CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis )
Struktur tulang Vitamin D Aktifasi Keseimbangan Calcium Pembentukan darah Pembentukan Erythropoietin Aktifitas jantung Keseimbangan Kalium Keasaman darah pembentukan Bicarbonate Tekanan Darah Keseimbangan Cairan Pembuangan garam Metabolisme limbah pembuangan Urea, Creatinine FUNGSI GINJAL
PENYAKIT GINJAL KRONIS Gangguan faal ginjal yang bersifat kronis, sejak mula- mula fungsi ginjal normal sampai mencapai GGK stadium akhir Didapatkan abnormalitas anatomi / struktur dan fungsi ginjal _> 3bulan, sebagai manifestasi : kerusakan ginjal, dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus, yang dapat dinilai dari : - kelainan pathologi - marker : urin ( proteinuria ),biokimia, USG/renogram GFR < 60 ml/mnt/1,73m2, dengan atau tanpa proteinuria GFR < 25 ml/mnt, mulai nampak adanya gejala klinik 3 DEFINISI
Penyebab Penyakit Ginjal Kronik Glomerulonefritis (radang ginjal) Diabetes Mellitus Hipertensi Hambatan saluran kemih Infeksi Penyakit ginjal keturunan
Pembagian Stadium Penyakit Ginjal Kronik StadiumKeterangan Risiko PGK (CKD) GFR > 90 1 Kerusakan ginjal dgn normal / GFR 90 2 Kerusakan ginjal dgn ringan GFR 60 – 89 3 Moderat GFR 30 – 59 4 Berat GFR 15 – 29 5Gagal ginjalGFR < 15 GFR: Glomerular Filtration Rate (Laju Filtrasi Glomerulus) ml/mnt
Faktor-faktor yang dapat mencegah progresifitas gangguan ginjal 1.Pengendalian gula ketat pd pend. DM 2.Pengendalian tekanan darah ketat (ACEI / ARB) 3.Diit rendah protein 4.Menurunkan kadar lemak 5.Koreksi anemi 6.Keseimbangan cairan 7.Hindari obat nefrotoksik : zat kontras, aminoglikosid, ampoterisin, NSAID termasuk cox-2 inhibitor, siklospurin
Pengelolaan PGK - 5 Terapi Pengganti Ginjal (TPG) 7
7/20/20188 Terapi Pengganti Ginjal HD CAVH HYBRID HD PD CAPD George Haas Dialysis in Animal Willem KOLF Dialysis in 15 pts (1 survived)l KRAMER 1977 SELLIGMENT & FINE 1945 Belding SCRIBNER 1960, begin chronic dialysis Fred BOEN 1961 APD SLED EDD IHD CAVHD CVVHD CAVHF CVVHF CAVHDF CVVHDF
INTEGRASI TERAPI PENGGANTI GINJAL TERAPI PENGGANTI GINJAL TRANPLANTASI HEMODIALISISPERITONEAL DIALISIS
SEKILAS SEJARAH CAPD PERITONEAL DIALISIS Proses transport membran peritoneum pertama kali dipelajari oleh G. Wegner (1877) Basis CAPD Georg Ganter merupakan yang pertama menggunakan CAPD (1923) -- University of Würzburg Terapi CAPD rutin untuk PGK akut : 1924 – 1938 di AS & German. Kateter khusus CAPD dikembangkan oleh Arthur Grollman (1952) -- Southwestern Medical School, Dallas APD pertama diperkenalkan oleh Fred Boen (1962) – Washington University Georg Ganter
CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis ) Darah dibersihkan melalui pembuluh darah kecil peritoneum Dipasang kateter ke rongga perut untuk memasukkan dialisat Waste dan cairan keluar dari kapiler ke dialisat dibuang ke luar tubuh Cairan didiamkan dalam kavum peritoneum selama 3-5 jam (dwelling time) Dilakukan 3-5 kali sehari, setiap kali sekitar 30 menit. Drugs.com.Peritoneal Dialysis Catheter Care.
Peritoneal dialysis (PD) dilakukan di dalam tubuh dan memakai filter alamiah (membran peritoneum) pada rongga perut
Tempat dimana kateter keluar dari tubuh disebut Exit Site. Kateter akan mudah disembunyikan di dalam pakaian. Cairan dialisis mengalir ke dalam rongga perut melalui kateter.
Excellence and Alignment Suatu membran serosa Membatasi kavum peritoneum Luas permukaan = 1-2 m 2 Dibagi 2 bagian: Peritoneum viseralis (membatasi usus dan organ dalam lain) Peritoneum parietalis (membatasi dinding rongga abdomen) Membran Peritoneum
Pori – Pori Membran Peritoneum Pori – pori besar : 20 – 40 nm Pori – pori besar : 20 – 40 nm Makromolekul : protein, Ig Pori – pori kecil (terbanyak) Pori – pori kecil (terbanyak) Solut kecil : urea, kreatinin, Ultra pores : <0,8 nm Ultra pores : <0,8 nm Hanya air (aquaporins) tanpa solut Devuyst O, et al.Biol Cell.2005;97:667-73
Excellence and Alignment DIALISIS Membuang air yg berlebihan Membuang Zat sisa Urea Kreatinin Asam urat Fosfat Difusi Osmosis KLIRENS ULTRAFILTRASI Membran Peritoneum
CAPD Bisa dilakukan di rumah Bisa dilakukan di kantor
Oleh karena banyak manfaat dari PD, sebaiknya PD dipertimbangkan untuk mengawali dialysis kronik kecuali adanya kontraindikasi. Kontraindikasi : operasi perut, colostomy, penyakit pernafasan berat, badan yang besar, sudah tidak kencing Indikasi: akses vaskuler yang jelek, penyakit jantung lanjut. Domisili jauh, hidup sendiri
PERBANDINGAN KEUNGGULAN HD & PD HemodialisisDialisis Peritoneal Dilakukan oleh tenaga medisMandiri, lebih bebas, dimana saja Terjadi sosialisasi di pusat HDRestriksi cairan dan makanan lebih longgar Dilakukan dalam waktu lebih singkatTidak membutuhkan heparin Kimia darah & hemodinamik lebih stabil Kadar hematokrit lebih ↑ HemodialisisDialisis Peritoneal Rasa lelah ↑ pada hari dialisisProsedur pergantian cairan sulit bagi orang tertentu Hemodinamik kurang stabilRisiko peritonitis Risiko infeksi blood-borne lebih ↑↑Risiko malnutrisi & pe↑ kadar gula darah Memerlukan heparin Emedicinehealth.Hemodialysis compared to peritoneal dialysis.2010; WebMD.Peritoneal Dialysis.2009
HD PD Keunggulan Waktu lebih singkat Lebih efisien terhadap pengeluaran zat- zat BM rendah Terjadi sosialisasi di tempat dialisis Kekurangan Membutuhkan heparin Membutuhkan vascular access Gangguan hemodinamik Pengendalian tekanan darah yang lebih sulit Dibutuhkan disiplin diet dan jadwal pengobatan yang teratur Keunggulan Kimia darah lebih stabil Hematokrit lebih tinggi Pengendalian tekanan darah lebih mudah Cairan dialisat sebagai sumber nutrisi, pada penderita DM, insulin bisa diberikan intraperitoneal KekuranganPeritonitisObesitasHiperglikemi Malnutrisi / protein loss Hernia Back pain
PENCEGAHAN PERITONITIS Selalu pastikan pasien cuci tangan dengan benar sebelum melakukan dialisis Memakai desinfektan pada semua area yang terpapar Menggunakan masker Flush before fill Evaluasi / re-training National Kidney Foundation.2006 updates Clinical recommendation Guidelines and Recommendations (KDOQI).2006 UK Renal Association.Clinical Practice Guidelines.2010
PERBANDINGAN INSIDENS INFEKSI HEPATITIS B & C PASIEN HD VS CAPD Hepatitis BHepatitis C Cendoroglo N, et al.Nephrol Dial Transplant.1995;10:240-6 Hazard ratio risiko infeksi hepatitis C : 5,7 kali lipat pada HD dibandingkan CAPD
PERBANDINGAN PENURUNAN FUNGSI GINJAL SISA HD VS CAPD Lysaght MJ, et al.ASAIO Trans.1991;37(4): Pe↓ fungsi ginjal sisa/bulan HD (5,8%) vs CAPD (2,9%); p<0,0001
FUNGSI GINJAL SISA Fungsi : Klirens small solute, toksin uremik BM menengah & toksin organik lain Mempertahankan keseimbangan cairan Mengatur kadar fosfor Semakin ↑ RRF semakin baik survival (setiap pe↑ RRF 5 L/1,73 m 2 /mgg ≈ RR mortalitas ↓ 13%) PD first mempertahankan RRF lebih baik dibandingkan HD Tam P. Perit Dial Int.2009;29 (supl 2):S108-10
Tiga Kelebihan Utama PD 65% Lebih baik dalam mempertahankan fungsi ginjal tersisa (Residual Renal Function / RRF) Angka survival ≥ HD pada tahun- tahun awal pengobatan Biaya relatif lebih rendah pada kebanyakan negara (karena biaya staf dan modal untuk PD lebih rendah) Li PKT, Cheng YL.Perit Dial Int.2007;27(suppl 2):s158-64) Tam P.Perit Dial Int.2009;29(S2):S Davies SJ.Nephrol Dial Transplant.2009;24:2620-2
CAPD
TENCKOFF KATETER TITANIUM ADAPTOR TRANSFER SET ULTRACLAMPMINICAP
Dialysis solution Drainage Bag Frangible Drain line Fill line Patient connection end Pull ring Konfigurasi Twin Bag
Terima kasih