MANAJEMEN KEUANGAN Oleh: Rino Desanto W., S.E. 9/18/2018
Tujuan Memahami bagaimana mencari dana dan menggunakan dana secara secara efisien agar tujuan perusahaan dapat tercapai. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
Materi Penegertian Manajemen Keuangan. Laporan dan Analisis Keuangan Pengelolaan Modal Kerja Keputusan Investasi Risiko Dalam Investasi Efisiensi Pasar Modal dan Keputusan Pendanaan Interaksi Keputusan Investasi Dengan Keputusan Pendanaan Pendanaan Jangka Menengah dan Jangka Panjang Topik-Topik Khusus Dalam Keuangan 9/18/2018 Manajemen Keuangan
Pengertian Manajemen Keuangan Keputusan keuangan dalam suatu Perusahaan akan selalu muncul dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya perusahaan memerlukan kekayaan (mesin, gedung, kendaraan dan sebagainya) untuk menjalankan operasinya. Untuk memenuhi keperluan tersebut perusahaan harus mencari sumber dana yang dapat diperoleh dari sumber dana dalam atau luar perusahaan, kegiatan keuangan tersebut sering disebut sebagai manajemen keuangan. Manajer keuangan adalah orang yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan tersebut. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
PENGHITUNGAN BUNGA KREDIT Problem: Dealer mobil menawarkan mobil Tipe A dengan harga Rp. 120.000.000,- dengan down payment Rp. 18.000.000,-. Sisanya dibayar per bulan Rp. 6.000.000,- selama 24 bulan. Diminta: Hitunglah tingkat bunga per bulan dan per tahun yang harus ditanggung pembeli? Jawab : Present Value = Cash Flow x Discount Factor Dimana, Discount Factor = ....+ ...+ ] 102.000.000 = 6.000.000 [ 9/18/2018 Manajemen Keuangan
Discount Factor Annuity PENGHITUNGAN BUNGA KREDIT Discount Factor = 17 (angka ini merupakan discount factor annuity dengan n = 24). Dari tabel dapat dilihat angka 17 berada diantara 2% dan 3%. Untuk mencari angka yang tepat diperlukan interpolasi. Tingkat Bunga Discount Factor Annuity Angsuran Present Value 2% 18,614 6.000.000 111.684.000 3% 16,936 101.616.000 1% ← Selisih → 10.068.000 9/18/2018 Manajemen Keuangan
PENGHITUNGAN BUNGA KREDIT Selisih 1% menunjukkan PV sebesar 10.068.000. Yang kita inginkan adalah PV pembayaran 102.000.000. Selisih antara 102.000.000 dengan 101.616.000 adalah 384.000. Nilai dalam persentase ini adalah: x 1% = 0,038% Jadi tingkat bunga yang ditanggung: i = 3% - 0,038% = 2,962% per bulan. Tingkat bunga per tahun: 12 (1 + 0,02962) – 1 = 41,946% 9/18/2018 Manajemen Keuangan
PBK (LATIHAN) Latihan 1.1 Problem: Nona Refyn meminjam uang di Bank Berkah sebesar 200.000.000 dengan bunga sebesar 24% guna membiayai penjualan secara KREDIT dari usahanya jual beli motor bekas. Nona Refyn selain menginginkkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli motor juga menginginkkan keuntungan dari bunga sebesar 15%. Harga Jual Motor (Rp) Lama Angsuran (Bulan) 8.000.000 12 8.500.000 9.000.000 10.000.000 18 10.500.000 11.000.000 9/18/2018 Manajemen Keuangan
PBK (LATIHAN) Diminta: hitunglah besar angsuran per bulan? Jawab: Untuk harga jual 8.000.000, lama angsuran 12 bulan: (1 + i bl)12 – 1 = 39% i bl = 1,391/12 – 1 = 1,0278 – 1 = 2,78% 8.000.000 = Casf Flow [ ….+ ] Angsuran : = Rp. 793.178,-/bulan 9/18/2018 Manajemen Keuangan
PBK (LATIHAN) 2. Untuk harga jual 8.500.000, lama angsuran 12 bulan: = Rp. 842.752,-/bulan 3. Untuk harga jual 9.000.000, lama angsuran 12 bulan: Angsuran : = Rp. 892.325,-/bulan 9/18/2018 Manajemen Keuangan
PBK (LATIHAN) 4. Untuk harga jual 8.000.000, lama angsuran 18 bulan: (1 + i bl)18 – 1 = 39% i bl = 1,391/18 – 1 = 1,01846 – 1 = 1,846% 10.000.000 = Casf Flow [ ….+ ] Angsuran : = Rp. 628.796,-/bulan 9/18/2018 Manajemen Keuangan
PBK (LATIHAN) 5. Untuk harga jual 10.500.000, lama angsuran 18 bulan: = Rp. 660.236,-/bulan 6. Untuk harga jual 11.000.000, lama angsuran 18 bulan: Angsuran : = Rp. 691.675,-/bulan 9/18/2018 Manajemen Keuangan
LAPORAN KEUANGAN Secara periodik, perusahaan selalu mengeluarkan laporan keuangan yang dibuat oleh bagian akunting dan diberikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, misalnya pemerintah, kreditor, pemilik perusahaan dan pihak manajemen sendiri. Selanjutnya, pihak-pihak tersebut akan melakukan pengolahan data dengan melakukan perhitungan lebih lanjut untuk mengetahui apakah perusahaan telah mencapai standar kinerja yang dipersyaratkan atau belum. Biasanya alat yang digunakan untuk mengukur standar pencapaian kinerja perusahaan adalah rasio keuangan. Tentu saja rasio keuangan yang digunakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing pihak tersebut. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan dibuat oleh bagian akunting secara periodik, biasanya telah mengikuti standar yang ditetapkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan berlaku secara umum. Artinya, setiap perusahaan wajib mengikuti kaidah/aturan. Namun, bagi perusahaan public, laporan keuangan harus diaudit oleh akuntan public untuk menjamin konsistensi sistem yang digunakan sehingga perkembangan kinerja perusahaan relatif lebih mencerminkan kondisi sebenarnya. Ada banyak laporan keuangan yang dikeluarkan perusahaan, tetapi yang umum digunakan adalah : (1) Laporan Laba Rugi, (2) Neraca, (3) Laporan Perubahan Laba Ditahan, dan (4) Laporan Arus Kas. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
LAPORAN RUGI LABA Laporan Laba Rugi merupakan laporan/ringkasan kegiatan operasi perusahaan selama satu periode, umumnya adalah satu tahun dan berakhir 31 Desember xx. Untuk kepentingan terbatas, misalnya pada perusahaan public, perusahaan dapat mengeluarkan laporan untuk 3 bulan, 6 bulan atau 9 bulan. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
Income Statement, for the years ending Dec 31, 2003 & 2002 ($millions) LAPORAN RUGI LABA Tabel 2-1 : Alpha Products Income Statement, for the years ending Dec 31, 2003 & 2002 ($millions) 2003 2002 Net Sales $6,000.0 $5,700.0 Less: Cost of Goods Sold $3,600.0 $3,534.0 Gross Profit $2,400.0 $2,166.0 Less :Operating Expenses $1,832.4 $1,640.0 Operating Profit (EBIT) $567.6 $526.0 Less: Interest $176.0 $120.0 Net Profit Before Taxes $391.6 $406.0 Less: Taxes(40%) $156.6 $162.4 Net Profit After Taxes $235.0 $243.6 Less Preferred Stock Dividend $8.0 Earning available for commonstockholders $227.0 $235.6 Earning per Share (50,000,000 shares) $4.54 $4.71 Dividend per Share $2.30 $2.12 9/18/2018 Manajemen Keuangan
LAPORAN RUGI LABA Tabel 2-1 adalah laporan Laba Rugi PT Alpha Products untuk tahun 2003 dan 2002. Tahun 2003, penerimaan penjualan (Sales Revenue) adalah $6.000.000.000. Laba Kotor (Gross Profit) $2.400.000.000 diperoleh dari penjualan dikurangi harga pokok penjualan (cost of goods sold) dan merupakan jumlah yang digunakan untuk menutup biaya operasi, biaya financial dan pajak. Laba Operasi (Operating Profit) $ 567,500.000 diperoleh setelah laba Kotor dikurangi Biaya Operasi, berarti perusahaan sudah membayar biaya produksi dan biaya penjualan produk. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
LAPORAN RUGI LABA Laba Operasi sering disebut Earning/Net Profit Before Interest and Taxes (EBIT) karena digunakan untuk membayar Biaya financial –yaitu pembayaran bunga pinjaman- dan membayar pajak. Laba operasi dikurangi pembayaran bunga diperoleh Laba sebelum Pajak –Earning Before tax/EBT, besarnya $391,600,000. Laba Bersih (Earning/Net Profit After Tax=EAT) $235.000.000 didapat setelah Laba sebelum pajak dikurangi pajak. Laba bersih inilah yang menjadi hak/milik pemegang saham. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
LAPORAN RUGI LABA Pembayaran dividen kepada pemegang saham preferen sebesar $8.000.000, menyisakan laba yang menjadi hak pemegang saham biasa, sebesar $227.000.000. Jika jumlah saham beredar 50 juta lembar, maka Laba per Lembar saham (Earning per Share –EPS) adalah $4,54. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
LAPORAN PERUBAHAN LABA DITAHAN Laporan Perubahan Laba Ditahan menunjukkan laba yang diperoleh perusahaan dan dividen yang dibayarkan selama satu periode sehingga menyebabkan perubahan laba ditahan. Tabel 2-3 : Alpha Products Statement of Retained Earning, Dec 31, 2003 ($millions) Retained Earning Balance (Jan 1, 03) $1,420 Plus: Net Profit After Taxes (for 2003) $235 Less Cash Dividend : Preferred Stock $8 Common Stock $115 Total Dividend Paid ($123) Retained Earning Balance (Dec 31, 03) $1,532 9/18/2018 Manajemen Keuangan
LAPORAN PERUBAHAN LABA DITAHAN Tabel 2-3 adalah Laporan Perubahan Laba Ditahan Alpha Products tahun 2003. Laba tahun berjalan sebesar $ 235 (juta) menambah saldo Laba Ditahan awal tahun. Pembayaran dividen saham preferen $8 (juta) dan saham biasa $115 (juta) mengurangi saldo Laba Ditahan. Pada akhir tahun, saldo Laba Ditahan menjadi $ 1,532 (juta). 9/18/2018 Manajemen Keuangan
NERACA Neraca merupakan ringkasan posisi kekayaan perusahaan pada saat tertentu. Neraca berisi asset/kekayaan yang dimiliki perusahaan dan sumber dana untuk membiayai asset tersebut, yang berasal dari pihak di luar perusahaan (disebut kewajiban/ liabilities) dan dari pemegang saham perusahaan (disebut modal/equity). Aset terdiri dari current assets dan fixed assets. Pos-pos dalam current asset diharapkan dapat dicairkan menjadi kas dalam satu tahun. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
NERACA Liabilities terdiri dari current liabilities dan long term liabilities. Pos-pos dalam current liabilities diharapkan dapat dibayar/jatuh tempo dalam satu tahun. Fixed assets dan long term liabilities tetap berada dalam perusahaan untuk lebih dari satu tahun. Modal adalah sumber dana yang berasal dari pemilik perusahaan/pemegang saham dan memiliki umur tidak terbatas. Tabel 2-2 adalah neraca Alpha Products tahun 2003 dan 2002. Tahun 2003, harta perusahaan sebesar $ $4,000 (juta) terdiri dari harta lancar (current asset) $2,000 (juta) dan harta tetap $ 2,000 (juta). Sumber dana untuk membiayai asset tersebut berasal dari Hutang (Debt/Liabilities) sebesar $ 2,2128 (juta) dan saham (Equity) sebesar $1,872 (juta). 9/18/2018 Manajemen Keuangan
NERACA Tabel 2-2 : Alpha Product Balance Sheet, December 31, 2003 & 2002 ($millions) ASSETS 2003 2002 LIABILITIES and EQUITY Cash & Marketable Securities $20 $160 Account Payable $120 $60 Account Receivables $750 $630 Notes Payable $220 Inventories $1,230 $830 Accruals $280 $260 Total Current Assets $2,000 $1,620 Total Current Liabilities $620 $440 Long-term Bond $1,508 $1,160 Fixed Asset - Gross $2,550 $2,090 Total Debt $2,128 $1,600 Less : Accumulated ($550) ($350) Depreciation Preferred Stock *) $80 Fixed Asset - Net $1,740 Common Stock **) Retained Earning $1,532 $1,420 Total Equity $1,872 $1,760 Total Assets $4,000 $3,360 Total Liabilities & Equity *) Preferred stock : 10%, 400,000 shares at $ 200 **) Common Stock : 50 millions shares at $5.20 9/18/2018 Manajemen Keuangan
LAPORAN ARUS KAS Laporan Arus Kas merupakan ringkasan arus kas selama satu periode. Laporan ini menunjukkan perubahan arus kas yang terjadi karena kegiatan operasi, investasi dan financial sehingga posisi/saldo kas berubah. Tabel 2-4 adalah Laporan Arus Kas Alpha Products tahun 2003. Pada tahun berjalan perusahaan menghasilkan kas dari kegiatan operasi sebesar ($5 juta). Kas yang berasal dari kegiatan investasi ($ 460 juta) dan kas yang berasal dari kegiatan financing/ pendanaan sebesar $325 juta. Dari sini terlihat bahwa perusahaan banyak menggunakan kas sehingga terjadi penurunan kas (nilai kas minus). Kegiatan financing yang ada tidak mencukupi dan tidak dapat menutup kebutuhan kas sehingga terjadi penurunan kas (net decrease in cash and marketable securities). 9/18/2018 Manajemen Keuangan
Statement of Cash Flows for 2003 ($millions) LAPORAN ARUS KAS Tabel 2-4 : Alpha Products Statement of Cash Flows for 2003 ($millions) Operating Activities : Net Income $235 Additions (Sources of Cash) Depreciation $200 Increase in Account Payables $60 Increase in Accruals $20 Subtractions (uses of Cash) Increase in Account Receivables ($120) Increase in Inventories ($400) Net Cash Provided by Operating Activities ($5) Investment Activities : Cash used to acquired fixed assets ($460) Financing Activities : Increase in Notes Payable $100 Increase in Bonds $348 Dividend Payment ($123) Net Cash Provided by Financing Activities $325 Net Decrease in cash and marketable securities ($140) 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RASIO KEUANGAN Untuk melihat kinerja perusahaan, maka harus dilakukan pengolahan lebih lanjut atas laporan keuangan perusahaan. Analisa Rasio (Ratio Analysis) adalah salah satu cara untuk menghitung dan menginterpretasikan rasio keuangan untuk menganalisa dan melihat kinerja perusahaan. Analisa rasio dapat dilakukan secara cross section (Cross-Sectional Analysis), time series (Time-Series Analysis), ataupun Combined Analysis (menggabungkan analisa cross section dan analisa time series). 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RASIO KEUANGAN Dengan Cross-Sectional Analysis berarti kita membandingkan rasio keuangan perusahaan berbeda untuk waktu yang sama, misalnya membandingkan perusahaan dengan pesaing utama ataupun dengan industri (cara ini disebut dengan benchmarking). Dengan Time-Series Analysis, berarti kita melakukan evaluasi atas perkembangan kinerja perusahaan melalui rasio keuangan. Rasio keuangan dikelompokkan dalam 5 kategori dasar: 1) Likuiditas 2) Aktivitas 3) Hutang 4) Profitabilitas 5) Pasar 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (LIKUIDITAS) Rasio Likuiditas adalah kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo. Jadi rasio likuiditas mengukur kemampuan tersebut. Rasio likuiditas merupakan indikator yang baik apakah perusahaan memiliki masalah dalam arus kas atau tidak. Ukuran yang sering digunakan adalah Current ratio (CR) dan Quick (Acid-Test) Ratio (QR). . Current ratio Current ratio mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek, dan merupakan ukuran yang paling sering digunakan. Current Asset Current Ratio = ---------------------------- Current Liabilities 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (LIKUIDITAS) Current ratio Alpha Products 2003 adalah 3.22 X ($2,000 juta dibagi $620 juta), artinya setiap $1 hutang jangka pendek dijamin oleh $3.22 harta lancar. Makin tinggi Current ratio makin baik bagi perusahaan. Current ratio = 2,0 dapat dikategorikan bahwa perusahaan mempunyai kondisi likuiditas baik, walaupun hal ini tergantung pada industrinya. Misalnya rasio 1,0 baik bagi perusahaan public utility tetapi tidak baik bagi industri manufaktur. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (LIKUIDITAS) Quick (Acid-Test) Ratio Quick (Acid-Test) Ratio adalah ukuran yang sama dengan current ratio, tanpa memperhitungkan persediaan (persediaan adalah harta lancar yang paling tidak likuid karena tidak mudah dijual, dan kalaupun dijual biasanya dengan kredit/tidak tunai). Current Asset - Inventory Quick Ratio = ------------------------------------- Current Liabilities Quick Ratio untuk Alpha Products 2003 adalah 1.2 X ($2,000 juta dikurangi $1,230 juta, hasilnya dibagi dengan $ 620 juta). Quick Ratio = 1,0 atau lebih pada umumnya baik baik perusahaan, walaupun tergantung pada industrinya. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (AKTIVITAS) Rasio Aktivitas mengukur seberapa cepat perusahaan menghasilkan penjualan atau cash (ditunjukkan dengan seberapa cepat beberapa account dikonversikan menjadi penjualan/cash). Inventory Turn Over (ITO) Inventory Turn Over mengukur aktivitas persediaan perusahaan, ditunjukkan dengan rumus : Cost of Goods Sold Inventory Turn Over (ITO) = --------------------------- Inventory Inventory Turn Over Alpha Products tahun 2003 adalah 2.93 X ($3,600 juta dibagi $ 1,230 juta). Hal ini menunjukkan bahwa persediaan berputar 2,93 X atau perusahaan melakukan produksi 2,93 X dalam 1 tahun. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (AKTIVITAS) Makin tinggi ITO makin baik bagi perusahaan. Nilai ITO akan lebih bermanfaat jika dibandingkan dengan perusahaan lain dalam industri yang sama, misalnya pasar swalayan pasti mempunyai ITO jauh lebih besar daripada perusahaan mobil. Averge age of Inventory (AAI) dapat diperoleh dari 360 dibagi ITO (asumsi 360 hari dalam 1 tahun). Hal ini menunjukkan berapa lama persediaan mengendap sebelum dapat dijual.. Untuk Alpha Products, AAI yang dimiliki adalah 123 hari. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (AKTIVITAS) Average Collection Period (ACP) Average Collection Period menunjukkan lama waktu yang dibutuhkan untuk mengkonversi piutang menjadi cash (menagih piutang). Account Receivables Average Collection Period = ----------------------------- Average sales per day Dibutuhkan waktu 45 hari bagi Alpha Products untuk menagih piutangnya ($750 juta dibagi $6,000 juta/360). ACP lebih bermakna jika dibandingkan dengan credit term perusahaan. Misalnya jika credit term 30 hari maka ACP 45 hari adalah buruk, tetapi jika credit term 60 hari maka ACP-nya baik. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (AKTIVITAS) Average Payment Period (APP) Average Payment Period adalah lama waktu yang dibutuhkan untuk melunasi hutang dagang perusahaan (account payable). Account Payable Average Payment Period = ----------------------------------- Average purchase per day Kesulitan dalam perhitungan APP bersumber pada penentuan besarnya annual purchase (pembelian bahan baku dalam 1 tahun), karena data ini tidak tersedia dalam laporan keuangan yang dipublikasikan. Karena itu, untuk kemudahan , nilainya diasumsikan 70% dari cost of goods sold. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (AKTIVITAS) Bagi Alpha Products, APP adalah sebesar 17.14 hari ($120 juta dibagi 70% * $3,600 juta/360). APP lebih bermakna jika dihubungkan dengan credit term yang diberika supplier kepada perusahaan. Jika supplier memberi credit term 30 hari, maka Alpha Products memiliki creditrating baik. Total Asset Turnover (TATO) Total Asset Turnover mengukur efisiensi penggunaan asset perusahaan dalam menghasilkan penjualan, dan dihitung sebagai : Sales Total Asset Turnover = ------------------- Total Asset TATO Alpha Products = 1.5 X, artinya penggunaan/perputaran aset dalam 1 tahun adalah 1.5 X. Makin tinggi TATO makin efisien penggunaan asset perusahaan. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (ANALISIS) Likuiditas : Rasio 2003 2002 Industri 2003 Evaluasi Likuiditas : Current Ratio Quick Ratio Aktivitas : Inventory Turnover ACP TATO 3.2 X 1.2 X 2.93 X 45 hari 1.5 X 3.68 X 1.8 X 4.26 X 40 hari 1.7 X 4.2 X 2.1 X 3.9 X 36 hari Buruk Likuiditas : Kondisi likuiditas secara keseluruhan buruk, karena rasionya di bawah rata-rata industri. Juga terjadi penurunan kemampuan perusahaan membayar hutang jangka pendek dari tahun 2002 ke 2003. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (ANALISIS) Aktivitas: Kondisi aktivitas perusahaan juga buruk. Pengelolaan persediaan makin buruk. Pengelolaan piutang juga makin buruk, dan tidak mampu memanfaatkan asetnya dengan baik. Jika dibandingkan dengan industri, kondisi perusahaan juga buruk. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (HUTANG) Rasio Hutang Hutang menunjukkan adanya dana dari pihak di luar perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan laba. Makin besar hutang perusahaan untuk mendanai asset, maka makin besar financial leverage (financial leverage menunjukkan adanya beban tetap yang berasal dari fixed-cost financing -berupa pembayaran bunga hutang- dalam menghasilkan laba perusahaan). Sehingga dengan kata lain, makin tinggi hutang makin besar risiko perusahaan, dan makin besar pula potensi perolehan labanya. (jadi makin tinggi risiko, makin tinggi returnnya). Debt ratio mengukur jumlah hutang relative terhadap pos neraca yang signifikan lainnya. Times interest earned dan fixed-payment coverage, keduanyamengukur kemampuan melakukan pembayaran yang dibutuhkan secara tetap selama perusahaan berhutang. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (HUTANG) Debt ratio Debt ratio mengukur proporsi total asset yang dibiayai oleh kreditor. Total Debt Debt ratio = ------------------------ Total Assets Makin tinggi debt ratio, makin besar financial leverage, dan makin besar pula proporsi dana kreditor yang digunakan untuk menghasilkan laba. Bagi Alpha Products, maka debt ratio 2003 = 53.2% ($2,128 juta dibagi $4,000 juta). Ada sebesar 53.2% dana perusahaan yang berasal/dibiayai dari hutang. Makin tinggi rasio hutang, makin berisiko bagi perusahaan, (kemungkinan tidak dapat membayar hutang juga makin besar). 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (HUTANG) Earning Before Interest and Taxes Times Interest Earned Ratio (Interest Coverage Ratio) Times Interest Earned Ratio mengukur kemampuan perusahaan membayar beban bunga. Earning Before Interest and Taxes Times Interest Earned Ratio = --------------------------------------------------- Interest Rasio ini mengukur risiko, maka makin kecil Times Interest Earned Ratio makin besar risikonya (tidak mampu membayar bunga hutang). Nilai yang dianggap baik bagi perusahaan berada di antara 3,0 – 5,0. Bagi Alpha Products, rasio Times Interest Earned = 3.2 X ($567 juta dibagi $ 176 juta). 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (HUTANG) Fixed-Payment Coverage Ratio Fixed-Payment Coverage Ratio mengukur kemampuan perusahaan melunasi semua beban tetap yang ada, misalnya pembayaran bunga dan pokok pinjaman, sewa guna, dan dividen saham preferen. Earning Before Interest and Taxes + Lease Payment Fixed-Payment = --------------------------------------------------------------------------------- Coverage Ratio I+ L + (Principal Payment +PS Dividend) x [1/(1-T)] Dimana, I = Interest ; L = Lease payment ; PS = Preferred Stock ; T = corporate tax rate. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (HUTANG) Rasio ini mengukur risiko, maka makin kecil Fixed-Payment Coverage Ratio makin besar risikonya, baik bagi perusahaan maupun bagi kreditor. Sebaliknya makin besar rasionya, makin kecil risiko perusahaan tidak mampu menutup beban tetapnya. Jika diasumsikan bahwa Alpha Products tahun 2003 memiliki lease payment $56 juta, membayar pokok pinjaman $71 juta, dan dikenai pajak 40% maka Fixed-Payment Coverage Ratio Alpha Products = 1.71 X ($567.6 juta + $56 juta, hasilnya dibagi $ 176 juta + $56 juta + ($71 juta + $8 juta)/0.6). 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (PROFITABILITAS) Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Ada banyak cara mengukur profitabilitas sehingga pengukurannya dikaitkan pada penjualan yang dihasilkan perusahaan, asset yang digunakan, maupun investasi yang dilakukan pemegang saham. Gross Profit Margin Gross Profit Margin mengukur prosentase laba yang diperoleh sesudah perusahaan menghasilkan produk. Sales – Cost of Goods Sold Gross profit Gross Profit Margin = ------------------------------------------ = -------------------- Sales Sales Alpha Products menghasilkan Gross Profit Margin 2003 sebesar 40% ($2,400 juta dibagi $ 6,000 juta). 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (PROFITABILITAS) Operating Profit Margin Operating Profit Margin mengukur prosentase laba yang diperoleh sesudah perusahaan membayar semua biaya produksi dan biaya operasi (berarti tidak termasuk pembayaran biaya bunga, pajak dan dividen saham preferen). Operating Profi Margin dapat dikatakan sebagai ukuran laba yang sebenarnya. Alpha Products menghasilkan Operating Profit Margin 2003 sebesar 9.46% ($567.6 juta dibagi $6,000 juta). 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (PROFITABILITAS) Net Profit Margin Net Profit Margin mengukur prosentase laba yang diperoleh sesudah perusahaan membayar semua biaya-biaya yang terjadi, termasuk biaya bunga, pajak dan dividen saham preferen. Earning available for common stockholders Net Profit Margin = ------------------------------------------------------------------ Sales Untuk melihat keberhasilan perusahaan dalam industrinya, Net Profit Margin merupakan ukuran yang baik (walaupun tiap industri mempunyai ukuran yang berbeda). PTAlpha Products menghasilkan Net Profit Margin 2003 sebesar 3.78% ($227 juta dibagi $6,000 juta). 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (PROFITABILITAS) Earning Per Share (EPS) Earning Per Share menunjukkan laba per lembar saham yang menjadi hak pemegang saham biasa. EPS juga menjadi perhatian manajemen dan menarik minat calon investor. Earning available for common stockholders Earning Per Share = ---------------------------------------------------------------------- Number of shares of commonstock outstanding Tahun 2003, Alpha Products memiliki EPS sebesar $4.54 ($227 juta dibagi 50 juta lembar). Return on Total Assets (ROA) Return on Total Assets mengukur keberhasilan manajemen menggunakan asetnya untuk menghasilkan laba. (Dalam beberapa literature, ROA sering disebut sebagai Return on Investment – ROI). 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (PROFITABILITAS) Earning available for common stockholders Return on Total Assets = ----------------------------------------------------------------- Total Assets Alpha Products menghasilkan ROA 2003 sebesar 5.67% ($227 juta dibagi $4,000 juta). Return on Common Equity (ROE) Return on Common Equity mengukur presentase laba yang diperoleh atas investasi yang dilakukan pemegang saham. Return on Common Equity = --------------------------------------------------------------- Common Stock Equity Alpha Products menghasilkan ROE 2003 sebesar 12.67% ($227 juta dibagi $1,792 juta, Common Stock Equity adalah nilai Equity $1,872 juta dikurangi Preferred Stock $ 80 juta). 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (PASAR) Rasio Pasar Rasio pasar menghubungkan nilai pasar perusahaan dengan beberapa indicator pengukuran akunting, misalnya price earning ratio dan market to book ratio Price Earning Ratio (PER atau P/E Ratio) Price Earning Ratio mengukur kesediaan investor untuk membayar setiap uang (dollar) laba yang diperoleh perusahaan. Makin tinggi nilai PER makin tinggi kepercayaan investor pada perusahaaan atas kinerja yang akan datang. PER juga merupakan indicator atas nilai saham perusahaan. Market price per share of common stock Price Earning Ratio = -------------------------------------------------------------- Earning per Share 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (PASAR) Tahun 2003 saham Alpha Products diperdagangkan pada harga $ 46, maka nilai PER adalah sebesar 10.1 X ($46 dibagi $4.54). Market to Book Ratio (M/B) Market to Book Ratio memberikan satu penilaian tentang bagaimana investor melihat kinerja perusahaan, yaitu dengan menghubungkan nilai pasar dengan nilai buku perusahaan. Common stock Equity Book Value per Share = ---------------------------------------------------------------------- of common stock Number of shares of commonstock outstanding Market Price per share of Common Stock Market to Book Ratio = -------------------------------------------------------------------- Book Value per share of Common Stock 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (PASAR) Nilai Buku Saham Alpha Products = $35.84 ($1,792 juta dibagi 50 juta lembar). Jika harga saham $46, maka market to book ratio yang dihasilkan adalah 1.3 X ($46 dibagi $35.84), artinya investor mau membayar $1.3 untuk setiap $1 nilai buku saham. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (ANALISIS) Rasio 2003 2002 Industri 2003 Evaluasi Hutang: Debt Ratio Times Interest Earned Fixed-Payment Covrge Profitabilitas : Gross Profit Margin Operating Profit Margin Net Profit Margin EPS ROA ROE Indikator pasar : PER Market to Book Ratio 53.2 % 3.2 X 1.71 X 40 % 9.46 % 3.78 % $4.54 5.67 % 12.67 % 10.1 X 1.3 X 47.62% 4.38 X 1.92 X 38 % 9.23 % 4.13 % $4.71 7.01 % 14.02 % 10.62 X 1.49 X 6.0 X 4.16 X 41 % 9.93 % 5.0 % $6.29 9.0 % 15.0 % 12.5 X 1.7 X Buruk OK 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (ANALISIS) Hutang : Debt Ratio perusahaan meningkat, dari 47.62% menjadi 53,2 % dan berada di atas industri. Kemampuan perusahaan menutup beban tetap juga di bawah industri. Secara keseluruhan, kondisi perusahaan tidak baik. Profitabilitas : Secara umum, kondisi profitabilitas perusahaan buruk, walaupun ada beberapa rasio yang berada disekitar industri. Gross Profit Margin Ratio dan Operating profit Margin Ratio mengalami peningkatan pada tahun 2003 dan hampir menyamai industri. Kondisi ini adalah baik. Tetapi Net Profit Margin Ratio, EPS, ROA, ROE mengalami penurunan /memburuk dan berada di bawah industri. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
RK (ANALISIS) Pasar : Indikator pasar menunjukkan nilai yang tidak baik bagi perusahaan. Nilai PER menurun, menjauhi industri. Begitu juga Market to Book Ratio menurun, menjauhi nilai industri. Dengan indicator ini,investor akan merasa pesimis terhadap masa depan Alpha Products. Secara umum, kondisi perusanaan tidak baik. Perusahaan mengalami kegagalan dalam mengelola bisnisnya. Kelima unsur yang diteliti yaitu likuiditas, aktivitas, hutang, profitabilitas dan indicator pasar menunjukkan tren menurun dan berada di bawah rata-rata industri 9/18/2018 Manajemen Keuangan
NET WORKING CAPITAL FUNDAMENTALS Current assets, disebut pula working capital. Current assets dan current liabilities kedua-duanya merupakan short-term financing. Karenanya, short-term financial management adalah manajemen untuk current assets dan current liabilities. Tujuan dari short-term financial management adalah untuk me-manage tiap-tiap unsure current assets (inventory, accounts receivable, cash dan marketable securities) dan current liabilities (accounts payable, accruals dan notes payable) untuk mencapai keseimbangan antara profitabilitas dan risiko yang memberikan kontribusi yang positif kepada nilai perusahaan. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
NET WORKING CAPITAL FUNDAMENTALS Net working capital adalah selisih antara current assets dan current liabilities, di mana selisih ini bisa positif atau negatif. Bila current assets lebih besar daripada current liabilities, maka net working capital akan positif. Sebaliknya, bila current assets lebih kecil daripada current liabilities, maka net working capital akan negatif. Konversi current assets dari inventory menjadi accounts receivables kemudian menjadi cash merupakan sumber kas yang akan digunakan untuk membayar current liabilities. Pengeluaran kas untuk current liabilities adalah relatif lebih dapat diprediksikan. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
NET WORKING CAPITAL FUNDAMENTALS Memprediksi cash inflow, yaitu mengkonversi current assets menjadi aset yang lebih likuid, adalah lebih sukar. Karena perusahaan sering tidak dapat me-match cash inflow dan cash outflow dengan pasti, maka current assets yang mampu lebih besar menutup cash outflow adalah penting. Dengan demikian, semakin besar selisih current assets dapat menutup current liabilities adalah semakin baik. Profitabilitas adalah hubungan antara revenue dan cost yang ditimbulkan sehubungan dengan penggunaan asset perusahaan. Profit perusahaan dapat naik karena: 1) revenue yang meningkat, dan 2) cost yang menurun. Risiko, dalam hal short-term financial management, adalah probabilitas perusahaan tidak dapat membayar kewajiban-kewajibannya yang jatuh tempo. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
THE CASH CONVERSION CYCLE Pusat perhatian pada short-term financial management adalah pengertian cash conversion cycle perusahaan. Perhitungan cash conversion cycle (CCC) diperoleh dari rumus-rumus sebagai berikut: OC = AAI + ACP (1) keterangan: OC = operating cycle AAI = average age of inventory ACP = average collection period CCC = OC – APP (2) keterangan: CCC = cash conversion cycle APP = average payment period CCC = AAI + ACP - APP (3) 9/18/2018 Manajemen Keuangan
THE CASH CONVERSION CYCLE Contoh soal: Abraham Company mempunyai sales tahunan sebesar $ 20 juta, cost of goods sold sebesar 75% dari sales, dan purchases 65% dari cost of goods sold. Abraham Company mempunyai AAI 60 hari, ACP 40 hari dan APP 35 hari. Dengan demikian perusahaan mempunyai CCC sebesar 65 hari (= 60 + 40 – 35). Dengan asumsi 1 tahun = 360 hari, maka perusahaan menginvestasi sumber dananya pada CCC adalah sebagai berikut: Inventory = ($20 jt x 0,75) x (60/360) = $ 2.500.000 Accounts Receivable = ($20 jt x 40/360) = 2.222.222 Accounts Payable = ($20 jt x 0,75 x 0,65) x (35/360) = 947.917 -------------- Sumber dana yang diinvestasikan = $ 3.774.305 9/18/2018 Manajemen Keuangan
THE CASH CONVERSION CYCLE Jika terjadi perubahan periode waktu pada komponen-komponen di atas, maka dana yang diinvestasikan (dana yang diikatkan) pada CCC juga akan berubah. Perusahaan mengelola cash conversion cycle dengan cara mengubah inventory secara cepat, menagih accounts receivable secara cepat dan membayar accounts payable secara perlahan. Strategi ini dapat membuat perusahaan mengelola current accounts-nya secara efisien dan meminimumkan jumlah investasi yang dibutuhkan pada operating assets. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
INVENTORY MANAGEMENT Komponen pertama pada cash conversion cycle (CCC) adalah average age of inventory (AAI). Tujuan pengelolaan inventory adalah turnover dari inventory, yaitu turnover secepat mungkin tanpa kehilangan sales sebagai akibat kehabisan inventory. Secara umum, inventory dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu: bahan baku, barang setengah jadi dan barang jadi. MODEL ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) Model EOQ bertujuan untuk mengetahui jumlah barang yang dipesan agar diporoleh total cost yang minimum. Rumusnya adalah: 9/18/2018 Manajemen Keuangan
INVENTORY MANAGEMENT 2 x S x O EOQ = √ ------------ C Keterangan: EOQ = economic order quantity (jumlah barang yang dipesan yang paling ekonomis) S = usage (penggunaan) dalam unit per periode O = order cost (biaya pemesanan) per pesanan C = carrying cost (biaya pemeliharaan) per periode Contoh: PT. Mutiara, kebutuhan bahan baku yang akan dibeli dalam satu tahun 1.200 unit. Biaya pemesanan setiap kali order Rp.150.000 dan Biaya penyimpanan per unit per tahun Rp. 1.000. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
IM (1 X pembelian ) Kuantitas pembelian 1.200 unit Biaya pemesanan 1 x 150.000 = 150.000 Biaya pemeliharaan 0.5 x 1.200 x 1.000 = 600.000 750.000 Unit 1.200 Persediaan Rata-Rata 12 Waktu (bulan) 9/18/2018 Manajemen Keuangan
IM (2 X pembelian ) Kuantitas pembelian 1.200 unit Biaya pemesanan 2 x 150.000 = 300.000 Biaya pemeliharaan 0.5 x 600 x 1.000 = 300.000 600.000 Unit 600 Persediaan Rata-Rata Waktu (bulan) 6 12 9/18/2018 Manajemen Keuangan
IM (3 X pembelian ) Kuantitas pembelian 1.200 unit Biaya pemesanan 3 x 150.000 = 450.000 Biaya pemeliharaan 0.5 x 400 x 1.000 = 200.000 650.000 Unit 400 Persediaan Rata-Rata Waktu (bulan) 4 8 12 9/18/2018 Manajemen Keuangan
IM (3 X pembelian ) Kuantitas pembelian 1.200 unit Biaya pemesanan 4 x 150.000 = 600.000 Biaya pemeliharaan 0.5 x 300 x 1.000 = 150.000 750.000 Unit 300 Persediaan Rata-Rata Waktu (bulan) 3 6 9 12 9/18/2018 Manajemen Keuangan
IM (3 X pembelian ) Kuantitas pembelian 1.200 unit Biaya pemesanan 5 x 150.000 = 750.000 Biaya pemeliharaan 0.5 x 240 x 1.000 = 120.000 870.000 Unit 300 Persediaan Rata-Rata Waktu (bulan) 2.4 4.8 7.2 9.6 12 9/18/2018 Manajemen Keuangan
INVENTORY MANAGEMENT Frekwensi Pembelian Kuantitas Pembelian Biaya Pemesanan Biaya Pemeliharaan Biaya Persediaan 1 1.200 150.000 600.000 750.000 2 600 300.000 3 400 450.000 200.000 650.000 4 300 5 240 120.000 870.000 Biaya persediaan yang paling efisien adalah pada saat biaya pemesanan sama dengan biaya pemeliharaan. OS/Q = 0,5 QC 2OS/C=QQ 9/18/2018 Manajemen Keuangan
ACCOUNTS RECEIVABLE MANAGEMENT Komponen kedua dari cash conversion cycle adalah average collection period (ACP). Periode ini adalah rata-rata jangka waktu dari penjualan secara kredit sampai dengan pembayaran menjadi dana yang siap digunakan perusahaan. Periode ACP terbagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama adalah waktu dari saat penjualan sampai dengan pelanggan mengirimkan pembayaran. Bagian kedua adalah waktu dari saat pembayaran dikirim sampai dengan perusahaan telah menerima dana tersebut di bank-nya. Berarti bagian pertama ACP merupakan pengelolaan jangka waktu kredit bagi pelanggan, dan bagian kedua adalah periode penagihan dan pemrosesan pembayaran. Tujuan dari pengelolaan accounts receivable adalah menagih accounts receivable secepat mungkin tanpa kehilangan sales karena tekanan yang kuat pada saat penagihan. : 9/18/2018 Manajemen Keuangan
ACCOUNTS RECEIVABLE MANAGEMENT A. SELEKSI KREDIT Seleksi kredit melibatkan keputusan bagi pemberi kredit untuk menerima atau menolak permohonan kredit yang diajukan oleh pemohon. Salah satu teknik seleksi kredit yang popular adalah 5C: Character: catatan pemohon kredit tentang pemenuhan kewajiban-kewajibannya yang lalu. Capacity: kemampuan pemohon untuk membayar kembali kredit yang dimintanya. Hal ini dapat dilihat pada laporan keuangannya, terutama pada cash flow-nya. Capital: rasio hutang/ekuitas pelamar. Collateral: jumlah asset pemohon yang dijadikan agunan atas kredit yang diminta. Semakin besar nilai asset yang diagunkan, maka semakin besar pula kemungkinan pemohon dapat menutup kreditnya bila gagal bayar. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
ACCOUNTS RECEIVABLE MANAGEMENT Conditions: kondisi ekonomi sekarang ini; baik secara umum, industri, maupun hal-hal khusus sehubungan dengan bisnis/transaksi yang dihadapi pemohon kredit tersebut. Analisis 5C ini akan menghasilkan keputusan bagi pemberi kredit untuk menerima atau menolak permohonan kredit yang diajukan oleh pemohon. B. CREDIT TERMS Credit terms (persyaratan kredit) adalah persyaratan penjualan untuk pelanggan yang diberikan kredit oleh perusahaan. Persyaratan net 30 berarti pelanggan mempunyai jangka waktu 30 hari dari awal periode kredit untuk membayar penuh nilai pada invoce. Sedangkan cash discount adalah persentase pengurangan terhadap harga beli bila dibayarkan pada periode tertentu. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
ACCOUNTS RECEIVABLE MANAGEMENT Persyaratan 2/10 net 30 berarti pelanggan dapat menikmati 2% discount dari total nilai pada invoice jika pembayaran dilakukan dalam tempo 10 hari dari awal periode kredit atau dapat dibayar dengan nilai penuh seperti tertera pada invoice dalam tempo 30 hari. Analisis 5C ini akan menghasilkan keputusan bagi pemberi kredit untuk menerima atau menolak permohonan kredit yang diajukan oleh pemohon. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
ACCOUNTS RECEIVABLE MANAGEMENT 1. CASH DISCOUNT Cash discount merupakan persyaratan kredit yang popular sebagai cara untuk mempercepat penagihan tanpa menekan pelanggan. Cash discount ini memberi insentif kepada pelanggan untuk membayar lebih cepat. Dengan percepatan penagihan, discount ini menurunkan investasi perusahaan pada accounts receivable (memang ini tujuannya), tetapi juga menurunkan profit per unit. Selain itu, pemberian cash discount juga menurunkan bad debt karena pelanggan akan mebayar lebih cepat dan hal ini juga akan meningkatkan volume penjualan karena pelanggan yang mengambil discount membayar harga lebih rendah untuk produk yang dibelinya. Selanjutnya, perusahaan yang memberikan cash discount perlu mengadakan analisis benefit-cost untuk menentukan apakah pemberian cash discount tersebut menguntungkan atau tidak 9/18/2018 Manajemen Keuangan
ACCOUNTS RECEIVABLE MANAGEMENT 2. PERIODE CASH CISCOUNT Periode cash discount adalah jumlah hari setelah awal periode kredit di mana cash discount tersedia. Periode ini dapat diubah oleh manajer keuangan. Perubahan ini misalnya memperpanjang periode cash discount, dari 2/10 net 30 menjadi 2/20 net 30. Efek dari perubahan ini yang diharapkan adalah: Sales akan meningkat, atau efek pada profit positif. Bad-debt expense akan menurun, atau efek pada profit positif. Profit per unit akan menurun karena banyaknya pelanggan yang mengambil cash discount, atau efek pada profit negatif. Manajer keuangan perlu mengevaluasi hal ini, yaitu pengaruhnya terhadap investasi pada accounts receivable. Bila perubahan yang dilakukan adalah memperpendek periode discount, maka efek yang terjadi adalah sebaliknya 9/18/2018 Manajemen Keuangan
ACCOUNTS RECEIVABLE MANAGEMENT 3. PERIODE KREDIT Periode kredit adalah jumlah hari setelah awal periode kredit sampai dengan pembayaran penuh jatuh tempo. Pengubahan periode kredit dari 30 hari menjadi 45 hari akan meningkatkan sales, atau membawa efek positif bagi profit. Tetapi investasi pada accounts receivable dan bad-debt expense juga akan meningkat, sehingga keduanya membawa efek negatif bagi profit. Penurunan periode kredit tentunya akan membawa efek yang sebaliknya C. PEMANTAUAN KREDIT Pemantauan kredit (credit monitoring) adalah review yang dilakukan secara terus menerus atas pos accounts receivable untuk mengetahui apakah pelanggan membayar sesuai dengan persyaratan kredit yang telah ditentukan atau tidak. Bila pelanggan tidak membayar secara tepat waktu, maka pemantauan kredit akan memberikan tanda-tanda untuk mengingatkannya. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
ACCOUNTS RECEIVABLE MANAGEMENT Pembayaran yang lamban dari pelanggan merupakan biaya bagi perusahaan karena hal ini memperpanjang average collection periode (ACP), sehingga karenanya investasi pada accounts receivable meninkat. Dua teknik yang kerap digunakan untuk memantau kredit adalah ACP dan aging of accounts receivable. Teknik-teknik popular lainnya dalam penagihan accounts receivable disajikan di akhir topik ini. 1. AVERAGE COLLECTION PERIOD Average collection period (ACP) adalah rata-rata jumlah hari penjualan secara kredit yang belum dibayar (outstanding). ACP mempunyai 2 komponen, yaitu: Waktu dari saat penjualan sampai dengan pelanggan melakukan pembayaran dengan surat. Waktu untuk menerima, memproses dan menerima pembayaran yang telah dikirim pelanggan. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
ACCOUNTS RECEIVABLE MANAGEMENT Rumus average collection period adalah: Accounts receivable Average collection period = ----------------------------- Average sales per day Dengan mengetahui ACP, perusahaan dapat mengetahui apakah ada masalah dengan accounts receivables atau tidak. Misalnya perusahaan memiliki credit terms net 30, maka ia berharap ACP-nya (minus waktu penerimaan, pemrosesan dan pencairan) adalah sama dengan kira-kira 30 hari. Jika realisasi ACP lebih besar dari 30 hari, maka perusahaan perlu mereview kembali pelaksanaan kreditnya. Atau, kalau ACP meningkat terus dari waktu ke waktu, maka perusahaan perlu mereview kembali pengelolaan accounts rececivable-nya. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
ACCOUNTS RECEIVABLE MANAGEMENT 2. AGING OF ACCOUNTS RECEIVABLE Aging of accounts receivable adalah sebuah teknik pemantauan kredit yang menggunakan jadwal yang menunjukkan persentase terhadap total sisa accounts receivable yang masih belum dibayarkan untuk periode waktu tertentu. Tujuan teknik ini adalah untuk dapat mengetahui problemnya secara tepat. Misalnya perusahaan memiliki net 30 dengan ACP (minus penerimaan, pemrosesan dan pencairan) 50 hari, berarti ACP perusahaan tersebut terlalu tua. Bila mayoritas dari accounts adalah berumur 2 bulan, maka ini merupakan masalah bagi perusahaan, oleh karenanya perusahaan perlumereview kembali operasi accounts receivable-nya 9/18/2018 Manajemen Keuangan
SHORT TERM FINANCING Tidak semua perusahaan mampu mendanai aktifitasnya menggunakan modal sendiri. Bahkan perusahaan besarpun masih membutuhkan pendanaan pihak luar untuk banyak aktifitasnya. Dalam kondisi kehabisan kas, memang tidak banyak pilihan selain memanfaatkan pendanaan dari pihak luar. Dibalik kas yang kita terima dari pinjaman atau bentuk credit lainnya, ada cost yang harus ditanggung, dan itu memang tidak bisa dihindari. Maksimal yang bisa dilakukan adalah mencari berbagai pilihan sebanyak mungkin, guna memperoleh financing scheme yang paling ringan untuk perusahaan. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Ada dua macam pendanaan, yaitu: debt (beban) and equity (permodalan). Perusahaan yang menggunakan pinjaman sebagai alternative pendanaan, bisa memilih apakah menggunakan pinjaman jangka pendek (short term loans) atau jangka panjang (long-term loans). Short-term loan berumur satu tahun atau kurang. Ini biasanya dipilih untuk memenuhi kebutuhan kas periode berjalan. Pinjaman berjangka waktu pendek lebih cocok untuk modal kerja, itulah sebabnya mengapa pinjaman jangka pendek ini sering disebut sebagai “working capital loans”. Tiga sumber utama pendanaan jangka pendek, yaitu: kredit dagang antar perusahaan, pinjaman dari bank komersial, dan surat berharga komersial. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Kredit dagang merupakan sumber pembiayaan spontan yang timbul dari berbagai transaksi bisnis. Sumber pendanaan kedua adalah kredit bank. Sumber ini menduduki posisi yang sangat penting di pasar uang jangka pendek. Pinjaman bank (kredit) dikenakan suku bunga yang ditentukan berdasarkan ketentuan yang berlaku. Sumber pendanaan jangka pendek ke tiga adalah surat berharga komersial, yang terdiri dari surat promes tanpa jaminan yang diterbitkan perusahaan untuk membiayai kebutuhan kredit jangka pendek. Sumber pembiayaan ini tidak hanya digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja tetapi juga untuk membiayai sementara proyek-proyek besar. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Beberapa surat berharga komersial, terutama yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan, dijual langsung kepada investor, dan sebagian dijual melalui dealer yang berfungsi sebagai perantara di pasar surat berharga komersial. Long-term loans memiliki umur yang lebih panjang dari satu tahun. Perusahaan menggunakan pinjaman jangka panjang jika perusahaan menganggap perlu melakukan penambahan modal yang besar, atau untuk mendanai project yang sifatnya jangka panjang juga. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
Berbagai jenis short-term loans: Accounts Receivable Financing. STF (DEBT FINANCING) Berbagai jenis short-term loans: Accounts Receivable Financing. Ini adalah model (scheme/bentuk) pendanaan yang paling excellent bagi perusahaan yang telah memeiliki piutang (account receivable) akan tetapi belum jatuh tempo, sementara perusahaan membutuhkan cash yang sifatnya segera. Model ini melibatkan sebagian atau keseluruhan “account receivable (piutang)” yang akan dijadikan jaminan (collateral) Dikatakan excellent, karena pihak pemberi pinjaman (bank atau institusi keuangan lainnya) akan ikut terlibat mengawasi keberadaan piutang perusahaan 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Besar kecilnya jumlah pinjaman yang bisa diperoleh akan sangat tergantung pada besar kecilnya nilai account receivable yang dijadikan agunan. Akan tetapi, granted rate-nya (jumlah credit yang dikabulkan) berkisar 70% hingga 100% dari total nilai piutang yang diagunkan. Perlu diketahui, pinjaman yang menggunakan rekening piutang (account receivable) sebagai agunan (collateral), tanggung jawab penagihan terhadap piutang yang dijaminkan tetap akan menjadi tanggung jawab perusahaan (si peminjam). Mengingat ini adalah scheme credit jangka pendek, bank (atau institusi keuangan lainnya) biasanya menyediakan jadwal pengembalian yang berkisar antara 70 hingga 90 hari. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Bank atau pemberi pinjaman sangat mungkin akan menolak setiap tagihan (invoice) yang jatuh temponya (due datenya) telah melebihi 90 hari. Penolakan ini secara tidak langsung merupakan advise bagi perusahaan untuk lebih ketat lagi di dalam pengelolaan piutangnya. Factoring Factoring merupakan alternative yang menjadi pertimbangan utama dalam rangka memperoleh scheme pendanaan segera. Scheme ini menyerupai account receivable financing. Tetapi perbedaannya sangat mendasar. Pada “factoring” model, account receivable di jual (bukan dijadikan agunan). Perlu diketahui bahwa, nilai cash yang bisa diperoleh dari scheme ini akan sangat tergantung pada kwalitas piutang yang akan dijual karena pihak pembeli (bank or independent factoring company) akan menanggung semua resiko piutang tak tertagih yang akan timbul. Untuk menutup potensi resiko tersebut, biasanya pihak pembeli akan meminta harga yang lebih kecil dibandingkan nilai piutang yang akan dijual. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Satu hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memperoleh alternative ini, adalah dampak psikologis dan image perusahaan di mata customers-nya. Jika semua piutang dijual, sangat mungkin di dalamnya terdapat piutang pada customer yang masih sehat. Hal ini akan menimbulkan tanda tanya besar dipihak customer mengenai kondisi keuangan perusahaan. Sangat mungkin customer akan berpikir ”ada apa dengan perusahaan ini?, apakah mereka akan bangkrut?”. Dampak lainnya, adalah sangat mungkin pihak ”factoring company” akan melakukan tindakan penagihan yang berlebihan kepada customer perusahaan yang sangat berharga. Karena memang factoring company misinya adalah menagih piutang sebisa/secepat mungkin, jika perlu mereka akan melakukan tindakan penagihan yang berlebihan. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Cost factoring bisa mencapai kisaran 2 hingga 5 percent per bulan. Ini bisa jadi merupakan factor pengurang margin yang significant bagi perusahaan yang mentargetkan margin yang rendah (10-15%). Ini kurang sesuai bagi retailer atau perusahaan sejenis yang menerapkan low margin calculation. Factoring biasanya menawarkan alternative “re-coursing” (apakah perusahaan akan menyediakan penggantian jika ada piutang yang tidak berhasil ditagih oleh factoring company). Bagi factoring company “Re-coursing condition” biasanya lebih menarik dan bagi perusahaan memungkinkan untuk memperoleh harga penjualan piutang yang lebih bagus, akan tetapi perusahaan juga masih harus bertanggung jawab jika ada piutang tak tertagih (bad debt). Sebelum deal terjadi, factoring company akan melakukan survey yang ketat, terlebih-lebih jika tanpa “re-coursing” condition. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Inventory Financing Inventory financing, adalah scheme pendanaan yang menggunakan inventory (raw material and finished goods) sebagai collateral (agunan). Work in Process inventory biasanya tidak diikutkan dalam perhitungan, bisa dikatakan hampir tidak ada institusi penyedia kredit menerima work in process inventory sebagai jaminan. Besar kecilnya credit yang bisa diperoleh tergantung dari umur inventory dan kwalitas inventory secara keseluruhan. Pihak penyedia credit, biasanya akan melibatkan in-house appraisal (penilai) dari pihaknya sendiri untuk melakukan penilaian yang objective bagi inventory yang akan dijaminkan. Setelah diketahui total inventory yang dianggap qualified (memenuhi syarat) sebagai jaminan, barulah jumlah credit yang bisa dikabulkan bisa ditentukan. Biasanya akan masuk dikisaran 50% hingga 100% dari total nilai inventory yang memenuhi qualifikasi sebagai jaminan. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Inventory financing scheme cocok bagi perusahaan yang membutuhkan cash (kas) dalam waktu segera dan dalam jumlah yang besar guna memenuhi modal kerja di dalam mengerjakan project atau order dari high quality customers atau kondisi lain yang memang memaksa perusahaan harus menyediakan dana dalam jumlah significant guna membiayai operasionalnya. Alternative “inventory financing” membutuhkan penerapan metode inventory control yang bagus. Seharusnya ini tidak akan menjadi big issue jika saja perusahaan selalu terbiasa menerapkan inventory control dengan disiplin dan teratur. Floor Planning Floor planning adalah scheme credit yang banyak diterapkan oleh perusahaan perusahaan retailer barang-barang bernilai jual tinggi. Misalnya: mobil, boat, motor atau barang berilai jual tinggi lainnya 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Pada dasarnya pihak institusi penyedia dana (bank atau finance company) membeli inventory (yang dibutuhkan oleh pemohon credit/pemilik shoroom) dari pabrik yang memproduksi barang tersebut. Selanjutnya pihak finance menyerahkan barang yang diminta kepada pemohon dana (pemilik showroom) untuk dipajang. Pihak pemilik barang (perusahaan finance yang menyediakan inventory) menentukan nilai dasar barang yang harus di setor oleh pemilik showroom, nilai ini dianggap sebagai credit bagi si pemilik showroom yang akan dibayarkan pada saat barang laku dijual, tentu saja ada bunga (interest) yang harus ditanggung. Sedangkan harga jual akhir ditentukan oleh si pemilik showroom. Jika barang laku dijual, maka si pemilik showroom akan memperoleh selisih nilai antara harga dasar yang wajib disetor plus bunga dengan harga jual akhir kepada konsumen. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Revolving Credit This is basically a working capital loan with accounts receivable and inventory as collateral. Nilai maksimal pinjaman yang dikabulkan akan dihitung bedasarkan suatu formula yang mengkobinasikan antara “high quality Inventory” dan “high quality accounts receivable”. Nilai maksimalnya mungkin 75 percent dari accounts receivable yang berumur kurang dari 60 hari dan 50 percent dari raw material dan finished good yang berumur kurang dari 90 hari. Hal ini akan mendorong perusahaan (si peminta credit) untuk secara terus menerus melakukan control yang baik terhadap account receivable maupun inventory-nya. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Institusi penyedia credit (bank) mungkin saja mengijinkan scheme ini sebagai long term loans, jangan sampai terjebak. Tetap gunakan ini sebagai short term loans scheme saja. Jika tidak, maka bisa menjadi dangerous bagi perusahaan. Akan ada masanya dimana penyedia credit meminta saldo credit harus nol. Pada saat inilah perusahaan biasanya akan mengalami kesulitan yang besar. Zero-Balance Accounts Zero-Balance Account adalah scheme credit yang banyak kita jumpai, dimana perusahaan membuka rekening bank dengan saldo nol (tanpa setoran awal). Selanjutnya jika perusahaan menerima deposit atau pembayaran dari customer, maka uang masuk tersebut akan langsung merupakan pencicilan terhadap pinjamannya, sehingga akan mengurangi saldo pinjaman sekaligus menutup bunga pinjaman. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Setiap kali perusahaan mengeluarkan check (entah itu menarik cash atau untuk membayar supplier), nilai check yang dikeluarkan akan menambah saldo pinjaman sekaligus hutang bunga yang akan jatuh tempo. Scheme ini sangat sesuai diterapkan oleh perusahaan yang kurang mampu mengenadlikan keuangan perusahaan, dimana pencicilan akan dilakukan dengan debt langsung setiap kali perusahan menerima pembayaran dari customernya, tanpa meminta persetujuan terlebih dahulu. Perusahaan hanya akan meminjam sejumlah yang dibutuhkan saja. Tentu saja perusahaan masih harus pintar-pintar mengalokasikan dana yang ditarik dengan cara meminjam ini hanya untuk project (pesanan) yang menguntungkan saja. Lines of Credit “Line of credit” scheme ini bisa dikatakan sangat memihak kepada si peminjam. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Ungkapan klise yang sering dijadikan slogan oleh bank atau penyedia credit adalah “Pinjamlah kas (uang) ketika anda belum membutuhkannya, sehingga akan tersedia begitu benar-benar dibutuhkan”. Atau dengan kata lain, reservasi credit diajukan jauh-jauh waktu sbeleum anda membutuhkannya, sehingga credit bisa dicairkan ketika saat membutuhkan itu telah tiba. Credit diajukan ketika anda telah memprediksi bahwa akan ada kebutuhan cash yang tinggi (besar) dimasa yang akan yang telah ditentukan. Bila perusahaan baru saja menandatangani sales order atau project contract yang pengerjaannya akan dimulai pada masa 6 bulan yang akan datang, maka perusahaan anda sudah bisa memprediksi bahwa pada saat itu (6 bulan depan) perusahaan akan kekurangan cash. Untuk memastikan cash tersedia, maka perusahaan meminta ”lines of credit” sekarang, dengan harapan credit akan cair 6 bulan depan. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Pada prinsipnya credit di sediakan pada saat yang ditentukan oleh si peminjam sehingga, perusahaan bisa melakukan pemesanan raw material atau segala sesuatu yang dibutuhkan dari jauh-jauh hari, sehingga barang yang dibutuhkan pasti tersedia pada saat dibutuhkan, dan dana pasti tersedia untuk menutup pemesanan raw material (barang) tersebut. Pemesanan lebih awal dengan dana yang pasti tersedia, akan merupakan posisi tawar yang kuat bagi perusahaan terhadap vendor supplier. Beban bunga belum mulai timbul, sampai perusahaan benar-benar menggunakan credit tersebut. Namun ada cost yang harus ditanggung untuk semua layanan tersebut, perusahaan (pemohon line of credit) harus membayar “reservation fee” yang ratenya biasanya berkisar 0.5 hingga 1 percent dari total pinjaman yang diajukan. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Termin pembayaran, bunga, fee, collateral (agunan) sama saja dengan bentuk (scheme) pinjaman jenis lainnya, dimana sifatnya selalu “negotiable (dapat dinegosiasikan)”. Compensating Balances Compensating balances adalah salah satu credit scheme yang biasanya disukai oleh institusi bank sebagai strategy untuk mengefektifkan pembebanan cost pinjaman, tanpa menaikkan suku bunga. “Compensating balance” adalah scheme credit dimana si peminjam diwajibkan untuk tidak menggunakan jumlah tertentu dari total pinjaman, shingga akan tetap mengendap di rekening pinjaman. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
STF (DEBT FINANCING) Bila perusahaan meminjam $10,000 untuk jangka 1 tahun pada suku bunga 10 percent. If, however, a 10 percent compensating balance di-syarat-kan, itu artinya si peminjam dana hanya boleh menggunakan dana pinjaman secara efektif hanya $9,000. Maka suku bunga effective akan menjadi 11%, walaupun suka bunga yang tercantum pada akad credit hanya 10%. Bila perusahaan membutuhkan pinjaman fixed $10,000 maka credit yang disetujui harus bernilai $11,000. Masih ada: loan origination fees, collateral audit fee dan fee lainnya yang tentu saja bisa dinegosiasikam seperti credit schemes lainnya. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
LONG TERM FINANCING Keputusan Keuangan Perusahaan Tiga keputusan utama yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu keputusan Investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen (Jensen&Smith,1984). Keputusan investasi dibuat berkaitan dengan jenis produk dan jasa yangdiproduksi, dan bagaimana caranya barang tersebut didistribusikan. Keputusan pendanaan berhubungan dengan penentuan bauran pendanaan (financingmix) dan struktur modal yang terbaik. Sedangkan keputusan dividen merupakan keputusan tentang berapa banyak laba yang akan dibayarkan sebagai dividen berapa banyak yang akab ditahan ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan. Yang penting adalah bagaimana keputusan-keputusan yang diambil mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan yaitu memaksimumkan nilai perusahaan. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
LONG TERM FINANCING Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan adalah keputusan tentang bagaimana perusahaan mendanai aset-asetnya. Manajer keuangan harus mencurahkan perhatian pada penentuan bauran pendanaan (financing mix) atau struktur keuangan yang terbaik. Struktur keuangan adalah bagaimana cara perusahaan mendanai aktivanya. Aktiva perusahaan akan didanai dengan hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan atau modal pemegang saham, sehingga seluruh sisi kanan neraca memperlihatkan struktur keuangan perusahaan. Struktur modal adalah pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham. Nilai buku modal pemegang saham terdiri dari saham biasa, modal disetor dan akumulasi laba ditahan. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
LONG TERM FINANCING Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan. Struktur keuangan dikurangi hutang lancar adalah struktur modal. Pembiayaan Pembiayaan hutang jangka panjang pada umumnya melalui pasar modal, dengan menjual surat berharga yang berbentuk hutang (obligasi) atau surat berharga kepemilikan (saham). Selain obligasi dan saham, saham preferen merupakan salah satu alternatif pembiayaan jangka panjang perusahaan. Saham preferen memiliki karakteristik saham biasa dan surat hutang. Artinya, saham peferen memiliki kewajiban yang tetap dalam pembayaran dividen, namun tidak memiliki jatuh tempo layaknya seperti saham biasa. Sumber Dana Sumber dana jangka panjang terdiri dari hutang jangka panjang dan ekuitas. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
Jenis-jenis hutang jangka panjang : LONG TERM FINANCING Jenis-jenis hutang jangka panjang : 1. Secured Bond (Hutang dengan jaminan). Seperti : Mortgage Bond (Hipotik), hutang jangka panjang dengan jaminan aktiva tidak bergerak. Klasifikasi dari Secured Bond : a. Berdasarkan Tambahan Utang : End Closed Mortgage ~ tidak dapat menjaminkan aktivanya untuk yang lain sebelum hutangnya lunas. Open End Mortgage ~ tidak ada batasan hutang untuk aktiva perusahaan yang dijaminkan. Limited Open End Mortgage ~ hutang dapat ditambah sampai batas tertentu dari nilai aktiva yang dijaminkan. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
LONG TERM FINANCING b. Berdasarkan ruang lingkup jaminan : Spesific Line (Hak gadai Khusus) ~ hipotik yang dijamin dengan aktiva yang ditentukan secara khusus. Blanket Mortgage (Hipotik Umum) ~ hutang yang dijamin dengan tanah dan semua yang melekat diatasnya. c. Berdasarkan Urutan Tuntutan : Hipotik senior ~ pemegang hipotik mendapat prioritas utama dalam mengklaim aktiva perusahaan yang dijaminkan. Hipotik Junior ~ urutan tuntutannya ditempelkan pada urutan berikutnya yang lain. 9/18/2018 Manajemen Keuangan
LONG TERM FINANCING 2. Unsecured Bond (Hutang tanpa Jaminan) Debenture (Obligasi Mandat) ~ Obligasi yang dikeluarkan perusahaan tanpa jaminan aktiva tertentu. Subordinate Debenture (Obligasi Mandat Bawahan) ~ hutang yang memiliki hak klaim setelah klaim hutang senior dibayarkan. 3. Income Bond Income nond ~ hutang dimana bunganya hanya dibayarkan bila perusahaan mempunyai laba yang cukup untuk membayar bunga tersebut. 9/18/2018 Manajemen Keuangan