Pemodelan Persyaratan Sistem Dengan Use Case

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Use Case Sistem.
Advertisements

Pertemuan 4 Behavioral Modeling 1 – Use Case
Analisis & Informasi Proses Bisnis (CSA221)
Pertemuan 4 Use Case dan Aktor
ANALISIS DAN PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK DENGAN UML
PEMODELAN ANALISIS Kuliah - 5
Memodelkan Kebutuhan Sistem Menggunakan Use-Case
REKAYASA SISTEM.
ANALISIS USE CASE.
Pertemuan 3 Pemodelan Bisnis
DIAGRAM UML ( USE CASE ).
Use case Narrative Use case Narrative adalah deskripsi tertulis mengenai peristiwa-peristiwa bisnis dan bagaimana pengguna akan berinteraksi dengan sistem.
DIAGRAM USE CASE Materi Pertemuan 18
PEMODELAN USE CASE Presentation for The Lectures of Information System Analysis and Design, STIKOM BINANIAGA.
USE CASE DIAGRAM.
USE CASE DIAGRAM.
USE CASE DIAGRAM.
Analisis Model.
PEMODELAN KEBUTUHAN SISTEM DENGAN USECASE
USE CASE DIAGRAM.
Analisis Kebutuhan PERANGKAT LUNAK
Use-Case.
Kelompok 1 T.Yusak D Alenta D J M Nasir Isommudin
UML mendukung pengembangan aplikasi Kelas application partitioning Objek-objek Business Relationships Business Process Objek-objek Use Cases Sistem untuk.
Suwirno Mawlan 1 Diagram Ese Case. Suwirno Mawlan 2 Diagram Use Case Use case = serangkaian skenario yang menggambarkan interaksi antara user dan sistem.
Pertemuan 2 Review Analisis Sistem
ANALISIS DAN PEMODELAN BERORIENTASI OBJEK DENGAN UML
KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS
Materi 4 Kuliah IT-505 PSBO ©Ayi Purbasari, S.T., M.T.
Diagram Use-Case.
Analisa dan Perancangan Berbasis Objek
Rekayasa Perangkat Lunak Use Case
Perancangan Sistem Dengan menggunakan UML
Analisis Model.
USE CASE DIAGRAM.
Dokumentasi & Pengelolaan Kebutuhan
SE3414 RPL: Teknik Berorientasi Objek
USE CASE DIAGRAM.
Unified Modeling Language (UML)
PEMODELAN SISITEM INFORMASI
Unified Modeling Language (UML)
Perancangan Sistem Dengan menggunakan UML
SE3414 RPL: Teknik Berorientasi Objek
4 Managing Software Requirement Analisis Kebutuhan
OOAD & Pemodelan Fungsional
PEMODELAN KEBUTUHAN DENGAN USE CASE
12. KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS
PEMODELAN KEBUTUHAN DENGAN USE CASE
Rekayasa Perangkat Lunak Dosen : Citra Noviyasari, S.Si, MT
mEnyusun rencana manajemen CAKUPAN PROYEK
Rekayasa Perangkat Lunak Dosen : Citra Noviyasari, S.Si, MT
Rekayasa Kebutuhan Software
REKAYASA PERANGKAT LUNAK
Analisis Kebutuhan.
CHAPTER 6 Pemodelan System yang dibutuhkan dengan Use Case BY :
Pemodelan Suwirno Mawlan.
PEMODELAN OBJECT ORIENTED
PEMODELAN KEBUTUHAN DENGAN USE CASE
Pemodelan Sistem Bisnis
Use Case Diagram.
System analysis adalah sebuah teknik pemecahan masalah dengan menguraikan permasalahan/system menjadi komponen-komponen serta mengkaji hubungan antara.
Pemodelan & Pelaksanaan Kebutuhan
Use Case Diagram.
Part 8 Rekayasa Perangkat Lunak
Analisis Model.
Pemodelan Sistem PL.
12. KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS
KONSEP DAN PRINSIP ANALISIS
Memodelkan Kebutuhan Sistem Menggunakan Use-Case
mEnyusun rencana manajemen CAKUPAN PROYEK
Transcript presentasi:

Pemodelan Persyaratan Sistem Dengan Use Case Kuliah RPL/SE ke-5

Menetapkan sebuah cara yang dapat dipahami para stakeholder/customer Tantangan Peng. Sistem Kemampuan untuk memperoleh persyaratan sistem yang benar dan yang diperlukan dari para stakeholder/customer Menetapkan sebuah cara yang dapat dipahami para stakeholder/customer Supaya persyaratan-persyaratan sistem dapat diverifikasi dan divalidasi.

Fred Brooks (1987) “Bagian terberat dalam pembangunan sistem perangkat lunak adalah memutuskan dengan tepat apa yang akan dibangun. Tidak ada bagian lain dari kerja konseptual yang sesulit menentukan persyaratan teknis yang terinci, termasuk semua antarmuka untuk orang, mesin, dan sistem perangkat lunak yang lain. Tidak ada pekerjaan lain yang demikian berpengaruh terhadap sistem yang dihasilkan, seandainya dilakukan dengan salah. Tidak ada bagian lain yang lebih sulit dari bagian ini untuk diralat kemudian”

User-Centered Development Industri perangkat lunak telah mempelajari bahwa untuk meraih sukses perencanaan, analisis, desain, konstruksi, dan penyebaran sistem informasi Analis sistem pertama-tama harus memahami apa saja kebutuhan para stakeholder dan alasan mengapa sistem harus dikembangkan. Dimodelkan dengan Use-Case Diagram

User-Case Modeling Proses pemodelan fungsi-fungsi sistem dalam konteks peristiwa-peristiwa bisnis, siapa yang mengawalinya, dan bagaimana sistem itu merespons hal tersebut. Sebuah pendekatan yang memfasilitasi pengembangan berpusatkan kegunaan.

Manfaat Use-Case Meng-capture persyaratan fungsional Mengidentifikasi, menetapkan, melacak, mengontrol, dan mengelola kegiatan pengembangan sistem, terutama pengembangan incremental dan iteratif Mengestimasi ruang lingkup sistem, usaha, dan jadwal test case Melacak persyaratan sistem dll

Use Case Diagram Sistem Use Case 1 Use Case 2 Actor 2 Actor 1

Use Case Urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (skenario), baik terotomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan melengkapi satu tugas bisnis tunggal. Menggambarkan fungsi-fungsi sistem dari sudut pandang pengguna

Actor Segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi. Merepresentasikan pelaku terhadap sistem Tidak harus manusia, bisa berupa perusahaan, sistem informasi yang lain, alat eksternal seperti sensor, dll Temporal Event – Kejadian sistem yang dipicu oleh waktu (contoh: Bank merekonsiliasi transaksi ceknya tiap hari pada jam 5 sore)

Relationship Hubungan/interaksi diantara pelaku/aktor dan Use Case. association Macam-macam: <<extends>> <<uses>> atau <<includes>> <<depends on>>

Hubungan Asosiasi Place New Member Order Club Member Distribution Member

Association Garis lurus dengan anak panah Garis lurus tanpa anak panah Mengindikasikan bahwa use-case diimitasi oleh pelaku di ujung lain dari garis. Garis lurus tanpa anak panah Mengindikasikan interaksi antara use-case dan server eksternal atau pelaku penerima.

<<extends>> Generate Warehouse Packing Order Calculate Order Subtotal & Sales Tax Place New Member Order

<<uses>> or <<includes>> Place New Member Order Revise Postal Address Submit Change of Postal Address

<<depends on>> Establish bank Account Make a Deposit Make a withdrawal

Proses Pemodelan Use-Case Tujuan model Use-Case persyaratan adalah untuk mendapatkan dan menganalisis informasi persyaratan yang cukup untuk mempersiapkan model yang menkomunikasikan apa yang diperlukan dari perspektif pengguna, tetapi bebas dari detil spesifik tentang bagaimana sistem akan dibangun dan immplemansikan. Mengidentifikasi pelaku bisnis Mengindentifikasi use-case persyaratan bisnis Membuat diagram model use-case Mendokumentasikan naratif use-case persyaratan bisnis

Indentifikasi Pelaku Bisnis Diagram konteks yang mengindentifikasi lingku dan batasan sistem. Dokumentasi sistem dan manual pengguna yang ada. Waktu pertemuan proyek dan lokakarya. Dokumen persyaratan, perjanjian proyek, atau pernyataan kerja yang ada

Indentifikasi Use-Case Peryaratan Bisnis Menyelidiki para pelaku/actor dan bagaiman mereka dakan menggunakan sistem tersebut. Ajukan pertanyaan Apa tugas utam pelaku? Informasi apa yang dibutuhkan pelaku sistem? Informasi apa yang disediakan pelaku untuk sistem? Dll Diberinama nama input didaului dengan kata kerja (subscription order)

Membuat Diagram Use-Case Setelah use-case dan pelaku teridentifikasi, diagram model use-case pun dapat digunakan untuk menggambarkan secara grafis lingkup dan batasan sistem. Jisa sistem nya komplek diagram use-case bisa digambarkan per subsistem.

Dokumentasi Naratif Use-Case Persyaratan Bisnis Nama Use Case : Place New Order ID Use Case: MSS-BUC002.00 Prioritas: Tinggi Sumber: Persyaratan – MSS-R1.00 Pelaku Bisnis Utama: Anggota Club Pelaku lainnya: Gudang, Account Receivable Stakeholder lain: Pemasaran, Pengadaan, Manajemen Deskripsi: Anggota klub menyerahkan pesanan baru untuk produk SoundStage. Prakondisi: Kelompok yg menyerahkan pesanan harus anggota Sasaran: Use-case ini diawali saat pesanan baru diserahkan Skenario: … Alternatif: Alt-Step 5: jika jumlah pesanan produk tidak tersedia, buat pesanan balik Post Kondisi: Pesanan telah direkam dan jika produk tersedia, pesanan dilepas

Skenario Kegiatan Pelaku Respons Sistem Step 1: Anggota klub menyediakan informasi demografis dan informasi pembayaran dan pesanan. Step 2: Sistem merespons dengan cara menguji semua informasi yang dibutuhkan Step 3: Sistem menguji informasi demografis anggota klub terhadap apa yang telah direkam sebelumnya. Step 4: Untuk setiap pesanan produk, sistem menvalidasi identitas produk. Step 5: Untuk setiap mesanan produk, sistem menguji ketersediaan prodkuk. Step 6: Untuk setipa tersedianya produk, sistem menentukan harga yang harus dibayar pada anggota klub. Step 7: Pada saat semua produk diproses, sistem menentukan total biaya pesanan. Step 8: Sistem memeriksa status laporan keuangan anggota klub. Step 9: Sistem menguji pebayaran anggota klub jika tersedia Step 10: Sistem merekam informasi pesanan kemudian melepas pesanan ke gudang untuk diisi. Step 11: Sekali pesanan diproses, sistem menghasilkan konfirmasi pesanan dan mengirimnya ke anggota klub.