SKALA PRIORITAS KEBIJAKAN EKONOMI NEGARA PRESENTED BY: WIWID SUNDARI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
POTENSI DAN RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN MAMBERAMO - IRIAN JAYA
Advertisements

Negara Maju dan Negara Berkembang
STANDAR PELAYANAN MINIMAL Setda Propinsi Jawa Tengah
DALAM RANGKA PENYUSUNAN KERANGKA ACUAN ANDAL
Hubungan Antar Pemerintahan
GEOPOLITIK BAB 8.
Aspek Ekonomi, Sosial, dan Politik
K ELOMPOK 6 : 1. Sulvana N F H Tito Rahmawati H Zulfa Anindita H
PENGERTIAN PROYEK Proyek  kegiatan investasi terhadap sumberdaya yang ada, guna memperoleh manfaat sebesar-besarnya bagi individu atau masyarakat seluruhnya.
Pengampu : shanti Emawati, spt., MP.
Dampak Pariwisata dan Lingkungan Binaan
PELAKU DAN PERAN DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Inovasi Manajemen Perkotaan (IMP) Award
Ekonomi Politik PEMBANGUNAN UTANG LUAR NEGERI.
MENGEVALUASI PROGRAM PUBLIC RELATIONS Pertemuan 6 Mata kuliah: O Public Relations Management Tahun : 2010.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Sektor Industri Oleh : Hermien Roosita Asisten Deputi Urusan Manufaktur, Prasarana dan.
Mengelola Produk di Pasar Internasional
SAW,WP,TOPSIS Sistem Pendukung Keputusan.
INTERNATIONAL ECONOMICS
PENGENALAN KONSEP ANALISIS BIAYA-MANFAAT DAN LINGKUNGAN
Pembangunan Infrastruktur dan Sinergi Pusat-Daerah
Banama tingang makmur Business Plan.
Mata Kuliah : Perilaku Konsumen Fakultas Ekonomi UMB Kampus Menteng
PETA KOMPETENSI 4 Dapat menjelaskan peran BUMN dan BUMD sebagai sumber penerimaan publik 5 Dapat menjelaskan administrasi perpajakan 6 Dapat menganalisis.
PELAKU DAN PERAN DALAM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Disusun oleh : Asih Reta Wening Surya A
PERAN DAN PELAKU EKONOMI
DANA ALOKASI KHUSUS 2008 “Kebijakan dan Mekanisme Alokasi”
TRANSPORTASI INDONESIA 2045
KERANGKA REGULASI RKP 2016 DALAM RANGKA PELAKSANAAN NAWACITA
ANALISIS BIAYA-MANFAAT PROYEK PERTEMUAN I : PENGERTIAN, TUJUAN, RUANG LINGKUP, ASPEK, DAN KEGUNAAN BAGI PEMBANGUNAN NASIONAL.
Konsep Manajemen Keuangan
PERDAGANGAN INTERNATIONAL
Pertemuan ke-7 Etika utilitarianisme dalam bisnis
Aspek Strategis Perencanaan Pembangunan Nasional
Risiko valuta asing.
OTONOMI DAERAH Definisi otonomi daerah  kemandirian suatu daerah dalam kaitan pembuatan dan pengambilan keputusan mengenai kepentingan daerahnya sendiri.
MODEL PERENCANAAN PANGAN DAN GIZI
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
ASPEK TEKNIS DAN MANAJEMEN
Evaluasi Proyek Pertemuan - 1 Semester VII/Kelas A, B, C
Pengampu : shanti Emawati, spt., MP.
PEMBANGUNAN EKONOMI MARYUNANI
Semester VII/Kelas A, B, C
Pengampu : shanti Emawati, spt., MP.
Badan Usaha Milik Negara / Daerah.
Presented by: Syaiful Bakhri, S.Sos, MM PERPINDAHAN FAKTOR PRODUKSI ANTARA NEGARA Presented by: Syaiful Bakhri, S.Sos, MM.
PEMBANGUNAN NASIONAL DISAMPAIKAN PADA PERTEMUAN KE-12 OLEH :
Presented by Prasetyo Widyo Iswara, S.E., M.A.
AGENDA RISET DAERAH PROVINSI BENGKULU
Otonomi Daerah studi kasus provinsi riau
PEMBANGUNAN EKONOMI MARYUNANI
TEORI SEKTOR PUBLIK
PENDAHULUAN.
MANAJEMEN DAN BISNIS Lingkungan Bisnis Pertemuan 10 1.
BAB 1 Organisasi Sektor Publik serta memahami terhadap Ruang lingkup Akuntansi sektor publik.
ASSALAMUALAIKUM WR.WB.
AMDAL (Analisis mengenai dampak lingkungan)
Strategi Pembangunan Nasional untuk Menjadi Negara Maju
Sub sistem transportasi laut.
JENIS DAN PROGRAM KESEHATAN DI INDONESIA
Hukum Investasi dan Pasar Modal
INDIKATOR KEBERHASILAN PEMBANGUNAN
Pengenalan ekonomi teknik
Pengampu : shanti Emawati, spt., MP.
A P B N.
Universitas Gunadarma Studi Kelayakan Bisnis EVALUASI PROYEK Ati Harmoni Universitas Gunadarma 2007.
Ekonomi internasional II kelompok. I.Pendahuluan Perdagangan kerapkali menciptakan pihak-pihak yang dirugikan dan pihak yang diuntungkan. Pengertian ini.
Kebijakan Fiskal dalam Hutang Pemerintah dan Pengaruhnya Bagi Perekonomian Negara Nama : Zuda Karimatur Rohmah NIM :
Simple Additive Weighting (SAW)
Transcript presentasi:

SKALA PRIORITAS KEBIJAKAN EKONOMI NEGARA PRESENTED BY: WIWID SUNDARI PUBLIC WELFARE SKALA PRIORITAS KEBIJAKAN EKONOMI NEGARA PRESENTED BY: WIWID SUNDARI NIM : 111308400045 LUTHFAN DARMA.P NIM : 11130840000 DITA PUTRI NIM : 1113084000041 RADEN RORO ATIQAH ECONOMICS SCIENCE And DEVELOPMENT STUDIES FACULTY OF ECONOMICS And BUSINESS SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY 1436 H / 2015 M

Pertimbangan Parameter Prioritas Tingkat Kegawatan (seriousness) Kemendesakan Kebutuhan (urgency) Perkemnbangan Dampak Negatif (trend) Menetapkan Persyaratan (conditional) Atau Kriteria

A. Tingkat Kegawatan (seriousness) Kebijakan ekonomi negara menyangkut pembukaan lapangan pekerjaan Kebijakan ekonomi negara menyangkut kedaulatan dan ketahanan pangan Kebijakan ekonomi negara menyangkut kedaulatan dan ketahanan energi

B. Tingkat kemendesakkan kebutuhan (urgency) Kebijakan ekonomi negara menyangkut pembangunan sarana transportasi publik perkotaan Kebijakan ekonomi negara menyangkut transportasi publik antar pulau Kebijakan ekonomi negara menyangkut transportasi massal, baik di perkotaan maupun antar kota di Indonesia Kebijakan ekonomi negara menyangkut transportasi laut antarpulau di Indonesia

C. Perkembangan dampak negatif (trend) Kebijakan ekonomi negara menyangkut perdagangan luar negeri yang berpihak kepada kepentingan nasional a. National brand b. Untuk produk c. Untuk olahraga Kebijakan ekonomi negara menyangkut pembangunan merek nasional di pentas internasional

Persyaratan mutlak (IFF atau If and Only If, Condition) D. Menetapkan Persyaratan (conditional) atau kriteria Ada 2 jenis persyaratan Persyaratan mutlak (IFF atau If and Only If, Condition) Persyaratan tambahan bila memungkinkan (conditional)

Tahapan-tahapan yang harus dilalui sebagai berikut : Membuat urutan (rangking) berdasarkan persyaratan Mengembangkan alternatif atau pilihan Menyaring alternatif dengan persyaratan mutlak Membandingkan alternatif berdasarkan persyaratan tambahan Menentukan pilihan sementara Mengkaji masalah potensial yang mungkin timbul dalam pelaksanaan Memilih proyek investasi / kegiatan ekonomi publik yang akan dilaksanakan

Kebijakan Negara di Bidang BUMN dan BUMD untuk Kesejahteraan Rakyat Alasan keikutsertaan negara dalam aktivitas ekonomi publik, tolak ukurnya adalah untuk menguntungkan masyarakat dan ekonomi nasional. Bila negara terpaksa ikut dalam aktivitas ekonomi publik, maka dapat diwujudkan melalui BUMN atau BUMD.