ANALISIS DATA KUALITATIF oleh Bambang Sumardjoko 16-Sep-18
Proses Analisis Penelitian Kualitatif Sering dianggap bagian yg paling sulit. Mengapa? Karena kurang memahami prosesnya analisisnya dangkal. Kesimpulannya tidak dapat dipertanggungjawabkan. Kerja penelitian kualitatif kerja detektif. 16-Sep-18
Komponen Utama Proses Analisis (Miles & Huberman, 1984): Reduksi data, Sajian data, dan Penarikan kesimpulan/ verifikasi. 16-Sep-18
Reduksi Data merupakan proses seleksi, pemfokusan, pe-nyederhanaan, & abstraksi data dari fieldnote proses itu berlangsung terus-menerus sepanjang pelaksanaan & perencanaan riset bisa dilakukan dgn membuat singkatan, coding, memusatkan tema, menentukan batas-batas permasalahan, & menulis memo bisa mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa kesimpulan akhir dapat dilakukan. proses reduksi ini tidak berarti kuantifikasi data seperti penelitian kuantitatif. 16-Sep-18
Sajian Data rangkaian organisasi informasi guna memper-mudah penyusunan kesimpulan riset mempermudah peneliti dalam memahami berbagai hal yang terjadi memungkinkan mengerjakan analisis berdasarkan pemahamannya terkadang sajian data berupa kalimat-kalimat panjang atau cerita menyulitkan kesimpulan. karena itu sistematikanya hrs baik dan jelas. bentuk sajian dapat meliputi jenis matriks, gambar/ skema, jaringan kerja, kaitan kegiatan, dan juga tabel. 16-Sep-18
Penarikan Kesimpulan sejak awal peneliti harus memahami arti dari berbagai hal yg ditemui dgn mulai melakukan pencatatan peraturan-peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi-konfigurasi yang mungkin, arahan sebab akibat, dan berbagai proposisi. merupakan kegiatan yang dilakukan dengan teliti, misalnya diskusi antar teman, dan usaha yang lebih luas dengan melakukan replikasi dalam satuan data yang lain. 16-Sep-18
Model Analisis Mengalir (Flow Model) terjalinnya tiga komponen utama analisis yang dilakukan secara bersamaan. reduksi data dilakukan sejak proses pengumpulan data belum berlangsung, diteruskan pd waktu pengumpulan data & bersamaan terjalin dng dua komponen lain sampai penulisan laporan. 16-Sep-18
Model Interaktif (Interactive Model) tiga komponen saling berinteraksi sebagai proses siklus. dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak di antara ketiga komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan data berlangsung. sesudah pengumpulan data berakhir, peneliti bergerak di antara tiga komponen utama analisis dengan menggunakan waktu yang masih tersisa dalam penelitiannya. 16-Sep-18
Kapan Analisis Dilakukan? Pada Waktu Pengumpulan Data Di Lapangan Analisis Antar Kasus 16-Sep-18
Analisis pada Waktu Pengumpulan dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data, karena peneliti bisa kesulitan bila menunggu data terkumpul seluruhnya model yang paling baik utk ini analisis mengalir begitu peneliti menyusun fieldnote lengkap, reduksi data segera dibuat & diteruskan dengan penyusunan sajian data. dari sajian data yang berupa ceritera dengan berbagai pendukungnya (matriks, tabel), peneliti dapat menyusun kesimpulan sementara. krn pengumpulan data masih berlangsung kesimpulan di atas bisa bersifat sementara dalam menyusun laporan selanjutnya, hanya menyunting sajian data yang ditulis utk lap akhir beberapa cara yang bisa digunakan dlm keg.ini: 16-Sep-18
Beberapa cara yang bisa digunakan dlm keg.ini: pembuatan lembar ringkas kotak, pembuatan coding, pembuatan coding mengenai pola, pembuatan memo, pertemuan analisis antar kasus (bila kasus ganda), dan pembuatan ringkasan kasus sementara. 16-Sep-18
Analisis di Lapangan Pengumpulan data selesai ttp peneliti belum meninggalkan lapangan Dalam penelitian kasus tunggal, analisis pada waktu pengumpulan data dapat digunakan. Namun, lebih baik dan efektif bila analisis dilakukan setelah data terkumpul lengkap sehingga karya penelitian sudah berada pada tahap akhir. Model analisis interaktif kebanyakan dilakukan di lapangan, artinya pengumpulan data sudah selesai, tetapi peneliti belum meninggalkan lapangan sebab jika sewaktu-waktu memerlukan data tambahan ia dgn mudah memasuki lapangan kembali. Analisis akhir dilakukan bila sajian data sudah dalam bentuknya yang siap. 16-Sep-18
C. Beberapa cara yang dapat dilakukan, meliputi pembuatan: tabel konteks, matriks untuk cheklist, matrik satuan waktu, matrik peran, matrik kelompok konseptual, matrik pengaruh, matrik dinamika kasus, daftar peristiwa, jaringan kerja kausal, pembuatan prediksi dan pengujiannya. 16-Sep-18
D. Pembuatan Matrik Pembuatan matrik disesuaikan dengan kebutuhan kasusnya & kemampuan serta kejelasan penelitinya. Untuk mendukung kelengkapan pembuatan matriks, sebelumnya peneliti perlu mengembangkan berbagai coding sesuai dengan jenis studinya dan kaitannya dengan kemungkinan matriks yang akan dikembangkan. 16-Sep-18
Analisis Antar Kasus Berlaku bagi studi kasus ganda Penelitian terjadi di beberapa lokasi dan pelaksanaannya bersamaan waktunya. Data yang diperoleh dalam waktu singkat lebih banyak daripada kasus tunggal. Sebelum data dianalisis, perlu pengaturan supaya proses analisis tidak sulit Dapat dikembangkan berbagai matriks, antara lain: Dalam penelitian kasus ganda biasanya dilakukan oleh suatu tim Tim ini harus kompak sehingga tidak menyulitkan analisis. Bagi tim selalu diawali dan diakhiri dengan diskusi atau pertemuan Tujuannya mengembangkan kesatuan pendapat dari seluruh anggota tim. 16-Sep-18
Tiga Cara Analisis (Robert K.Yin (1987) Perbandingan pola (dikembangkan Campbell) Penyusunan hubungan kausal (dalam analisis studi kasus ganda) Analisis time series 16-Sep-18
Dapat dikembangkan berbagai matriks, antara lain: matrik tak beraturan, matrik deskriptif teratur, matriks prediktor hasil dengan urutan lokasi, matriks urutan waktu, matriks interaksi untuk memberikan dimensi korelasi, matriks pengaruh, model-model kausal, dan jaringan kerja kausal antar kasus. 16-Sep-18
Catatan: Peneliti kualitatif tidak perlu beranggapan bahwa letak kelemahan pendekatan ini pada ketidakjelasan proses analisisnya. Banyak kesulitan penelitian kualitatif (dalam analisisnya) terutama disebabkan oleh kesalahan peneliti sendiri, yang kurang memahami model dan teknik analisis kualitatif yang sebenarnya sudah tersedia. Makin lama dan banyak penelitian kualitatif menyajikanteknik analisis, dapat memperkokoh kesimpulan penelitian akhir. 16-Sep-18
Menyusun Kesimpulan Riset Makna merupakan hal penting Setiap peneliti berusaha menemukan makna dari data Ada beberapa cara untuk mendapatkan makna 16-Sep-18
Bagaimana mendapatkan makna (Miles & Huberman, 1984): Perhitungan Pencatatan pola atau tema Pencarian hal-hal yang ‘masuk akal’ Pengelompokan data Pembuatan metafora Pemilahan variabel Liputan dari yang khusus ke yang umum Pembuatan faktor Pencatatan hubungan antar variabel Penemuan variabel antara Penyusunan jaringan logis Penyusunan hubungan konseptual dan teoretis 16-Sep-18
CARA MENGATUR DATA Data: setumpuk deskripsi bahan yg telah dikumpulkan Data berupa: Catatan wawancara, catatan observasi, artikel surat kabar yang relevan, data resmi/dokumen, memoranda seorang yang diteliti, memo yang dibuat peneliti, potongan pikiran-pikiran peneliti, komentar pengamat, dan semua pandangan yang diperoleh dan dicatat. 16-Sep-18
Pengaturan data cara memilah dan mengatur secara fisik semua bahan ke dalam kelompok, folder, atau kartu. 16-Sep-18
Tiga cara memilah bahan/data Memotong & memasukkan dlm folders Sistem kumpulan kartu Kartu potongan informasi. Langkah-langkah: memberi nomor halaman secara bertahap membuat daftar kategori coding. penomoran unit-unit datanya (40 s/d 50 nomor). membuat daftar bagi setiap nomer, membuat kopinya dan yang asli disimpan dengan baik. 16-Sep-18
Selesai Selamat mengembangkan 16-Sep-18
Contoh Rumusan Masalah Bagaimanakah ciri-ciri pengelolaan kelas di SMP Suka Maju? Bagaimana partisipasi komponen kelas dalam pengelolaan kelas? Catatan: Komponen PK sebaiknya menjadi panduan wawancara 16-Sep-18
Pengelolaan Pembelajaran Matematika Subfokus: Bgmn merencanakan pembelajaran? Bgmn melaksanakan pembelajaran? Bgmn mengevaluasi pembelajaran? 16-Sep-18
PEMBELAJARAN MATEMATIKA Bgmn tanggapan siswa pada pembelajaran matematika? Bgmn tanggapan orangtua pada pembelajaran matematika? Bgmn partisipasi siswa pada pembelajaran matematika? Bgmn partisipasi orang tua pada pembelajaran matematika? 16-Sep-18
PEMBELAJARAN MATEMATIKA Bgmn pembelajaran matematika selama ini? Bgmn model pembelajaran matematika yang diharapkan? Bgmn pembelajaran matematika berbasis media? 16-Sep-18
PEMBELAJARAN MATEMATIKA Bgmn kurikulum matematika menurut K13? Bgmn kompetensi guru yang diharapkan dalam pembelajaran matematika menurut K13? Bgmn penilaian yang diberlakukan pada pembelajaran matematika menurut K13? Bgmn media yang harus tersedia dalam pembelajaran matematika menurut K13? Bgmn pendekatan pembelajaran matematika menurut K13? 16-Sep-18
TUJUAN PENELITIAN Untuk mendeskripsikan kurikulum matematika menurut K13. Untuk mendeskripsikan kompetensi guru yang diharapkan dalam pemb. matematika menurut K13. Untuk mendeskripsikan penilaian yang diberlakukan pada pembelajaran matematika menurut K13. Untuk mendeskripsikan media yang harus tersedia dalam pembelajaran matematika menurut K13. Untuk mendeskripsikan pendekatan pembelajaran matematika menurut K13. 16-Sep-18
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN K-13 (Studi Kasus di SMP Negeri 9 Surakarta) STUDI PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERDASARKAN K-13 DI SMP N 9 SURAKARTA 16-Sep-18
Pengelolaan Model Bgmn pengelolaan model supervisi klinis mapel produktif di SMK Pemda? Bgmn ciri-ciri perencanaan MSK? Bgmn ciri-ciri pelaksanaan MSK? Bgmn ciri-ciri penilaian MSK? 16-Sep-18
Bgmn pengelolaan model supervisi klinis mapel produktif di SMK Pemda? Bgmnkah pemahaman guru tentang supervisi klinis? Bgmnkah partisipasi guru dalam supervisi klinis? Bgmnkah usaha guru dalam menindaklanjuti pelaksanaan supervisi klinis? 16-Sep-18
Bagmnkah persepsi guru…. Bagmnkah partisipasi guru… Persepsi dan partisipasi guru dalam peningkatan mutu pembelajaran melalui kurikulum 2013…. Bagmnkah persepsi guru…. Bagmnkah partisipasi guru… Bagmnkah mutu pembelajaran…. 16-Sep-18
16-Sep-18
Fokus Pengelolaan Pembelajaran Kelas Inklusi di SD Lazuardi Kamila Surakarta 16-Sep-18
Subfokus Mengapa pengelolaan ruang pembelajaran kelas inklusi di SD Lazuardi Kamila Surakarta perlu disesuaikan dengan pedoman? Bagaimanakah materi bahan ajar pembelajaran kelas inklusi di SD Lazuardi Kamila Surakarta? Bagaimanakah interaksi pembelajaran kelas inklusi di SD Lazuardi Kamila Surakarta? 16-Sep-18
Tujuan Penelitian Untuk mendeskripsikan pengelolaan ruang dan media pembelajaran kelas inklusi di SD Lazuardi Kamila Surakarta. Untuk mendeskripsikan materi dan bahan ajar pembelajaran kelas inklusi di SD Lazuardi Kamila Surakarta. Untuk mendeskripsikan interaksi pembelajaran kelas inklusi di SD Lazuardi Kamila Surakarta. 16-Sep-18
PAPARAN DATA pengelolaan ruang pembelajaran kelas inklusi di SD Lazuardi Kamila Surakarta materi bahan ajar pembelajaran kelas inklusi di SD Lazuardi Kamila Surakarta interaksi pembelajaran kelas inklusi di SD Lazuardi Kamila Surakarta 16-Sep-18
PEMBAHASAN Pengelolaan ruang pembelajaran kelas inklusi di SD Lazuardi Kamila Surakarta Materi bahan ajar pembelajaran kelas inklusi di SD Lazuardi Kamila Surakarta Interaksi pembelajaran kelas inklusi di SD Lazuardi Kamila Surakarta 16-Sep-18