PERSEDIAAN
Dasar-Dasar Persediaan Persediaan Barang Dagang Perusahaan Dagang Barang Jadi Barang Dalam Proses Bahan Baku Perusahaan Manufaktur Klasifikasi
Menentukan Jumlah Persediaan Menghitung Fisik Persediaan Menentukan Hak Kepemilikan Barang Barang Dalam Perjalanan Barang Konsinyasi
Ada 2 sistem pencatatan persediaan: 1.Metode Periodik, dalam metode ini pembelian barang dagangan di catat dalam akun pembelian 2.Metode Perpetual, dalam metode ini pembelian barang dagangan dicatat dalam akun persediaan, dan pada saat penjualan harga beli harus dicatat dalam akun Harga Pokok Penjualan
METODE PENILAIAN PERSEDIAAN Terdapat 3 Metode penilaian persediaan: 1.FIFO 2.LIFO 3.Average Cost Method
Menggunakan Perhitungan Biaya Arus Fisik Aktual – Identifikasi Khusus Metode ini menelusuri arus fisik actual dari barang. Masing-masing jenis persediaan ditandai, diberi label, ataupun diberi kode sesuai dengan spesifik biaya per unitnya. Menggunakan Metode Arus Biaya yang Diasumsikan – FIFO, LIFO, dan Biaya Rata-rata Metode FIFO mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali dibeli adalah barang pertama kali dijual. Metode LIFO mengasumsikan bahwa barang yang terakhir dibeli adalah barang yang pertama kali dijual. Metode Biaya Rata-rata mengasumsikan bahwa barang yang tersedia untuk dijual memiliki biaya per unit yang sama (rata-rata)
Pengaruh Laporan Keuangan dalam Metode Arus Biaya Pengaruh Laporan Laba Rugi Pengaruh Neraca Pengaruh Pajak Menggunakan Metode Arus Biaya Persediaan Secara Konsisten Dalam periode di mana terdapat kenaikan harga, metode FIFO menghasilkan laba bersih yang lebih besar. Keuntungan metode FIFO, periode kenaikan harga biaya yang dialokasikan ke persediaan akhir mendekati nilai saat ini. sebaliknya metode Lifo, biaya yang dialokasikan kurang dari harga saat ini Dengan menggunakan metode LIFO akan menghasilkan pajak penghasilan yang lebih rendah selama periode terjadi kenaikan harga.
Penilaian Persediaan Pada Mana Yang Lebih Rendah Antara Harga Pokok atau harga Pasar Pada saat penilaian persediaan lebih rendah dari harga poko, persediaan akan dicatat sebesar harga pasarnya. Hal ini dilakukan dengan menilai persediaan pada mana yang lebih rendah antara harga pokok atau harga pasar (lower of cost or market – LCM) dalam periode dimana terjadi peurunan nilai. LCM merupakan sebuah contoh dari keterbatasan akuntansi yaitu konservatisme: Pada saat memilih di antara berbagai alternative, pilihan terbaik adalah metode yang memiliki kemungkinan paling kecil untuk menaikkan nilai asset dan laba bersih.
Kesalahan sering terjadi dalam menghitung biaya persediaan. Beberapa kesalahan disebabkan karena perhitungan atau penentuan harga pada persediaan tidak tepat. Sebab lainnya di antaranya karena pengakuan yang tidak tepat pada saat terjadi pemindahan hak atas persediaan dalam perjalanan. Pada saat kesalahan tersebut terjadi akan memengaruhi, baik laporan laba rugi maupun neraca.
Kesalahan dalam menentukan nilai persediaan akan memengaruhi penentuan harga pokok penjualan dan laba bersih. Pengaruh pada harga pokok penjualan dapat terlihat jika persediaan awal disajikan terlalu rendah (kurang saji), maka harga pokok penjualan menjadi kurang saji. Jika persediaan akhir disajikan terlalu rendah, maka harga pokok penjualan menjadi lebih saji. Pengaruh kesalahan persediaan akhir yang dilaporkan di neraca ditentukan dengan persamaan akuntansi dasar: Aset = Kewajiban + Ekuitas pemilik. Kesalahan dalam persediaan akhir memiliki pengaruh berikut dalam komponen- komponen berikut.
Analisis dan Penyajian Laporan Penyajian Analisis Persediaan diklasifikasikan sebagai asset lancar setelah piutang dalam neraca. Dalam laporan laba rugi bertahap, harga pokok penjualan dikurangkan dari penjualan. Juga harus diungkapkan (1) klasifikasi persediaan utama, (2) basis akuntansi, dan (3) metode perhitungan biaya persediaan. Terdapat beberapa tingkat persediaan dalam setiap industri. Perusahaan yang mampu mempertahankan persediaan mereka pada tingkat minimum dan memiliki perputaran yang cukup tinggi serta tetap memuaskan kebutuhan konsumen merupakan perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan yang paling baik dalam pengelolaan persediaan.