KEPROTOKOLAN.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
RANCANGAN PERMENDAGRI TENTANG PELANTIKAN PEJABAT STRUKTURAL DAN FUNGSIONAL DI LINGKUNGAN KEMENDAGRI DAN PEMERINTAH DAERAH DR. Drs. A. Fatoni, M.Si. Disampaikan.
Advertisements

MENJADI MC? Ariyani Widyastuti.
Pengantar Mata Kuliah MC (Master of Ceremony) dan Keprotokoleran
Membawakan Acara dengan Bahasa yang Baik dan Benar, serta Santun
PROTOKOLER Sejarah dan Perkembangannya Disampaikan dalam :
Nama : EDY PURWANTO TTL : Mantaren, 06 April 1965 Agama : Islam
PERATURAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL
Hakikat Bangsa dan Negara
BERBICARA Berbicara adalah proses perubahan wujud pikiran atau perasaan menjadi wujud ujaran atau bunyi bahasa yang bermakna yang disampaikan kepada.
KURSUS PEMBINA PRAMUKA MAHIR TINGKAT LANJUTAN
TATA CARA MAKAN INTERNASIONAL (modul 13)
Tata Tertib Pengawas Ruangan Dan Peserta UN
BAB 08 KEKUASAAN DAN WEWENANG
PENDIDIKAN KARAKTER 1. Religius  Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama  yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama.
SEMINAR DIYAH WIDI HARTATI.
Mikhania C.E, S.Farm, M.Si, Apt
PEMBEKALAN PENGAWAS UN TAHUN 2015
Master of Ceremony Public Speaking IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA
Pelatihan Pendidikan Karakter Bagi Mahasiswa Baru Universitas Nasional Tahun 2015 RETORIKA DAN PROTOKOLER.
PENDIDIKAN BUDAYA DAN KARAKTER BANGSA
Pendidikan kewarganegaraan
KEPROTOKOLAN.
STRATEGI DAN ETIKET MASTER OF CEREMONY
GERAKAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH
TRAING OF TRAINER (TOT) TRAINER DAN CO. TRAINER UPT
MEMBAWAKAN ACARA.
TATA CARA MAKAN INTERNASIONAL (modul 13)
“ ETIKA DAN KESAN PERTAMA “
KEPROTOKOLAN TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN
KEPROTOKOLAN.
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 9 TAHUN 2010 TENTANG KEPROTOKOLAN by LUKMAN HAKIM.
MC Public Speaker  orang yang berbicara di depan publik
PRAMUKA GARUDA.
GERAKAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI DI SEKOLAH
UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Keprotokolan & Tata Cara P A
ETIKA PERGAULAN.
Public Speaking (2) PEMANDU ACARA DAN ENTERTAINER
MELAMAR KERJA PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN
TEKNIK mc.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
BAB 08 KEKUASAAN DAN WEWENANG
PELAYANAN PROTOKOL Pejabat negara Pejabat pemerintah Tokoh masyarakat.
MENGENAL KEPROTOKOLAN PEMDA
PIDATO adalah salah satu komunikasi massa yang sangat efektif.
BERBICARA Berbicara adalah proses perubahan wujud pikiran atau perasaan menjadi wujud ujaran atau bunyi bahasa yang bermakna yang disampaikan kepada orang.
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
IKHLAS BAKTI BINA BANGSA BER BUDI BAWA LAKSANA
MEMAHAMI KOMUNIKASI DALAM PELAYANAN JASA
ETIKET, ETIKA, PROTOKOL.
KEPROTOKOLAN (Berdasarkan UU No. 9 Tahun 2010)
ETIKA DALAM KEPERAWATAN
Aturan dan Larangan Kampanye
Kelompok VI: Masjoko ( ) Very Neno Tahin ( ) Anisetus B. Ole ( )
KELOMPOK 4 CHRISTINA M. SAMOSIR EVI MARIANA PARDEDE
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
MEMBAWAKAN ACARA.
ETIKA PERGAULAN. Etika pergaulan  ketentuan sopan santun yang dipakai oleh manusia untuk saling bergaul. Maksud dari etika pergaulan  untuk membuat.
Keadilan dan hak hak minoritas. Negara kita yaitu Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki beragam jenis ras, suku, agama, kebudayaan, dll, hal.
BAB 08 KEKUASAAN DAN WEWENANG
PROTOKOL DAN ETIKET DALAM PENGURUSAN MAJLIS
Pengertian Stratifikasi Sosial
Materi KMD : “KEPENEGAKAN”. I. PENDAHULUAN Setelah kita memahami pembagian golongan/kelompok umur dalam Gerakan Pramuka yakni : 7 – 10 th kelompok siaga.
Protocoll(um) (Latin)
RETORIKA dan PROTOKOLER Nurul Hikmah, S.Pd., M.Pd.
LLDIKTI-VI.
E TIKA P ERGAULAN D ENGAN TEMAN SEBAYA. Kata etika pergaulan adalah pedoman/aturan-aturan tentang sopan santun/tatakrama, yang sesuai dengan situasi dan.
PROTOKOL UPACARA AKDEMIK
Pengertian : Retorika artinya seni berbicara atau keterampilan berbicara, yakni ilmu yang mempelajari cara mengatur kata-kata supaya timbul kesan menarik.
Transcript presentasi:

KEPROTOKOLAN

MAKNA KELIRU KALAU ORANG BERTANYA, MANA PROTOKOLNYA AKAN DIJAWAB ITU PAK ANJAR YANG TUGASNYA PEMBAWA ACARA ! ( MASTER OF CEREMONY ) ASAL-USULNYA PROTOKOL ( BAHASA YUNANI ) PROTOS – KOLLA : YANG PERTAMA KOLLA – MELEKATKAN DENGAN DEMIKIAN HAKIKATNYA PROTOKOL LEMBARAN HALAMAN PERTAMA YANG DILEKATKAN PADA SUATU DOKUMEN BUTIR-BUTIR DARI PERSETUJUAN , SUATU KESEPAKATAN YANG LUAS LINGKUPNYA SECARA NASIONAL ATAU INTERNASIONAL

LALU, APA ARTI PROTOKOL ?

ENSIKLOPEDI BRITANICA TATA CARA ATAU TATA KRAMA DALAM JALINAN HUBUNGAN ANTAR NEGARA DENGAN MEMPERHATIKAN PANGKAT KEDUDUKAN, TITEL YANG RESMI

UU RI NO 8 TH 1987 TENTANG PROTOKOL DAN PERATURAN PEMERINTAH RI NO 62 TH 1990 TENTANG KETENTUAN KEPROTOKOLAN MENGENAI TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN PROTOKOL ADALAH SERANGKAIAN ATURAN DALAM ACARA KENEGARAAN ATAU ACARA RESMI YANG MELIPUTI ATURAN MENGENAI TATA TEMPAT, TATA UPACARA DAN TATA PENGHORMATAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGHORMATAN KEPADA SESEORANG SESUAI DENGAN JABATAN ATAU KEDUDUKANNYA DALAM NEGARA PEMERINTAHAN ATAU MASYARAKAT ( UU RI NO 8 TH 1987 ) PROTOKOL MERUPAKAN TATA TERTIB PERGAULAN INTERNASIONAL, NASIONAL DAN MASYARAKAT, SOPAN SANTUN DIPLOMATIK ( RULE OF INTERNATIONAL POLITENESS )

PRAKTIK KEPROTOKOLAN MEMBERIKAN PELAYANAN KEPADA SESEORANG PERORANGAN YANG DITUNTUN OLEH TATA KRAMA PERGAULAN SECARA TRADISIONAL YANG DISESUAIKAN DENGAN RUANG DAN WAKTU DAN KONDISI YANG BERLAKU PELAKU PROTOKOL ORANG YANG KARENA JABATAN ATAU KEDUDUKANNYA MEMPUNYAI WEWENANG BERTANGGUNG JAWAB PENUH MULAI DARI MERANCANG, PERANCANAAN PELAKSANAN HINGGA AKHIR DARI SUATU KEGITAN TERTENTU ( TERMASUK MENENTUKAN PELAKU PENGISI ACARA )

KESIMPULAN TERHAPUSKAN BAHWA PROTOKOL ITU ADALAH MC ( PEMBAWA ACARA ) MC HANYALAH SEBAHAGIAN KEGIATAN DARI PENYELENGGARAAN KEPROTOKOLAN

ACARA ATAU KEGIATAN YANG DITATA  BERSIFAT KENEGARAAN  KEMASYARAKATAN  PERTEMUAN RESMI YANG DIHADIRI OLEH PEJABAT NEGARA ATAU PEJABAT PEMERINTAH  KUNJUNGAN KENEGARAAN, RESMI, KERJA AUDIENSI ( PENERIMAAN TAMU PEMERINTAH, SWASTA, KOMUNITAS MASYARAKAT ) JAMUAN SANTAP / MAKAN KEGIATAN LAINNYA YANG MELIBATKAN PIMPINAN

KLASIFIKASI ACARA RESMI TATANAN FORMAT SUDAH BAKU URUTAN ACARA M ATAUPUN TATA KRAMA EX : UPACARA HARI PROKLAMASI PELANTIKAN PEJABAT SEMI RESMI TATANAN FORMAT SANGAT TERGANTUNG DARI MUATAN ACARA YANG DIHADIRI OLEH PEJABAT ( SESUAI KONDISI SETEMPAT ) EX :  PEMBUKAAN MTQ  PANEN RAYA  FESTIVAL SENI ATAU PAMERAN GABUNGAN ( RESMI DAN SEMI RESMI ) EX : PERTUNJUKAN RAKYAT, CENDERUNG BERSIFAT ENTERTAINMENT ( PISAH SAMBUT )

TATA TEMPAT ( PRESEANCE ) TATA URUTAN PRESEANCE, SETTING ARRANGEMENT HAK KEHORMATAN MENERIMA PRIORITAS TEMPAT DUDUK ATAU BERDIRI BAGI SESEORANG KARENA STATUS / JABATAN KEPANGKATAN DALAM SUATU UPACARA TERTENTU URUTAN KEPANGKATAN 1. VIP ( VERY IMPORTANT PERSON ) ORANG YANG SANGAT PENTING 2. VIC ( VERY IMPORTANT CITIZEN ) KEDUDUKAN DALAM MASYARAKAT PEMANGKU ADAT ATAU KETUA SUKU 3. KENINGRATAN BANGSAWAN HIRARKI TURUNAN ( RAJA – ANAK RAJA – PANGERAN ) PERKAWINAN PERMAISURI, LADY DAY SUAMI, TAUFIK KEMAS ( SUAMI PRESIDEN MEGAWATI ) 4. PEMBERIAN ANUGERAH RAJA PANGLIMA ATAU ADIPATI WARGA KELAS UTAMA

POSISI TEMPAT DUDUK PENEMPATAN PRESEANCE DISESUAIKAN DENGAN KEPANGKATAN TAMU YANG DIUNDANG / AKAN HADIR POSISI SEBELAH KANAN ADALAH KEDUDUKAN PANGKAT PALING TINGGI, DARI TEMPAT YANG ADA DISEBELAH KIRI BILA YANG ADA DUA ORANG ( 2 – 1 ) BILA YANG HADIR TIGA ORANG ( 2 – 1 – 3 ) BILA YANG HADIR EMPAT ORANG ( 4 – 2 – 1 – 3 ) BILA YANG HADIR LIMA ORANG ( 4 - 2 - 1 – 3 - 5 )

URUTAN DALAM MENAIKI KENDARAAN 1. PESAWAT TERBANG UNTUK TAMU VIP, PRIORITAS MENAIKI PESAWAT PALING AKHIR, JIKA TURUN PERTAMA KALI 2. KAPAL LAUT UNTUK TAMU VIP, PERTAMA KALI IA NAIK DAN DIBERIKAN KESEMPATAN LEBIH AWAL 3. KENDARAAN DARAT NAIK DAN TURUN BAGI TAMU VIP TERLEBIH DAHULU. NAMUN POSISI DIESEBELAH KANAN DIBELAKANG SOPIR ADALAH JABATAN TERTINGGI ( KEHORMATAN ). JIKA BERTIGA MAKA DITENGAH MERUPAKAN JABATAN TERENDAH ( 2-3-1) ATENSI : DUDUK DISEBELAH SOPIR BERSTATUS AJUDAN (PROTOKOL)

MENATA RUANGAN ACARA MENGACU PADA JUMLAH PESERTA / HADIRAN LUAS RUANGAN CIRI KHAS SPESIFIK ( DAERAH, ADAT ISTIADAT, TATA BOGA, BUSANA ) SIFAT ACARA ( FORMAL – NON FORMAL – ADAT – KESENIAN – KEAGAMAAN ) DEKORASI KOMPOSISI : WARNA – MATERIAL – BENTUK – ORNAMEN LAIN ) PELAKU ( PETUGAS – PANITIA – PENGISI ACARA ) MEMBUAT DRAF / TATA RUANG ACARA DATANG – MASUK – KELUAR ( LALU LINTAS PESERTA ) WAKTU ( HITUNGAN JAM ) SITUASI / SUASANA PSYCHOLOGIS ( NYAMAN – GERAH ) = KETUPAT ( KONDISI, WAKTU DAN TEMPAT )

PENATAAN ACARA UNTUK MENCIPTAKAN SUASANA TERTIB SAKRAL BERURUTAN KRONOLOGIS RELIGIUS KULTURAL VARIATIF INDAH TIDAK MONOTON (KAKU) MENARIK ART ATAU MEMPESONA LANCAR HARMONIS SESUAI RENCANA / TIDAK TERTUNDA BERKSEIMBANGAN (TUNED) KHIDMAT NYAMAN BETAH UNTUK BERDIRI LAMA SAMPAI AKHIR MERASUK PERHATIAN (FOKUS)

BEKAL SEORANG PROTOKOL ( PERSONALITY ) TELITI ( CORRECT = PENEMPATAN ASESORIS ACARA EX : PEMUKUL GONG TERBALIK, TIDAK ADA TISU PERCAYA DIRI ( SELF CONFIDENCE ) TAMPILAN ( PERFORMANCE ) WIRAGA, BAHASA TUBUH ( BODY LANGUAGE ) WICARA ,TUTUR SANTUN / SAPA  EMPATHY MENGKONDISIKAN SUASANA PSYCHOLOGIS DENGAN ORANG LAIN SENSITIF ANTISIPASI TERHADAP DINAMIKA ACARA EX : DASI PEJABAT TERBALIK SEGERA DISEMPURNAKAN MENGHARGAI ORANG LAIN TIDAK MEMAKSAKAN KEHENDAK SEDERHANA TIDAK AROGAN / VULGAR DALAM SEMUA EKSPRESI DIRI DIALOGIS & KOMUNIKATIF BERMARTABAT DAN BERMORAL

PENGUASAAN SIKAP SEORANG PROTOKOLER 1. SETTING LOKASI Merujuk kepada layout (tata letak dimana acara berlangsung yang sudah dibuat sebelumnya) Seperti naik-turun pada panggung, masuk dan keluar peserta. Ruang loby, Ruang makan, Press Room (jumpa wartawan), Ruang pameran, parkir dan seterusnya menurut kebutuhan acara berlangsung 2. SETTING PRESEANCE (Penempatan tempat duduk) Formasi berdasarkan (setting lokasi) Urutan tempat duduk pejabat yang tertinggi, urutan golongan, kalsifikasi, status, pejabat/undangan dan pelaku acara. (VIV/Ekskutif).

PENGUASAAN SIKAP SEORANG PROTOKOLER 3. URUTAN ACARA Kronologis pelaksanaan / urutan acara, jenis acara, waktu pelaksanaan. 4. PELAKU ACARA Siapa-siapa pelaku/pengisi acara disesuaikan dengan materi acara, sekaligus konfirmasi keberadaannya. Seperti Perwira Upacara (PU) ,Komandan Upacara (Dan Up), Pembaca Dasa Darma, Pemandu Do’a, Pengerek bendera dan seterusnya

PENGUASAAN SIKAP SEORANG PROTOKOLER 5. PROPERTY ACARA Pendukung fasilitas/ perangkat keras seperti, Alqur’an dan lehar,soun system/opreator,gunting kalau pengguntingan pita/pelaku pembawa nampan gunting, gong jika ditandai dengan pemukulan gong/pembawa gong, lencana tanda jasa/pembawa nampan tanda jasa/penerima tanda jasa.Naskah pelantikan. Meja ,pena,tamplak meja dan berita acara pelantikan serta petugas pengangkat meja.Bendera SAKA dan urutannya. Begitulah seterusnya. 6. AURA ACARA Pemahaman adat istiadat tertentu dan atributnya. Seperti pemangku adat menggunakan tanjak dan busana bes cape, bela diri, ada karate, Yudo, Inkai, Silat masing-masing salam hormat dan atribut berbeda. Salam Pramuka, Tepuk Pramuka, Busana Golongan Siaga, Penggalang, Penegak. Busana PDL, PDH, PSR.

PENGUASAAN SIKAP SEORANG PROTOKOLER 7. SYMBOL-SYMBOL YANG DISEPAKATI Acungan jempol tanda acara dimulai, Jari jempol dan telunjuk menyatu membuat lingkaran kecil artinya acara dihentikan/usai.Kedua tangan bersilang didepan dada, bermakna pergantian dari acara keacara lain. 8. PENGAMBILAN TINDAKAN / EMERGENCI Mempersilahkan pelau acara pada formasi yang telah ditentukan (Contoh Penerima tanda jasa, Karenanya 30 menit sebelum acara dimulai perlu diadakan geladi resik). Pelaku acara berhalangan hadir, segera menunjuk penggantinya. Antisipasi hal tersebut, dalam penyusunan acara diperisiapkan pengganti cadangan.Plus nomor-nomor kontak HP/Telepon baik pelaku acara maupun nomor penting lainya. (ambulance, Polisi, Pemadam kebakaran, PLN, ataupun no kontak Jasa Transportasi .

INTISARI BILA ACARA SUKSES PENGISI ACARA TERHORMAT, MENDAPAT PUJIAN JIKA ACARA BERANTAKAN PROTOKOL KENA DAMPRAT, MENDAPAT CACIAN KARENA SETITIK NILA RUSAK SUSU SEBELANGA

THANK YOU FOR YOUR ATTENTION