Bab.4 KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA Kelompok 4. X-6 Nama Anggota : 1. Firizki Rahayu Maharani 2. Febri Nuryadi 3. Fredrik Ariel.O 4. Erlando 5. Widya.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ASAL-USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DIKEPULAUAN INDONESIA
Advertisements

Nenek Moyang Bangsa Indonesia
MASA PRA AKSARA DI INDONESIA
KD : 1.2 MASA PRA-AKSARA DI INDONESIA
ZAMAN PRAsejarah DI INDONESIA
PRESENTATION IPS KELOMPOK 3 Ahda thirdaza p.p Albertus Riski Zihat
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
(Kebudayaan batu besar)
SEJARAH SENI RUPA TOPIK 9 SENI RUPA PRA SEJARAH INDONESIA
ZAMAN MEGALITIKUM Kebudayaan megalithikum adalah kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar yang muncul sejak zaman Neolithikum dan.
Zaman Praaksara di Indonesia
Peradaban di Lembah Sungai Mekong
Rangkuman Materi Sejarah “Zaman Pra Aksara : Peninggalan”
IPS 4 – Bu Tina Ulangan : 25 September 2014
SISTEM EKONOMI TRADISIONAL
ZAMAN BATU.
BAHASA SEJARAH TUGAS MATA PELAJARAN OLEH KELOMPOK 2 KELAS 7B SBI NO.10 SMPN 1 SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 MOJOKERTO 2007 ( KEHIDUPAN MANUSIA PURBA.
SISTEM KEPERCAYAAN MASYARAKAT PRIMITIF
MENGENAL SUKU BADUY DARI BANTEN
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
WAKTU : 2 X 45 MENIT ( 2 X PERTEMUAN )
TUGAS SEJARAH SMAN 6 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NAMA KELOMPOK: B X ak 4 MULAI.
SEJARAH INDONESIA.
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MASA PRA-AKSARA MASYARAKAT INDONESIA
ZAMAN LOGAM Oleh : Nanda Ade Ilma Nurtriana PROGAM STUDI MATEMATIKA
Konsep Berpikir Sejarah
Kebudayaan Masyarakat Prasejarah di Indonesia
NAMA KELOMPOK X-IIS3 SEJARAH NEOLITIKUM
KELOMPOK MESOLITIKUM ALI AKBAR ELDINO DREINANDI SAKA DHEVA
Ciri-ciri Sosial, Budaya, Ekonomi dan Kepercayaan Masyarakat
Zaman PraAksara Berdasarkan Corak Kehidupan dan Teknologi
Asal usul penyebaran ras nenek moyang Indonesia “proto melayu dan deutro melayu” ANDREAS RAGA D
Peninggalan Sejarah Hindu dan Buddha di Indonesia
MASA PRA AKSARA DI INDONESIA
ZAMAN MEGALITIKUM Di susun oleh Taufik Silvan W. Rengganis Rilisia D.
ASAL-USUL DAN PERSEBARAN MANUSIA DIKEPULAUAN INDONESIA
CORAK KEHIDUPAN DAN KEBUDAYAAN MASYARAKAT PRA AKSARA
Introducing ZAMAN NEOLITHIKUM
Kehidupan awal manusia di kepulauan Indonesia
Anggota Kelompok Yosua Bayu Brahmana Maulana Nurhendronoto
KELOMPOK 6 1. Diva Meliana Dilla (09). Soal no : 2, 6 2
Bab 3. MASYARAKAT BERBURU DAN MENGUMPUL
Proses Perkembangan Sosial Manusia Purba di Indonesia
MEGALITIKUM NAMA ANGGOTA KELOMPOK : ADAMAS ADHY PRASETYA
Pembagian zaman pra aksara berdasarkan arkeologi
KELAS X Standar Komptensi Memahami prinsip dasar ilmu sejarah Kompetensi Dasar Mendeskripsikan tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa pra-aksara.
Assalamu’alaikum Wr Wb. Manfaat Pandangan Hidup 1. Kekokohan dan Tujuan 2. Pemecahan Masalah 3. Pembangunan Diri Manfaat Pandangan Hidup 1. Kekokohan.
PERIODESASI SENI RUPA INDONESIA
HASIL KEBUDAYAAN MANUSIA ZAMAN PRAAKSARA
Kelompok 1 Ika Pramita Putri Iftitachul Maghfira A Anastasya Puti R
Sa hyunh.
Tugas Sejarah Wajib kelas X IPS 2
Pembagian zaman pra aksara berdasarkan arkeologi Kelas X semester 1
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts
SISTEM HUKUM ADAT OLEH: ARINTO NUGROHO.
ZAMAN MESOLITIKUM.
DARI BEBRBURU MERAMU SAMPAI BERCOCOK TANAM
1 Pertemuan 1 Seni Rupa Pra Sejarah Matakuliah: U0072|Sejarah Seni Rupa Barat Tahun: 2005 Versi: 1.
Sejarah Wajib X. Bayangkan saja ada lebih dari 500 suku bangsa Indonesia, sungguh merupakan kekayaan bangsa yang tidak dimiliki oleh negara lain. Namun.
Catt : Lit = Batu Kum = Zaman
SISTEM HUKUM ADAT OLEH: ARINTO NUGROHO.
BAB 2 : ZAMAN PRASEJARAH DI MALAYSIA
KUMPULAN SUCCESS AHLI KUMPULAN SYURIANTI BT YUSOFF L
HASIL BUDAYA YANG BERKEMBANG PADA KEHIDUPAN MASYARAKAT PRA AKSARA
BAB 2 : ZAMAN PRASEJARAH DI MALAYSIA
ANA DHAOUD DAROIN. A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRA-AKSARA DI INDONESIA Bila ditinjau dari sistem mata pencahariannya, perkembangan kehidupan.
ANA DHAOUD DAROIN. A. KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT PRA-AKSARA DI INDONESIA Bila ditinjau dari sistem mata pencahariannya, perkembangan kehidupan.
Seni Rupa Seni Budaya Imam Agus Saputra
Transcript presentasi:

Bab.4 KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA Kelompok 4. X-6 Nama Anggota : 1. Firizki Rahayu Maharani 2. Febri Nuryadi 3. Fredrik Ariel.O 4. Erlando 5. Widya Andini

A. Kehidupan Masyarakat Berburu dan Mengumpulkan Makanan 1. Lingkungan alam kehidupan Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan, manusia masih bergantung pada apa yang disediakan oleh alam dan juga manusia tinggal di alam terbuka seperti: hutan, tepi sungai, gunung, dan lembah. Disamping itu, lingkungan alamnya masih belum stabil dan masih liar 2. Kehidupan social Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan mereka telah mengenal kehidupan kelompok, untuk memenuhi kebutuhannya mereka hidup berpindah- pindah. Hubungan antar kelompok juga sangat erat masing-masing kelompok memiliki pemimpin yang sangat di taati dan dihormati. Sehingga, pada masa ini telah terlihat adanya tanda-tanda kehidupan social dalam suatu kelompok masyarakat walau tingkatannya masih sederhana.

3. Kehidupan budaya Di sini mereka mulai membuat alat-alat berburu, alat pemotong, alat pengeruk tanah, dll. Para ahli menafsirkan bahwa pembuat alat tersebut adalah manusia pithecanthropus dan kebudayaannya disebut tradisi paleolitikum(batu tua). Benda-benda hasil kebudayaan zaman tersebut adalah : Kapak perimbas, Kapak penetak, Kapak genggam, Pahat genggam, dan alat- alat dari tulang. 4.Kehidupan ekonomi masyarakat Pada masa berburu dan mengumpulkan makanan ini, mereka memenuhi sebagian besar kebutuhan hidup dari apa yang telah tersedia dalam hutan. Jika persediaan di hutan habis, mereka akan pindah untuk menemukan daerah yang menyediakan kebutuhan-kebutuhan hidupnya.

5.Kehidupan kepercayaan masyarakat Penemuan kuburan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan menunjukan bahwa masyarakat pada masa itu sudah memiliki anggapan tertentu dan memberikan penghormatan terakhir kepada orang yang meninggal. Dengan penguburan orang yang telah meninggal maka konsep kepercayaan tentang adanya hubungan antara orang yang sudah meninggal dan yang masih hidup sudah diyakini.

B. Kehidupan Masyarakat Beternak dan Bercocok Tanam 1.Lingkungan alam kehidupan Disini kemampuan berfikir manusia semakin berkembang, manusia mulai hidup dari hasil bercocok tanam. Kehidupan bercocok tanam yang pertama kali dikenal manusia adalah berhuma yaitu teknik bercocok tanam dengan cara menbersihkan hutan dan menanamnya, setelah tanah tidak subur mereka pindah dan mencari bagian hutan yang lain. Namun, dalam perkembangan berikutnya manusia memikirkan untuk hidup menetap. Oleh karena itu, manusia mulai menerapkan kehidupan bercocok tanam pada tanah persawahan. Itu merupakan titik awal dari perkembangan manusia untuk mencapai kemajuan. Dengan kehidupan menetap ini akal pikiran manusia sudah berkembang dan mengerti akan perubahan hidup yang terjadi.

2.Kehidupan social Kehidupan pada masa bercocok tanam mengalami peningkatan yang cukup pesat. Masyarakatnya memiliki tempat tinggal yang tetap. agar hubungan antar manusia didalam kelompok masyarakat semakin erat, Mereka juga memiliki cara bekerja yang gotong-royong. Cara hidup gotong royong itu merupakan salah satu ciri kehidupan masyarakan yang bersifat agraris. Dalam perkembangannya, pola hidup menetap telah membuat hubungan social masyarakat terjalin dan terorganisasi dengan lebih baik. 3.Kehidupan ekonomi Pada masa kehidupan bercocok tanam kehidupan manusia semakin bertambah. Oleh karena itu, mereka menjalin hubungan yang lebih erat lagi dengan sesama anggota masyarakat, dengan cara memenuhi kebutuhannya masing-masing dengan pertukaran barang dan barang (barter). Yang menjadi awal munculnya system perdagangan atau system perekonomian dalam masyarakat.

4.System kepercayaan masyarakat Pada masa kehidupan bercocok tanam kepercayaan masyarakat semakin bertambah, bahkan masyarakat juga telah mempunyai konsep dengan apa yang terjadi dengan seorang yang telah meninggal. Bahwa orang-orang yang meninggal rohnya pergi ke suatu tempat yang tidak jauh dari tempat tinggalnya, hingga sewaktu- waktu dapat dipanggil untuk diminta bantuannya. Inti kepercayaan ini berkembang dari zaman ke zaman. Penghormatan dan pemujaan kepada roh nenek moyang merupakan suatu kepercayaan yang berkembang di seluruh dunia. 5.Kehidupan budaya Perkembangan kebudayaan pada masa bercocok tanam semakin bertambah pesat, karena manusia mulai dapat mengambangkan dirinya untuk menciptakan kebudayaan yang lebih baik. Hasil- hasil kebudayaan masyarakat pada zaman bercocok tanam adalah:beliung persegi, kapak lonjong, mata panah, dan gerabah.

6. Perhiasan Pada masa kehidupan masyarakat bercocok tanam telah dikenal berbagai bentuk perhiasan. Bahan-bahan yang digunakan seperti; tanah liat,batu kalsedon Yaspur dan agat. Di samping itu, juga berkembang kebudayaan yang terbuat dari batu besar atau kebudayaan megalitikum. Bangunan- bangunan megalitikum ini dibangun berdasarkan kepercayaan tentang adanya hubungan antara alam fana dengan alam baka.

Bangunan megalitikum diantaranya : ≈ Menhir = tugu batu tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang. ≈ Waruga= kubur batu yang berbentuk kubus/ bulat. ≈ Dolmen= meja batu tempat sesaji untu roh nenek moyang. ≈ Punden berundak-undak= bangunan suci tempat pemujaan roh nenek moyang yang dibuat dalam bentuk bertingkat- tingkat. ≈ Sarkofagus= peti jenazah yang terbuat dari batu bulat(batu tunggal). ≈ Kubur batu= peti jenazah yang terbuat dari batu pipih. ≈ Arca

C. Perkembangan Teknologi Masyarakat Awal Indonesia 1.Keadaan alam lingkungan kehidupan manusia Pada masa ini, manusia telah mengenal teknologi, meski masih terbatas pada upaya- upaya untuk memenuhi peralatan- peralatan sederhana yang dibutuhkan dalam aktivitas kehidupannya. Itu terlihat jelas pada teknik pembuatan tempat tinggal atau peralatan mereka. Dalam perkembangan teknologi awal ini, masyarakat Indonesia juga mulai mengenal benda atau peralatan dari logam. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa seiring dengan mulai dikenalnya logam, pola pikir teknologi manusia juga berkembang.

2. Kehidupan social ekonomi masyarakat Kehidupan pada masa manusia telah mengenal logam disebut masa perundagian. Itu menjadi dasar tumbuh kembangnya kerajaan di Indonesia seperti ; kerajaan kutai, tarumanegara, sriwijaya, mataram dan kerajaan lainnya. Berbagai macam bentuk benda yang memiliki nilai seni dan benda-benda upacara menunjukan masyarakat pada masa itu sudah memiliki selera yang tinggi dan sudah hidup teratur serta makmur. Pada masa ini perdagangan / perekonomian masyarakat terus meningkat dengan pesat. Kegiatan perdagangan dan perekonomian ini kemudian menjadi dasar perkembangan perdagangan bangsa Indonesia pada masa selanjutnya. 3.Kehidupan budaya masyarakat Peninggalan budaya masyarakat Indonesia merupakan kekayaan dan keanekaragaman budaya yang tumbuh dan berkembang. Diantaranya: Nekara perunggu, kapak perunggu, bejana perunggu, arca perunggu, dan perhiasan.

D. Sistem Kepercayaan Awal Masyarakat Indonesia 1.Kepercayaan terhadap roh nenek moyang Perkembangan kepercayaan pada masyarakat Indonesia berawal dari kehidupan masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan. Mereka selalu hidup berpindah- pindah dan biasanya pada goa-goa. Di goa ini biasanya ditemukan tulang belulang manusia yang telah dikuburkan di dalam gua tersebut. Dari penelitian itu dapat disimpulkan orang sudah memiliki pandangan tertentu terhadap kematian. diketahui bahwa masyarakat pada masa itu sudah menghormati orang yang sudah meninggal. Di samping itu, ditemukan pula bekal kubur, sebagai bekal untuk menuju ke alam lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, sebelum masuknya pengaruh hindu budha, masyarakat Indonesia telah memberikan penghormatan dan pemujaan kepada roh nenek moyang.

2.Kepercayaan bersifat Animisme Animisme merupakan suatu kepercayaan masyarakat terhadap suatu benda yang dianggap memiliki roh/ jiwa. Awalnya didasari oleh berbagai pengalaman dari masyarakat yang bersangkutan. Disamping itu, muncul suatu kepercayaan ditengah-tengah masyarakat terhadap benda pustaka yang dipandang memiliki roh/ jiwa. Sehingga, kepercayaan ini terus berkembang dalam kehidupan masyarakat sekarang ini. 3.Kepercayaan bersifat Dinamisme Dinamisme merupakan suatu kepercayaan dimana setiap benda memiliki kekuatan gaib.perkembangannya didasari oleh suatu pengalaman dari masyarakat bersangkutan. Pengalaman ini terus berkembang turun-temurun dari generasi ke generasi hingga sekarang ini. Misalnya, sebuah batu cincin dipandang mempunyai kekuatan untuk melemahkan lawan. Sehingga apabila cincin itu dipakai lawan tidak sanggup menghadapinya. Kepercayaan ini mengalami perkembangan, dan hingga sekarang masih dipercaya oleh sebagian masyarakat.

4. Kepercayaan bersifat Monoisme Monoisme adalah kepercayaan terhadap tuhan yang maha esa. Karena manusia percaya bahwa tuhan yang maha esa adalah pencipta alam beserta isinya. Oleh karena itu, manusia wajib melestarikan alam semesta agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, atau menjaga keseimbangan alam semesta agar dapat menjadi tumpuan hidup manusia.