Matakuliah : S0362/Konstruksi Bangunan dan CAD II Tahun : 2006 Versi : Pertemuan 4 Rangka Atap
Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Mahasiswa dapat menjelaskan konstruksi penutup atap beserta syarat - syarat dan bahan - bahan penutup atap
Materi 1 :Syarat - syarat umum rangka atap Outline Materi Materi 1 :Syarat - syarat umum rangka atap Materi 2 :Kuda - kuda dari kayu Materi 3 :Macam - macam bentuk kuda - kuda kayu dan detail sambungannya
KONSTRUKSI RANGKA ATAP 1. Umum Atap adalah bagian bangunan yang mempunyai fungsi ganda : Melindungi dari panas matahari dan hujan Menambah keindahan bangunan
Syarat yang harus dipenuhi : Konstruksi kokoh, kuat dan terbuat dari bahan yang tidak mudah lapuk Bentuknya sesuai dengan bangunannya sehingga nampak indah Kemiringan sudut lereng atap harus sedemikian rupa sehingga air mudah mengalir Memberi kenyamanan penghuni-nya.
Secara garis besar konstruksi atap terbagi menjadi 2 bagian : Konstruksi rangka atap itu sendiri atau disebut kuda–kuda Penutup atapnya sendiri
2. Konstruksi Kuda-kuda Untuk menentukan tipe kerangka atap harus memperhatikan : Ukuran lebar dan panjang bangunan Penggunaan bangunan tersebut (Toko, kantor, rumah tinggal gudang, gedung olah raga, dll) Bentuk denah ruangan Bentangan dan jarak antara kuda-kuda Lokasi bangunan Jenis penutup atapnya
Bahan konstruksi kuda-kuda terbuat dari kayu, baja dan dapat pula terbuat dari beton tulang yang dibentuk seperti rangka atap. Sebelum memilih bahan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
Kuda-kuda dari kayu : daya tahannya ukuran kayu terbatas kayu mudah lapuk dimakan rayap Kuda-kuda dari baja : luluh bila terjadi kebakaran mudah korosi bahan baja cukup berat dibanding dengan kayu
Kuda-kuda dari beton : Cukup berat Harus dihitung secara benar-benar Biasanya tidak berbentuk rangka kuda-kuda namun seperti balok / gelagar
Bagian Kuda-kuda Kaki kuda-kuda Sebagai pembentuk kemiringan atap dan sebagai penahan semua beban di atas-nya. Sebagai peleta-kannya dapat di letakan di atas kolom (kayu/beton) atau dinding bata.
Balok Kuda-kuda / Balok Tarik Karena adanya gaya horisontal, maka kaki kuda-kuda akan meng-geser keluar, maka untuk menghindari gaya horisontal tersebut dipa-sang sebuah balok kuda-kuda atau balok tarik (karena balok ini menahan gaya tarik
Balok Gantung / Makelar Karena L lebar maka balok kuda-kuda akan melentur ke bawah, maka diberi penggan-tung.
Balok Penyokong (Skoor) Akibat L makin panjang, kaki kuda-kuda juga makin panjang, akibatnya juga akan melentur dan untuk menghinda-rinya diberi balok penyokong atau skoor
Balok Gapit Balok gapit berfungsi supaya konstruksi kuda - kuda tidak melentur ke depan atau ke belakang
Dengan semakin panjang bentang L, konstruksinya semakin rumit berarti semakin banyak batang-batang penyokong dan batang penggantung-nya. Bilamana kuda-kuda terbuat dari kayu, maka dimensi masing-masing batang akan menjadi besar lagi pula beratnya akan makin berat dan tidak efisien lagi, sehingga suatu saat dengan bentang tertentu lebih efisien bila kuda-kuda terbuat dari besi.
Beberapa bentuk kuda-kuda yang terbuat dari kayu dengan macam-macam ukuran bentangnya. Contoh kuda-kuda yang bertumpu pada dinding atau kolom beton :
Contoh kuda-kuda yang menentu diatas tiang kayu :
DETAIL SAMBUNGAN TITIK BUHUL : 1. Hubungan kaki kuda-kuda dengan balok penggantung (Detail A) Kaki kuda-kuda menerima gaya tekan sedangkan balok penggan-tung menerima gaya tarik (lihat skema gaya). Sehingga hubungan antara kedua balok dapat dilak-sanakan sistem gigi dan untuk memperkuat hubungan tersebut dibantu dengan pelat baja.
2. Hubungan balok tarik, penggantung dan balok penyokong (Detail B) Balok tarik menerima gaya tarik, balok penggantung menerima gaya tarik sedang balok penyokong menerima gaya tekan (lihat skema gaya). Sehingga hubungan antara balok tarik dan penggantung dapat dilaksanakan dengan sistem pen dan purus yang diperkuat dengan begel pelat baja, sedangkan untuk balok penyokong dan penggantung tetap menggunakan sistem gigi.
3. Hubungan balok kaki kuda-kuda dengan balok penyokong (Detail C) Baik balok kaki kuda-kuda maupun balok penyokong semuanya mene-rima gaya tekan, sehingga hubungan antara kedua balok tersebut dapat dilaksanakan dengan sistem hubungan gigi, pen dan purus yang dikunci dengan pasak dari kayu.
4. Hubungan balok kaki kuda-kuda dengan balok tarik (Detail D) Balok kaki kuda-kuda menerima gaya tekan dan balok tarik menerima gaya tarik. Sehingga hubungan kedua balok tersebut dapat dilaksanakan dengan sistem gigi bahkan karena gaya tekan yang ada pada balok kaki kuda-kuda terlalu besar pada gigi ganda yang dilengkapi dengan pen purus berikut begel pelat baja. Sambungan gigi tunggal tm ¼ h. bila 50 tm 1/6h. bila 60 h = tinggi balok datar
Panjang kayu muka S = gaya tekan kaki kuda-kuda = tegangan yang diizinkan sesuai mutu kayu 8, 12, 20 kg/cm2) b = lebar kayu datar
Sambungan gigi rangkap Syarat :tm2 – tm1>1 cm
Agar konstruksi kuda-kuda ini tidak melentur maka digapit sepasang balok dan dikencangkan dengan menggunakan baut dan mur. Umumnya balok 6 x 12 cm. (lihat gambar berikut)