KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Workshop Wakasek Kurikulum
Advertisements

MODEL PENGEMBANGAN KTSP SMA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS.
RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT
PANDUAN PENGEMBANGAN RPP
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PANDUAN PENGEMBANGAN KTSP
PENGELOLAAN KURIKULUM
Das Salirawati RASIONAL KURIKULUM 2013.
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
Kurikulum SMP.
KURIKULUM 2013 UNTUK SEKOLAH DASAR.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
IMPLEMENTASIKURIKULUM 2013
RASIONAL KURIKULUM 2013 (MD.1)
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KURIKULUM 2013 PAI dan BHS ARAB KEMENAG
PANDUAN PENGEMBANGAN KTSP
ANALISIS DOKUMEN: SKL, KI, KD, SILABUS, DAN PEDOMAN MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK
KURIKULUM 2013 DAN PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING
KTSP KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Strategi Peningkatan Kinerja Pendidikan
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
5 Penyesuaian Beban 1.
Penyaji: Momon Sulaeman
Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 Penyusunan KTSP BIMBINGAN TEKNIS
IMPLEMENTASI SI & SKL SILABUS DAN MODEL-MODEL RPP IMPLEMENTASI
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT
Rasional pengembangan kurikulum 2013
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
PERMENDIKBUD 2016 KEBIJAKAN BARU SUASANA BARU
PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL
UU SISDIKNAS NO 20 TH 2003 BAB IX STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Pasal 35 (1) dan (2):
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
DIREKTORAT PEMBINAAN SMA
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
VERVAL DOKUMEN 1 KURIKULUM 2013
RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDKAN DASAR DAN MENENGAH
Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 PLPG 2016 Rayon 9 Unesa
UNDANG–UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT
Penyusunan Peraturan Akademik SMA
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT
RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT
Peranan Teknologi Pendidikan pada Pengembangan Kurikulum 2013
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PENGEMBANGAN SILABUS PEMBELAJARAN.
PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN SMK
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Kebijakan Implementasi
KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013
PELAKSANAAN KURIKULUM 2013
Peraturan Menteri Nomor 22 Tahun 2006 tentang
IMPLIKASI PP 19/2005 TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM
PANDUAN PENGEMBANGAN KTSP
RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT
MUATAN LOKAL KURIKULUM MUATAN LOKAL
JENJANG PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
PERBEDAAN KURIKULUM 2004 Dan KTSP
RASIONAL KURIKULUM 2013 PPT
Sosialisasi KTSP Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang STANDAR ISI (SI)
DISAMPAIPAIKAN OLEH LUGTYASTYONO bn PENGAWAS SMA Dinas P&k 2018
PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
KURIKULUM SMA KRISTEN 1 KALABAHI TAHUN PELAJARAN 2017/2018 KURIKULUM SMA KRISTEN 1 KALABAHI TAHUN PELAJARAN 2017/2018.
Transcript presentasi:

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan SMP 2015

TUJUAN Setelah mengikuti sesi ini, peserta diharapkan dapat: 1. menjelaskan pentingnya pengembangan kurikulum 2. menjelaskan pengertian kurikulum 3. menjelaskan karakteristik kurikulum 4. menjelaskan tujuan kurikulum 5. mendeskripsikan komponen-komponen kurikulum, dan keterkaitan antar komponen tersebut 6. mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

CAKUPAN MATERI Materi sesi ini mencakup: Pendahuluan (Pengembangan Kurikulum) Pengertian Kurikulum Karakteristik Kurikilum Tujuan Kurikulum 5. Komponen Kurikulum a. Kerangka Dasar b. Struktur Kurikulum c. Silabus d. Pedoman Mata Pelajaran 6. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

CAKUPAN MATERI 6. K T S P 1. PENDAHULUAN 5. KOMPONEN 2. PENGERTIAN KURIKULUM 5. KOMPONEN 2. PENGERTIAN 4. TUJUAN 3. KARAKTERISTIK

AKTIVITAS PENDAMPINGAN Untuk mencapai tujuan sesi ini, peserta akan: Mendengarkan ceramah dan mencatat butir-butir penting mengenai Kurikulum SMP; Mengajukan pertanyaan untuk memperoleh kejelasan/informasi lebih lanjut, mengklarifikasi pemahaman, dan mengajukan pendapat terkait Kurikulum smp; dan Menelaah komponen-komponen utama Kurikulum SMP, dan menyusun rancangan KTSP.

1. PENDAHULUAN

Perkembangan Kurikulum di Indonesia 1947 Rencana Pelajaran → Dirinci dalam Rencana Pelajaran Terurai 1975 Kurikulum Sekolah Dasar 2004 Rintisan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 1968 Kurikulum Sekolah Dasar 1994 Kurikulum 1994 2013 ‘Kurikulum 2013’ 1955 1965 1975 1985 1995 2005 2015 1984 Kurikulum 1984 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 1973 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) 1964 Rencana Pendidikan Sekolah Dasar 1997 Revisi Kurikulum 1994

Alasan Pengembangan Kurikulum Tantangan Masa Depan Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA Masalah lingkungan hidup Kemajuan teknologi informasi Konvergensi ilmu dan teknologi Ekonomi berbasis pengetahuan Kebangkitan industri kreatif dan budaya Pergeseran kekuatan ekonomi dunia Pengaruh dan imbas teknosains Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan Hasil TIMSS dan PISA Kompetensi Masa Depan Kemampuan berkomunikasi Kemampuan berpikir jernih dan kritis Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal Memiliki minat luas dalam kehidupan Memiliki kesiapan untuk bekerja Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan Fenomena Negatif yang Mengemuka Perkelahian pelajar Narkoba Korupsi Plagiarisme Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..) Gejolak masyarakat (social unrest) Persepsi Masyarakat Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif Beban siswa terlalu berat Kurang bermuatan karakter

Pengembangan Kurikulum Dinamika Kurikulum Pedagogi, Psikologi Perkembangan Perubahan Kebutuhan Pengembangan Kurikulum SDM yang Kompeten Akademik Pengetahuan Pengetahuan Industri Keterampilan Keterampilan Sosial-Budaya Sikap Sikap

Delapan Standar Nasional Pendidikan (Kesiapan dan Kesesuaian) Peserta Didik Kurikulum (Kebutuhan) Lulusan Standar Isi Standar (Proses) Penilaian Standar Kompetensi Lulusan Standar Proses (Pembelajaran) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan Standar Sarana-Prasarana Standar Pembiayaan Standar Pengelolaan

KOMPETENSI LULUSAN HASIL SIKAP ISI PROSES PENILAIAN LAYANAN PTK PENGETAHUAN KETERAMPILAN ISI PROSES PENILAIAN LAYANAN EVALUASI RUANG LINGKUP EVALUASI KESESUAIAN, KECUKUPAN, KEDALAMAN DAN KELUASAN (STUDI BANDING INTERNASIONAL: REASONING) TEMATIK TERPADU PENDEKATAN SAINTIFIK INQIURY & DISCOVERY LEARNING PROJECT BASED LEARNING BAHASA SEBAGAI PENGHELA AUTHENTIC MENGUKUR TINGKAT BERPIKIR DARI RENDAH HINGGA TINGGI MENGUKUR PROSES KERJA SISWA TES DAN PORTFOLIO PTK SARPRAS PEMBIAYAAN KOMPETENSI GURU, KS ,PS. KINERJA GURU, KS, PS PEMBINAAN BERKELANJUTAN REKRUT., PPA dan PPG KECUKUPAN DAN KESESUAIAN (USB, REHAB, PERAALATAN, PERPUST., ) PEMANFAATAN RESOURCE SHARING UNIT COST SUMBER PENDANAAN KECUKUPAN BOS, BSM, BOPTN EFISIENSI PEMANFAATAN KOMPONEN UTAMA PE LAYANAN PENGELOLAAN MANAJEMEN PERUBAHAN POLA KEPEMIMPINAN POLA SUPERVISI

2. PENGERTIAN KURIKULUM

Pengertian Kurikulum Kurikulum adalah proses formal & informal dengan mana peserta didik memperoleh pengetahuan dan pemahaman, mengembangkan keterampilan, mengubah sikap, apresiasi dan nilai-nilai di bawah tanggungjawab sekolah (Soekamto, 1998). Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003). Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum: Rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran Cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran.

Kurikulum SMP Kurikulum pada Sekolah Menengah Pertama yang telah dilaksanakan sejak tahun ajaran 2013/2014 disebut Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama. Sebagian sekolah masih menggunakan Kurikulum 2006, dan saat ini sedang dalam persiapan untuk melaksanakan Kurikulum 2013.

Beberapa Hal Yang Baru dalam Kurikulum 2013 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari kebutuhan. Standar Isi diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan melalui Kompetensi Inti yang bebas mata pelajaran. Semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai.

Lanjutan .... Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas). Pembelajaran berbasis pada pendekatan saintifik. Kompetensi yang ingin dicapai berimbang antara sikap, pengetahuan, dan keterampilan, dengan cara pembelajaran yang holistik dan menyenangkan. Penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan dilakukan secara autentik. Jumlah jam per minggu 38 jam untuk SMP. Ekstrakurikuler wajib adalah pramuka.

3. KARAKTERISTIK KURIKULUM

Karakteristik Kurikulum 2013 Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat; Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar; Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

Lanjutan Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran; Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti; Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

4. TUJUAN KURIKULUM

Tujuan Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Mempersiapkan Manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia

5. KOMPONEN KURIKULUM

Komponen Kurikulum Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama terdiri atas: Kerangka Dasar Kurikulum; Struktur Kurikulum; Silabus; dan Pedoman Mata Pelajaran.

a. Kerangka Dasar Kurikulum Landasan Filosofis, Landasan Sosiologis, Landasan Psikopedagogis, Landasan Teoritis, dan Landasan Yuridis Sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.

b. Struktur Kurikulum Merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar. B. Kompetensi Inti pada Kurikulum 2013 SMP merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik sekolah menengah pertama pada setiap tingkat kelas. C. Kompetensi Inti terdiri atas: Kompetensi Inti sikap spiritual; Kompetensi Inti sikap sosial; Kompetensi Inti pengetahuan; dan Kompetensi Inti keterampilan.

Kompetensi Dasar pada Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama berisikan kemampuan dan muatan pembelajaran untuk mata pelajaran pada Sekolah Menengah Pertama yang mengacu pada Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar merupakan penjabaran dari Kompetensi Inti dan terdiri atas: Kompetensi Dasar sikap spiritual; Kompetensi Dasar sikap sosial; Kompetensi Dasar pengetahuan; dan Kompetensi Dasar keterampilan.

ALOKASI WAKTU PER MINGGU MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU PER MINGGU VII VIII IX Kelompok A (Umum) 1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 6 4. Matematika 5 5. Ilmu Pengetahuan Alam 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 7. Bahasa Inggris Kelompok B (Umum) Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Prakarya 2 Jumlah jam pelajaran per minggu 38

Muatan Pembelajaran dan Mata Pelajaran Mata pelajaran Sekolah Menengah Pertama dikelompokkan atas: mata pelajaran umum Kelompok A; dan mata pelajaran umum Kelompok B. Mata pelajaran umum Kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran umum Kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok A bersifat nasional dan dikembangkan oleh Pemerintah.

Mata pelajaran umum Kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni. Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok A bersifat nasional dan dikembangkan oleh Pemerintah.

Muatan dan acuan pembelajaran mata pelajaran umum Kelompok B bersifat nasional dan dikembangkan oleh Pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal oleh pemerintah daerah dan/atau satuan pendidikan. Mata pelajaran umum Kelompok A terdiri atas: Pendidikan Agama dan Budi Pekerti; Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; Bahasa Indonesia; Matematika;  Ilmu Pengetahuan Alam; Ilmu Pengetahuan Sosial; dan Bahasa Inggris. Mata pelajaran umum Kelompok B: Seni Budaya; Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan; dan Prakarya. Mata pelajaran umum Kelompok B dapat ditambah dengan mata pelajaran muatan lokal yang berdiri sendiri.

Beban Belajar Merupakan keseluruhan muatan dan pengalaman belajar yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran. Beban belajar di Sekolah Menengah terdiri atas: kegiatan tatap muka; kegiatan terstruktur; dan kegiatan mandiri.

Beban belajar kegiatan tatap muka dinyatakan dalam jumlah jam pelajaran per minggu, dengan durasi setiap satu jam pelajaran adalah 40 (empat puluh) menit. Beban belajar kegiatan terstruktur dan beban belajar kegiatan mandiri paling banyak 50% (lima puluh persen) dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Beban belajar satu minggu untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan Kelas IX masing-masing 38 (tiga puluh delapan) jam pelajaran. Beban belajar Kelas VII dan Kelas VIII masing-masing paling sedikit 36 (tiga puluh enam) minggu efektif Beban belajar kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu efektif dan pada semester genap paling sedikit 14 (empat belas) minggu efektif.

c. Silabus Silabus merupakan rencana pembelajaran pada suatu mata pelajaran yang mencakup Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar Silabus Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama dikelompokkan atas: silabus mata pelajaran umum Kelompok A; dan silabus mata pelajaran umum Kelompok B.

Silabus mata pelajaran umum Kelompok A dikembangkan oleh Pemerintah Silabus mata pelajaran umum Kelompok A dikembangkan oleh Pemerintah. Silabus mata pelajaran umum Kelompok B dikembangkan oleh Pemerintah dan dapat diperkaya dengan muatan lokal oleh pemerintah daerah. Silabus digunakan oleh pendidik sebagai acuan dalam penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.

d. Pedoman Mata Pelajaran Merupakan profil utuh mata pelajaran yang berisi latar belakang, karateristik mata pelajaran, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar mata pelajaran, desain pembelajaran, model pembelajaran, penilaian, media dan sumber belajar, dan peran guru sebagai pengembang budaya sekolah Pedoman Mata Pelajaran untuk setiap mata pelajaran dikembangkan oleh Pemerintah dan/atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.

Pedoman Mata Pelajaran digunakan oleh pendidik untuk: memahami secara utuh mata pelajaran sesuai dengan karateristik Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Pertama; dan acuan dalam penyusunan dan penerapan rencana pelaksanaan pembelajaran.

6. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

6. KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya disingkat KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Pasal 1). KTSP adalah kurikulum operasional yang dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan. Pengembangan KTSP mengacu pada Standar Nasional Pendidikan, Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum, dan pedoman implementasi Kurikulum. KTSP dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah, dan kemudian disahkan oleh kepala dinas pendidikan sesuai dengan kewenangannya. Pengembangan KTSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada SNP dan Kurikulum 2013 (Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Pasal 2).

ISI KTSP 1. Dokumen pertama dengan sebutan Buku I KTSP visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan; muatan kurikuler; pengaturan beban belajar kalender pendidikan. 2. Dokumen kedua dengan sebutan Buku II KTSP berupa Silabus 3. Dokumen ketiga dengan sebutan Buku III KTSP berupa rencana pelaksanaan pembelajaran

Sistematika KTSP Buku I Halaman Judul Halaman Pengesahan Kata Pengantar Daftar Isi Bab I. Pendahuluan Bab II. Visi, Misi, dan Tujuan Satuan Pendidikan. Bab III. Muatan Kurikuler Bab IV. Kalender pendidikan Buku II Silabus semua mata pelajaran KI-KD dan Silabus Muatan Lokal Buku III Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Penyusunan KTSP Tim Pengembang Kurikulum (TPK) di satuan pendidikan ditetapkan oleh Kepala Sekolah. TPK terdiri atas guru, konselor, dan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam penyusunan KTSP, tim penyusun melibatkan komite sekolah, nara sumber, dan pihak lain yang terkait. Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh dinas yang bertanggung jawab di bidang pendidikan tingkat kabupaten/kota.

Lanjutan Penyusunan KTSP Penyusunan KTSP merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah. Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah yang diselenggarakan sebelum tahun pelajaran baru. Pengesahan KTSP Penetapan oleh Kepala sekolah, dan disahkan oleh Kepala Dinas pendidikan tingkat kabupaten/kota.  

DAFTAR RUJUKAN Permendikbud No. 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiah Permendikbud No. 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

Terima Kasih