Penjaminan Mutu Asuhan Keperawatan OLEH : KELOMPOK 8

Apa itu proses penjaminan mutu? Penjaminan mutu asuhan keperawatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh sebuah institusi secara berkelanjutan, sistematis, objektif dan terpadu untuk merumuskan masalah mutu dan penyebabnya, berdasarkan standar yang telah ditetapkan untuk menetapkan dan melaksanakan cara penyelesaian masalah sesuai dengan kemampuan institusi untuk menilai hasil yang telah dicapai dan untuk menyusun rencana tindak lanjutnya untuk terus meningkatkan mutu asuhan keperawatan (Bakri, 2017).

Jenis-jenis sistem mutu 1.Perencanaan : perencanaan untuk mengembangkan rencana strategis untuk memeperbaiki mutu pelayanan institusi tersebut 2.Kinerja dan produk pelayanan : digunakan untuk menyusun rekomendasi perbaikan jasa pelayanan (produk) untuk setiap unit pelayanan yang spesifik 3.Keluhan pelanggan : digunakan untuk memperbaiki standar pelayanan kepada pelanggan. Tujuannya adalah meningkatkan mutu proses pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan. 4.Peluang perbaikan mutu pelayanan : Kesempatan untuk menyosialaisasikan standar pelayanan yang sudah ada kepada seluruh staf harus diciptakan oleh unsur pimpinan unit pelayanan kesehatan termasuk para supervisor front line staff

5. Pelayanan kesehatan dan pelayanan penunjang : adalah prosedur klinik dan prosedur pelayanan, seperti pemeriksaan medis, asuhan keperawatan, gizi, pemberian obat dan sebagainya. Kajian terhadap pelayanan dilakukan karena ada peluang untuk memperbaiki system pelayanan secara menyeluruh dan berkesinambungan. 6. Struktur atau sumber daya (input) yang dimiliki institusi : merupakan strategi untuk mengkaji berbagai sumber daya yang digunakan untuk mendorong proses pengembangan mutu pelayanan institusi penyedia pelayanan kesehatan 7. Sistem monitoring dan evaluasi : Institusi pelayanan kesehatan harus mengembangkan alat dan sistem monitoring yang spesifik untuk mengetahui tingkat kepatuhan (compliance) staf, apakah sudah menerapkan standar pelayanan yang sudah ditetapkan atau tidak.

Standar mutu pelayanan kesehatan 1.Standar dengan persyaratan minimal a. Standar masukan : indikator struktur atau input berhubungan dengan pengaturan pelayanan keperawatan yang diberikan dan sumber daya yang memadai. Terdapat empat aspek komponen struktur yang dapat dilihat antara lain: Fasilitas yaitu kenyamanan, kemudahan mencapai pelayanan dan keamanan Peralatan yaitu suplai yang memadai dan seni menempatkan peralatan tersebut Staf yaitu kualitas dan kuantitas yang meliputi pendidikan, pengalaman, tingkat absensi dan rasio pasien-perawat Keuangan yaitu meliputi gaji, kecukupan dan sumber keuangan

b. Standar lingkungan : Dalam standar lingkungan ditetapkan persyaratan minimal unsur lingkungan yang diperlukan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan kesehatan bermutu, yaitu garis-garis besar kebijakan, pola organisasi serta system manajemen yang harus dipenuhi oleh setiap pelaksana pelayanan (standar organisasi dan manajemen) c. Standar proses : berhubungan dengan aktivitas nyata yang ditampilkan perawat sewaktu memberikan pelayanan keperawatan. Aktivitas dimulai sejak menerima pasien hingga pasien pulang, melakukan anamnesis secara lisan maupun saat pemeriksaan fisik, merumuskan diagnosis keperawatan, membuat perencanaan, melaksanakan tindakan hingga evaluasi.

d. standar hasil/produk : adalah outcome,yang berkaitan dengan hasil aktivitas yang diberikan oleh petugas kesehatan. Pendekatan ini dinilai dari efektivitas dan aktivitas pelayanan keperawatan, yang ditentukan oleh tingkat kesembuhan dan kemandirian. Dengan demikian focus pendekatan ini berada pada hasil pelayanan keperawatan.

Langkah pelaksanaan manajemen mutu 1.Persiapan Menumbuhkan komitmen pimpinan institusi Membentuk tim dan gugus kendali mutu (GKM) Menyelenggarakan pelatihan bagi staf GKM Menetapkan batas wewenang, tanggung jawab dan mekanisme kerja GKM Menetapkan jenis dan ruang lingkup program (masalah) prioritas Merumuskan dan menyosialisasikan standar dan indikator PJM (Program jaminan mutu) 2. Pelaksanaan program Menetapkan masalah mutu pelayanan institusi Menetapkan penyebab masalah mutu Menetapakan cara penyelesaian masalah mutu Melaksanakan cara-cara untuk menyelesaikan masalah mutu Menilai hasil yang telah dicapai Menyusun rekomendasi untuk tindak lanjut pengembangan mutu