Dr. H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERMINTAAN UANG & TINGKAT BUNGA EKUILIBRIUM
Advertisements

KESEIMBANGAN AD-AS.
Teori ekonomi pengantar
PERDAGANGAN LUAR NEGERI DAN TINGKAT KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
KONSUMSI DAN TABUNGAN Y = C + S KONSUMSI
Mengukur Aktivitas Ekonomi
KONSUMSI DAN TABUNGAN Y = C + S KONSUMSI
PEREKONOMIAN TERBUKA (PEREKONOMIAN 4 SEKTOR)
TEORI KONSUMSI KEYNES Kelompok 4 Bilva Marliana Dhea S. Agsti
Pengantar ilmu ekonomi : pendekatan makro
AGGREGATE DEMAND (PERMINTAAN AGREGAT)
3. KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL Perekonomian 2 Sektor: adalah model perekonomian yang terdiri dari rumah tangga konsumen (masyarakat) dan rumah tangga.
Keseimbangan ekonomi dua sektor
Pokok Bahasan 4 KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL 3 SEKTOR
(I). ANALISIS KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL
FUNGSI KONSUMSI DAN TABUNGAN.
KESEIMBANGAN AD-AS.
Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor
Sri Sulasmiyati, S.Sos., MAP
Keseimbangan Ekonomi 2 Sektor
Hal-hal yang di terangkan:
MODEL PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
BAB 3 PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI : PANDANGAN KLASIK, KEYNES, DAN PENDEKATAN MASA KINI.
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PEREKONOMIAN TERBUKA (PEREKONOMIAN 4 SEKTOR)
KESEIMBANGAN EKONOMI DUA SEKTOR
Perekonomian Dua Sektor
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR
PENDAPATAN NASIONAL Fauziyah, S.E., M.Si..
PEREKONOMIAN 3 SEKTOR PROGRAM STUDI AKUNTANSI
KESEIMBANGAN EMPAT SEKTOR
Perekonomian Tiga dan Empat Sektor ( Perekonomian Tertutup dan Terbuka ) Desty Sesiana I
PEREKONOMIAN 3 SEKTOR PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERTEMUAN 11 APA YANG MENENTUKAN PENDAPATAN NASIONAL.
JL. RAYA PUNCAK CISARUA - BOGOR
BAB 9 KONSUMSI DAN INVESTASI
MODUL 10 PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Pengertian
KONSUMSI DAN INVESTASI
KONSUMSI DAN INVESTASI
PERTEMUAN KE-10 FUNGSI KONSUMSI , SAVING DAN MULTIPLIER
Dr.H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM.
MODEL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
BAB 6 Perekonomian Tiga Sektor
BAB 4 Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
BAB 5 KESEIMBANGAN EKONOMI TIGA SEKTOR
DISKUSI Apa yang dimaksud dengan keseimbangan pendapatan nasional, break event point, MPC dan MPS ??? Jelaskan dampak masuknya pemerintah dalam perekonomian.
H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MBA.,MM
AGGREGATE DEMAND (PERMINTAAN AGREGAT)
Kesesuaian Kebijakan Ekonomi Konvensional dalam Kebijakan Pembangunan
KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI
KONSUMSI, TABUNGAN DAN INVESTASI
Rikky Herdiyansyah SP., MSc
BAB 7 Keseimbangan AD-AS
KESEIMBANGAN AD-AS.
PENERAPAN FUNGSI LINIER DALAM EKONOMI & BISNIS
BAB 5 Perekonomian Tertutup atau Perekonomian Dua Sektor
Soal 1 Diketahui perekonomian pada suatu negara tertentu memiliki data seperti dibawah ini (angka-angka dalam Miliar Rupiah): C = ,6 Yd T = 0,15.
BAB 4 Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Konsumsi tabungan dan investasi
04 Pengantar Ekonomi Makro PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
AGGREGATE DEMAND (PERMINTAAN AGREGAT)
Pokok Bahasan PERHITUNGAN AGREGAT PENDAPATAN NASIONAL
MATAKULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI TRIANI RATNAWURI,S.PD.,M.PD.
Sri Sulasmiyati, S.Sos., MAP KESEIMBANGAN AD-AS. ANALISIS AD-AS ? AD  aggregate demand (permintaan agregat), yang berarti sebagai tingkat pengeluaran.
AGGREGATE DEMAND (PERMINTAAN AGREGAT)
AGGREGATE DEMAND (PERMINTAAN AGREGAT)
MODEL PEREKONOMIAN EMPAT SEKTOR
Latihan 1 Diketahui perekonomian pada suatu negara tertentu memiliki data seperti dibawah ini (angka-angka dalam Miliar Rupiah): C = ,6 Yd T =
MAKROEKONOMI 1 Disajikan oleh: Budianto, S.E., M.Si. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Teuku Umar
Transcript presentasi:

Dr. H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM KESEIMBANGAN EKONOMI Melihat lebih mendalam keseimbangan Pendapatan Nasional yang ditentukan oleh Pengeluaran Agregat ( Pendekatan Keynesian ) PREPARED BY : Dr. H. MUSTIKA LUKMAN ARIEF, SE.,MM

Keseimbangan Ekonomi Pendekatan analisis ekonomi dalam makroekonomi [ yang lebih sering dikenal “keynesian analysis” ] adalah membahas penentuan kegiatan ekonomi disuatu negara. Kegiatan ekonomi dilakukan dalam bentuk DUA SEKTOR TIGA SEKTOR EMPAT SEKTOR (perekonomian terbuka)

DUA SEKTOR Adalah perekonomian yang terdiri dari sektor RUMAH TANGGA dan PERUSAHAAN. Ciri-cirinya adalah : Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki Rumah Tangga . Faktor produksi tersebut memperoleh pendapatan berupa Gaji dan Upah, Sewa, Bunga dan Profit. Sebagian besar Pendapatan yang diterima Rumah Tangga akan digunakan untuk Konsumsi Sisa Pendapatan yang tidak dipakai Konsumsi akan ditabung di institusi keuangan Pengusaha yang akan melakukan investasi akan meminjam tabungan yang terkumpul diinstitusi keuangan

Konsumsi & Pendapatan Faktor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga adalah Pendapatan Rumah Tangga [ untuk selanjutnya disebut Pendapatan DISPOSIBLE = disposible income = pendapatan yang bisa langsung dibelanjakan ] Hubungan antara Pendapatan Disposible dengan Konsumsi dan Tabungan adalah : MPC = Marginal Propensity to Consume MPS = Marginal Propensity to Save

.. MPC adalah perbandingan diantara pertambahan konsumsi yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposible yang diperoleh MPC = ^C / ^Yd konsep MPC juga menghitung rata-rata ; yaitu APC = Average Propensity to Consume ; adalah perbandingan diantara tingkat konsumsi dengan tingkat pendapatan disposible APC = C / Yd

MPS adalah perbandingan diantara pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposible MPS = ^S / ^Yd Dalam konsep MPS juga menghitung rata-rata ; yaitu APS = Average Propensity to Save adalah perbandingan diantara tabungan dengan pendapatan disposible APS = S / Yd ..

Hubungan MPC dan MPS MPC + MPS = 1 APC + APS = 1 PEMBUKTIAN RUMUS : Yd = C + S ; sama-sama dibagi (Yd) 1 = APC + APS ^Yd = ^C + ^S ; sama-sama dibagi (^Yd) 1 = MPC + MPS

Fungsi (C) dan (S) Fungsi konsumsi (C) adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional ( atau pendapatan disposible ) perekonomian tersebut. Fungsi tabungan (S) adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional ( atau pendapatan disposible ) perekonomian tersebut.

Penentu Lain (C) dan (S) Pandangan “Keynes” bahwa tingkat C dan S sangat ditentukan oleh Yd; namun masih ada faktor penentu lainnya : Kekayaan yang telah terkumpul Suku Bunga Sikap Berhemat Keadaan Perekonomian Distribusi Pendapatan Tersedianya Dana Pensiun yang Mencukupi

Analisa Fungsi (C) dan (S) Analisa ini akan memperlihatkan hubungan antara kedua variabel dengan pendapatan nasional, konsumsi agregat dan tabungan agregat ; dengan memisalkan : MPC = 0,75 Pada saat Y=0, rumah tangga dalam perekonomian melakukan konsumsi sebanyak Rp 90 trilyun.

Tabel Y, C dan S ( Y ) ( C ) ( S ) 0 90 - 90 120 180 - 60 240 270 - 30 0 90 - 90 120 180 - 60 240 270 - 30 360 360 0 480 450 30 600 540 60

.. 720 630 90 840 720 120 960 810 150 1080 900 180 1200 990 210

INVESTASI INVESTASI diartikan sebagai pengeluaran modal perusahaan untuk membeli barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa yang tersedia dalam perekonomian Investasi adalah komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran agregat; bahwa tabungan diinstitusi keuangan akan mengalir ke sektor perusahaan, apabila para pengusaha menggunakan uang tersebut untuk membeli barang modal, maka pengeluaran tersebut dinamakan Investasi ( I )

Penentu Tingkat Investasi Faktor-faktor utama penentu tingkat Investasi ; antara lain : Prospek keuntungan Suku bunga Ramalan keadaan ekonomi dimasa depan Kemajuan teknologi Tingkat pendapatan nasional & perubahan-perubahannya Keuntungan yang diperoleh dalam sektor industri / perekonomian

Efisiensi & Tingkat Investasi Investasi dinilai hubungannya antara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yang akan diinvestasikan. Ukurannya : MEI = Marginal Eficiency of Investment Disamping itu ukuran lainnya adalah apabila return lebih besar atau sama dengan suku bunga = interest = i

Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Dengan menggunakan contoh angka yang membandingkan Pendapatan Nasional dan Pengeluaran Agregat Dengan menggunakan grafik yang menunjukkan kesamaan AD = AS dan kesamaan I = S Perubahan keseimbangan dengan MULTIPLIER = suatu angka yang menunjukkan sejauh mana pendapatan nasional akan berubah dalam pengeluaran agregat.

TIGA SEKTOR Ekonomi TIGA SEKTOR adalah perekonomian yang meliputi kegiatan dalam sektor PERUSAHAAN , RUMAH TANGGA dan PEMERINTAH. Kegiatan PEMERINTAH menimbulkan DUA aliran pembayaran : Pajak yang dibayar oleh perusahaan dan rumah tangga kepada pemerintah Pengeluaran pemerintah

Kedua bentuk aliran PENGELUARAN / PENDAPATAN ini akan mengubah pola aliran pendapatan dalam perekonomian Dalam ekonomi TIGA SEKTOR belum terdapat kegiatan export – import. Masih dinamakan EKONOMI TERTUTUP ..

.. AE = C + I + G Aggregate expenditure Y = C + I + G Dengan adanya PENGELUARAN PEMERINTAH = (G) = GOVERNMENT EXPENDITURE, maka pengeluaran AGREGAT dalam perekonomian meliputi TIGA komponen ; yaitu : AE = C + I + G Aggregate expenditure Dengan perubahan ini syarat untuk mencapai keseimbangan dalam ekonomi tiga sektor adalah : Y = C + I + G ..

PAJAK menyebabkan bocoran terdiri dari DUA komponen yaitu (S) dan (T) dan suntikan juga terdiri dari DUA komponen yaitu (I) dan (G). Maka syarat lain untuk mencapai keseimbangan dalam kegiatan ekonomi negara adalah S + T = I + G ..

EMPAT SEKTOR Adalah PEREKONOMIAN TERBUKA yang mempunyai hubungan ekonomi dengan negara-negara lain . Dalam perekonomian terbuka sebagian produksi dalam negeri diekspor dan sebagian juga membutuhkan impor dari negara tujuan ekspor tadi. Dinamakan juga ekonomi EMPAT SEKTOR yaitu : RUMAH TANGGA, PERUSAHAAN, PEMERINTAH dan LUAR NEGERI

.. Dibandingkan dengan TIGA SEKTOR , aliran pendapatan dalam PEREKONOMIAN TERBUKA meliputi aliran pendapatan atau pengeluaran tambahan ; yaitu EKSPOR = (X) dan IMPOR = (M)

Y = C + I + G + (X – M) I + G + X = S + T + M AD = AS .. Dengan adanya tambahan suntikan dan bocoran dalam aliran pendapatan maka ciri pengeluaran AGREGAT juga berbeda. Syarat keseimbangan Pendapatan Nasional adalah Y = C + I + G + (X – M) I + G + X = S + T + M AD = AS ..

ANALISA AD=AS Analisa AD=AS merupakan analisa keseimbangan pendapatan nasional yang melengkapi analisa keseimbangan pengeluaran Agregat Penawaran Y = AE (Aggregate Equity) Dalam analisa ini diperhatikan bagaimana keseimbangan pendapatan nasional dicapai dalam keadaan harga-harga mengalami perubahan. Y = AE efek perubahan harga tidak diperhatikan. Walaupun tidak dinyatakan secara eksplisit ( dengan jelas ), akan tetapi dapat disimpulkan bahwa analisa Y = AE mengasumsikan P tidak berubah.

Kurva permintaan agregat AD dibentuk oleh keseimbangan Y=AE yang berlaku pada tingkat harga yang berbeda. Dalam perekonomian pengeluaran agregat meliputi AE=C+I+G+(X-M), dengan demikian kurva AD dibentuk oleh nilai AE pada berbagai tingkat harga. Kurva AD menurun kebawah , dari sisi kiri kearah kanan – dan berarti semakin rendah harga semakin besar permintaan agregat. ..

.. Karena disebabkan faktor-faktor : Pendapatan riil dan konsumsi rumah tangga meningkat apabila harga turun Semakin stabil harga-harga, semakin rendah suku bunga dan menyebabkan investasi meningkat ; Harga yang semakin rendah akan menambah ekspor dan mengurangi impor ..

.. PENAWARAN AGREGAT = (AS) = AGREGATE SUPPLY ; Adalah nilai pendapatan nasional riil yang ditawarkan perusahaan-perusahaan dalam suatu perekonomian pada berbagai tingkat harga umum Analisa yang lebih mendalam dalam teori makroekonomi intermediate dibedakan menjadi SRAS = short run agregate suply dan LRAS = long run agregate supply SRAS jika kondisi perhitungan AS dibawah 3 tahun dan sudah melihatkan perubahan harga LRAS jika kondisi perhitungan AS diatas 5 tahun dan sudah melihatkan perubahan pendapatan nasional yang lebih baik dari semua sektor ekonomi ..

.. PERMINTAAN AGREGAT = (AD) = AGREGATE DEMAND ; adalah nilai riil pengeluaran yang akan dilakukan dalam perekonomian pada berbagai tingkat harga umum. Pengeluaran ini dibedakan atas 5 komponen yaitu : konsumsi rumah tangga, investasi swasta & pemerintah, pengeluaran konsumsi pemerintah, ekspor dan impor ..