KELOMPOK 7 AHMAD YASIN ALFARIDH AISYAH JASMINE ATICHA WIZ PUTRI HASTI LUFTYANIE M INNA APRIANTINI ULFA NURUL Q SISTEM URINARIA
PEMBAHASAN 1. Menjelaskan organ-organ pada sistem perkemihan dan fungsinya2. Menjelaskan proses yang terlibat dalam pembentukan urin 3. Menjelaskan distribusi cairan tubuh serta komposisinya pada berbagai kompartemen cairan tubuh 4. Menjelaskan mekanismen proses peerpindahan zat antar berbagai kompartemen cairan tubuh 5. Mendeskripsikan endema dan proses terjadinya endema
Sistem Perkemihan adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot sphincter, dan uretra.
Organ-organ pada Sistem Perkemihan
Organ pembentuk ginjalUreter Vesica Urinania Uretra Organ-Organ Pembentukan Sistem Urinaria
Ginjal Fungsi Pengeluaran zat sisa organikPengaturan konsentrasi ion-ion pentingPengaturan keseimbangan asam basa tubuhPengaturan produksi sel darah merahPengaturan tekanan darah Pengendalian terbatas terhadap kosentrasi glukosa darah dan asam amino darah Pengeluaran zat beracun
Anatomi Kasar Ginjal Tampilan Berbentuk seperti kacang berwarna merah tua Panjang sekitar 12,5cm dan tebal 2,5 cm Berat sebesar : g (laki-laki) g (wanita) Lokasi Ginjal terletal pada dinding abdomen posterior yang berdekatan dengan iga yang terakhir Ginjal kanan agak bawah dibandingkan ginjal kiri Jaringan ikat pembungkus Fasial renal (pembungkus terluar ) Lemak parirenal (jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal) Kapsul fibrosa ( membrane transparan yang langsung membungkus gijal )
Struktur Internal Ginjal Hilus ( hilum) : tingkat kecekungan tepi medial ginjal. Sinus ginjal : rongga yang berisi lemak pada hilum Pelvis ginjal: perluasan ujung proksimal ureter Parekrim ginjal : jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus. Terbagi menjadi 2 yaitu korteks luar dan medulla dalam. Lobus ginjal : ginjal dibagi-bagi lagi bagiannya. Satu lobus mempunyai satu piramida ginjal, kolumna yang berdekatan dan jaringan korteks
Nefron - Satu ginjal mengandung 1-4 juta nefron - Fungsinya utk pembentuk urine - Memiliki satu komponen vaskular dan satu komponen tubular Bagian – bagian nefron 1. Kapsula bowman 2. Glomerulus 3. Tubulus kontortus proksimal 4. Ansa henle 5. Tubulus kontortus distal 6. Tubulus dan duktus pengumpul
Ureter Terdiri dari 2 saluran pipa, masing – masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria), panjangnya ± cm, dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.
Ureter Laki-laki Ureter disilang oleh ductus deferens di medial, kmd berjalan ke depan bagian atas vesikula seminalis Perempuan Dekat bagian ovarium, kmd berjalan di bawah ligamentum latum bersama a.uterina yg menyilang di atas dan di depannya. Kmd di lateral cervix uteri ke medial smp lateral vagina dan masuk vesika urinaria ( hati-hati saat operasi jangan smp terpotong)
Fungsi Ureter Menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung kemih. Lapisan dinding ureter yang terdiri dari otot – otot polos sirkuler dan longitudinal menimbulkan gerakan – gerakan peristaltik (berkontraksi) setiap 5 menit sekali guna mendorong air kemih kemudian disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih.
Vesica Urinaria (Kandung Kemih) Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi). letaknya d belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet. Dinding kandung kemih terdiri dari: 1. Lapisan sebelah luar (peritoneum). 2. Tunika muskularis (lapisan berotot). 3. Tunika submukosa. 4. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).
Kandung Kencing - Terletak di belakang simfisis pubis, di dalam rongga panggul. - Bentuknya seperti buah pir (kendi). - Bagian terbawah disebut basis, bagian atas (fundus) naik kalau kandung kencing mengembang karena urin,puncaknya (apeks) mengarah ke depan bawah dan berada di belakang simfisis pubis.
Daerah segitiga antara 2 lubang ureter dan 1 lubang uretra ini disebut trigonum vesika urinaria.
Pada wanita, kandung kencing terletak di antara simfisis pubis, uterus dan vagina. Dari uterus kandung kencing dipisahkan oleh lipatan peritoneum, membentuk suatu ruang yang disebut cavum Douglas.
Uretra - Merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kencing yang berfungsi menyalurkan urin keluar tubuh. - Lubang tempat keluar urin disebut meatus uretra, terdiri atas serabut otot yang melingkar membentuk sfingter uretra.
- Uretra pada pria : Berjalan berkelok - kelok melalui tengah - tengah prostate kemudian menembus lapisan fibrosa ke bagian penis. Digunakan sebagai tempat pengaliran urin dan sistem reproduksi.
Uretra pada pria terdiri dari : a. Uretra prostatika b. Uretra membranosa c. Uretra kavernosa Lapisan uretra pria terdiri dari : a. Lapisan mukosa (lapisan paling dalam) b. Lapisan submukosa Panjang : 17-22,5 cm
- Uretra pada wanita : Terletak di belakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit kearah atas. Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urin. Lapisan uretra wanita terdiri dari : a. Tunika muskularis (lapisan sebelah luar) b. Lapisan spongeosa c. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam) Panjang : 2,5 – 3,5 cm
Proses Pembentukan Urine Tempat Berlangsungnya Pembentukan Urine
Langkah-Langkah Pembentukan Urine
Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut di dalam tubuh, akan terdistribusi ke dalam dua kompartemen utama yaitu : 1) Cairan intraseluler (CIS) Cairan yang berada di dalam sel di seluruh tubuh 2) Cairan ekstraseluler (CES) Cairan yang berada di luar sel, terdiri dari tiga kelomPOK : a. cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler b. cairan interstitial adalah cairan yang terletak diantara sel c. cairan transeluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna Kedua kompartemen ini dipisahkan oleh membran sel yang memiliki permeabilitas tertentu Distribusi Cairan Tubuh
a. 65% CAIRAN INTRASELULER (CIS) b. 35% CAIRAN EKSTRASELULER (CES) TERBAGI MENJADI: 8% cairan intravaskuler (plasma) 25% cairan jaringan (interstitial) 2% cairan transelular Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh Komposisi Cairan dalam Tubuh
Perbedaan Komposisi Kompartemen cairan tubuh CIS dan CES
1. Solut (cairan) - Senyawa organik ukuran besar: plasma protein, terutama “albumin dan globulin” - Senyawa organik ukuean kecil: glukosa, urea, asam amino - Elektrolit CES: nacl, HCO3 >>> CIS: kalium, fosfat, magnessium >>> 2. Membran pemisah kompartemen Faktor - faktor yang Mempengaruhi Distribusi Cairan Tubuh
Fase I Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal, di mana menjadi bagian dari cairan intravena (IVF) dan di bawa ke berbagai bagian tubuh melalui sistem sirkulasi. Fase II cairan intravena (ivf) dan zat-zat terlarut di dalamnya secara cepat saling bertukaran dengan cairan interstitial(isf) dengan komponennya melalui membran kapiler yang semipermeabel Mekanisme Proses Perpindahan Zat Cairan Tubuh
Fase III Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah, disebut keseimbangan dinamis atau homeostasis. Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara : Difusi Difusi sederhana : aliran cairan (solut) secara pasif dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah Difusi yang di fasilitasi : diperantarai oleh protein transporter spesifik Filtrasi Osmosis Transport aktif Mekanisme Proses Perpindahan Zat Cairan Tubuh
Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan dari sel-sel tubuh ataupun di dalam berbagai rongga tubuh, yang disebabkan sebagai akibat dari ketidakseimbangan faktor2 yang mengontrol perpindahan cairan tubuh, diantaranya gangguan hemodinamik sistem kapiler yang menimbulkan retensi natrium & air, penyakit ginjal, & berpindahnya air intravaskuler ke interstitium (buku ajar ilmu penyakit dalam, 2006 ) EDEMA = ADANYA CAIRAN INTERSTISIAL YANG BERLEBIHAN DI DALAM JARINGAN TERSEBUT Edema
Penyebab Edema Penurunan tekanan osmotik koloid Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler Peningkatan permeabilitas kapiler Obstruksi limfatik Kelebihan natrium dan cairan tubuh
Meningkatnya tekanan kapiler yang ataupun berkurangnya tekanna osmotik koloid dapat menyebabkan meningkatnya cairan interstitial Tekanan kapiler meningkat menyebabkan cairan mengalir keluar dan berkumpul di suatu jaringan Peningkatan permeabilitas kapiler (luka bakar, alergi), membran kapiler menjadi permeabel sehingga molekul protein keluar dari plasma dan masuk ke dalam ruang interstisial dengan mudah dan kandungan protein plasma di kapiler menurun Obstruksi limfe (filariasis), protein yang terus menerus keluar dari kapiler ke jaringan dapat kembali ke kapiler melalui pembuluh limfe. Apabila, pembuluh limfe tersumbat maka protein banyak mengumpul di jaringan dan menyebabkan udem. Kelebihan natrium dan cairan tubuh. Ginjal gagal mengeksresikan urin dalam jumlah yang memadai sedangkan asupan minum air dan elektrolit tetap masuk, sehingga meningkatkan jumlah cairan ekstrasel yang akan di absorbsi oleh usus ke dalam darah dan meningkatkan tekanan kapiler.
Referensi Sloane, Ethel. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Buku Kedokteran Egc. Jakarta Syaifuddin Ilmu Biomedik Dasar. Jakarta: Salemba Medika Guyton, Arthur C Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 5. Jakarta: Buku Kedokteran EGC