LOST & GRIEF KEHILANGAN & KEMATIAN By: Lisna Annisa Fitriana, S.Kep., Ners, M.Kes 9/19/2018
A. PENGERTIAN Kehilangan & Kematian : peristiwa dari pengalaman manusia yg bersifat universal dan unik secara individual. Kehilangan karena kematian : suatu keadaan pikiran, perasaan, dan aktivitas yg mengikuti kehilangan. Dukacita : proses mengalami reaksi psikologis, sosial, dan fisik thd kehilangan yg dipersepsikan (Rando, 1991). 9/19/2018
Berkabung : proses yg mengikuti suatu kehilangan dan mencakup berupaya untuk melewati dukacita Kehilangan terjadi ketika sst atau sso tidak dapat lagi ditemui, diraba, didengar, diketahui, atau dialami. 9/19/2018
Kehilangan : Kehilangan maturasional : kehilangan yg diakibatkan oleh transisi kehidupan normal untuk pertama kalinya. Kehilangan situasional : kehilangan terjadi secara tiba2 dalam merespons kejadian eksternal spesifik seperti kematian mendadak dari orang yg dicintai. 9/19/2018
Sumber Kehilangan : Kehilangan objek eksternal Kehilangan lingkungan yg telah dikenal Kehilangan orang terdekat Kehilangan aspek diri Kehilangan hidup 9/19/2018
Respon Dukacita : Dukacita adaptif : proses berkabung, koping, interaksi, perencanaan, dan pengenalan psikososial. Dukacita terselubung : mengalami kehilangan yg tidak atau tidak dapat dikenali, rasa berkabung yang luas, atau didukung secara sosial. 9/19/2018
Proses Berduka : ENGEL (1964) : Syok dan Tidak Berdaya : menarik diri, duduk tdk bergerak, menerawang, pingsan, berkeringat, mual, diare, HR me , gelisah, insomnia, & keletihan Mengembangkan kesadaran Mengenali dan restitusi 9/19/2018
Tawar-menawar (Bergaining) Depresi (Depretion) : rawan bunuh diri KUBLER-ROSS (1969) : Menyangkal (Denial) : tremor, menghela nafas, dingin, pucat, berkeringat >>, anoreksia, ketidaknyamanan Marah (Anger) Tawar-menawar (Bergaining) Depresi (Depretion) : rawan bunuh diri Penerimaan (Acceptence) 9/19/2018
Penghindaran : syok, menyangkal, & ketidakpercayaan RANDO (1991) : Penghindaran : syok, menyangkal, & ketidakpercayaan Konfrontasi : luapan emosi >>, melawan kehilangan Akomodasi : penurunan kedukaan akut, mulai memasuki emosional dan kehidupan sosial sehari-hari. 9/19/2018
ASUHAN KEPERAWATAN Pengkajian Hindari asumsi perawat beri kesempatan pd klien untuk menceritakan apa yg sedang terjadi dgn cara mereka sendiri Makna kehilangan Kaji bagaimana K bereaksi bukan bagaimana K seharusnya bereaksi Fase dukacita : berurutan, tidak urut, terjadi berulang 9/19/2018
Yg mempengaruhi respons thd kehilangan : 1. Karakteristik personal : usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi, & pendidikan 2. Sifat hubungan : suami-istri, ortu-anak 3. SIfat kehilangan : permanen-sementara 4. Keyakinan kultural & spiritual 5. Sistem pendukung sosial 6. Kehilangan tujuan hidup pribadi 9/19/2018
Dukacita klien menjelang ajal & keluarganya Harapan Fase Dukacita Dukacita klien menjelang ajal & keluarganya Faktor resiko pd org yg ditinggal Dukacita perawat 9/19/2018
2. Diagnosa Keperawatan Dukacita adaptif b.d. potensial kehilangan org terdekat Dukacita maladaptif b.d. tidak ada antisipasi thd berduka Ggn penyesuaian b.d. berduka yg tidak selesai Perubahan nutrisi : < kebutuhan tubuh b.d. respon dukacita yg tertahan Perubahan koping keluarga Perubahan proses klg Keputusasaan b.d. stres jangka panjang Isolasi sosial b.d. sumber pribadi tdk adekuat Distress spiritual Ggn pola tidur 9/19/2018
Komunikasi terapeutik Pemeliharaan harga diri 3. Perencanaan 4. Implementasi Komunikasi terapeutik Pemeliharaan harga diri Peningkatan kembalinya aktivitas kehidupan Merawat klien menjelang ajal & keluarganya Perawatan setelah kematian Perhatian untuk perawat 5. Evaluasi 9/19/2018
DYING Durasi b`variasi, menit sampai minggu. Tanda Klinis Dying : Refleks menghilang Respirasi > cepat, dyspnea, kadang cheyne stokes Kulit dingin, lembab, tp suhu inti tubuh me Pupil dilatasi & terfiksasi sampai diameter tt Nadi cepat & lemah TD Pe kesadaran Wajah tampak kurus - cyanosis 9/19/2018
Intervensi Kep Klien Dying Emotional Intervention Bebaskan klien dr kesendirian, rasa takut & depresi butuh sso u/mhabiskan waktu Pelihara keamanan, kepercayaan diri, & martabat klien jangan diabaikan Pelihara harapan klien Spiritual support terutama malam hari 9/19/2018
b. Physiologic Intervention Analgesic Pe kemampuan mengontrol defekasi & urination gunakan handuk & kateter Akumulasi secret/mucus suction Lubrikasi mukosa mulut air, juice akibat kekeringan & pe suhu tubuh Atur posisi tonus otot Posisi fowler (pasien sadar) membantu mempermudah respirasi Posisi sim`s (pasien tdk sadar) membantu mengeluarkan secret Ciptakan lingk kondusif penerangan cukup (pe fungsi penglihatan) 9/19/2018
PERUBAHAN FISIOLOGIS SESUDAH KEMATIAN Rigor mortis : Kekakuan tbh 2-4 jam sampai 96 jam setelah kematian Muncul akibat pe sintesis ATP ATP penting u/ relaksasi otot ATP : relaksasi otot terganggu otot kontraksi/kaku Rigor mortis dimulai dari otot2 involunter (jantung, bladder,dll) lalu ke kepala, leher, rahang, & ektremitas. posisikan tbh dlm posisi anatomis, tu2p mata & mulut, copot gigi palsu 9/19/2018
Lepaskan plester& balutan scr perlahan Algor mortis : Seiring penurunan TD & fungsi hipothalamus suhu tubuh 1 C/jam sampai di bawah suhu ruangan Pada waktu yg sama elastisitas kulit berkurang kulit mudah rusak & robek Lepaskan plester& balutan scr perlahan 9/19/2018
Postmortem Decomposition Livor mortis : sirkulasi darah kulit discolored (PD rusak sel darah rusak Hb mewarnai jaringan sekitar) warna kulit tidak merata, bercak kebiruan terutama daerah > bawah Tinggikan kepala u/mcegah perub warna pd wajah Terjadi penguraian o/bakteri terutama pd jaringan lunak Penguraian o/bakteri bisa dipercepat o/suhu yg meningkat Suhu rendah menghambat penguraian Simpan dlm tempat yg dingin di RS 9/19/2018
SELAMAT BELAJAR !!! 9/19/2018