PENGERTIAN, FUNGSI, DAN JENIS LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Latar Belakang MANUSIA KELUARGA TRI PUSAT PENDIDIKAN SEKOLAH MASYARAKAT PERANAN TRI PUSAT PENDIDIKAN UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Pemahamannya sangat penting dalam upaya membantu perkembangan peserta didik yang optimal
A. Pengertian dan Fungsi Lingkungan Pendidikan B. Tripusat Pendidikan C. Pengaruh timbal balik antara tripusat pendidikan dengan perkembangan peserta didik
LINGKUNGAN PENDIDIKAN PENGERTIAN FUNGSI
Pengertian Lingkungan Pendidikan dikembangkan MANUSIA KEMAMPUAN PENGALAMAN INTERAKSI MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN FISIK Efektif dan Efisien PENDIDIKAN LINGKUNGAN SOSIAL Latarnya disebut KELUARGA, SEKOLAH, DAN MASYARAKAT LINGKUNGAN PENDIDIKAN
Berdasarkan ciri-ciri penyelenggaraan pendidikan Pendidikan Informal Pendidikan Formal Pendidikan Nonformal
Pendidikan Informal Pendidikan yang terjadi dalam lingkungan keluarga yang berlangsung alamiah dan wajar
Pendidikan Formal Pendidikan yang terjadi dalam lingkungan sekolah yang secara sengaja dirancang dan dilaksanakan dengan aturan-aturan ketat (harus berjenjang dan berkesinambungan)
Pendidikan Nonformal Pendidikan yang terjadi di lingkungan masyarakat yang tidak dipersyaratkan berjenjang dan berkesinambungan serta dengan aturan-aturan yang lebih longgar
Pelaksanaan Pasal 31 Ayat 2 dari UUD 1945 Ditetapkannya UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas Membedakan 3 jenjang pendidikan Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Jenjang Pendidikan Formal Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Jenjang pendidikan informal Satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Jenjang pendidikan nonformal
FUNGSI LINGKUNGAN PENDIDIKAN Secara umum Membantu peserta didik dalam berinteraksi dengan berbagai lingkungan sekitarnya (fisik, sosial, dan budaya), utamanya berbagai sumber daya pendidikan yang tersedia, agar dapat dicapai tujuan pendidikan yang optimal. Mengajarkan tingkah laku umum dan untuk menyeleksi/mempersiapkan individu untuk peranan-peranan tertentu. Hampir sepenuhnya diambil alih oleh pendidikan formal Fungsi pendidikan formal adalah untuk mengajarkan pengetahuan umum dan pengetahuan-pengetahuan yang bersifat khusus dalam rangka mempersiapkan anak untuk pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Dalam pelaksanaan pendidikan Berkaitan dengan pemantapan jati diri dan pribadi dari segi-segi perilaku umum (aspek pembudayaan Membimbing Tiga kegiatan Mengajar Berkaitan dengan penguasaan ilmu pengetahuan Melatih Berkaitan dengan ketrampilan dan kemahiran (aspek teknologi) Harus dilakukan Ketiga lingkungan pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) Peningkatan fungsi ketiga lingkungan pendidikan Berperan penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang bermutu
Tripusat Pendidikan Keluarga Sekolah Masyarakat
Keluarga Merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang karena hubungan sedarah Keluarga inti (nucleus family) : ayah, ibu,dan anak Keluarga yang diperluas : ayah,ibu,anak,kakek,nenek, dll
Peran keluarga dalam pendidikan Lingkungan pertama yang dikenal individu Keluarga Individu memperoleh pelajaran dari lingkungan keluarga sebelum masuk ke sekolah formal Ayah dan Ibu adalah sosok yang mempunyai kendali dan tanggung jawab terhadap pendidikan anak
Sikap tolong menolong dan sosialisasi Rasa percaya diri Sopan santun Sikap tolong menolong dan sosialisasi Rasa percaya diri Kejujuran Watak Tenggang rasa,peduli sesama Budi Pekerti Bekal menuju jenjang pendidikan selanjutnya Konsep diri anak yang dibentuk oleh keluarga
Menurut Ki Hajar Dewantoro Keluarga adalah tempat yang baik untuk pendidikan individual dan maupun pendidikan sosial Menurut Ki Hajar Dewantoro Keluarga adalah tempat pendidikan yang sempurna sifat dan wujudnya uantuk membentuk pribadi yang utuh Peran orangtua sebagai penuntun, sebagai pengajar, dan sebagai pemberi contoh Selain peran keluarga sebagai pengenal pendidikan pertama, Keluarga juga seyogyanya mendukung lingkungan pendidikan lain. Keikutsertaan Dapat diwujudkan dengan berbagai cara (daya,dana,dan sebagainya)
Melaksanakan pendidikan Meningkatkan peranan dan fungsinya Sekolah Meningkatkan peranan dan fungsinya
Semakin maju zaman dan masyarakat Melaksanakan pendidikan Semakin maju zaman dan masyarakat Semakin penting sekolah Mempersiapkan generasi muda Proses pembangunan masyarakat
Sekolah Menerima kritik Kelemahan dan kekurangan Pencarian berbagai upaya Memperoleh peluang optimal Peserta didik Meningkatkan peranan dan fungsinya Mempersiapkan diri untuk melaksanakan perannya
Sekolah Mempersiapkan manusia Indonesia Indvidu, masyarakat, warga negara, dan warga dunia Sekolah Pusat pendidikan Mengembangkan kemampuan Mutu kehidupan dan martabat manusia Masa depan Pembangunan nasional Mencerdaskan kehidupan bangsa Meningkatan Mewujudkan tujuan nasional Maju, adil, dan makmur Pancasila dan UUD 1945 Aspek jasmaniah dan rohaniah Mengembangkan diri Meningkatkan kualitas manusia Indonesia
Sekolah Alternatif Kebijaksanaan nasional Mengembangkan sekolah Pusat pendidikan Pusat latihan manusia Indonesia Masyarakat yang maju Masa depan Pemanfaatan yang optimal Iptek Tetap berpijak Pembudayaan, penguasaan pengetahuan, pemilikan ketrampilan Seimbang dan serasi Ciri keindonesiaan
Pengajaran yang mendidik Alternatif yang dilakukan sekolah untuk melaksanakan kebijakan nasional Pengajaran yang mendidik Pening-katan dan pemanta-pan pelaksa-naan program BP Pengembangan perpustakaan sekolah sebagai pusat sumber belajar Pening-katan dan pemanta-pan program pengelo-laan sekolah
Pengajaran yang mendidik Memberi peluang pencapaian Tujuan instruksional bidang studi Tujuan umum pendidikan lainnya Proses belajar Memberi peranan dan tanggung jawab Cara Siswa Belajar Aktif (CBSA) Selaras dan seimbang Antara guru dan siswa
Pemberian prakarsa dan tanggung jawab Cara Siswa Belajar Aktif (CBSA) Guru Efektif dan efisien Wawasan pendidikan yang mantap Menguasai strategi belajar mengajar Memberi landasan yang tepat dan kuat Memberi peluang Memilih variasi kegiatan belajar mengajar yang bermakna Pemberian prakarsa dan tanggung jawab Siswa Pencapaian siswa disekolah Asas pendidikan seumur hidup Bermanfaat Membentuk dan memperkuat Kebiasaan belajar terus menerus
Setiap putusan dan tindakan guru SISWA Dampak atau efek SISWA Efek instruksional Efek pengiring Sangat penting Langsung Tidak langsung Bahan ajaran Mendapat perhatian yang seimbang Bahan ajaran Mencapai tujuan instruksional Strategi belajar mengajar Guru Perancangan dan pelaksanaan program belajar mengajar
Suatu pengalaman belajar Efek pengiring Terjadi Siswa Menghidupi (to live in) Suatu pengalaman belajar Pencapaian tujuan-tujuan pendidikan Lebih umum, fundamentalis, dan berjangka panjang Kreativitas, berpikir kritis, keterbukaan, tenggang rasa, dan mampu bekerja sama secara efisien dan efektif
Pentingnya belajar mengajar Siswa Pengalaman belajar Unik dan kompleks Berdasarkan sasaran pembentukan dan tujuan pendidikan Pengkajian untuk pembentukan pengetahuan pemahaman Latihan untuk sasaran pembentukan ketrampilan Penghayatan kegiatan/peristiwa sarat nilai
Pengkajian untuk pembentukan pengetahuan pemahaman Segi cara Segi peranan subjek didik Segi cara pengolahan pesan Segi pengaturan subjek didik Mendengarkan ceramah, membaca buku, berdiskusi, percobaan Ekspositorik, heuristik Deduktif, induktif Kelompok besar, kecil, individu
Peningkatan dan Pemantapan Pelaksanaan Program BP Agar Progam Edukatif tidak sekedar suplemen tetapi menjadi komplemen yang setara dengan program pengajaran serta program-program lainnya di sekolah Pedoman Kurikulum ‘84 SMA (Depdikbud, 1984: 41) Pelaksanaan kegiatan BP di sekolah menitik beratkan kepada bimbingan terhadap perkembangan pribadi melalui pendekatan perseorangan dan kelompok
Pemantapan kesejatian diri lebih penting daripada apa yang tergolong sebagai milik (penguasaan IPTEK) Fuad Hasan (1986) Pendidikan Afektif Dapat diawali dengan kajian tentang nilai dan sikap Dikembangkan melalui perilaku sehari-hari (sekolah) Sekolah seyogyanya dikembangkan menjadi pusat pendidikan dan kebudayaan yang mencerminkan suatu masyarakat Pancasilais
Pengembangan Perpustakaan Menjadi PSB Perpustakaan diharapkan peranannya lebih aktif dalam mendukung progam pengajaran Mitra Kelas Upaya menjawab tantangan perkembangan iptek yang semakin cepat Sebagai “mitra kelas” dalam proses belajar mengajar Bertahap Tempat pengkajian berbagai pengembangan sistem instrusksional Suatu PSB yang memadai akan dapat mendorong siswa dan warga sekolah lainnya untuk belajar mandiri
Peningkatan dan Pemantapan Program Pengelolaan Sekolah Pengelola sekolah sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan seharusnya merupakan refleksi dari suatu masyarakat Pancasilais Tujuan Nasional Semua hal yang dilakukan sekolah akan terlaksana apabila mendapat dukungan yang memadai dari program pengelolaan sekolah, baik dukungan sarana/prasarana maupun dukungan iklim profesional yang memadai
Salah satu pusat pendidikan MASYARAKAT Salah satu pusat pendidikan
Kaitan masyarakat dengan pendidikan Sebagai penyelenggara pendidikan Ikur berperannya lembaga – lembaga kemasyarakatan dalam fungsi edukatif Tersedianya berbagai sumber belajar baik yang dirancang maupun yang dimanfaatkan
5 tipe masyarakat (koentjaraningrat) Masyarakat sistem berkebun hidup dengan berburu -> Desa terpencil , tidak mengenal kebudayaan Masyarakat bercocok tanam dengan tanaman pokok padi Masyarakat pedesaan yang bercocok tanam diladang atau sawah -> terpengaruh islam, orientasi kerajaan Masyarakat pedesaan yang bercocok tanam padi dengan pengaruh semua budaya islam, hindu, dan Eropa Masyarakat kota dengan sektor perdagangan dan industri
Fungsi kelompok sebaya Menyesuaikan diri dengan orang lain Memperkenalkan kehidupan masyarakat yang lebih luas Menguatkan nilai – nilai yang berlaku dalam masyarakat Membantu membebaskan diri dari pengaruh otoritas Memberi pengalaman untuk mengadakan hubungan Memberikan pengetahuan yang tidak bisa diberikan dikeluarga maupun sekolah Memperluas cakrawala pengalaman anak
Perkembangan Peserta Didik Pengaruh Timbal Balik antara Tripusat Pendidikan Terhadap Perkembangan Peserta Didik Perkembangan Peserta Didik Hereditas Anugerah Lingkungan Tri Pusat Pendidikan Membimbing Mengajar Melatih
Saling Pengaruh /Kontribusi Tripusat Pendidikan Terhadap Perkembangan Peserta Didik Pelatihan Pengajaran Sekolah Masyarakat Pembimbingan Pribadi:Jati diri Pengetahuan Keterampilan Keluarga
Lingkungan Masyarakat Berbagai upaya agar program-program pendidikan setiap pusat pendidikan saling memperkuat dan mendukung Perbaikan gizi Permainan Edukatif Lingkungan Keluarga Organisasi orang tua siswa Kunjugan ke rumah siswa Lingkungan Sekolah Program yang melengkapi program keluarga dan sekolah Lingkungan Masyarakat
Masalah dalam masyarakat Sekolah sebagai produk masyarakat modern yang membawa generasi terdidik ke kota-kota besar Terpusatnya tenaga pendidik di daerah perkotaan Program KKN belum berhasil mengatasi persoalan itu Solusi Perbaikan kurikulum yang berorientasi pada kebutuhan daerah Penerapan Muatan Lokal dalam kurikulum sekolah
Muatan Lokal A. Latar Belakang Otonomi daerah, sentralisasi ke desentralisasi, multikultural, mulok B. Landasan UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 37 ayat (1) dan pasal 38 ayat (2) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
C. Tujuan Tujuan Umum Acuan bagi satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, dan SMK/MAK dalam pengembangan Mulok yang akan dilaksanakan pada tingkat satuan pendidikan yang bersangkutan.
Tujuan Khusus Memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional. Lebih jelas lagi terutama agar peserta didik dapat: Memiliki pengetahuan, kemampuan Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya. n keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya sebagai bekal siswa. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
D. Pengertian Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi mata pelajaran muatan lokal dapat ditentukan oleh satuan pendidikan, tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan.
E. Ruang Lingkup 1. Lingkup Keadaan dan Kebutuhan Daerah Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi, dan lingkungan sosial budaya. Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah perkembangan daerah serta potensi daerah yang bersangkutan. 2. Lingkup Isi/Jenis Muatan Lokal, dapat berupa: bahasa daerah, bahasa Inggris, kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, dan pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal yang dianggap perlu oleh daerah yang bersangkutan.
dipersembahkan Oleh ! 9/16/2018 47
Terimakasih K E L O M P O K 3 SEKIAN Ardhie Wiyoego (100331404573) Arif Lukman H (100331404562) Cucu Dika Ratnasari (100331404578) Relina Novitasari (100331404564) Galuh Edytiantika (907322410908) Haritsah Alfad (907322403633) Terimakasih SEKIAN 9/16/2018