KELOMPOK 7 AHMAD YASIN ALFARIDH AISYAH JASMINE ATICHA WIZ PUTRI HASTI LUFTYANIE M INNA APRIANTINI ULFA.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SELAMAT DATANG DI DUNIA BIOLOGI Sedang memuat… FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN 2012.
Advertisements

Sistem Ekskresi l j a i n by : Beryl Sadewa.
ULANGAN HARIAN PERTAMA SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
SISTIM URINARIA.
STUKTUR DAN FUNGSI TUBUH MANUSIA KONSEP DASAR IPA
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Sistem urinaria II.
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
RESUSITASI CAIRAN Ns. Herlina S.Kep.
ANATOMI - FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN Nita Sri Wahyuningsih.
SISTEM URINARIA & SISTEM INTEGUMEN
KELOMPOK 5.
SISTEM EKSKRESI Materi Kelas 9 Semester 1 Oleh: Agustaman, S.Si.
ANATOMI DAN FISIOLOGI GINJAL
SISTEM URINARIA.
FUNGSI SISTEM LIMFE, EDEMA DAN LIMFADENOPATI
PERJALANAN FILTRAT MENJADI URIN
BAB 8 Sistem Ekskresi.
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
CAIRAN TUBUH Imran Tumenggung
Fera Sartika, skm.,m.sI Analis kesehan um palangkaraya
Sistem perkemihan Reflidia yuni putri
SISTEM URINARIA.
KEBUTUHAN ELIMINASI URIN
Gangguan Sirkulasi dan Cairan Tubuh
EKSKRESI DAN HOMEOSTASIS
FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN.
SISTEM REPRODUKSI BETINA DAN JANTAN
SISTEM URINARIA
Akper Pemkab Cianjur tahun 2015
MATA KULIAH : ANATOMI FISIOLOGI
ANATOMI SISTEM PERKEMIHAN RAHMADIA B.
Sistem peredaran darah pada manusia
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
R BAYU KUSUMAH N. S.Kep.,Ners
Fisiologi Cairan Tubuh
Sistem Ekskresi Manusia
Sistem Ekskresi Manusia
OLEH Dr. Moh. Natsir M. Abdul
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
SEMINAR HASIL RIA MARESTY.
SISTEM EKSKRESI PADA Hewan Avertebrata
Fisiologi Cairan Tubuh
ANATOMI FISIOLOGI ALAT REPRODUKSI PRIA DAN WANITA
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns
Oleh : Ika Putri R., M. Biomed
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
BAB 8 Sistem Ekskresi.
Sistem Ekskresi Kelompok 2 Delis amala
SISTEM EKSKRESI BAB VIII EKSKRESI :
ANATOMY AND PHYSIOLOGY
ANATOMI - FISIOLOGI SISTEM PERKEMIHAN.
FISIOLOGI GINJAL.
Sistem Perkemihan atau Sistem Uropaetica
Rijalul Fikri Sistem Urinaria.
Patofisiologi dan terapi penyakit ginjal
BIOLOGI B 2013 R.ADITIAS HERMAWAN ( )
URINARIA I Kelompok 2 Gupita Laksmi P. Humila Ainun N.
EKSKRESI DAN HOMEOSTASIS
SISTEM EKSKRESI MASUK KELUAR.
APA ITU SISTEM PERKEMIHAN ????? KALIAN MUNGKIN ENGGAK SADAR... DAN TIDAK PEDULI DENGAN KEBERADAANNYA, BUT YOU KNOW ? DIA MEMEGANG PERANAN PENTING DALAM.
Sistem Ekskresi Manusia
Keseimbangan Cairan, elektrolit, dan Asam Basa
Sistem Ekskresi Manusia
SISTEM EKSRESI GINJAL. STRUKTUR GINJAL A. Ginjal merupakan organ eksresi manusia, berjumlah sepasang, dan terdapat dalam rongga perut di sebelah kanan.
Transcript presentasi:

KELOMPOK 7 AHMAD YASIN ALFARIDH AISYAH JASMINE ATICHA WIZ PUTRI HASTI LUFTYANIE M INNA APRIANTINI ULFA NURUL Q SISTEM URINARIA

PEMBAHASAN 1. Menjelaskan organ-organ pada sistem perkemihan dan fungsinya2. Menjelaskan proses yang terlibat dalam pembentukan urin 3. Menjelaskan distribusi cairan tubuh serta komposisinya pada berbagai kompartemen cairan tubuh 4. Menjelaskan mekanismen proses peerpindahan zat antar berbagai kompartemen cairan tubuh 5. Mendeskripsikan endema dan proses terjadinya endema

Sistem Perkemihan adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot sphincter, dan uretra.

Organ-organ pada Sistem Perkemihan

Organ pembentuk ginjalUreter Vesica Urinania Uretra Organ-Organ Pembentukan Sistem Urinaria

Ginjal Fungsi Pengeluaran zat sisa organikPengaturan konsentrasi ion-ion pentingPengaturan keseimbangan asam basa tubuhPengaturan produksi sel darah merahPengaturan tekanan darah Pengendalian terbatas terhadap kosentrasi glukosa darah dan asam amino darah Pengeluaran zat beracun

Anatomi Kasar Ginjal Tampilan Berbentuk seperti kacang berwarna merah tua Panjang sekitar 12,5cm dan tebal 2,5 cm Berat sebesar : g (laki-laki) g (wanita) Lokasi Ginjal terletal pada dinding abdomen posterior yang berdekatan dengan iga yang terakhir Ginjal kanan agak bawah dibandingkan ginjal kiri Jaringan ikat pembungkus Fasial renal (pembungkus terluar ) Lemak parirenal (jaringan adipose yang terbungkus fasia ginjal) Kapsul fibrosa ( membrane transparan yang langsung membungkus gijal )

Struktur Internal Ginjal Hilus ( hilum) : tingkat kecekungan tepi medial ginjal. Sinus ginjal : rongga yang berisi lemak pada hilum Pelvis ginjal: perluasan ujung proksimal ureter Parekrim ginjal : jaringan ginjal yang menyelubungi struktur sinus. Terbagi menjadi 2 yaitu korteks luar dan medulla dalam. Lobus ginjal : ginjal dibagi-bagi lagi bagiannya. Satu lobus mempunyai satu piramida ginjal, kolumna yang berdekatan dan jaringan korteks

Nefron - Satu ginjal mengandung 1-4 juta nefron - Fungsinya utk pembentuk urine - Memiliki satu komponen vaskular dan satu komponen tubular Bagian – bagian nefron 1. Kapsula bowman 2. Glomerulus 3. Tubulus kontortus proksimal 4. Ansa henle 5. Tubulus kontortus distal 6. Tubulus dan duktus pengumpul

Ureter Terdiri dari 2 saluran pipa, masing – masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria), panjangnya ± cm, dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.

Ureter Laki-laki  Ureter disilang oleh ductus deferens di medial, kmd berjalan ke depan bagian atas vesikula seminalis Perempuan  Dekat bagian ovarium, kmd berjalan di bawah ligamentum latum bersama a.uterina yg menyilang di atas dan di depannya. Kmd di lateral cervix uteri ke medial smp lateral vagina dan masuk vesika urinaria ( hati-hati saat operasi jangan smp terpotong)

Fungsi Ureter Menghantarkan urin dari ginjal menuju kandung kemih. Lapisan dinding ureter yang terdiri dari otot – otot polos sirkuler dan longitudinal menimbulkan gerakan – gerakan peristaltik (berkontraksi) setiap 5 menit sekali guna mendorong air kemih kemudian disemprotkan dalam bentuk pancaran, melalui osteum uretralis masuk ke dalam kandung kemih.

Vesica Urinaria (Kandung Kemih) Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk seperti buah pir (kendi). letaknya d belakang simfisis pubis di dalam rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet. Dinding kandung kemih terdiri dari: 1. Lapisan sebelah luar (peritoneum). 2. Tunika muskularis (lapisan berotot). 3. Tunika submukosa. 4. Lapisan mukosa (lapisan bagian dalam).

Kandung Kencing - Terletak di belakang simfisis pubis, di dalam rongga panggul. - Bentuknya seperti buah pir (kendi). - Bagian terbawah disebut basis, bagian atas (fundus) naik kalau kandung kencing mengembang karena urin,puncaknya (apeks) mengarah ke depan bawah dan berada di belakang simfisis pubis.

Daerah segitiga antara 2 lubang ureter dan 1 lubang uretra ini disebut trigonum vesika urinaria.

Pada wanita, kandung kencing terletak di antara simfisis pubis, uterus dan vagina. Dari uterus kandung kencing dipisahkan oleh lipatan peritoneum, membentuk suatu ruang yang disebut cavum Douglas.

Uretra - Merupakan saluran membranosa sempit yang berpangkal pada kandung kencing yang berfungsi menyalurkan urin keluar tubuh. - Lubang tempat keluar urin disebut meatus uretra, terdiri atas serabut otot yang melingkar membentuk sfingter uretra.

- Uretra pada pria :  Berjalan berkelok - kelok melalui tengah - tengah prostate kemudian menembus lapisan fibrosa ke bagian penis.  Digunakan sebagai tempat pengaliran urin dan sistem reproduksi.

Uretra pada pria terdiri dari : a. Uretra prostatika b. Uretra membranosa c. Uretra kavernosa Lapisan uretra pria terdiri dari : a. Lapisan mukosa (lapisan paling dalam) b. Lapisan submukosa Panjang : 17-22,5 cm

- Uretra pada wanita :  Terletak di belakang simfisis pubis, berjalan miring sedikit kearah atas.  Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan urin.  Lapisan uretra wanita terdiri dari : a. Tunika muskularis (lapisan sebelah luar) b. Lapisan spongeosa c. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam)  Panjang : 2,5 – 3,5 cm

Proses Pembentukan Urine Tempat Berlangsungnya Pembentukan Urine

Langkah-Langkah Pembentukan Urine

Cairan tubuh adalah larutan yang terdiri dari air dan zat terlarut di dalam tubuh, akan terdistribusi ke dalam dua kompartemen utama yaitu : 1) Cairan intraseluler (CIS) Cairan yang berada di dalam sel di seluruh tubuh 2) Cairan ekstraseluler (CES) Cairan yang berada di luar sel, terdiri dari tiga kelomPOK : a. cairan intravaskuler (plasma) adalah cairan di dalam sistem vaskuler b. cairan interstitial adalah cairan yang terletak diantara sel c. cairan transeluler adalah cairan sekresi khusus seperti cairan serebrospinal, cairan intraokuler, dan sekresi saluran cerna Kedua kompartemen ini dipisahkan oleh membran sel yang memiliki permeabilitas tertentu Distribusi Cairan Tubuh

a. 65% CAIRAN INTRASELULER (CIS) b. 35% CAIRAN EKSTRASELULER (CES) TERBAGI MENJADI:  8% cairan intravaskuler (plasma)  25% cairan jaringan (interstitial)  2% cairan transelular Cairan dan elektrolit masuk ke dalam tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusi ke seluruh bagian tubuh Komposisi Cairan dalam Tubuh

Perbedaan Komposisi Kompartemen cairan tubuh CIS dan CES

1. Solut (cairan) - Senyawa organik ukuran besar: plasma protein, terutama “albumin dan globulin” - Senyawa organik ukuean kecil: glukosa, urea, asam amino - Elektrolit CES: nacl, HCO3 >>> CIS: kalium, fosfat, magnessium >>> 2. Membran pemisah kompartemen Faktor - faktor yang Mempengaruhi Distribusi Cairan Tubuh

 Fase I Plasma darah pindah dari seluruh tubuh ke dalam sistem sirkulasi, dan nutrisi dan oksigen diambil dari paru-paru dan tractus gastrointestinal, di mana menjadi bagian dari cairan intravena (IVF) dan di bawa ke berbagai bagian tubuh melalui sistem sirkulasi.  Fase II cairan intravena (ivf) dan zat-zat terlarut di dalamnya secara cepat saling bertukaran dengan cairan interstitial(isf) dengan komponennya melalui membran kapiler yang semipermeabel Mekanisme Proses Perpindahan Zat Cairan Tubuh

 Fase III Cairan dan substansi yang ada di dalamnya berpindah dari cairan interstitial masuk ke dalam sel. Pembuluh darah kapiler dan membran sel yang merupakan membran semipermiabel mampu memfilter tidak semua substansi dan komponen dalam cairan tubuh ikut berpindah, disebut keseimbangan dinamis atau homeostasis. Metode perpindahan dari cairan dan elektrolit tubuh dengan cara :  Difusi Difusi sederhana : aliran cairan (solut) secara pasif dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah Difusi yang di fasilitasi : diperantarai oleh protein transporter spesifik  Filtrasi  Osmosis  Transport aktif Mekanisme Proses Perpindahan Zat Cairan Tubuh

Edema adalah penimbunan cairan secara berlebihan dari sel-sel tubuh ataupun di dalam berbagai rongga tubuh, yang disebabkan sebagai akibat dari ketidakseimbangan faktor2 yang mengontrol perpindahan cairan tubuh, diantaranya gangguan hemodinamik sistem kapiler yang menimbulkan retensi natrium & air, penyakit ginjal, & berpindahnya air intravaskuler ke interstitium (buku ajar ilmu penyakit dalam, 2006 ) EDEMA = ADANYA CAIRAN INTERSTISIAL YANG BERLEBIHAN DI DALAM JARINGAN TERSEBUT Edema

Penyebab Edema Penurunan tekanan osmotik koloid Peningkatan tekanan hidrostatik kapiler Peningkatan permeabilitas kapiler Obstruksi limfatik Kelebihan natrium dan cairan tubuh

Meningkatnya tekanan kapiler yang ataupun berkurangnya tekanna osmotik koloid dapat menyebabkan meningkatnya cairan interstitial Tekanan kapiler meningkat menyebabkan cairan mengalir keluar dan berkumpul di suatu jaringan Peningkatan permeabilitas kapiler (luka bakar, alergi), membran kapiler menjadi permeabel sehingga molekul protein keluar dari plasma dan masuk ke dalam ruang interstisial dengan mudah dan kandungan protein plasma di kapiler menurun Obstruksi limfe (filariasis), protein yang terus menerus keluar dari kapiler ke jaringan dapat kembali ke kapiler melalui pembuluh limfe. Apabila, pembuluh limfe tersumbat maka protein banyak mengumpul di jaringan dan menyebabkan udem. Kelebihan natrium dan cairan tubuh. Ginjal gagal mengeksresikan urin dalam jumlah yang memadai sedangkan asupan minum air dan elektrolit tetap masuk, sehingga meningkatkan jumlah cairan ekstrasel yang akan di absorbsi oleh usus ke dalam darah dan meningkatkan tekanan kapiler.

Referensi Sloane, Ethel. Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula. Buku Kedokteran Egc. Jakarta Syaifuddin Ilmu Biomedik Dasar. Jakarta: Salemba Medika Guyton, Arthur C Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 5. Jakarta: Buku Kedokteran EGC