KENDALA-KENDALA DALAM MEMBACA Disusun oleh : 1. Risky Rahmawati 1201100252 2. Tia Restu Rahmawati 1201100260 3. Tulus Satriadi 1201100264 4. Linda Riana Sari 1201100267 5. Nur Isusilaningtyas 1201100289 6. Ayu Ni’mah 1201100303 Kelompok : 8 Kelas 3 F
Menurut Sadhoro dan Slamet (82:2012), membaca merupakan salah satu kegiatan berbahasa yang mempunyai dimensi sosial, intelektual, dan spritual yang perlu dikerjakan secara Kontinyu dan selaras dengan pola dan teknis yang sesuai. Kendala-kendala dalam membaca: 1. Sikap mental yang menganggap bahwa banyak membaca tidak ada bedanya dengan sedikit membaca, tidak ada pengaruhnya dalam berbagai kegiatan hidup. 2. Sikap asing orang-orang tertentu terhadap mereka yang rajin membaca dengan menyebut mereka sebagai kutu buku, sebagai kelompok orang-orang yang bermental priyayi yang kurang mempunyai etos kerja.
3. Langkanya buku- buku, mahalnya harga buku sehingga tidak terjangkau. 4. Rendahnya kompetensi bahasa dan tingkat pemahaman membaca. 5. Budaya santai dan mental menerabas, orang berambisi cepat sukses tanpa mau bersusah payah sehingga tekun belajar. Langkah-Langkah Mengatasinya: 1. Mengubah sikap mental dengan menunjukkan dan orang lain dengan banyak membaca, kita bisa meningkatkan kualitas intelektual, spiritual, dan sosialitas kita. 2. Meningkatkan kesejahteraan ekonomi, sehinggga kita memiliki daya beli buku yang kuat.
3. Kita mempelajari bahasa dan seluk beluknya, baik struktur, kosa kata, semantik maupun penerapannya. 4. Tidak henti-hentinya membina minat baca dengan berbagai upaya yang memungkinkan bergaul dengan akrab dengan buku-buku. 5. Terus-menerus membina etos budi dengan jalan banyak mengadakan observasi lingkungan, berbagai penelitian dan lain-lain.
Ada beberapa kesalahan yang umumnya dilakukan orang ketika membaca cepat antara lain : 1. Hambatan Finger Panting 2. Hambatan back skippin 3. Hambatan Sub Vokalisasi 4. Hambatan regretio
Usaha-usahaMeningkatkanKegemaranMembaca Sikap dan minat merupakan unsure kunci motivasi. Yang perlu diingat bahwa sikap dan minat juga bisa dipengaruhi secara signifikan oleh konsep diri siswa. Sebagai contoh siswa yang memandang diri mereka sebagai siswa yang lemah, mungkin mempunyai sikap yang negative terhadap belajar membaca. Eanes (129:2008) mengemukakan kebutuhan yang dipersepsi bisa mempengaruhi sikap siswa dalam belajar, yaitu: 1. Memuaskan rasa ingin tahu yang alami 2. Mengembangkan minat pribadi 3. Menjadi orang yang berpengetahuan tentang dunia di sekitar kita
4. Mencapai tujuan-tujuan pribadi untuk meningkatkan prestasi 5. Meningkatkan konsep diri melalui peningkatan diri 6. Mengambil keuntungan apa saja yang telah ditawarkan kehidupan 7. Membangun percaya diri
Menurut Rubin (130:2008) program membaca Drop Everything and Read (DEAR) atau dikenal juga dengan istilah program membaca Sustained Silent Reading (SSR) bisa dilakukan agar siswa memperoleh kesenangan membaca. Program DEAR atau SSR mengharuskan guru: 1. Setiap siswa harus membaca. 2. Guru juga harus membaca ketika siswa memebaca. 3. Siswa tidak perlu membuat laporan apapun tentang apa yang mereka baca. 4. Siswa membaca untuk periode waktu tertentu. 5. Siswa memilih bahan bacaan yang mereka sukai
SEKIAN TERIMAKASIH