MODEL-MODEL PENDIDIKAN SMK Di dalam penyelenggaraan Pendidikan di SMK, terdapat 4 model dalam pendidikan kejuruan: model pasar (the market model ), model sekolah (the school model), model sistem ganda (the dual system model), dan model kooperatif. (+ Model magang & model diklat )
Model Pasar (the market model) pemerintah tidak terlibat dalam proses kualifikasi kejuruan liberal langsung diarahkan pada produksi dan pasaran kerja
Model sistem ganda (the dual system model) perpaduan dari model pasar dan model sekolah pemerintah berperan sebagai pengawas pelaksanaan pendidikan dilakukan di dua tempat struktural, geografis, potensi teknologis, psikologis, akademis, manajerial, dan kultural Kendala-kendala
Model Kooperatif (cooperative education ) Basis pendidikan di sekolah Sistem pelatihan di industri MOU dengan dukungan undang-undang
KARAKTERISTIK MODEL KOOPERATIF dilindungi oleh undang-undang yang kuat, sehingga baik sekolah maupun industri mempunyai ikatan legal memadukan pengajaran yang berorientasi pada lapangan kerja (occupationally oriented instruction) di sekolah dan pengalaman belajar yang berkaitan dengan pekerjaan (work-related learning experience) di industri; kegiatan ini direncanakan dan disupervisi secara baik;
adanya pengaturan waktu antara kedua kegiatan secara berlapis-berulang, yang memungkinkan siswa dapat belajar di sekolah sambil bekerja di industri; pengalaman belajar bekerja harus sesuai dengan program studi atau tujuan karir subyek didik;
adanya perjanjian pelatihan siswa (student training agreement) yang ditandatangani oleh siswa, orang tua, koordinator/sekolah, dan supervisor/perusahaan; dan diberikannya upah kepada siswa yang sedang bekerja oleh perusahaan yang bersangkutan
MODEL MAGANG Pembekalan siswa SMK PERSIAPAN Pembekalan siswa SMK Penjelasan lokasi magang, orientasi lapang dan pembagian peserta Pemilihan Topik dan penyusunan Rencana Kerja
Pelaksanaan aktivitas magang sesuai dengan rencana kerja yang telah disesuaikan dengan program kegiatan Proyek PELAKSANAAN Monitoring/ pembinaan dalam rangka kegiatan magang. Evaluasi terhadap peserta magang Evaluasi terhadap penyelenggaraan program magang Monitoring
Workshop Workshop kegiatan magang Penilaian/ rekomendasi Perbaikan laporan magang
MODEL DIKLAT Diklat Penempatan defenitif • Mengikuti diklat di Industri Penempatan defenitif • Penempatan siswa sesuai dengan rencana kerja
Pembelajaran vocational atau kejuruan ini sangat penting di pelajari oleh para pendidik/guru kejuruan, agar peserta didik atau siswa memahami apa yang akan dipelajari serta kaitannya dengan mata pelajaran lainnya. Tentulah dengan membangkitkan motivasi pada diri siswa, akan mudah materi pelajaran yang guru sampaikan masuk ke dalam diri siswa.