SHALAT SUNNAH BERJAMAAH DAN MUNFARID
TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa akan dapat : Membedakan shalat sunnah dan shalat wajib Membedakan shalat sunnah berjamaah dan munfarid Menyebutkan masing-masing contoh sholat sunnah berjamaah dan munfarid Menjelaskan pengertian dan mekanisme pelaksanaannya Mempraktikkan shalat-shalat sunnah baik secara berjamaah maupun munfarid
SHOLAT SUNNAH Sholat Idul Fitri dan Adha, BERJAMAAH MUNFARID Sholat Idul Fitri dan Adha, Shalat Kusuf (saat gerhana Matahari) dan Khusuf (saat gerhana bulan); Sholat Istisqa’ (sholat minta hujan) Sholat Tarawih dan Witir Sholat Rawatib; Sholat Dhuha; Sholat Hajad; Sholat Istikharah; Sholat Tasbih; Sholat Tahiyatul Masjid; Sholat Mutlak Shalat Awwabin Shalat Tahajud
SHALAT IED Hukum melaksanakannya adalah sunnah muakkad Waktu pelaksanaaN Idul Fitri adalah pada tanggal 1 Syawal saat pagi hari ketika matahari sepenggalah tingginya; sementara shalat Idhul Adha pada pagi menjelang siang (waktu dhuha) pada tanggal 10 Dzulhijah; Diawali dengan shalat dua rakaat dan diakhiri dengan khutbah; Takbir 7 x pada rakaat pertama dan takbir 5 x pada rakaat kedua; Diantara takbir dibaca bacaan Subhanallah wal hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallahwallaahu akbar
SHALAT ISTISQA’ Sholat yang dilakukan agar diturunkan hujan saat terjadi kekeringan atau karena lamanya musim kemarau; Dilaksanakan di lapangan; Dilaksanakan pada waktu siang sebanyak dua rakaat tanpa adzan dan iqamat; Takbir 7 x pada rakaat pertama dan 5 x pada rakaat kedua; rakaat pertama disunnahkan membaca QS. Al A’la setelah Fatihah dan di rakaat kedua membaca QS. Al Ghasiyah setelah Fatihah. Khutbah dapat dilakukan sebelum shalat atau sesudah shalat; Diantara takbir dibaca bacaan Subhanallah wal hamdu lillaahi wa laa ilaaha illallahwallaahu akbar. Disunnahkan membaca doa mohon diturunkan hujan Dianjurkan yang memiliki binatang piaraan atau ternak untuk dibawa ke lapangan saat pelaksanaan shalat istisqa’
SHOLAT KHUSUFAIN Sebaiknya dilakukan di masjid atau mushalla; Dilakukan sebanyak 2 rakaat dengan cara sebagaimana berikut : - Niat shalat sunnah gerhana - Takbiratul ihram; - Membaca Surat Fatihah; - Membaca ayat/surat dalam Alquran (bebas memilih) - Ruku’; - I’tidal (bangun dari ruku’) - Membaca Surat Fatihah lagi; - I’tidal; - Sujud pertama; - Duduk diantara dua sujud; - Sujud kedua. Tata cara di atas dilaksanakan di rakaat pertama. Pada rakaat kedua, tata cara di atas diulang kembali hingga tahiyatul akhir dan diakhiri salam. Ketentuan di atas sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Rasullullah saw
SHALAT TARAWIH-WITIR Shalat yang dilakukan khusus pada malam bulan Ramadhan. Dilakukan setelah shalat isya hingga menjelang dini hari. Dalam pelaksanaannya rakaat shalat tarawih dilakukan sebanyak 11 kali (8 rakaat shalat tarawih ditambah 3 rakaat shalat witir) atau 20 rakaat. Untuk witir adalah shalat yang jumlah rakaatnya ganjil. Dapat dilaksanakan setiap hari (selain di bulan Ramadhan) sebelum tidur atau setelah shalat tahajud.
SHALAT TASBIH Shalat empat rakaat yang memiliki kekhususan bahwa dalam setiap gerakan shalatnya selalu dibaca bacaan tasbih. Setiap rakaatnya dibaca 75 bacaan tasbih; jadi keseluruhan tasbih yang dibaca adalah 300.
KETENTUAN SHALAT TASBIH Takbiratul ihram; Doa Iftitah; Membaca Surat Al Fatihah dan surat lain dilanjutkan membaca bacaan tasbih sebanyak 15 x; Ruku’ dan membaca tasbih 10 x; I’tidal dan membaca tasbih 10 x; Sujud dan membaca tasbih 10 x; Duduk diantara dua sujud dan membaca tasbih 10 x Demikian setiap rakaatnya. Apabila rakaat itu ada tahiyatnya maka membaca tasbih 10 x setelah tahiyat; Salam.
SHALAT TAHIYATUL MASJID Yaitu shalat sunnah 2 rakaat yang dilakukan untuk menghormati masjid. Dalam praktiknya shalat sunnah ini dilakukan sesaat setelah masuk masjid sebelum duduk.
SHALAT SYUKRIL WUDLU Yaitu shalat sunnah yang dikerjakan 2 rakaat setelah selesai wudlu. Pelaksanaannya secara munfarid.
SHALAT TAHAJUD Yaitu shalat sunnah minimal 2 rakaat yang dilakukan setelah shalat isya sebelum shubuh. Shalat tahajud tidak memiliki batasan dalam jumlah rakaatnya; namun minimal dikerjakan 2 rakaat. Para ulama banyak menyampaikan bahwa hukum shalat tahajud adalah sunnah muakkad (sunnah yang dianjurkan) dan waktu yang paling utama untuk melaksanakan shalat tahajud adalah pada 1/3 malam yang terakhir atau kira-kira jam 01.00 – 04.00 atau menjelang shubuh. Dilakukan secara munfarid, setiap 2 rakaat diakhiri salam
SHALAT DHUHAA Shalat sunnah muakad yang dilaksanakan pada saat siang hari saat matahari sepenggalah tingginya (kira-kira jam 08.00 pagi) hingga waktu dhuhur tiba. Dilakukan sebanyak 2 rakaat (minimal) dan 12 rakaat (maksimal) dengan setiap 2 rakaat salam.
SHOLAT HAJAD Yaitu shalat sunnah yang dilakukan bila kita memiliki keinginan (hajad) atau keperluan. Agar keinginan kita tercapai maka disunnahkan melaksanakan shalat hajad 2 rakaat secara munfarid. Waktunya boleh dilakukan pada siang atau malam hari. Hukumnya ghairu muaakad.
SHOLAT MUTLAK Yaitu shalat sunnah 2 rakaat atau lebih (tidak terbatas jumlah rakaatnya) yang tidak terikat jumlah rakaat dan waktu pelaksanaannya (kecuali waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat; contoh : setelah shalat shubuh hingga waktu dhuha tiba).
SHOLAT ISTIKHARAH Yaitu shalat sunnah 2 rakaat yang dilaksanakan bila kita menghadapi suatu pilihan masalah yang menimbulkan keraguan, contoh : menentukan pilihan sekolah.
SHOLAT TAUBAT Yaitu shalat dua rakaat atau empat rakaat untuk meminta ampun kepada Allah atas segala dosa yang telah dilakukannya.