Analisis Risiko dan Ekonomi Veteriner Pembebasan Bovine Brucellosis Oleh: Drh. Anak Agung Gde Putra, MSc, PhD, SH Mantan Medik Veteriner Utama, BBVet Denpasar Anggota Komisi Akhli Kesehatann Hewan (2014-2019) Disampaikan pada “Workshop Pemberantasan Brucellosis di Provinsi Aceh”, diselenggarakan oleh Balai Veteriner Medan, di Hotel Kyriad Muraya Aceh, 19-21 Maret 2018
Pemberantasan PHM Hindari Kontak Dengan Sumber Penyakit Pemeliharaan Stand still order, Penutupan daerah, Pembatasan lalu-lintas, Pengawasan lalu-lintas, Pengobatan hewan sakit, Isolasi/penanganan hewan sakit Pengendalian vektor Biosecurity dan KIE Pemeliharaan Herd Immunity Musnahkan Patogen Depopulasi (stamping out, test and slaughter, focal culling) Pemusnahan bangkai, Dekontaminasi, disinfeksi, disposal Pengebalan hewan (vaksinasi massal) Spesies hewan tahan thd PHM tertentu
Yang Dapat Dijadikan Acuan Dalam Program Pemberantasan Bovine Brucellosis Peraturan Menteri Pertanian No. 828/Kpts/OT.210/ 10/1998 tentang Pemberantasan Brucellosis. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan /PK.320/ 12/2015 tentang Pemberantasan Penyakit Hewan. OIE Terrestrial Animal Health Code, 2017 (Article 8.4.4) Program Pemberantasan Bovine Brucellosis Australia Program Pemberantasan Bovine Brucellosis yang dibangun oleh BBVet Denpasar.
Alur Pikir Pemberantasan Bovine Brucellosis UNIT STATUS PENGUJIAN STATUS DESA PROGRAM HASIL Desa Tutup pemasukan ternak Lakukan Tes Massal (Tm): - Hasil negatif spt Desa TM neg - Hasil positif spt Desa Tertular Historis Free Historically free Belum Di uji Belum Di uji Dicurigai TM lagi, hasil negatif Confirmed Free Monitoring Negatif TM lagi, hasil negatif Sudah Di uji Tes Masal Negatif Test & Slaughter Restricted Prevalensi <2 % TM Declared Free Infected Moni Toring Prevalensi >2% Vaksinasi 7th TM Provisionally Free
Article 8.4.4 Country or zone free from infection with Brucella in bovids without vaccination To qualify as free from infection with Brucella in bovids without vaccination, a country or zone should satisfy the following requirements: infection with Brucella in animals is a notifiable disease in the entire country; no case has been recorded in bovids for at least the past three years; regular testing of all herds has been in place for the past three years; and this testing has demonstrated that during this period, infection with Brucella was not present in at least 99.8% of the herds representing at least 99.9% of bovids in the country or zone; regulatory measures have been implemented for the early detection of infection with Brucella in bovids, including at least the regular submission of samples from abortion cases to diagnostic laboratories; no bovids have been vaccinated against infection with Brucella for at least the past three years, and no bovids introduced into the country or zone have been vaccinated in the past three years;
Pembebasan Daerah/Pulau Terhadap Penyakit Hewan Menular Kompartemen, Zona, Kabupaten/kota, Provinsi, Pulau, atau Gugusan Pulau
Analisis Risiko Situasi terkini tentang Bovine brucellosis di Pulau Sumatra ? Daerah (provinsi, kabupaten) yang masih berstatus tertular dapat menjadi sumber penularan ke daerah yang berstatus sudah bebas. Sapi/kerbau karier sulit diketahui tanpa pengujian laboratorium Lalu-lintas ternak dalam satu daratan belum sepenuhnya dapat dikendalikan
Penularan Bovine Brucellosis Penularan umumnya terjadi pada saat partus atau abortus. Penularan brucellosis dapat juga terjadi secara vertikal, pedet tertular dari induk penderita dan menjadi laten karier, yang sulit dideteksi tanpa uji laboratorium. Peran pejantan dalam penyebaran brucellosis masih menjadi perdebatan dikalangan pakar, tetapi kebanyakan pakar berpendapat bahwa pejantan cenderung tidak berperan dalam penularan.
Faktor Risiko Penularan Brucellosis Sistem Beternak Cara Makan Tingkat Risiko Dikandangkan Zero grassing (disabitkan) Rendah Kombinasi antara 1-3 Padang penggembalaan bersama, sore pulang kandang Sedang Mini ranch Hampir seluruh kehidupan ternak berada dipadang pengembalaan Tinggi, jika ada hewan tertular
Sistem Peternakan
Persyaratan Bebas Brucellosis Seluruh desa (ternak) berada di bawah pengawasan Dinas, dalam suatu program pemberantasan. Tidak ada desa (herd) dengan prevalensi reaktor brucellosis yang melebihi 0,1% dalam tiga tahun terakhir. Surveilans serologik telah dilakukan secara periodik di setiap kelompok ternak (desa/herd) untuk mendeteksi keberadaan reaktor brucellosis, prevalensi herd < 0,2% dalam tiga tahun terakhir. Seluruh reaktor bovine brucellosis sudah dipotong bersyarat. Tidak dilakukan vaksinasi brucellosis dalam 3 tahun terakhir. Pemasukan hewan harus berasal dari wilayah/daerah yang secara resmi telah dinyatakan bebas brucellosis.
Ekonomi Veteriner Brucellosis sangat merugikan : - peternak, tetapi mereka umumnya tidak merasakan - produktivitas dan reproduktivitas ternak - kerugian akibat brucellosis dapat mencapai milyaran rupiah per tahun (tgt prevalensi) - dapat mengganggu perekonomian rakyat Brucellosis juga bersifat zoonosis
Gangguan Produktivitas dan Reproduktivitas Ternak ternak menjadi infertil (majir) ternak mengalami keguguran calving rate menurun calving interval menjadi panjang conception rate terganggu ternak mengalami repeat breeding kematian pedet
Analisis Gross Margin (Ian Patrick, EIVSP 1993) Brucellosis Brucellosis free Calving rate 65 % 79 % Calf Mortality rate 29 % 26 % Gross Margin/Cow/Yr Rp. 81.000,- Rp. 104.000,- Economic loss caused by brucellosis in TTU and Belu, 1993. TTU BELU Breeding Cow Numbers 51.000 48.000 Prevalence Rate (%) 29 34 Breeding Cows Affected 14.790 16.320 Loss per Cow (Rp) 23.000 Total Loss (Rp) Rp. 340.170.000 Rp. 375.360.000 Pada tahun 1993 1 US$ sekitar Rp 2.000
Titik-titik Kritis Kebehasilan Pemberantasan Brucellois Lalu-lintas ternak yang tidak dapat sepenuhnya dikendalikan. Pengetahuan peternak yang masih belum optimal. Ketersediaan dana yang tidak berkesinambungan akan memperlambat / menyulitkan upaya pemberantasan. Sensitivitas surveilans
Kesimpulan Penyakit brucellosis sangat merugikan peternak, tetapi peternak umumnya tidak merasakan kerugian tersebut. Dibutuhkan komitmen yang kuat dari Pemerintah untuk menolong peternak, agar terbebas dari ancaman brucellosis. Perlu Program Pemberantasan Brucellosis yang terstruktur, dilaksanakan secara berkesinambungan dan sebaiknya menggunakan pendekatan pulau.
Sekian & terimakasih Foto Dr. Maria Geong