNOLOGI
KEBIJAKAN PERDAGANGAN
STANDAR BIAYA KELUARAN UMUM - SUB OUTPUT PENELITIAN
DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 15/PMK
PEDOMAN PENYUSUNAN ANGGARAN GUNA MEMINIMALISIR PENYIMPANGAN DAN TEMUAN
PRINSIP DASAR PENGATURAN PERKA BKPM NO. 13 TAHUN 2009
PPh Pasal 22 Landasan Hukum: Pasal 22 UU PPh PMK No. 154/ PMK.03/ 2010
Impor di Indonesia KELOMPOK 12: Rizny Anindya ( )
APBN dan Pembangunan di Indonesia
PERIZINAN PENANAMAN MODAL
BAGIAN TATALAKSANA KEUANGAN DAN PERBENDAHARAAN BIRO KEUANGAN DAN BMN
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN
SOP Aplikasi Sapa & Ppid kemendagri
KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PENGADAAN BARANG DAN JASA MANDIRI
PEMBAYARAN PAJAK V DIREKTORAT JENDERAL PAJAK.
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SEKRETARIAT DITJEN IKTA TAHUN ANGGARAN 2018
Chapter 3 Perbendaharaan Negara
KEMENTERIAN DALAM NEGERI
Pajak Penghasilan Pasal 22 “PPh Pasal 22”
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK
USER SPECIFIC DUTY FREE SCHEME PMK Nomor 31/PMK.010/2017
KEBIJAKAN PENGGUNAAN PNBP DI LINGKUNGAN kemendikbud
OVERVIEW PELAKSANAAN HIBAH BMN DAN STRATEGI PERCEPATAN PELAKSANAAN HIBAH BMN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI.
MEKANISME PENCAIRAN, PENYALURAN,
Pengelolaan Hibah Daerah
Direktorat Pelaksanaan Anggaran 26 Februari 2019
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK
DASAR HUKUM PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 209/PMK.010/2018 TENTANG BEA MASUK DITANGGUNG PE MERINTAH SEKTOR INDUSTRI TERTENTU PERATURAN.
Dalam Rangka Peningkatan Income Generating
TINDAK LANJUT PENYELESAIAN HIBAH BANTUAN PEMERINTAH DI DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN DAERAH TERTENTU YUSEP FATRIA INSPEKTUR IV BOGOR, 9 MARET 2018.
Pembinaan Pelaksanaan Keuangan Daerah. Keuangan Daerah (Secara Umum) UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara UU No.1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan.
Transcript presentasi:

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 13 Maret 2014 BMDTP TAHUN 2014 Pusat Pengkajian Kebijakan Dan Iklim Usaha Industri BADAN PENGKAJIAN KEBIJAKAN, IKLIM DAN MUTU INDUSTRI KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN 13 Maret 2014

DAFTAR ISI LATAR BELAKANG DASAR HUKUM TUJUAN BMDTP KRITERIA INDUSTRI KRITERIA BARANG & BAHAN VERIFIKASI INDUSTRI USULAN BMDTP 2014 PENUTUP

A. LATAR BELAKANG UU No.10 tahun 1995 diamandemen dengan UU No.17 tahun 2006 khususnya berkaitan dengan penghapusan Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 ayat (1); Wewenang Menteri Keuangan dalam pemberian fasilitas pembebasan/keringanan bea masuk hanya terbatas pada hal tersirat pada Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26 ayat (1) UU No.17 tahun 2006; Insentif pembebasan bea masuk atas beberapa produk yang digunakan sebagai bahan baku industri sudah tidak lagi dapat diberikan; Contoh : PMK No.85/PMK.011/2007 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor HRC PMK No.41/PMK.011/2007 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Komponen Alat Berat PMK No.34/PMK.011/2007 tentang Pembebasan Bea Masuk Atas Impor Komponen Kendaraan Bermotor Sebagai jalan keluar, pemberian fasilitas bea masuk dilakukan melalui kewenangan Menkeu pada UU APBN berupa pemberian bea masuk ditanggung pemerintah (BMDTP) untuk setiap tahun anggaran; BMDTP telah dilaksanakan selama 6 tahun anggaran yaitu tahun anggaran 2008 - 2013 (2014 dalam proses penerbitan PMK per sektor). Sebelum ada BMDTP ada pada pasal 25

KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN B. DASAR HUKUM KEMENTERIAN KEUANGAN KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Peraturan Menteri Keuangan No. 11/PMK.011/2014 tentang BMDTP atas Impor Barang & Bahan untuk Keperluan Industri Peraturan Menteri Perindustrian No. 27/M-IND/PER/5/2008 Tentang Ketentuan & Tata Cara Verifikasi Peraturan Menteri Keuangan tentang BMDTP per Sektor Industri No. xxx s.d. xxx/PMK.011/2014 Peraturan Menteri Perindustrian No. 75/M-IND/PER/10/2008 tentang Penunjukan Surveyor Pelaksana Verifikasi Peraturan Dirjen Bea & Cukai Peraturan Kepala BPKIMI No. xxx/PER/BPKIMI/xx/2014 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Verifikasi

C. TUJUAN PEMBERIAN BMDTP Untuk meningkatkan daya saing industri dan memperdalam struktur industri nasional serta menciptakan iklim usaha yang kondusif dengan mengurangi beban/cost bea masuk untuk bahan baku/bahan penolong /komponen yang diperlukan bagi industri Industri Sebelum BMDTP Industri Setelah BMDTP Industri IMPORT LUAR NEGERI PRODUSEN DALAM NEGERI PMA PMDN Output BAHAN BAKU DALAM KATEGORI BMDTP 2008 IMPORT LUAR NEGERI PRODUSEN DALAM NEGERI PMA PMDN Industri Output

d. Kriteria Industri yang Mendapatkan BMDTP No. Kriteria Bobot (%) 1 Memenuhi penyediaan barang dan/atau jasa untuk kepentingan umum, dikonsumsi masyarakat luas, dan/atau melindungi kepentingan konsumen 40 2 Meningkatkan daya saing 30 3 Meningkatkan penyerapan tenaga kerja 20 4 Meningkatkan pendapatan negara 10

E. KRITERIA BARANG DAN BAHAN Belum diproduksi di dalam negeri; Sudah diproduksi di dalam negeri namun belum memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan; atau Sudah diproduksi di dalam negeri namun jumlahnya belum mencukupi kebutuhan industri.

Kebijakan yang berbeda pada bmdtp 2014 PMK No. 7/PMK.011/2013 Pasal 2 Ayat 5 BMDTP 2013 PMK No. 11/PMK.011/2014 Pasal 2 Ayat 6 & 7

F. VERIFIKASI INDUSTRI TUJUAN VERIFIKASI Untuk Memastikan/menjamin bahwa Pemanfaatan Pemberian Fasilitas BMDTP Tepat Sasaran TAHAP VERIFIKASI AWAL TAHAP VERIFIKASI PRODUKSI TAHAP VERIFIKASI AKHIR

G. Rekapitulasi Usulan BMDTP Tahun 2014 No. Jenis Industri Besaran BM-DTP (Rp) Ditjen Basis Industri Manufaktur 1. Industri Resin Sintetis 6.900.000.000 2. Industri Plastik Hilir 87.000.000.000 3. Industri Ballpoint dan Casing Crayon 1.134.000.000 4. Industri Karpet dan Permadani 85.500.000.000 Ditjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi 5. Industri Alat Besar 22.580.000.000 6. Industri Turbin 3.500.000.000 7. Industri Mesin Peralatan Pabrik 3.937.000.000 8. Industri Komponen Kendaraan Bermotor 181.104.000.000 9. Industri Perkapalan 3.576.000.000 10. Industri Elektronika 12.845.000.000 11. Industri Kabel Serat Optik 4.720.000.000 12. Industri Peralatan Telekomunikasi 7.116.000.000 13. Industri Smart Card 11.340.000.000 14. Industri Alat Kesehatan 3.062.500.000 Ditjen Industri Agro 15. Industri Pakan Ternak 70.303.000.000   T O T A L 504.617.500.000 1 USD = Rp. 10.500,-

h. penutup Guna mempercepat proses implementasi BMDTP 2014, Sesditjen BIM diminta dapat menyiapkan Draft Perdirjen BIM tentang Tata Cara Penandasahan RIB dan Penetapan Alokasi Anggaran BMDTP Atas Impor Barang dan Bahan Tertentu di Lingkungan Ditjen BIM untuk Tahun Anggaran 2014. Kementerian Perindustrian selaku pembina sektor industri yang tidak memiliki kewenangan secara langsung dalam pemberian insentif BMDTP, perlu mendapatkan ketegasan tentang kebijakan BMDTP. Dirjen Anggaran-Kemenkeu melalui Surat No. S-294/AG/2014 tanggal 19 Februari 2014 meminta Indikasi Kebutuhan Dana BA BUN Pengelolaan Belanja Subsidi dan Pengelolaan Belanja Lainnya untuk Tahun Anggaran 2015. Masing-masing sektor perlu mempertimbangkan kepastian terkait dengan exit strategy apabila kebijakan BMDTP tidak lagi dicantumkan dalam APBN.

ALUR ANALISA KELAYAKAN PEMBERIAN BM DTP SEKTOR INDUSTRI Tidak Tidak PEMBINA SEKTOR (Kementerian/ Lembaga) ANALISA KRITERIA INDUSTRI ANALISA KRITERIA BARANG Menteri Keuangan Ya Ya Ya Tidak PMK Per sektor

Alur dokumen BMDTP Perusahaan KPU / KPPBC Permohonan PIB Instansi Pembina Sektor Direktorat Fasilitas KPU / KPPBC Rencana Impor Barang Persetujuan dan tanda sah RIB PIB dan SSPCP distempel dan diberi paraf Permohonan SK Menteri Keuangan PIB dan SSPCP diarsipkan PIB

FORMAT PENGUSULAN BMDTP 2015

USULAN BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA PEMBUATAN ................................................................ TAHUN ANGGARAN 2015 Direktorat Industri .............................. DITJEN INDUSTRI .............................................. KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Contents 1. Latar Belakang 2. Pelaksanaan BMDTP 2008 - 2014 3. Analisis Pelaksanaan BMDTP 2008 - 2014 4. Analisis Usulan Pengajuan BMDTP 2015 5. Usulan Anggaran BMDTP 2015 6. Dasar Perhitungan Usulan Anggaran BMDTP 2015