Pendalaman Proyek dan Faktor-Faktor dalam Perancangan Pertemuan 4 - 5

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Arsitektur Lanskap Pendahuluan.
Advertisements

MINGGU KE- 14 PENJABARAN ISI SATUAN ACARA PENGAJARAN
JURUSAN ARSITEKTUR - FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS MERCU BUANA MINGGU KE- 13 PENJABARAN ISI SATUAN ACARA.
MINGGU KE- 16 CAKUPAN ISI (Content Summarry)
MINGGU KE- 15 PENJABARAN ISI SATUAN ACARA PENGAJARAN
MINGGU KE- 15 PENJABARAN ISI SATUAN ACARA PENGAJARAN
MODUL PROYEK KONSTRUKSI
Tahapan Sistem Analisis dan Perancangan Sistem
FUNGSI DAN PROSES PERENCANAAN SERTA PENGENDALIAN
Hukum dan Pranata Pembangunan
ANALISA Menguraikan permasalahan dan membuat alternatif-alternatif pemecahan masalah.
PROSES DALAM ARSITEKTUR
PROSES PERENCANAAN & PELAKSANAAN KONSTRUKSI
SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM
By: IR. LOEKMAN MOHAMADI. MSc
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
KEBUTUHAN RUANG Pertemuan 10
Studio Perancangan Arsitektur 04
TUJUAN MATA KULIAH PENGANTAR ARSITEKTUR
Gambar Potongan Pertemuan 34, 35 & 36
Lingkup Pekerjaan Desainer Interior Pertemuan 3 - 4
Pengantar Rumah tinggal 3 Kamar Tidur Pertemuan 1,2 & 3
Pertemuan 1 Programming dan Proses Desain
ANALISA Menguraikan permasalahan dan membuat alternatif-alternatif pemecahan masalah.
Pengamatan dan Analisis Tapak Pertemuan 16, 17, 18
Konsep Tata Ruang Pertemuan 22
Program Ruang Pertemuan 11
Konsep Gubahan Massa dan Bentuk Pertemuan 26, 27
Matakuliah: R0464 / Perancangan Tapak Tahun: September 2008 Tugas Besar Pertemuan 13 s/d 26.
1 Pertemuan 5 TAHAPAN STUDI DAERAH IRIGASI Matakuliah: S0462/Irigasi dan Bangunan Air Tahun: 2005 Versi: >
Matakuliah : R0044/Metode Perencanaan dan Perancangan Arsitektur
KONSEP TAHAPAN PERENCANAAN
ARSITEK DALAM KONTEKS PROYEK PEMBANGUNAN
KOMUNIKASI DALAM ARSITEKTUR
TAHAPAN SUATU PROYEK KONSTRUKSI
PROSES MANAJEMEN OLEH : ADEK KURNIA ROZA, S.Kom.
RUMAH TINGGAL – MASALAH INTERIOR
TAHAPAN SUATU PROYEK KONSTRUKSI
TAHAPAN PROYEK KONSTRUKSI
METODE PERANCANGAN ARSITEKTUR 1
TOPIK DESAIN FISIK BANGUNAN Pertemuan 9
SARTIKA NISUMANTI, ST., MT
Sintesis Tapak Pertemuan 19, 20
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Survei Rumah Tinggal Pertemuan 4-6
Pertemuan 13 Desain Aplikasi pada POS
Pemahaman dasar denah interior week-1
DESAIN INTERIOR & RUANG LINGKUP PROFESINYA
MEMBUAT GAMBAR KERJA DAN DAFTAR KOMPONEN PEKERJAAN KONSTRUKSI KAYU
KRITERIA DESAIN, STANDAR DESAIN, DAN METODE ANALISIS PERTEMUAN 6
Pertemuan 2 Kemampuan Berkomunikasi bagi seorang arsitek
Pra Rancangan dan Gambar Arsitektur Pertemuan 34, 35, 36
SIKLUS HIDUP PROYEK dan MANAJEMEN
Proses Perancangan Dalam Interior Pertemuan 7
Studi Kasus Desain Bangunan Pertemuan 6
BAB 4 ANALISIS SISTEM.
REVIEW METODOLOGI PERANCANGAN ARSITEKTUR Pertemuan 1
PERTEMUAN KE - 11 GAMBAR DENAH, TAMPAK DAN POTONGAN
PRESENTASI DAN EVALUASI Pertemuan 39
Matakuliah : R0116/ Studio Perancangan Arsitektur 6 Tahun : 2006
Ivan Prasetyo Waskito, ST
Tampak Potongan Ruang Week-6
Perencanaan Tapak Pertemuan 21
Metode Perancangan Arsitektur
Metode Perancangan Arsitektur I
Materi Kuliah Manajemen Konstruksi Dosen: Emma Akmalah, Ph.D.
Konsep Desain Mebel.
OSKAR JUDIANTO SSn., MM., MDs. FAKULTAS DESAIN dan INDUSTRI KREATIF
Pengenalan ekonomi teknik
Transcript presentasi:

Pendalaman Proyek dan Faktor-Faktor dalam Perancangan Pertemuan 4 - 5 Matakuliah : R0556/Perancangan Arsitektur 3 Tahun : 2008 Pendalaman Proyek dan Faktor-Faktor dalam Perancangan Pertemuan 4 - 5

Pendahuluan Pekerjaan perancangan arsitektur merupakan suatu proyek. Bangunan merupakan wadah untuk menampung kegiatan manusia untuk kepentingan manusia di masa yang akan datang, untuk perlu dipersiapkan bahkan dilaksanakan dengan proses yang baik untuk mendapatkan hasil yang optimal. Untuk itu sebelum merancang mahasiswa harus mengetahui bagaimana proses proyek perancangan bangunan dilaksanakan dan faktor-faktor apa saja yang harus diperhatikan Bina Nusantara

Pengertian Proyek Proyek adalah kegiatan yang pelaskanaannya memiliki awal yang jelas, hasil yang jelas serta dibatasi oleh tujuan dan waktu tertentu. Pekerjaan perancangan arsitektur juga memiliki awal, lingkup, tujuan dan dibatasi oleh waktu tertentu. Agar dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal maka arsitek melakukannya dengan suatu proses yang meliputi tahapan-tahapan tertentu. Bina Nusantara

Proyek Perancangan Bangunan Secara umum pelaksanaan proyek perancangan bangunan dibagi dalam beberapa tahap Persiapan (pengumpulan data, programming, konseptual) Rancangan Skematik (konsep dan rancangan tahap awal) Pra rancangan Pengembangan rancangan (pengembangan detail dan Dokumen pelaksanaan (gambar kerja, RKS / Spesifikasi, RAB) Dokumen tender untuk pelaksanaan konstruksi Pengawasan Untuk program perkuliahan ini maka tahapan yang dicapai hanya sampai pra rancangan Bina Nusantara

Perancangan Arsitektur Perancangan adalah sebuah proses yang melibatkan berbagai hal dan gagasan yang diwujudkan dalam suatu kesatuan akan keadaan yang akan muncul di masa depan. Merancang sebagai bentuk kerja kreatif dapat dikatakan sebagai suatu usaha membuat yang belum pernah ada atau membuat pemecahan masalah secara tepat, brilian dan tak terduga. Pada sisi yang lain perancangan dilihat sebagai proses kegiatan sintesa, yaitu menghimpun berbagai hal dalam seuatu yang kontekstual. Dalam perancangan arsitektur, arsitek mewujudkan suatu gagasan menjadi suatu rancangan bangunan yang siap untuk dibangun. Dalam merancang arsitek berlandasakan masukan, kebutuhan-kebutuhan tertentu, batasan-batasan, dan konseptual. Dalam kenyataannya arsitek tidak bekerja sendiri tetapi melibatkan berbagai keahlian, seperti ahli struktur, ahli mekanikal elektrikal, ahli material dsb. Bina Nusantara

Prinsip – Prinsip Perancangan Menurut Joedicks (Snyder,1985) mempertimbangkan kualitias dari aspek-aspek karakteristik : Rasional (tujuan rasional dari fungsi) Simbolik (membawakan suatu ‘kebenaran’ artistik’ dan kekuatan persepsi) Psikologi (pertimbangan psikologis dalam rancangan) Bina Nusantara

Tahapan Perancangan Menurut Snyder, 1985, tahapan perancangan meliputi : Permulaan, pengenalan dan pembatasan masalah yang akan dipecahkan. Arsitek dalam hal ini dapat juga turut mengidentifikasi masalah, mendidik masyarakat, mengusulkan pemecahan-pemecahan alternatif. Persiapan, meliputi pengumpulan secara sistematis dan analisis informasi/data. Proses ini sering disebut sebagai ‘Pemograman’ (Programing). Pengajuan Usul, adalah gagasan-gasan dan usulan-usulan sebagai hasil dari langkah persiapan. Proses pengajuan usulan perancangan ini sering disebut sebagai ‘sintetis’ , yaitu hasil usulan sebagai hasil yang diperoleh dari berbagai pertimbangan konteks (sosial, ekonomi, fisik), program, tapak, klien, teknologi, etetika dan nilai-nilai perancangan yang lain. Bina Nusantara

Tahapan Perancangan Evaluasi, hasil dari pengajuan usul perlu dilakukan pengujian kembali untuk mencapai hasil yang diharapkan. Bagi arsitek evaluasi atas usulannya meliputi perbandingan pemecahan perancangan yang diusulkan, dengan tujuan dan kriteria yang dikembangkan dalam tahap pemograman. Tindakan, adalah proses perancangan yang meliputi kegiatan yang berkaitan dengan mempersiapkan dan melaksanakan suatu proyek. Jadi disini semua hasil rancangan siap untuk dilaksanakan. Bina Nusantara

Skematik Desain Masuk pada tahap pengajuan usul. Berupa perwujudan awal yang masih kasar berupa gambar sketsa beserta keterangannya dan terbuka untuk dikembangkan Biasanya terdiri dari beberapa alternatif Bina Nusantara

Rancangan Skematik dan penjelasannya untuk sebuah gedung perkantoran oleh PT. Arkonin (sumber : Majalah Indonesia Design) Bina Nusantara

Skematik perencanaan tapak Sumber : Wang, 1999 Bina Nusantara

Galery 28, Kemang, arsitek Andra Matin Bina Nusantara

Pasar Seni Gabusan, Bantul, Yogyakarta, arsitek Ikaputra Bina Nusantara

Pra rancangan (Pre Design) Rancangan yang sudah menunjukkan perwujudan secara lebih detail dan terpadu. Klien sudah mendapatkan gambaran menyeluruh secara lebih realistis. Berupa Site plan, denah, tampak, potongan dan perspektif Rancangan awal sebelum dikembangkan lebih lanjut terkait dengan material, warna dan detail-detail pelaksanannya. Bina Nusantara

Tampak dan Perspektif Bina Nusantara

Denah Bina Nusantara

Tampak dan perspektif Sumber : MajalahI – Arch edisi 16, karya Ivalen Ramadian Bina Nusantara

Tampak Bina Nusantara

Perspektif Bina Nusantara

Potongan Perspetif Bina Nusantara