BIDANG KETERSEDIAAN & KERAWANAN PANGAN TA 2018 Gondang Wanareja Sidareja Patimuan Maos Baturraden Kemangkon Pagentan Ayah Ambal Pituruh Sapuran Ngluwar Pakis Teras Klego Juwangi Wedi Pracimantoro Wonogiri Matesih Gabus Wirosari Gubug Cepu Jiken Sumber Sluke Gembong Dukuhseti Jati Karimunjawa Sayung Jambu Bejen Weleri Batang Kandangserang Pagerbarang Kramat Salem Losari
BIDANG KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN TUGAS : SEKSI KETERSEDIAAN PANGAN SEKSI SUMBERDAYA PANGAN SEKSI KERAWANAN PANGAN BIDANG KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN TUGAS : Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, pemberian bimbingan teknis serta pemantauan dan evaluasi dibidang ketersediaan pangan dan kerawanan pangan.
BIDANG KETERSEDIAAN DAN KERAWANAN PANGAN FUNGSI : Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di Bidang Ketersediaan Pangan; Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di Bidang Sumber Daya Pangan; Penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan di Bidang Kerawanan Pangan; Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Kegiatan Peningkatan Ketersediaan Pangan Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Dan Infrastruktur Pangan Kegiatan Peningkatan Kemandirian dan Penanganan Kerentanan Pangan
Indikator Kinerja Kegiatan Peningkatan Ketersediaan Pangan : a. Ketersediaan pangan utama : 5.816.198 beras b. Terpantaunya ketersediaan pangan Tersedianya hasil analisis NBM (Sosialisasi; Workshop; Pelatihan) Terpantaunya ketersediaan HBKN
Rincian Kegiatan 1. Pertemuan Ketersediaan Pangan Lokasi kegiatan: Jawa Tengah Waktu : Agustus NBM (Sosialisasi; Pelatihan; Workshop) Lokasi kegiatan: Jawa Tengah Waktu : Maret; April; November 3. Ketersediaan HBKN Waktu : Mei ; Desember
NERACA BAHAN MAKANAN (NBM): Tabel yang memberikan gambaran menyeluruh tentang penyediaan / pengadaan dan penggunaan/ pemanfaatan pangan di suatu wilayah (negara/provinsi/kabupaten/kota) dalam kurun waktu tertentu. NBM menyajikan angka jumlah pangan yang tersedia untuk dikonsumsi penduduk per kapita dalam kg/thn atau gr/hr serta dalam bentuk zat gizi tertentu yaitu kalori(kkal/hr), protein (gram/hr), lemak (gram/hr)
NERACA BAHAN MAKANAN (NBM) TERDIRI ATAS TIGA INFORMASI UTAMA: a. Pengadaan pangan (produksi, impor dan perubahan stock) b. Penggunaan pangan (ekspor, pakan, bibit/benih, industri, tercecer, tersedia untuk konsumsi ) Energi dan Gizi yang tersedia Ketersediaan energi: 3.914 kkal/hr Ketersediaan protein : 103,47 gram/hr Ketersediaan lemak : 60.69 gram/hr AKG Ketersediaan WNPG X Tahun 2012 Ketersediaan energi : 2.400 kkal/hr Ketersediaan protein : 63 gram/hr
KETERSEDIAN HBKN Pada setiap HBKN, yaitu: sebelum bulan Puasa, selama bulan Puasa, Hari Raya Idul Fitri, Natal, Hari Raya Idhul Adha dan Tahun Baru selalu terjadi peningkatan permintaan pangan, sehingga Pemerintah berkewajiban untuk menjaga stabilitas pasokan pangan agar terjadi stabilitas harga.
Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Dan Infrastruktur Pangan 1. Pemantauan Alih Fungsi Lahan Tujuan : Melakukan pemantauan alih fungsi lahan Sasaran : Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah Lokasi : Kab. Semarang Manfaat : Memperoleh data luasan lahan pertanian pangan (lahan basah dan lahan kering) se-Jawa Tengah Dampak : Terkendalinya luasan lahan pertanian pangan se-Jawa Tengah Penerima Manfaat : Pemerintah Pusat dan Daerah
Jadwal Pelaksanaan NO URAIAN KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI J U N JUL AGS SEP OKT NOV D E S 1 Rakor Pemantauan Alih Fungsi Lahan 2 Perjalanan Dinas dalam rangka pemantauan alih fungsi lahan
2. Pengembangan Bahan Pangan Lokal Tujuan : Melaksanakan pengembangan pangan alternatif berupa pengembangan umbi- umbian Sasaran : Petani Lokasi : Kota Salatiga, Kab. Batang, Kab. Wonogiri Manfaat : Meningkatkan pangan alternatif sumber karbohidrat non beras Dampak : Mendukung ketersediaan pangan Penerima manfaat: 3 kelompok tani
Jadwal Pelaksanaan NO URAIAN KEGIATAN JAN FEB MAR APR MEI J U N JUL AGS SEP OKT NOV D E S 1 Sosialisasi Pengembangan Bahan Pangan Lokal 2 Pengadaan Bahan Pangan Lokal 3 Perjalanan dinas dalam rangka Pengembangan Bahan Pangan Lokal
Kegiatan Peningkatan Kemandirian dan Penanganan Kerentanan Pangan . Indikator Kinerja : a. Pengembangan desa mandiri pangan : 30 desa, 60 klp. b. Pengadaan ternak : 1.620 ekor c. Pengadaan alat pengolah pangan : 60 unit d. Koordinasi rawan pangan : 100 % e. Penyusunan peta SKPG : 1 paket
Latar Belakang Kegiatan a. Masih tingginya tingkat kemiskinan di Jawa Tengah (12,23%), diatas angka Nasional b. Pemenuhan kebutuhan gizi keluarga melalui pemberdayaan masyarakat pedesaan untuk mengoptimalkan sumberdaya yang ada menuju kemandirian dan kedaulatan pangan
JUMLAH DESA DMP S.D. TAHUN 2018 TAHAP PERSIAPAN (TH. 2018) APBD = 30 desa 22 kecamatan pada 10 kabupaten: Kabupaten Pati, Purworejo, Demak, Pemalang, Kendal, Batang, Banyumas, Jepara, Kebumen, Sukoharjo TAHAP PENUMBUHAN (TH. 2017) APBN = Banpem Lanjutan 4 Kawasan Mandiri Pangan (Blora, Jepara, Wonogiri, Banjarnegara) APBD = 26 desa pada 7 Kabupaten Wonosobo, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, Sragen, Semarang, Cilacap TAHAP PENGEMBANGAN (TH. 2016) APBN = 4 Kawasan Mandiri Pangan di 4 Kab sebanyak 20 desa APBD = 24 desa pada 6 Kab TAHAP KEMANDIRIAN (TH.2015) APBN = MORATORIUM APBD = 22 Desa replikasi di 11 Kab DESA YG MANDIRI / EXIT PROGRAM (TH.2006 s.d. 2014) APBN = 229 desa (31 Kab/kota) APBD = 76 desa (29 Kab) TOTAL 427 DESA 305 DESA TELAH MANDIRI 178 DESA APBD di 29 Kab 249 DESA APBN di 31 Kab/kota
DESA MANDIRI PANGAN (DMP) Tujuan Desa Mandiri Pangan meningkatkan keberdayaan masyarakat pedesaan dengan memanfaatkan secara optimal sumber daya yang dimiliki atau dikuasainya untuk mencapai kemandirian pangan rumah tangga dan masyarakat. SASARAN : RUMAH TANGGA MISKIN DI DESA RAWAN PANGAN (daerah rawan pangan dengan KK miskin diatas 26,33%/ PPLS 2011)
PENDEKATAN KEGIATAN DMP Pemberdayaan Masyarakat Penguatan Kelembagaan Masyarakat Kelompok afinitas Tim Pangan Desa Lembaga Keuangan Desa Penguatan Sistem Ketahanan Pangan
INDIKATOR KEBERHASILAN Keberhasilan Pelaksanaan Desa Mandiri Pangan tercermin dalam indikator OUTPUT : Meningkatnya ketrampilan usaha dan jaringan pemasaran; Meningkatnya modal usaha; Meningkatnya aksesbilitas pangan. OUTCOME Makin meningkatnya kemandirian pangan Makin meningkatnya kesejahteraan dan gizi masyarakat.
TAHAP PERSIAPAN LOKASI TAHUN 2018 No Kabupaten Kecamatan Desa Kelompok 1 Pati Batangan 1. Bulumulyo 1. Mandiri Sejahtera 2. Mulyo Mandiri Makmur Wedarijaksa 2. Wedarijaksa 1. Koki Makmur 2. Kebon Makmur 2. Purworejo Pituruh 1. Somogede 1. Argawana 2. Dukuh Mukti Loano 2. Kalisemo 1. Tani Berkah 2. Tani Sari Gebang 3. Redin 1. Maju Jaya 2. Maju Lancar Kemiri 4. Loning 1. Lestari 2. Rahayu 3 Demak Karangawen Rejosari 1. Utomo Makaryo 2. Ngudi Makmur Temuroso 1. Tani Makmur 2. Budi Luhur
No Kabupaten Kecamatan Desa Kelompok 4. Pemalang Belik Gombong 1. Tunas Muda 2. Ngudi Rejeki Kuta 1. Sawung Bangkok 2. Sekar Maju Badak 1. Karang Kenanga 2. Harapan Maju Mendelem 1. Krida Tani IV 2. Mejingklak 5. Kendal Sukorejo Ngadiwarno 1. Suka makmur 2. Ngdi Rahayu Gondang 1. Wahyu Gondang Makmur 2. Karya Utama 6. Batang Wonotunggal Silurah 1. Sari Bumi 2 2. Sejahtera Gringgingsari 1. Tani Muncul 2. Sri Rejeki
No Kabupaten Kecamatan Desa Kelompok Bandar Tombo 1. Makaryo Rejo 2. Makaryo Utomo 2 Wonomerto 1. Wahana Tani 2. Barokah 7. Banyumas Wangon Klapagading Kulon 1. Bojongsari 2. Mendasari Randegan 1. Sakti Madukoro 2. Jongkeng Sari 8. Jepara Batealit Ngasem 1. Sari Urip 2. Sari Lancar Geneng 1. Lestari 2. Sejahtera Bangsri Tengguli 1. Grenjengan Berkarya 2. Sumber Makmur Guyangan 1. Berkah Utomo 2. Krajan Maju
No Kabupaten Kecamatan Desa Kelompok 9. Kebumen Kutowinangun Pejagatan 1. Berkah 2. Tani Makmur Ayah Karangduwur 2. Mekarsari Adimulyo Sugihwaras 1. Setiobudi Rahayu I 2. Mendo Mulyo Karanggayan Logandu 1. Sidomulyo 2. Sido Dadi 10. Sukoharjo Bulu Ngasinan 1. Mendo Makmur 2. Mendo Sejahtera Mertan 1. Makmur Bersama 2. Ngemboko Makmur
Tahap Penumbuhan Tahun 2017 No Kabupaten Kecamatan Desa Kelompok 1 Wonosobo Sapuran 1. Batursari 1. Makmur 2. Sri Rejeki 2. Ngadikerso 1. Maju 2. Budidaya 3. Rimpak 1. Ringkuk 2. Karya Tani Kalibawang 1. Kali Karung 1. Dadi Lestari 2. Urip Lestari 2 Sukoharjo Polokarto 1. Polokarto 1. Domba Lestari I 2. Domba Lestari II 2. Mraggen 1. Karya Manunggal I 2. Karya Manunggal II Tawangsari 1. Dalangan 1. Bager I 2. Bager II 2. Pojok 1. Putra Bengawan I 2. Putra Bengawan II
No Kabupaten Kecamatan Desa Kelompok 3 Boyolali Ampel 1. Candi 1. Candi Makmur II 2. Ngudi Makmur 2. Kembang 1. Margo Tani I 2. Suko Lestari Cepogo Jelok Sumber Makmur Sumber Rejeki Ngudi laras Sumber rejeki 4 Klaten Pedan 1. Kalangan 1. Raja Kaya 2. Margo Rukun 2. Troketon 1. Podo Roso 2. Timbul Sri Gantiwarno 1. Kerten 1. Sempulur 2. Sayuk Rukun 2. Mutihan 1. Ngudi Rejeki 2. Ngudi Mulyo
No Kabupaten Kecamatan Desa Kelompok 5 Sragen Kalijambe 1. Krikilan 1. Tani Mukti 2. Sari Guno 2. Bukuran 1. Sari Handayani 2. Hesti Buono Plupuh 1. Somomoro Dukuh 1. Ngudi Makmur 2. Ngudi Rahayu 2. Sambirejo 1. Ngudi Rejeki 2. Ngudi Mulyo 6 Semarang Pabelan 1. Semowo 1. Ngudi Rahayu 5 2. Ngudi Rahayu 8 Bringin 2. Rembes 1.Tani Serasi 2. Tani Berseri
No Kabupaten Kecamatan Desa Kelompok 7 Cilacap Kedungreja 1. Sidanegara 1. Karya Tani 2. Darma Bakti 2. Ciklapa 1. Sido Asih 2. Tani Makmur 3. Kedungreja 1. Sekar Sari 2. Sri Rejeki 2 4. Tambaksari 1. Tani Jaya 2. Sri Rejeki
Tahap Pengembangan Tahun 2016 No Kabupaten Kecamatan Desa Kelompok 1 Kebumen Adimulyo Tegal Sari Setya Karya Makmur Setia Karya Mandiri Sadang Seboro Ternak Gemah Ripah Ternak Wedi Karanganyar Grenggeng Mekar Sari Subur Makmur 2 Purbalingga Bojongsari Bumisari Waringin Sakti Bojong Tani Rukun Kemangkon Senon Makmur Loh Jinawi Majatengah Sejahtera Mandiri Seto Lestari Pengadegan Sido Maju Trubus Mindri
No Kabupaten Kecamatan Desa Kelompok 3 Wonogiri Paranggupito Gunturharjo Tukul Raharjo Tukul Lestari Sambiharjo Sari Tani Makaryo Ketos Tani Lestari III Gunung Subur I Johunut Sido Mulyo Mitra Mandiri 4 Semarang Kaliwungu Ngudi Tani Rukun Tani Rogo Mulyo Tani Mulyo I Sido Dadi Payungan Suko Raharjo I Suko Raharjo III Mukiran Bakti Tani I Bakti Tani IV
No Kabupaten Kecamatan Desa Kelompok 5 Banyumas Kemrajen Pageralang Menda Makmur Menda Sejahtera Petarangan Tani Jaya Bina Usaha Kebasen Cindaga 1. Karya Bersama 2. Mendo Lestari Kalisalak 1. Lancar Rejeki 2. Manggar Sari 6 Batang Blado Besani 1. Waskito Sari 2. Mukti Rahayu Wonotunggal Wonobodro 1. Gunung Sari 2 2. Mawar Kedung Malang 1. Sidomulyo 1 2. Sidomulyo 2 1. Bahagia 2. Mendo
Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG) adalah serangkaian proses Pemantauan untuk mengantisipasi kejadian kerawanan pangan dan gizi melalui pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan, analisis, dan penyebaran informasi situasi pangan dan gizi. (Menurut Permentan/Ketua Harian Dewan Ketahanan Pangan Nomor 43/Permentan/OT.140/7/2010 Tentang Pedoman SKPG)
Tujuan SKPG : Menyediakan data dan informasi tentang keadaan pangan dan gizi secara rutin, yang digunakan dalam pengambilan keputusan pemerintah diberbagai tingkat administrasi, terutama pengaturan sumberdaya dan dana dalam memenuhi kebutuhan program pangan dan gizi. Menghasilkan benchmark/patokan setiap indikator yang digunakan dalam menentukan situasi pangan dan gizi di suatu daerah.
Keluaran SKPG Tersedianya informasi situasi pangan dan gizi bulanan dan tahunan. Tersedianya informasi hasil investigasi daerah yang diindikasikan rawan pangan. Tersusunnya rekomendasi kebijakan dan pelaksanaan intervensi bagi penanganan kerawanan pangan dan gizi. Tersedianya laporan dan rekomendasi kebijakan dan perencanaan program yang berkaitan dengan ketahanan pangan dan gizi.
Indikator SKPG Pola 1 komoditas No Aspek Analisis Indikator 1 Ketersediaan Pangan luas tanam dan luas puso Padi 2 Akses Pangan Harga Beras 3 Pemanfaatan Pangan Angka Balita Ditimbang terkoreksi (D’); Angka Balita Naik Berat Badan (N); Balita yang tidak naik berat badannya dalam dua kali penimbangan berturut-turut (2T); Angka Balita Dengan Berat Badan Dibawah Garis Merah (BGM) Catatan: D’ = jumlah balita yang ditimbang – jumlah balita yang pertama kali ditimbang – jumlah balita yang tidak datang pada penimbangan bulan sebelumya.
Peta Pemanfaatan Pangan KEGIATAN TAHUN 2017 SKPG: Peta SKPG Bulanan se Jawa Tengah Peta SKPG Tahunan se Jawa Tengah Banjarnegara Brebes Cilacap Kudus Karanganyar Peta Ketersediaan Pangan Banjarnegara Brebes Cilacap Kudus Karanganyar Peta Akses Pangan Banjarnegara Pekalongan Blora Brebes Cilacap Demak Kudus Jepara Karanganyar Kebumen Kota Pekalongan Rembang Wonogiri Kota Tegal Grobogan Tegal Wonosobo Purbaingga Boyolali Sukoharjo Klaten Peta Pemanfaatan Pangan Banjarnegara Pekalongan Blora Brebes Cilacap Demak Kudus Jepara Karanganyar Kebumen Kota Pekalongan Rembang Wonogiri Peta Komposit SKPG Tahun 2017 Provinsi Jawa Tengah Terdapat 8 kabupaten/Kota rawan yaitu Blora, rembang, Jepara, Kudus, Demak, Banjarnegara, Pekalongan dan Kota Pekalongan
Pengembangan Kawasan Mandiri Pangan (APBN) Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Pengembangan Ketersediaan dan Penanganan Rawan Pangan APBN Provinsi
C. Sasaran A. Dasar pelaksanaan kegiatan Kawasan Mandiri Pangan: FIA 2005/FSVA 2009/2010 Identifikasi Potensi Kawasan (IPK) Listing Data Dasar rumah Tangga (DDRT) B. Tujuan Kegiatan Kawasan Mandiri Pangan Tujuan Umum: Memberdayakan masyarakat miskin/rawan pangan menjadi kaum mandiri. Tujuan Khusus: (1) Mengembangkan cadangan pangan masyarakat kawasan ; (2) Meningkatkan potensi pengembangan pangan yang mendukung terwujudkan swasembada pangan dan ketahanan pangan masyarakat. C. Sasaran Rumah Tangga Miskin (RTM) Rawan Pangan yang mempunyai potensi pengembangan komoditas unggulan spesifik lokal dan potensi pengembangan titik tumbuh sebagai pusat ekonomi di kawasan
D. Indikator Keberhasilan Output : terselenggaranya pelatihan dan pendampingan untuk penyusunan database; tersalurnya dana bantuan pemerintah kepada kelompok sasaran; terselenggaranya pertemuan pendampingan kawasan; terselenggaranya apresiasi pengembangan kawasan dan konsolidasi pendampingan. Terselenggaranya pelatihan optimasi pemanfaatan SDA secara berkelompok; terselenggaranya pelatihan pendamping, FKK, LKK, dan kelompok; terselenggaranya kegiatan usaha produktif dan evaluasi kelompok Outcome : Meningkatnya usaha-usaha produktif masyarakat. Meningkatnya perekonomian komunitas (adat), perbatasan dan kepulauan, peningkatan nilai tambah dari sumber pangan lokal. Meningkatnya cadangan pangan masyarakat. Penguatan diversifikasi aneka bahan pangan yang bersumber dari bahan baku lokal
TAHUN 2017: Bantuan Pemerintah (Banpem) Lanjutan 4 Kawasan Mandiri Pangan (Blora, Jepara, Wonogiri, Banjarnegara) sebanyak 20 desa Banpem Per kawasan @ Rp. 100 juta
TAHUN 2018: Pembinaan Kegiatan Lanjutan 4 Kawasan Mandiri Pangan (Blora, Jepara, Wonogiri, Banjarnegara) sebanyak 20 desa Operasional pembinaan di kabupaten @ Rp. 36 juta per kawasan
Penyusunan Peta Kerentanan dan Ketahanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas-FSVA)
TUJUAN FSVA Visualisasi geografis dari hasil analisa data indikator kerentanan terhadap kerawanan pangan: Dimana daerah yang rentan terhadap kerawanan pangan (lokasi)? Mengapa daerah tersebut rentan terhadap kerawanan pangan (penyebab)? menyediakan informasi bagi pengambil keputusan dalam perencanaan program, penentuan sasaran serta intervensi kerawanan pangan dan gizi
Indikator Penyusunan FSVA Rasio konsumsi normatif karbohidrat terhadap ketersediaan pangan Rasio konsumsi normatif protein terhadap ketersediaan pangan Ketersediaan Pangan Persentase Penduduk Miskin Persentase Desa Tanpa Akses Penghubung yang Memadai Persentase Rumah Tangga Tanpa Akses Listrik Persentase desa yang tidak memiliki akses ke pasar Akses Pangan Persentase Rumah Tangga Tanpa Akses Air Bersih Angka Harapan Hidup Persentase Desa ke Fasilitas Kesehatan > 5 km/ Rasio tenaga kesehatan Persentase Perempuan Buta Huruf/Rata-rata lama sekolah perempuan Persentase Balita Stunting Prevalence of Undernourishment (PoU) Food Insecruity Experience Scale (FIES) Persentase rumah tangga dengan fasilitas sanitasi yang layak Pemanfaatan Pangan
PETA KETAHANAN DAN KERENTANAN PANGAN (FSVA) PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2014 Gondang Wanareja Sidareja Patimuan Maos Baturraden Kemangkon Pagentan Ayah Ambal Pituruh Sapuran Ngluwar Pakis Teras Klego Juwangi Wedi Pracimantoro Wonogiri Matesih Gabus Wirosari Gubug Cepu Jiken Sumber Sluke Gembong Dukuhseti Jati Karimunjawa Sayung Jambu Bejen Weleri Batang Kandangserang Pagerbarang Kramat Salem Losari LEGENDA Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Prioritas 1 Prioritas 2 Prioritas 3 Prioritas 4 Prioritas 5 Prioritas 6 357 KECAMATAN SANGAT TAHAN PANGAN (66,48%) 175 KECAMATAN TAHAN PANGAN (32,59%) 5 KECAMATAN CUKUP TAHAN PANGAN (0,93%) = Kecamatan Geyer, Ngaringan dan Kradenan (Kab. Grobogan), Kec. Kradenan (Kab. Blora) dan Kecamatan Ayah (Kab. Kebumen)
INDEKS KETAHANAN PANGAN KOMPOSIT: KODE WARNA PETA UNTUK INDEKS KETAHANAN PANGAN KOMPOSIT: Prioritas Penanganan KRITERIA WARNA Prioritas 1 Sangat Rentan Pangan MERAH TUA Prioritas 2 Rentan Pangan MERAH JAMBU Prioritas 3 Cukup Rentan Pangan PINK Prioritas 4 CukupTahan Pangan HIJAU PERTIWI Prioritas 5 Tahan Pangan HIJAU MUDA Prioritas 6 Sangat Tahan Pangan HIJAU TUA
TERIMA KASIH