PEMBELAJARAN IPA MENGENAI ZAT PEWARNA ALAM PADA KAIN SASIRANGAN

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
MEDIA PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD SEMESTER I
Advertisements

Lisha Luthfiana Fajri, S.Si SMPN 1 Bogor
PENGEMBANGAN PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Kelas 8 semester 1.
NAMA : DAROJATUL ISTIQOMAH KELAS : E JURUSAN : PGMI
PROGRAM STUDY AGROEKOTEKNOLOGI
Kelas IV Semester I Created by M. Farid Ubaidillah
Zat Warna Alami Wildan Suhartini ( )
Kriya Tekstil Indonesia
Pencarian Hasil Pencelupan Optimal dari Ekstraksi Buah Biji Kesumba Pada Kain Kapas, Sutera, Poliakrilat dengan Variasi Zat Pembantu dan Proses Fiksasi.
Kuliah Pengetahuan Bahan Agroindustri VITAMIN
Standar Kompetensi 3. Mengidentifikasi cara maklhluk
Keragaman metabolit sekunder
LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
BATIK.
TUGAS PRAKARYA KAIN TRADISIONAL INDONESIA FITA PRATIWI ANIFA
Kelas VII semester 1 Reaksi kimia.
Contoh SAP.
TUGAS PEMBELAJARAN IPA di SD
SKL, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Kompetensi
IPA KELAS II MENGENAL BAGIAN TUMBUHAN DAN HEWAN
SIFAT FISIKA DAN SIFAT KIMIA ZAT
SIFAT ZAT dan PEMISAHAN CAMPURAN
SIFAT ZAT dan PEMISAHAN CAMPURAN
MENERAPKAN PENGETAHUAN TERHADAP PRODUK KOSMETIKA
KACANG TANAH Oleh : Haryo Wikanargo ( )
ASSALAMUALAIKUM.
LANDASAN KURIKULUM DEDE ROSYADA.
PERTEMUAN 4 HARLINDA SYOFYAN, S.Si., M.Pd
FAMILI ARACEAE memiliki lebih dari 100 genera (genus) dan 3700 spesies.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Contoh SAP.
PENGAJAR: IBU NINIK KRISTIANI
EVALUASI PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN SECARA VEGETATIF BUATAN
Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia
DEWI ELYTASARI NIM S1-PGSD KAB. MADIUN
STRUKTUR DAN FUNGSI TANAMAN
Zat Warna Alami Wildan Suhartini (
Bengkuang Bengkuang adalah salah satu buah-buahan yang terdapat pada makanan seperti rujak dan asinan. Buah ini berasal dari daerah Amerika Tengah dan.
JARINGAN DEWASA PADA TUMBUHAN
Saga (Abrus precatorius, Linn.) Sinonim: Abrus frutex, Rumph.
TUMBUHAN MONOKOTIL & DIKOTIL
PENGERTIAN DAN HAKIKAT IPS DALAM PROGRAM PENDIDIKAN
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM KELAS 7
DESAIN PENDIDIKAN DESAIN: JEMBATAN SENI DAN TEKNOLOGI
BIXACEAE MONOTIPIK FAMILY
DOMINICA RILA SETYO CAHYANI, PERBEDAAN PENGGUNAAN FIKSATOR TAWAS DAN KAPUR TOHOR TERHADAP KUALITAS HASIL PENCELUPAN KAIN BELACU DENGAN EKSTRAK.
Hewan dan Tumbuhan di Lingkungan Rumahku
ULFA AULIA, Perbedaan Kualitas Kain Sutera Hasil Pencelupan Daun Alpukat (Persea americana) dengan Menggunakan Mordan Tawas dan Kapur Tohor.
BAB 01 BEKERJA SECARA ILMIAH.
struktur dan organisasi tumbuhan tingkat tinggi
LANDASAN KURIKULUM.
KEANEKARAGAMAN HAYATI
BIOLOGI UMUM (TUGAS INDIVIDU)
SIFAT ZAT dan PEMISAHAN CAMPURAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI
NAMA KELOMPOK : Desy Ratna Safitri (09) Rizky Ponco Alfian N. (27)
CIRI CIRI MAKHLUK HIDUP
Tumbuhan Membuat Makanan
MAKHLUK HIDUP DAN PROSES KEHIDUPAN
MENGENAL TEKNIK - PENGOLAHAN dan proses WARNA ALAM
PEMBIBITAN KOPI PUTRI LUKMANA SARI
STANDAR ISI KURIKULUM SAINS UNTUK ANAK USIA DINI
BAGIAN-BAGIAN TUMBUHAN
Apakah tumbuhan termasuk makhluk hidup?
K LASIFIKASI TUMBUHAN DISUSUN OLEH : A NGEL H IDAYAT.
TEKS EKSPOSISI BAHASA INDONESIA Sri Wahyuni, M.Pd
IPA | Kelas : III Semester 1 BAB 1 CIRI –CIRI dan KEBUTUHAN MAKHLUK HIDUP Menu.
Memahami Konsep Materi dan Perubahannya
Transcript presentasi:

PEMBELAJARAN IPA MENGENAI ZAT PEWARNA ALAM PADA KAIN SASIRANGAN Mutiara Havina Putri

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber alam hayati, terkenal dengan keanekaragaman tumbuh-tumbuhan yang mengandung berbagai macam zat warna. Murwati dalam Pujilestari (2014: 2) zat warna alam merupakan hasil ekstraksi dari daun, batang, kulit, bunga, buah, akar tumbuhan dengan kadar dan jenis colouring matter bervariasi sesuai dengan spesiesnya. Zat pewarna alam tersebut ada yang dapat digunakan secara langsung, dan ada yang harus melalui ekstraksi maupun fermentasi terlebih dahulu sebelum dapat digunakan.

Jenis tumbuhan yang biasanya digunakan dalam pewarnaan kain sasirangan yaitu daun mangga (Mangifera indica), kulit kayu nangka (Artocarpus heterophillya), kulit buah manggis (Gabcinia mangostana L.), biji buah kesumba atau bixa (Bixa orellana), daun jambu biji (Psidium guajava), kulit buah rambutan (Nephelium lappaceum L.)

Penggunaan warna alam banyak ditinggalkan dengan berbagai alasan, diantaranya: Proses pembuatan pewarna alam memerlukan waktu yang lama. Daya tahan warna alam cenderung mudah pudar. Proses pencelupan atau pewarnaan harus dilakukan berulang-ulang agar menghasilkan warna yang lebih baik.

Kain Sasirangan merupakan salah satu bentuk pencapaian kebudayaan masyarakat Kalimantan Selatan. Pemilihan bahan, cara pewarnaan, warna yang digunakan, dan pembuatan motif-motifnya, merupakan pengetahuan dari hasil membaca dan memahami masyarakat Kalimantan Selatan terhadap alam dan fenomenanya. Pada proses pencelupan kain dalam pemberian warna pada kain sasirangan dengan zat warna alam membutuhkan proses fiksasi (fixer) yaitu proses penguncian warna setelah kain dicelup dengan zat warna alam agar warna memiliki ketahanan luntur yang baik .

Untuk mengikat warna sebagai bahan fiksasi pada kain Sasirangan diperlukan cairan pengikat seperti tawas Al2(SO4)3, kapur tohor (CaCO3), dan tunjung (FeSO4). Penggunaan larutan fiksasi dalam proses pewarnaan kain akan membuat warna menjadi tidak mudah pudar serta tahan terhadap gosokan. Hasil dari penggunaan bahan fiksasi yang berbeda memberikan warna akhir yang dihasilkan juga berubah.

Ilmu pengetahuan alam atau sains merupakan ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam yang meliputi mahluk hidup dan makhluk tak hidup. Pengetahuan sains diperoleh dan dikembangkan dengan berlandaskan pada serangkaian penelitian yang dilakukan dalam mencari jawaban pertanyaan “apa, mengapa, dan bagaimana” dari gejala-gejala alam serta penerapannya dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari.

Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi budaya sebagai berikut: Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.

Didukung dengan pendidikan yang berakar dari budaya, maka apabila dikaitan dengan penggunaan zat pewarna alam pada kain sasirangan dapat masuk menjadi salah satu pelajaran IPA di sekolah. Khususnya pada daerah Kalimantan Selatan, karena selain memberikan wawasan mengenai zat pewarna alam untuk pakaian, juga dapat sebagai upaya pelestarian budaya daerah diluar pelajaran muatan lokal. Dalam pembuatan kain sasirangan dengan zat warna alam, dapat dijadikan materi pelajaran pada bagian jenis zat pewarna alam yang dapat digunakan pada pakaian serta mengenai konsep fiksasi warna dan ketahanan luntur dari zat warna alam.