GIZI dan MENSTRUASI KAPITA SELEKTA Dosen Pengampu: Prof. Dr. dr. Kusharisupeni, M.Sc Urindo KESPRO Kelas B
POKOK BAHASAN 1. Siklus Menstruasi Normal 2. Hormon yang Mempengaruhi Menstruasi 3. Gangguan Menstruasi 4. Faktor lain yang mempengaruhi siklus menstruasi 5. Peran Gizi dalam Menstruasi 6. Peran Gizi dalam Gangguan Menstruasi
SIKLUS MENSTRUASI NORMAL
PENGERTIAN MENSTRUASI
Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang terjadi setiap bulan secara terus menerus disebut sebagai siklus menstruasi. Menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan berlangsung hingga menopause (sekitar usia 45- 55 tahun). Normalnya menstruasi berlangsung selama 3-7 hari. Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi sampai hari dimana perdarahan dimulai disebut sebagai hari pertama yang kemudian dihitung sampai dengan hari terakhir yaitu satu hari sebelum perdarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai.
Siklus haid merupakan waktu sejak hari pertama haid sampai datangnya haid periode berikutnya. Sedangkan panjang siklus haid adalah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya (Prof. dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG ,2005:103)
Siklus Ovarium (Indung telur) KLASIFIKASI SIKLUS MENSTRUASI NORMAL Siklus Ovarium (Indung telur) Siklus Hormon (Pituitary-ovarium) Siklus Uterus
Siklus Ovarium (Indung Telur) Siklus Luteal Siklus Ovulasi Siklus Folikuler
1. Tahap folikel (rata-rata 10 – 14 hari) Produksi ovum terjadi pada rongga yang kecil sekali dalam ovarium yang disebut folikel Pembesaran folikel menghasilkan estrogen (estradiol) yang menyebabkan uterus siap untuk implantasi embrio (uterus lapisannya menebal) 1. Tahap folikel (rata-rata 10 – 14 hari)
2. ovulasi (1 hari) Folikel membesar dan memecahkan dinding ovarium Ovum dilepaskan ke saluran telur [(tuba Falopii) biasanya hanya 1 dilepaskan pada satu saat] 2. ovulasi (1 hari)
3. Tahap Luteal (lamanya rata-rata 10 -14 hari) Jaringan kuning mengisi folikel setelah ovulasi disebut corpus luteum “badan kuning"mengeluarkan progesteron yang memelihara ketebalan uterus jika kehamilan terjadi 3. Tahap Luteal (lamanya rata-rata 10 -14 hari)
Siklus Uterus Fase Mestruasi (Deskuamasi) Fase Regenerasi dan Proliferasi Fase Prahaid (Sekresi)
Fase Menstrual (Deskuamasi) Suatu rangkaian perubahan siklus yang terjadi pada endometrium uterus setiap bulan sebagai responnya terhadap perubahan kadar plasma hormon-hornon ovarium. Fase menstrual hari ke 1-5. Pada tahap ini, Uterus menebal semua kecuali bagian terdalam endometrium. Stratum functionalis dilepaskan dari dan keluar melalui vagina Pada hari ke 1, kadar FSH baru saja meningkat. Pada hari ke 5, produksi estrogen dimulai.
Fase Regenerasi dan Proliferasi Fase proliferasi, hari ke 6 – 14. Di bawah pengaruh peningkatan kadar estrogen, stratum basalis menghasilkan lapisan fungsional baru stratum functionalis. Sebagai lapisan baru yang tebal, kelenjarnya membesar dan arteri spiralisnya meningkat jumlahnya.
Fase Prahaid (Sekretori) Progesteron dari corpus luteum bekerja pada endometrium menyebabkan arteri spiralis memanjang dan memilin secara kuat dan mengubah stratum functionalis ke suatu mukosa sekretori. Kelenjar uterus membesar, memilin, dan mulai menskresi nutrisi glikoprotein ke dalam rongga uterus. Hal ini juga distimulasi oleh progesteron. Apakah tujuan dari perubahan-perubahan ini?
Fase Prahaid (Sekretori) Bila kadar progesteron turun (misal: implantasi tidak terjadi), arteri spiralis tegang dan spasme. Pada keadaan ini sel-sel endometrium menolak O2 dan nutrien sehingga menyebabkan sel-sel itu mati. Arteri spiralis berkonstriksi satu saat akhir dan kemudian tiba-tiba relaksasi dan membuka lebar. Darah deras mengalir dan memenuhinya yang menyebabkan kapilar luruh dan siklus uterus kembali ke hari ke 1.
HORMON YANG MEMPENGARUHI MENSTRUASI
Ovarium (Folikel) dan Uterus Ovarium (Corpus Luteum) dan Uterus Hormon yang berperan: GnRH FSH LH Hipotalamus Hipofisis Anterior Ovarium (Folikel) dan Uterus Esterogen Estradiol Ovarium (Corpus Luteum) dan Uterus Progestin Progesteron
Yang berperan pada saat menstruasi:
(Guyton and Hall, 2006)
Menstruasi adalah suatu indikator eksternal peristiwa ovarium yang dikendalikan oleh sumbu hipotalamus-hipofisis
Faktor yang Mempengaruhi Menstruasi Selain Faktor Hormonal
Faktor yang Mempengaruhi Menstruasi Selain Faktor Hormonal Faktor Enzim Faktor Vaskular Faktor Prostaglandin Enzim hidrolitik tersimpan dalam endometrium selama fase proliferasi serta merangsang pembentukan glikogen dan asam-asam mukopolisakarida. Jika kehamilan tidak terjadi maka dengan menurunnya kadar progesteron enzim hidrolitik dilepaskan regresi endometrium dan perdarahan
Faktor Enzim Faktor Vaskular Faktor Prostaglandin Maka terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematom, baik dari arteri maupun vena Dengan regresi endometrium yang timbul dalam vena-vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya dengan arteri
Keadaan Pembuluh Darah saat Menstruasi
Pada akhir fase luteal, produksi steroid turun. Hilang bengkak dan jaringan endometrial luruh bertahap. Arteri spiralis menjadi sangat melingkar-lingkar. Reduksi bertahap aliran darah lapisan superfisial mengakibatkan hipoksia iskemik dan kerusakan pada sel epitelial dan sel-sel stroma. 4‑24 jam sebelum perdarahan menstruasi, konstriksi meningkat terjadi pada arteri spiralis.
Arteri individual arteries membuka kembali pada waktu yang berbeda, robekan dan pecahan jaringan iskemik. Perdarahan pada rongga terjadi melalui: Diapedesis sel-sel darah merah antara permukaan sel-selepitelial; Robekan berkembang pada permukaan epitelium Bagian-bagian superfisial endometrium yang lemah luruh Sekitar 50% jaringan berdegenerasi diserap dan 50% hilang sebagai ‘perdarahan menstruasi’.
95% perempuan mempunyai sejumlah darah yang hilang 60 ml. Darah hilang ini dapat mewakili kehilangan yang berarti zat besi (ke arah anemia) terutama pada perempuan yang diet marginal
Endometrium mengandung banyak prostaglandin E2 dan F2. Faktor Enzim Faktor Vaskular Faktor Prostaglandin Endometrium mengandung banyak prostaglandin E2 dan F2. dengan desintegrasi endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan berkontraksinya myometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan saat haid. Prostaglandin sebagai mediator nyeri juga menjadi faktor yang berpengaruh pada nyeri haid
Suhu Badan Basal (SBB) Suhu badan basal (SBB) Menstruasi OVULASI Peningkatan kecil (0,5 oC) pada SBB secara tipikal mengikuti ovulasi. Suhu badan basal (SBB) Menstruasi OVULASI
Maka Gabungan dari siklus Menstruasi akan membentuk seperti in:
Tanda dan Gejala pada Siklus Menstruasi Mekanisme Perubahan Emosi pada Wanita: (Guyton and Hall, 2006) Banyak pusat saraf dalam Sistem “Limbik” Otak (sistem pengaturan psikis) menghantarkan sinyal ke dalam nukleus arkuatus utk memodifikasi intensitas pelepasan GnRH salah satunya adalah esterogen, sehingga menjadi suatu penjelasan parsial mengenai mengapa “faktor-faktor psikis sering memodifikasi fungsi seksual wanita termasuk saat menstruasi”.
Sistem pertahanan tubuh lemah Kulit menjadi kering Suhu tubuh rendah
Metabolisme tinggi kulit ada di tingkat optimal penyerapan Energik Mood positif Menikmati pertemuan sosial
Kulit dalam kondisi yang paling bagus Nafsu makan meningkat Energi sedikit Menarik diri dari sosial
Mudah depresi Masalah pada kulit Nyeri pada payudara Nafsu makan meningkat Cepat lelah Suhu tubuh meningkat
GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid Kelainan siklus Perdarahan diluar haid Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid 1. 2. 3. 4.
1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA 1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid Hipermenorea/ menoragia hipomenorea Perdarahan haid yang lebih banyak dari normal (lebih dari 8 hari) Perdarahan haid yang lebih pendek dari biasanya Sebab kelainan ini terletak pada kondisi dalam uterus Dikutip dari Sarwono, 2009.
2. Kelainan Siklus PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA Siklus haid lebih pendek dari 21 hari Disebabkan oleh gangguan hormonal gangguan ovulasi, masa luteal menjadi lebih pendek Polimenorea Siklus haid lebih dari 35 hari Oligomenorea Tidak adanya haid sedikitnya 3 bulan berturut-turut Dibagi antara amenorea primer dan sekunder Amenorea Dikutip dari Sarwono, 2009.
3. Perdarahan di Luar Haid PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA 3. Perdarahan di Luar Haid Perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 haid. Perdarahan terpisah dari haid Ada 2 jenis perdarahan metroragia dan menometroragia Disebabkan oleh kelainan organic pada alat genital dan kelainan fungsional Metroragia Dikutip dari Sarwono, 2009.
4. Gangguan Lain yang ada Hubungan dengan Haid PENGGOLONGAN GANGGUAN HAID DAN SIKLUSNYA 4. Gangguan Lain yang ada Hubungan dengan Haid merupakan rasa tidak enak dan nyeri di perut bawah sebelum dan selama haid dan sering kali timbul rasa mual sehingga penderita tidak bisa melakukan pekerjaan dalam beberapa jam/hari Dismenorea dibagi atas: Dismenorea primer esensial, intrinsik, idiopatik Dismenorea sekunder disebabkan oleh kelainan ginekologik (salpingitis kronika, endometriosis, adenomiosis uteri, stenosis sevisis uteri, dll. 1. Dismenorea
3. Vicarious menstruation Keluhan yang timbul beberapa hari sebelum datangnya haid dan menghilang setelah haid datang. Keluhan iritabilitas, insomnia, nyeri kepala, mual, pembesaran pada mamae Penyebabnya karena ketidakseimbangan hormone esterogen dan progesteron 2. Premenstrual tension Terjadinya perdarahan ekstragenital dengan interval periodik yang sesuai dengan siklus haid 3. Vicarious menstruation
5. Mastalgia Nyeri antara haid terjadi pada siklus ovulasi Rasa nyeri terjadi dalam beberapa jam disertai dengan perdarahan atau tidak dan tidak disertai mual muntah Ada secret berwarna coklat/perdarahan seperti kasus haid 4. Mittelschmerz dan perdarahan ovulasi Rasa nyeri dan pembesaran mamma sebelum haid. Sebabnya edema dan hiperemi karena peningkatan relative dari kadar esterogen 5. Mastalgia
Peran Gizi dalam Gangguan Menstruasi
Karbohidrat Protein Lemak Vitamin Asam Folat Zat Besi Kalsium Magnesium
KARBOHIDRAT Sumber peningkatan asupan energi selama fase luteal Mengkonsumsi softdrink (mengandung gula) meningkatkan fase luteal Konsumsi fastfood yang kurang akan zat-zat gizi membuat tubuh kekurangan zat-zat gizi makro dan mikro jika berlangsung terus-menerus akan mengalami gangguan menstruasi
Mengkonsumsi isoflavon dalam kacang kedelai membantu merangsang produksi hormon esterogen selama menstruasi sehingga mengurangi peradangan serta kram menstruasi Kekurangan zat tersebut membuat haid lebih nyeri Protein
Menstruasi wanita tidak akan teratur kalau tidak memiliki simpanan lemak 20% dari total berat badan (Karyadi, 2006) Asam lemak esensial seperti asam lemak omega 3, dibutuhkan tubuh sekitar 3% dari energi total. Wanita dengan asupan asam lemak omega 3 yang rendah akan cenderung mengalami nyeri haid. Ikan tuna dan salmon mengandung asam lemak omega 3 Lemak
Kekurangan zat gizi mikro (vitamin dan mineral) mendorong kelebihan prostaglandin yang dapat memfasilitasi terjadinya disminorhea. Agar remaja tidak mengalami gangguan haid tersebut, dibutuhkan zat gizi mikro yang penting dalam mengurangi kejadian disminorhea primer Studi menunjukkan bahwa wanita yang mengkonsumsi vitamin E dua hari sebelum menstruasi terus-menerus dan tiga hari setelah menstruasi secara signifikan efektif mengurangi nyeri haid Vitamin
Asam Folat Asam folat berfungsi dalam pembentukan hemoglobin Jika dalam makanan tidak mengandung cukup banyak zat-zat gizi tersebut maka akan memperberat anemia Sumber asam folat: sayuran hijau tua, stroberi, biji-bijian, daging, susu dan sereal yang difortifikasi Asam Folat
Zat Besi Zat besi penting utk transportasi darah dan oksigen dlm tubuh Kaum wanita perlu menjaga keseimbangan proses ovulasi. Studi menunjukkan 40% wanita yang mengalami masalah ovulasi menjadi subur setelah menambah konsumsi zat besi Zat Besi
Merupakan zat gizi mikro yg memiliki peran dlm mengurangi disminorhea Penelitian di Metropolitan Hospital di New York AS menunjukkan bahwa 75% penderita PMS berkurang sakitnya, pembengkakan dan rasa sakit pd payudara berkurang, begitu pun dengan sakit kepala dan kejang perut Pada waktu otot berkontraksi, kalsium berperan dalam interaksi protein di dalam otot, yaitu aktin myosin. Bila kalsium dlm darah kurang, maka otot tidak bisa mengendur stlh kontraksi, tubuh akan kaku dan menimbulkan kejang. Kalsium
Magnesium Merupakan mineral penting dalam mempertahankan otot. Wanita dengan kekurangan magnesium akan menghasilkan otot yang terlalu aktif sehingga menyebabkan nyeri haid dan timbul gejala yg hebat. Menambahkan magnesium dalam makanan sehari-hari akan membantu mengurangi kram dan nyeri menstruasi. Sumber magnesium: sayuran hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian Magnesium
KESIMPULAN Agar menarke tidak menimbulkan keluhan- keluhan sebaiknya remaja wanita memakan makanan dengan gizi seimbang sehingga status gizinya baik. Status gizi dikatakan bagus, apabila nutrisi yang di perlukan baik protein, lemak, karbohidrat, mineral, dan vitamin di gunakan oleh tubuh di sesuai kebutuhan (Krummel,1996).
Terima Kasih