KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM TRANSPORTASI DARAH Nama Kelompok : Fikih Kartika Putri Mariana M. Hikam A (17) Nadia Az Zahro (18) Santi Yovita Sari (23)
1. Hemofilia Hemofilia merupakan suatu penyakit yang menyebabkan darah sukar membeku. Gejala penyakit hemofilia ini dibagi menjadi dua golongan, ada golongan tipe A dan B. Hemofilia A terjadi pada sekitar 1 dari setiap 5000 kelahiran hidup bayi laki-laki. Hemofilia A dan B terjadi hampir pada semua kelompok ras. Hemophilia A terjadi sekitar empat kali lebih umum daripada hemophilia jenis B. Hemofilia B terjadi pada sekitar 1 dari 20.000-34.000 kelahiran hidup bayi laki-laki.
Penderita hemofilia kebanyakan mengalami gangguan perdarahan di bawah kulit; seperti luka memar jika sedikit mengalami benturan, atau luka memar timbul dengan sendirinya jika penderita telah melakukan aktifitas yang berat; pembengkakan pada persendian, seperti lulut, pergelangan kaki atau siku tangan. Penderitaan para penderita hemofilia dapat membahayakan jiwanya jika perdarahan terjadi pada bagian organ tubuh yang vital seperti perdarahan pada otak. Penyakit ini merupakan penyakit keturunan.
2. Thalassemia Thalassemia merupakan suatu penyakit keturunan yang menyebabkan bentuk sel darah merah tidak beraturan. Akibatnya, daya ikat sel darah merah terhadap oksigen dan karbon dioksida menjadi berkurang.
Gejala yang timbul akibat Thallassemia adalah sebagai berikut : Menderita anemia Pembesaran limpa dan hati akibat anemia yang lama perut membuncit Sakit kuning (jaudice), Luka terbuka di kulit (ulkulus/borok), Batu empedu, Lemas, karena kurang nafsu makan, Pucat, lesu, sesak nafas karena jantung bekerja berat. Pembengkakan tungkai bawah Pertumbuhan lambat (berat badan kurang).
3. Sickle Cell Anemia (SCA) Sikle cell Anemia merupakan suatu penyakit keturunan berupa kelainan pada bentuk sel darah merah. Sel darah merahnya berbentuk bulan sabit. Akibatnya, kemampuan sel darah merah untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida menjadi berkurang, hampir sama dengan penyakit Talassemia.
Gejala SCA Anemia sel sabit sudah ada ketika seorang anak dilahirkan, karena penyakit ini diturunkan dari gen orangtuanya. Gejala anemia sel sabit bervariasi mulai dari yang ringan sampai parah, dan mungkin tidak muncul sampai anak berusia empat bulan. Beberapa gejala anemia sel sabit diantaranya adalah kulit pucat, ekstremitas dingin, sesak napas karena kekurangan hemoglobin dan oksigen ke paru-paru, pusing, demam, dan sakit kepala. Rasa nyeri atau sakit biasanya menyertai “krisis sel sabit”, dan mungkin perlu rawat inap. Rasa nyeri bisa jadi muncul tiba-tiba.
4. Anemia (Kekurangan Darah) Anemia merupakan penyakit kekurangan hemoglobin (zat besi) atau kekurangan sel darah merah. Penurunan jumlah sel darah merah dapat disebabkan oleh proses makan yang dilakukan oleh mikroorganisme, seperti sporozoit atau hewan invertebrata, seperti cacing tambang.
Gejala Anemia 1. Kelopak Mata Pucat 2. Sering Kelelahan 3. Sering Mual 4. Sakit kepala 5. Ujung Jari Pucat 6. Sesak napas 7. Denyut Jantung Tidak Teratur 8. Wajah Pucat 9. Rambut rontok 10. Menurunnya Kekebalan Tubuh
5. Leukimia (Kanker Darah) Leukimia merupakan suatu penyakit yang menyebabkan tidak terkendalinya produksi sel-sel darah putih. Karena jumlahnya yang meningkat, sel-sel darah putih yang sebetulnyatidak normal tersebut menggantikan sel darahyang normal. Ketidaknormalan ini membuat fungsi sel terganggu. Leukemia mampu membunuh penderitanya hanya dalam hitungan minggu atau bahkan hanya dalam beberapa hari. Inilah yang dikenal sebagai leukemia akut.
Gejala Leukimia Salah satu tanda seseorang mengidap leukemia adalah kerap mengalami perdarahan atau luka yang berlebihan.mudah terkena infeksi. Hal ini disebabkan karena sel darah putih tidak bisa berfungsi secara normal sehingga infeksi mudah terjadi. Oleh karena itu, pada umumnya penderita leukemia sering terserang infeksi seperti radang amandel, luka di mulut, radang paru-paru, diare, dan berbagai jenis infeksi lainnya. Rentan mengalami kekurangan darah (anemia), sesak nafas, dan pucat di wajah. Gejala leukemia juga kadang mirip orang yang terserang flu, seperti mengalami sakit kepala, demam, menggigil kedinginan, dan penurunan berat badan secara tiba-tiba.
6. Eritroblastosis Fetalis Eritroblastosis fetalis merupakan penyakit yang disebabkan oleh rusaknya eritrosit pada bayi karena perbedaan rhesus antara darah ibu dan bayi. Nama lain penyakit ini adalah penya- kit kuning pada bayi yang baru lahir. Kondisi ini berkembang pada bayi yang belum lahir ketika ibu dan bayi memiliki jenis darah yang berbeda. Sang ibu memproduksi zat yang disebut antibodi yang menyerang sel darah merah bayi.
Gejala Eritroblastosis fetalis Anemia edema (bengkak di bawah permukaan kulit) pembesaran hati atau limpa Hidrops (cairan ke seluruh jaringan tubuh, termasuk di ruang paru-paru, jantung, dan organ perut) Ikterus neonatal (bayi berwarna kuning).
7. Jantung Koroner Jantung koroner merupakan gangguan pada jantung yang disebaban oleh timbunan lemak darah (kolestrol) pada arteri koroner.
Gejala Jantung Koroner 1) Perasaan nyeri yang terdapat pada 2) dada seakan-akan ada sesuatu yang mengganjal di dalam dada dan meremas-remas atau disebut dengan angina. 3) Perasaan terbakar pada bagian dada 4) Sesak nafas Sesak di bagian dada 5) Perasaan mual Sering pusing 6) Mati rasa pada bagian dada 7) Detak jantung tidak teratur dan sering kali cepat.
8. Sklerosis Sklerosis adalah gangguan pada pembuluh nadi yang mengakibatkan mengerasnya pembuluh nadi. Pengerasan pembuluh nadi dapat terjadi karena pengendapan senyawa lemak (aterosklerosis) atau pengendapan senyawa zat kapur (arteriosklerosis).
9. Varises Varises merupakan pelebaran pembuluh vena. Varieses pada pembuluh vena disekitar anus dinamakan ambien, wasir, atau hemoroid.
Gejala varises: Mula-mula kaki dan tungkai terasa berat, di ikuti otot yang mudah pegal, kaki panas, dan sakit seputar kaki maupun tungkai. Biasanya rasa sakit dirasakan menjelang malam, akibat tidak lancarnya aliran darah. Mudah kram, meski kaki dalam kondisi santai. Muncul pelebaran pembuluh darah rambut yang mirip jaring laba-laba (spider navy). Kaki bengkak (oedema) karena adanya pembendungan darah. Perubahan pada pembuluh vena luar, misalnya di betis bagian belakang tampak urat kebiru-biruan dan berbelok-belok. Keadaan ini merupakan gejala varises kronis.