Kuliah I Tata Guna Lahan Pendahuluan

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PROSES DAN MEKANISME PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN
Advertisements

STUDIOPERANCANGAN KOTA
MANUSIA, TANAH, DAN LAHAN
Perencanaan Kota Minggu 8.
PROSES DAN MEKANISME PENYUSUNAN RTRW KABUPATEN
ASSALAMUALAIKUM WR.WB.
Dasar Pengelolaan Sampah Kota
Klasifikasi tata guna lahan
Perencanaan Tata Guna Lahan
Perencanaan Tata Guna Lahan
A N A L I S I S TAPAK Chairul Maulidi Mata Kuliah: Perencanaan Tapak
STUDIO PERENCANAAN KOTA
Memahami isi PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
WILAYAH DAN PUSAT PERTUMBUHAN
PERENCANAAN WILAYAH REGIONAL PLANNING
MODUL II Gambar 1  output  output
PERENCANAAN PEMANFATAN LAHAN; ZONASI LAHAN & PERWILAYAHAN KOMODITAS
EKOLOGI DAN ILMU LINGKUNGAN
Teori dan Analisis Kualitas Visual
STRATA BANGUNAN BERTINGKAT
PEMBEKALAN MAHASISWA KKN UNS PENYUSUNAN SEDERHANA PEMETAAN
KONSEP PENANGANAN KUMUH
PELAKSANAAN TATAGUNA TANAH
KONSEP PENGELOLAAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN
SDA DAN SDM DALAM TATA GUNA TANAH
Daya Tarik dan Daya Dorong Kota-Desa
Perencanaan Hutan Berbasis Ekosistem
MATERI SOSIALISASI RANCANGAN PERATURAN MENTERI
ASAS PENYELENGGARAAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
ELEMEN KOTA MATERI MK PLANOLOGI.
Model Perencanaan Tata Guna tanah
Pemetaan dalam Tata Guna Tanah
KEGIATAN EKONOMI PENDUDUK BERDASARKAN PENGGUNAAN LAHAN
By Siti Nurul Chotimah, S. Pd
KESIMPULAN Sosialisasi Peraturan Menteri Nomor 2/PRT/M/2016 tentang Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh Batam, Mei 2016.
Pemanfaatan Sumber Daya ALAM
MODUL II Gambar 1  output  output
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
KONSEP DAN KARAKTERISTIK KOTA SERTA PROSES PEMBENTUKANNYA
Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
Identifikasi dan Analisis Potensi Daerah Aspek Geografi dan Demografi
SUMBERDAYA DI DESA : A. Sumber Daya Alam (SDA) 1. Lahan (Sawah, Tegal, Kebun dll) 2. Air 3. Iklim (Basah, Kering) 4. Hutan atau tumbuhan (groves) 5. Mineral.
Lahan Potensial dan Lahan Kritis
Judul-judul Penelitian PSL
Rantau Binuang Nangroe Aceh Darussalam
Posisi Pedoman Umum Pembangunan Kota Baru dengan Rencana Tata Ruang
Konteks “PERKEMBANGAN KOTA” dalam arsitektur
Oleh : ZULFAHRIZAL STP, M.Si 24 Desember 2009
Pariwisata Bekelanjutan
DAMPAK PERTUMBUHAN KOTA OLEH FAIZAH MASTUTIE (pertemuan ke 2)
WILAYAH PERWILAYAHAN. Wittlesey mengemukakan unit-unit sebuah region dapat dibentuk oleh hal-hal berikut ini. 1.Ketampakan iklim saja, tanah saja sehingga.
STIEPAR YAPARI AKTRIPA BANDUNG
TATA RUANG WILAYAH KOTA PALU DITINJAU DARI SITUASI LINGKUNGAN
KULIAH HUTAN LINDUNG (4) PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG
2 RENCANA DETAIL KAWASAN PERBATASAN NEGARA DI SAUMLAKI-LARAT KABUPATEN MALUKU TENGGARA BARAT – PROVINSI MALUKU TAHAP PEKERJAAN LAPORANPENDAHULUAN LAPORAN.
Pengertian (1) Struktur Ruang Tata Ruang Pola Ruang
Daya Dukung dan Daya Tampung Pengelolaan Sumberdaya Air
TIM PENYUSUN MODUL AGRIBISNIS TANAMAN
PENATAAN RUANG 14/01/ :10.
PENYUSUNAN Rencana Detail Tata Ruang PUSAT IBUKOTA KARANG BARU DAN KOTA KUALA SIMPANG Tahun 2018 – 2038.
Agenda 21 Perumahan dan Permukiman Pertemuan 12
A.Wilayah dan Tata Ruang B.Pembangunan dan Pertumbuhan Wilayah C.Perencanaan Tata Ruang Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/Kota D.Permasalahan dalam Penerapan.
I. Rencana Perkuliahan. Penilaian Akhir 1. Kehadiran: 10 % 2. Tugas kecil/diskusi/presentasi: 10 % 3. UTS: 25 % 4. Tugas Besar: 30 % 5. UAS: 25 %
Studi lapangan ke desa sukasari Minat pemuda desa untuk urbanisasi
PELATIHAN DASAR TEKNIS BIDANG SUMBER DAYA AIR
KONSERVASI SUMBER DAYA AIR
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
RDTR Tata ruang untuk investasi. Analisis pengembangan kawasan  Analisis ekternal yang mempengaruhi pengembangan kawasan 1.Arahan pengembangan kawasan.
Transcript presentasi:

Kuliah I Tata Guna Lahan Pendahuluan Oleh : Dyla Midya Octavia, MT

Outline Pengertian Lahan/Tanah Karakteristik Lahan Harga Lahan

Pengertian Lahan Lahan berbeda dengan tanah. Istilah tanah lebih mengarah pada tubuh tanah (soil) dan materi tanah (materials) yang menekankan pada sifat fisik tanah secara kimiawi dan organik (Sadyohutomo, 2006: 8). Sementara itu lahan lebih dikaitkan pada unsur pemanfaatan/peruntukan/ penggunaan dari bentang tanah dalam hal ini dipahami sebagai ruang

Pengertian Lahan Lahan adalah objek yang sangat penting karena merupakan input sekaligus produk dari proses perencanaan (Kaiser et al, 1995:196). Disebut input karena lahan merupakan modal dasar pembentukan ruang. Lahan merupakan wadah dari aktivitas yang memiliki nilai ekonomi yang penting dalam pembentukan permukiman yang dengan aktivitas yang kompleks.

Pengertian Lahan Sementara itu, lahan disebut sebagai produk karena kegiatan perencanaan menghasilkan suatu set sistem tataruang dan pengelolaannya dimana lahan yang tertata adalah bagian di dalamnya. Disamping kegunaan lahan dalam menunjang kehidupan manusia dan komunitasnya, harus dipahami pula bahwa lahan juga memiliki kerawanan bencana yang dapat terjadi secara alamiah maupun karena kesalahan dalam penggunaan lahan

Pengertian Tata guna lahan Penatagunaan lahan adalah upaya atau hasil upaya mengatur penggunaan tanah yg rasional, dan serasi [UPA60]; penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah yg berwujud konsolidasi pemanfaatan tanah; melalui pengaturan kelembagaan yg terkait dg pemanfaatan tanah sbg satu kesatuan sistem utk kepentingan masyarakat secara adil

Perspektif Tata guna lahan Beberapa perspektif yang harus diperhatikan dalam memahami penggunaan lahan: (Kaiser et al (1995: 196) Lahan adalah ruang fungsional yang diperuntukkan untuk mewadahi beragam penggunaan. Dalam perspektif ini lahan mengakomodasi pertumbuhan kawasan yang didorong oleh pertumbuhan penduduk dan ekspansi ekonomi. Meningkatnya jumlah penduduk dan ekspansi ekonomi meningkatkan kompleksitas fungsi kawasan, contoh: kawasan pedesaan dengan penduduk relatif sedikit hanya didominasi kegiatan agraria, Bandingkan dengan kawasan perkotaan sebagai pusat kegiatan ekonomi dan jasa, dimana pada kawasan ini populasi penduduk sangat tinggi yang mendorong efisiensi penggunaan lahan untuk bermacam kegiatan ekonomi.

Perspektif Tata guna lahan Beberapa perspektif yang harus diperhatikan dalam memahami penggunaan lahan: (Kaiser et al (1995: 196) Lahan sebagai setting dari sistem aktivitas. Disebut sistem karena ada pola saling keterhubungan antara aktivitas yang satu dengan aktivitas lainnya yang kemudian memicu timbulnya aktivitas pergerakan. contoh: lahan dengan fungsi perumahan memiliki interaksi yang tinggi dengan lahan dengan fungsi pendidikan, kesehatan,perdagangan dan fungsi jasa (perkantoran). Hal ini disebabkan kawasan perumahan yang mendukung pemenuhan kebutuhan berhuni harus didukung oleh kawasan-kawasan yang mendukung penduduk untuk memenuhi kebutuhan harian

Perspektif Tata guna lahan Beberapa perspektif yang harus diperhatikan dalam memahami penggunaan lahan:(Kaiser et al (1995: 196) Lahan adalah komoditas. Penggunaan lahan harus memperhatikan kemampuan fisik alamiah dan daya dukungnya. Tidak semua lahan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan bermukim dan ekonomi, seperti kawasan pegunungan dan sempadan sungai yang harus dijaga sebagai kawasan lindung. Pelajari!! Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor 20/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi serta Sosial Budaya dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang.

Perspektif Tata guna lahan Beberapa perspektif yang harus diperhatikan dalam memahami penggunaan lahan:(Kaiser et al (1995: 196) Lahan sebagai sumber daya citra dan estetika kawasan. Selain aspek fungsional dan aspek ekonomi, lahan juga memiliki aspek estetika. Aspek ini penting dalam memberi kualitas lingkungan yang mendukung kegiatan rekreatif. Lahan yang memenuhi aspek ini akan memiliki nilai guna lahan yang cocok untuk kegiatan wisata, pendidikan dan hunian.

Komponen Analisis Tata Guna Lahan Ada beberapa komponen analisis yang harus dipahami untuk dapat merencanakan penggunaan lahan, antara lain: Kemampuan lahan. Analisis ini pada prinsipnya untuk mengidentifikasi potensi tanah secara umum dengan cara mengklasifikasikan lahan berdasarkan faktor pembatas ke dalam beberapa kelas kemampuan. Sadyohutomo (2006: 28) menguraikan lahan dapat dibagi ke dalam 8 kelas kemampuan dimana kelas I adalah lahan dengan sedikit faktor pembatas yang artinya lahan tersebut dapat dipergunakan untuk aktivitas budidaya secara lebih beragam dan kelas VIII adalah lahan dengan faktor pembatas sangat tinggi sehingga tidak memungkinkan untuk kegiatan budidaya (sebaiknya dipergunakan untuk fungsi lindung) dengan demikian, pada prinsipnya analisis kemampuan lahan bertujuan untuk memetakan lahan yang potensi untuk fungsi lindung dan budidaya.

Komponen Analisis Tata Guna Lahan Ada beberapa komponen analisis yang harus dipahami untuk dapat merencanakan penggunaan lahan, antara lain: Kesesuaian lahan. Analisis ini bertujuan untuk menilai tingkat kesesuaian lahan terhadap penggunaan tertentu dengan tingkat pengelolaan yang wajar. Lahan yang telah teridentifikasi sebagai lahan dengan faktor pembatas sedikit kemudian dianalisis untuk ditemukan kesesuaian penggunaannya berdasarkan kriteria tertentu. Kesesuaian penggunaan untuk padi sawah tentu berbeda dengan kesesuaian penggunaan untuk industri dan lain sebagainya.