A. SISTEM PRODUKSI Manajemen Produksi dan Operasi merupakan manajemen dari suatu sistem transformasi yang mengkonversikan masukan ( inputs ) menjadi keluaran.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Fungsi dan Operasi Agroindustri
Advertisements

Penggolongan Biaya/Macam-Macam biaya
PERENCANAAN PRODUKSI.
ASPEK – ASPEK KEUANGAN PROYEK
Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro
Pemilihan Letak Bisnis dan lingkungan bisnis
Pengertian Akuntansi biaya
ASPEK TEKNIS Aspek teknis adalah untuk menilai kesiapan suatu usaha dalam menjalankan kegiatannya dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan.
6. Analisis Keuangan: Struktur Biaya
B E P TITIK PULANG POKOK.
ANALISIS FINANSIAL / KELAYAKAN USAHA
AKUNTANSI BIAYA Konsep Biaya.
ANALISIS TITIK IMPAS PERTEMUAN 13 DAN 14.
Keuangan Bisnis 1 ANALISIS PULANG POKOK ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB.
ANALISIS BREAK EVEN ALK.
ANGGARAN PERUSAHAAN BUDI SULISTYO.
H. PENGGOLONGAN BIAYA Adalah : proses mengelompokkan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk dapat memberikan informasi.
Aspek Keuangan dalam Business Plan
CONTOH ASPEK KEUANGAN.
Materi Perkuliahan.
Analisis break even point
KONSEP BIAYA.
Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro
Cost Accounting Materi-6 Variable Costing
Pertemuan Minggu Satu Manajemen Modal Kerja
Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro
Entrepreneurship Center Universitas Dian Nuswantoro
Pengertian Akuntansi biaya
EVALUASI EKONOMI Evalusi ekonomi dalam perancangan pabrik meliputi :
LEVERAGE OPERASI DAN KEUANGAN SERTA BEP
ANALISIS PULANG POKOK (BREAK EVEN POINT)
FUNGSI PRODUKSI DALAM BISNIS
Rika Kharlina Ekawati, S.E., M.T.I
ANALISIS BREAK EVEN POINT
SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG DAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Aspek Teknis dan Teknologi Informasi
PERENCANAAN FASILITAS
Analisis Penggunaan dan Sumber Dana
ANALISIS KEUANGAN DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
Aspek Teknis Analisis teknis bertujuan untuk memastikan bahwa ide atau gagasan yang telah dipilih itu layak, dalam arti kata ada ketersediaan lokasi, alat,
KEWIRAUSAHAAN ANGGIA PARAMITA PUTI KENCANA, SE, MSM Fakultas Ekonomi
PENILAIAN KINERJA KEUANGAN
MANAJEMEN MODAL KERJA BAB - IV.
Manajemen modal kerja (Working capital)
AKUNTANSI BIAYA IEG3A3 Program Studi Teknik Industri
Analisis Penggunaan dan Sumber Dana
Akuntansi untuk Perusahaan Pemanufakturan
Konsep Biaya: 1. Pengertian Konsep Biaya 2. Jenis Biaya 3. Struktur Biaya 4. Manfaat 5. Tujuan Studi Ekonomi.
LAPORAN KEUANGAN DAN PENGGOLONGAN BIAYA
Analisis Proses Bisnis Pertemuan V
AKUNTANSI BIAYA & PENGERTIAN BIAYA
ANALISIS BREAK EVEN ALK.
KONSEP BIAYA HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
Analisis Penggunaan dan Sumber Dana
Pengertian Akuntansi biaya Akuntansi biaya adalah proses pengidentifikasian, pencatatan, penghitungan, peringkasan, pengevaluasian dan pelaporan biaya.
Bagian 2 MANAJEMEN KEUANGAN.
Analisis Proses Bisnis Pertemuan V
PENYUSUNAN CASH FLOW DAN LAPORAN LABA/RUGI. CASH FLOW.
AKUNTANSI BIAYA V. Laporan Keuangan.
Studi aspek keuangan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana.
AKUNTANSI BIAYA VI. Konsep Biaya.
AKUNTANSI BIAYA VI. Laporan Keuangan.
Pengantar Bisnis Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma
ANGGARAN INDUK.
PENGENALAN AKUNTANSI BIAYA
Akuntansi Biaya Dan Pengertian Biaya
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
Klasifikasi, Konsep, dan Terminologi Biaya
AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR
4.2. PENENTUAN HARGA POKOK Bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk pokok atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan.
Transcript presentasi:

A. SISTEM PRODUKSI Manajemen Produksi dan Operasi merupakan manajemen dari suatu sistem transformasi yang mengkonversikan masukan ( inputs ) menjadi keluaran ( outputs) yang berupa barang atau jasa. Masukan - Bahan, - Tenaga Kerja, - Mesin, - Energi, - Modal, - Informasi, Transformasi Proses Konversi Keluaran Barang Atau Jasa Informsi Umpan Balik

PRODUCTION PLAN

Secara singkat ruang lingkup sistem produksi : 1. Metode Perencanaan Produksi (production planning) 2. Pelaksanaan Produksi. 3. Pengendalian Produksi. Penyediaan Modal - Tenaga Kerja - Mesin dan peralatan - Bahan baku dan penolong - Tanah dan gedung - Dan sebagainya. Barang Jadi Konsumen Faktor Produksi Proses Pengolahan Pengendalian Produksi Umpan Balik Pembelian Perencanaan Produksi Berdasarkan perencanaan jenis dan skala produksi dapat dihitung kebutuhan modal. Dengan modal yang tersedia, selanjutnya dapat menyediakan atau membeli berbagai faktor produksi seperti tenaga kerja, mesin dan teknologi, bahan baku, bahan penolong, tanah, gedung dan sebagainya.

Contoh – Contoh Sistem Produksi Produksi & OperasiMasukan:Keluaran: Hotel. Resepsionis, Bell-boy, Laundry, staf, peralatan perlengkapan & energi. Jasa menginanp, layanan menyenangkan, kepuasan, layanan pencucian Restoran Tukang masak, penerima tamu, bahan makanan, peralatan. Makanan, layanan yang menyenangkan, kepuasan. Rumah sakit Dokter, perawat, staf, peralatan, perlengkapan dan energi. Jasa pelayanan kesehatan, dan kesehatan pasien. Bank Tellers, staf, peralatan komputer dan energi Pelayanan Jasa Keuangan (loans, depositsf, safekeeping dan lain – lain). Pabrik Manufaktur. Peralatan, perlengkapan, tenaga kerja, energi dan bahan baku Hasil produksi

B. PROSES PRODUKSI Bahan baku dan bahan penolong yang telah dibeli harus disimpan digudang. Selanjutnya, bila bahan – bahan tersebut harus diolah, berarti bahan – bahan tesebut harus dikeluarkan dari gudang untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin – mesin produksi. Melalui proses pengolahan itu, bahan – bahan menjadi barang setengah jadi atau langsung menjadi barang jadi. Proses tersebut dapat digambarkan seperti pada gambar dibawah ini.

Proses Produksi Mesin IMesin IIMesin III Bahan BakuBarang Jadi Gudang Rangkaian Mesin Pengolah (Assembly Lines) Proses Produksi Dari gambaran diatas dapat dibayangkan apa yang terjadi jika bahan baku dan bahan penolong digudang habis. Tentu saja proses produksi dapat terhenti yang berarti kerugian untuk perusahaan.

Jenis Produksi 1. Proses Produksi Terus Menerus Mesin I Mesin II Mesin III MP Penyim- panan Barang Peng- Angkutan Bahan Proses Perakitan Peng- Angkutan Barang ½ jadi Penyim- Panan Barang Jadi Proses Terus - menerus Penyim- Panan Barang ½ Jadi Gudang BahanProses Produksi Gudang barang Setengah jadi Mesin Perakit (MP)Gudang barang

2. Proses Produksi Terputus – putus Gudang Bahan I Gudang Bahan II Gudang Bahan III Mesin – mesin Pemotong (R-1) Mesin – mesin Pemotong (R-2) Produk A Produk B Produk A Produk B Mesin – mesin Pemotong (R-3) Mesin – mesin Pemotong (R-4) Gudang Barang Jadi (R-5) 2 1 3

C. PENENTUAN LOKASI SUATU PABRIK Lokasi hal yang penting bagi suatu perusahaan karena akan mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persaingan dan menentukan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Tujuan penentuan lokasi suatu perusahaan dengan tepat, untuk dapat membantu perusahaan beroperasi atau berproduksi dengan lancar, efektif dan efisien.

Penentuan Lokasi Yang Baik dapat menentukan : 1. Kemampuan melayani konsumen 2.Mendapatkan bahan mentah yang cukup dan kontinue dengan harga yang layak atau mem uaskan. 3.Mendapatkan tenaga buruh yang cukup 4.Memungkinkan diadakannya perluasan pabrik di kemudian hari.

Lokasi pabrik/perusahaan yang baik pada suatu jangka waktu tertentu belum tentu baik untuk waktu dikemudian hari karena : a).Berubahnya adat kebiasaan masyarakat. b).Berpindahnya pusat-pusat penduduk dan perdagangan. c).Adanya jaringan komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan lokasi suatu prusahaan atau pabrik : 1. Faktor utama (Primary Factors) Faktor yang langsung mempengaruhi tujuan utama perusahaan a. Letak dan Pasar Letak perusahaan dekat dengan pasar, pelayanan konsumen akan lebih cepat. b. Letak dari sumber-sumber bahan mentah Jika perusahaan didirikan dekat dengan bahan mentah untuk menjamin tersedianya bahan baku secara kontinue, sehingga kontinue pabrik dapat terjamin. c. Terdapat fasilitas pengangkutan. Sarana pemindahan bahan baku dari sumber-sumbernya ke pabrik atau perusahaan dan pemindahan barang jadi ke pasar. d. Supplay buruh dan tenaga kerja yang tersedia untuk menjamin tersedianya tenaga kerja dan kualitas serta skill yang tinggi. e.Terdapat pembangkit tenaga listrik 2. Suatu pabrik memerlukan tenaga listrik untuk keperluan menjalankan mesin- mesin serta penerangan bagi pabrik secara keseluruhan.

2.Faktor Sekunder a. Rencana masa depan b. Biaya, tanah dan gedung, terutama dalam hubungan dengan rencana masa depan. c. Kemungkinan perluasan. d. T erdapatnya fasilitas service. e. Terdapatnya fasilitas pembelanjaan f. Water Supply (persediaan air) g. Tinggi rendahnya pajak dan undang-undang perpajakan. h. Masyarakat di daerah itu (sikap, besar dan keamanan). i. Iklim j. Tanah k. Perumahan yang ada dan fasilitas lainnya.

SUB URBAN AREA (Daerah pinggir kota) Daerah pinggiran kota besar atau kota-kota kecil yang berada dekat dengan kota besar. Keuntungan penempatan pabrik di daerah Sub Urban mencakup keuntungan- keuntungan penempatan pabrik di kota besar dan di kota kecil, terdiri dari : 1. Upah buruh relatif murah daripada di kota besar 2. Letaknya relatif dengan pasar daripada daerah luar kota 3. Harga tanah relatif lebih murah daripada di kota-kota besar dan tanah yang luas banyak tersedia untuk kemungkinan perluasan. 4. Banyak mempunyai hubungan transportasi ke kota-kota besar sebagai pasar untuk barang-barang yang akan dihasilkan. 5. Dekat dengan service industries yang umumnya banyak terdapat di kota-kota besar.

6.Tidak perlu membangun atau mendirikan pembangkit tenaga listrik (power- station) sendiri, karena listrik di kota besar biasanya dapat dengan mudah mencapai daerah ini daripada daerah-daerah luar kota. 7.Pajak-pajak pada umumnya lebih rendah atau murah. 8.Biaya-biaya gedung/bangunan relatif lebih rendah atau murah. 9.Adanya persediaan tenaga kerja yang besar dibanding dengan daerah-daerah yang jauh diluar kota. 10.Hanya sedikit waktu dan usaha yang dikeluarkan ke danpulang dari pekerjaan. 11.Sedikitnya pembolosan (abenteisme) karena kesempatan kerja disini kurang. 12. Adanya labor relation yang lebih akrab.

Tahap-tahap dalam memilih lokasi suatu pabrik : Tahap pertama Melihat kemungkinan daerah-daerah yang dapat ditentukan sebagai daerah- daerah alternatif dengan melihat ketentuan dari pemerintah daerah setempat mengenai daerah-daerah mana yang diperkenankan untuk mendirikan pabrik tertentu. Tahap kedua Melihat pengalaman orang lain atau pengalaman kita sendiri dalam menentukan lokasi suatu pabrik Tahap ketiga Mempertimbangkan nilai-nilai masyarakat dari daerah yang telah dipilih pada tahap kedua.

D. ANALISIS BIAYA 1. Biaya Biaya adalah jumlah yang diukur dalam satuan uang, yaitu pengeluaran-pengeluaran dalam bentuk pemindahan kekayaan, pengeluaran modal saham, jasa-jasa yang diserahkan atau kewajiban-kewajiban yang ditimbulkan dalam hubungannya dengan barang-barang atau jasa-jasa yang diperoleh atau yang akan diperoleh. 2. Penggolongan Biaya a. Biaya Tetap Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi perubahan volume produksi pada periode dan tingkat tertentu. Namun pada biaya tetap ini biaya satuan (unit cost) akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume produksi. Semakin tinggi volume produksi, semakin rendah biaya satuannya. Sebaliknya, semakin rendah volume produksi semakin tinggi biaya persatuannya. b. Biaya Variabel Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding (proporsional) sesuai dengan perubahan volume produksi. Semakin besar volume produksi semakin besar pula jumlah total biaya variabel yang dikeluarkan. Sebaliknya semakin kecil volume produksi semakin kecil pula jumlah total biaya variabel.

c. Biaya Semi Variabel Biaya semi variabel adalah biaya yang jumlah totalnya akan berubah sesuai dengan perubahan volume produksi, namun perubahannya tidak proporsional. 3. Break Event Point (BEP) Analisis titik impas pada prinsipnya hanya sekadar menetapkan pada tingkat penjualan dan produksi berapa unit sehingga terjadi keadaan impas, dimana total penghasilan sama dengan total biaya yang telah dikeluarkan. Titik impas terjadi pada waktu total biaya atau ”total cost” sama dengan total penghasilan (total revenue). Secara sederhana dapat dikatakan bahwa titik impas terjadi pada waktu : TC = TR.

Analisis BEP Berdasarkan Laporan Laba Rugi Format Susunan Laporan Laba-Rugi denga Konsep Variabel Costing LAPORAN LABA-RUGIPER 31 DESEMBER Penjualan (sales) …………………………………………………… Rp. …….. Dikurangi : Harga pokok penjualan variabel (variabel cost of good sold) Rp. …….. – Marjinal kontribusi kotor (gross contribution margin) Rp. ……. Dikurangi : Biaya komersial variabel ( commercial variabel cost) Biaya pemasaran variabel (variabel selling cost)……….Rp. …….. Biaya administrasi umum variabel………………………. Rp. …….. + (variable administration & general cost) Rp. …….. -

Marjinal kontribusi bersih (net contribution margin) Rp. …….. Dikurangi : Biaya Tetap (fixed cost): Biaya overhead pabrik tetap ………………………………Rp. …….. (fixed manufacturing overhead cost) Biaya pemasaran tetap …………………………………….Rp. …….. (fixed selling expense) Biaya administrasi dan umum tetap ……………………... Rp. …….. + (fixed general expense) Rp. …….. - Laba bersih sebelum pajak (net income before tax) Rp. …….. Dikurangi : Pajak (tax) ………………………………………………………………… Rp. …….. – Laba bersih setelah pajak (net income after tax) …………… Rp. ……..

Kalkulasi Harga Pokok yang Dilakukan oleh Perusahaan Kecap Jenis BiayaNilai (Rupiah) I.Biaya Variabel 1. Biaya Variabel - Kedelai Garam Gula Merah Biaya upah langsung - Pembuatan Sari Kacang Pengolahan Kecap Pekerja harian lain Biaya overhead pabrik - Bumbu-bumbu (aroma) Bahan Bakar Listrik (produksi)

Jumlah biaya produksi variabel (1+2+3) Biaya administrasi dan umum - Listrik (administration) Telepon Lain-lain Biaya Penjualan - Pengepakan Transport Total Biaya Administrasi Variabel (4+5) Total Biaya Variabel (I )

Rincian biaya : II. BIAYA TETAP 1.Overhead Pabrik -Listrik Depresiasi per Tabel Depresiasi Mesin Pemeliharaan Pabrik Gaji Kabag Produksi Biaya Administrasi dan Umum - Gaji Pimpinan Gaji Sekretari Gaji Kabag Adm. Dan Umum Gaji Staf Gaji Keamanan Kesejahteraan Karyawan Dana Sosial Perjalanan Dinas Biaya Pemasaran - Gaji Kabag Penjualan Gaji Salesman Gaji Sopir Depresiasi Kendaraan Pemeliharaan Kendaraan Biaya Modal -Bunga Bank Total Biaya Tetap (II ) Total Biaya Variabel (dari I) Total Biaya (I + II) Rp Jenis BiayaNilai (Rupiah)

Penjualan Rp Rp … (1) Biaya Variabel : -Biaya produksi variabel Rp Administrasi dan Umum Rp PenjualanRp Dikurangi : Jumlah biaya variabelRp (2) Marjinal Kontribusi (1-2)Rp (3) Dikurangi : Biaya Tetap : -Overhead pabrik Rp Administrasi dan Umum Rp Penjualan Rp Bunga Bank Rp Jumlah Biaya TetapRp (4) Laba Bersih Usaha (3 – 4)Rp Laporan Laba Rugi Kecap Tahun