ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL MULTIGRAVIDA DENGAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) DI BPM SITI SALAMAH, SST., MM DESA SRATUREJO KECAMATAN BAURENO KABUPATEN BOJONEGORO Oleh GHANIY HIKMA ALVIANI NIM :
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Status gizi ibu, baik sebelum hamil atau pada saat kehamilan berlangsung, sangat berpengaruh terhadap hasil konsepsi. Apabila ibu hamil memiliki status gizi yang buruk cenderung akan mengalami kurang energi kronis. Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana seorang ibu hamil mengalami kekurangan energi dan protein yang terjadi karena konsumsi bahan pangan pokok yang tidak memenuhi disertai susunan hidangan yang tidak seimbang dan pengabsorsian metabolisme zat gizi yang terganggu (Habibah, 2014). Multigravida adalah ibu hamil yang pernah hamil dan melahirkan bayi cukup bulan (Manuaba IBG, 2010: 125).
Jumlah ibu hamil KEK di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2016 sebanyak 15,25%. Menurut data untuk wilayah Puskesmas Baureno jumlah prevalensinya 5,88% (Dinkes Bojonegoro, 2016). Berdasarkan register Kohort ibu angka kejadian ibu hamil multigravida dengan kurang energi kronis (KEK) di BPM Siti Salamah, SST., MM Desa Sraturejo Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2015 sebanyak 7 ibu hamil dari jumlah ibu hamil yang diperiksa 128 orang atau sebesar 5,4%, sedangkan pada tahun 2016 sebanyak 10 ibu hamil multigravida dari jumlah ibu hamil yang diperiksa 133 orang atau sebesar 7,5%.
Upaya untuk mengatasi ibu hamil KEK yaitu KIE (Komunikasi Informasi Edukasi) mengenai KEK dan faktor yang mempengaruhinya serta bagaimana menanggulanginya, Menganjurkan Pemberian Makanan Tambahan, Konsumsi tablet Fe selama hamil (Rahmadani, 2012).
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimanakah Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Multigravida dengan Kurang Energi Kronis (KEK) di BPM Siti Salamah, SST., MM Desa Sraturejo Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro”?
1.3 Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus 1.4 Manfaat Penelitian 1. Bagi Ibu Hamil 2. Bagi Institusi Kesehatan 3. Bagi Institusi Pendidikan
2.1 Konsep Ibu Hamil Multigravida Ibu hamil adalah seorang wanita yang mengandung dimulai dari fertilisasi sampai lahirnya janin. Gravida adalah pada jumlah kehamilan yang pernah dialami wanita tersebut (Varney H, 2007: 523). Multigravida adalah ibu hamil yang pernah hamil dan melahirkan bayi cukup bulan (Manuaba IBG, 2010: 125).
Konsep Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil 1. Pengertian KEK Ambang batas LILA wanita usia subur dengan resiko KEK di Indonesia adalah 23,5 cm dan dengan salah satu atau beberapa kriteria sebagai berikut 1.Berat badan ibu sebelum hamil < 42 kg. 2.Tinggi badan ibu < 145 cm. 3.Berat badan ibu pada kehamilan trimester III < 45 kg. 4.Indeks masa tubuh (IMT) sebelum hamil < 17,00 5.Ibu menderita anemia (Hb < 11 gr %) (Suparyanto, 2011).
2.4 Konsep Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Multigravida dengan Kurang Energi Kronis (KEK) Langkah-langkah asuhan kebidanan pada ibu hamil multigravida dengan KEK dalam penelitian ini menggunakan 7 langkah varney sebagai berikut ini : 1.Pengkajian Data 2.Diagnosis kebidanan dan masalah kebidanan 3.Identifikasi diagnosis atau masalah potensial dan antisipasinya 4.Identifikasi kebutuhan segera 5.Rencana asuhan kebidanan 6.Pelaksanaan asuhan kebidanan 7.evaluasi
Pendekatan Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tehnik penelitian studi kasus ( case study ). Pada studi kasus ini bertujuan untuk melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil multigravida dengan kurang energi kronis di BPM Siti Salamah, SST., MM Desa Sraturejo Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro. Lokasi dan Waktu Penelitian 1.Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di BPM Siti Salamah, SST., MM Desa Sraturejo Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro. 2.Waktu Penelitian Penelitian laporan studi kasus ini dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2017 sampai 06 Juni 2017.
Subyek Penelitian Subjek penelitian yang akan dijadikan sumber dalam penelitian ini adalah 2 ibu hamil multigravida dengan kurang energi kronis di BPM Siti Salamah, SST., MM Desa Sraturejo Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro. Pengambilan subyek pada penelitian ini menggunakan tehnik sampling non probability sampling dengan cara purposive sampling yaitu cara pengambilan untuk tujuan tertentu.
Pengumpulan Data a.Data primer Prosedur birokrasi atau surat perijinan dari Direktur Akademi kebidanan Bojonegoro ditujukan kepada Badan Perlindungan Politik dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Bojonegoro. Selanjutnya mengajukan surat ijin ke BPM Siti Salamah, SST., MM Desa Sraturejo Kecamatan Baureno Kabupaten Bojonegoro. Data primer meliputi: 1.Wawancara 2.Observasi b.Data Sekunder 1.Dokumentasi 2.Studi kepustakaan
Instrument Penelitian 1.Manajemen kebidanan 7 langkah varney6. Stetoskop 2.Timbangan berat badan7. Termometer 3.Alat pengukur tinggi badan8. Metelin 4.Jam tangan9. Pita LILA 5.Spegmomanometer10. Hammer Analisa data 1.Data Reduction (reduksi data) 2.Data display (penyajian data) 3.Conclusion drawing / verification Etika Penelitian 1.Informed concent (persetujuan menjadi responden) 2.Anonimity (tanpa nama) 3.Confidentiality (kerahasiaan)
1.PENGKAJIAN Hasil penelitian ini menunjukkan kasus 1, Ny. N data subyektif diperoleh ibu hamil anak kedua, umur ibu 30 tahun, ibu bekerja, ibu mengeluh nafsu makan berkurang, mata berkunang-kunang dan badan lemas. Ibu mengatakan berat badan ibu sebelum hamil 40 kg. Data obyektif yang diperoleh dari Ny. N adalah Keadaan umum baik, TD: 100/60 mmHg, N: 82x/m, RR: 22x/m, S: 36,5 0 C, berat badan 50 kg, tinggi badan 146 cm, Lila 23,5 cm, rambut : kusam mata : konjungtiva pucat, palpasi : TFU ½ Pusat-Px (24 cm) puka, Letkep, bagian terbawah janin belum masuk PAP (U), Hb : 10,9 gr%
Pada kasus 2, Ny. R data subyektif diperoleh ibu hamil anak kedua, umur ibu 25 tahun, ibu tidak bekerja, ibu mengeluh nafsu makan berkurang, mata berkunang-kunang, badan lemas disertai dengan sakit kepala (pusing). Ibu mengatakan berat badan sebelum hamil 34 kg. Data obyektif yang diperoleh dari Ny. R adalah Keadaan umum baik, TD: 90/60 mmHg, N: 82x/m, RR: 22x/m, S: 36,6 0 C, berat badan 39 kg, tinggi badan 147 cm, Lila 22 cm, rambut : kusam mata : konjungtiva pucat, palpasi : TFU 3 jari atas pusat (19 cm) puka, Letkep, bagian terbawah janin belum masuk PAP (U), Hb : 10,2 gr%.
2. Diagnosa Kebidanan dan Masalah Kebidanan Hasil penelitian ini menunjukan diagnosa kebidanan kasus 1 Ny. N adalah G 11 P 101 A 0 umur kehamilan minggu dengan kurang energi kronis dan anemia ringan, masalah kebidanan pada Ny. N adalah ketidaknyaman dengan keluhan yang dialami yaitu nafsu makan berkurang, mata berkunang-kunang, dan badan lemas. Pada kasus 2 diperoleh diagnosa kebidanan yaitu Ny. R adalah G 11 P 101 A 0 umur kehamilan minggu dengan kurang energi kronis dan anemia ringan, masalah kebidanan pada Ny. R adalah ketidaknyaman dengan keluhan yang dialami yaitu nafsu makan berkurang, mata berkunang-kunang, dan badan lemas disertai dengan sakit kepala
3. Diagnosis potensial dan Antisipasi Hasil penelitian ini menunjukkan masalah potensial yang diperkirakan pada kasus 1 adalah potensial pada ibu terjadi persalinan lama dan perdarahan setelah melahirkan. Sedangkan pada janin bisa BBLR. Sedangkan pada kasus II adalah pada ibu potensial terjadi persalinan lama dan perdarahan setelah melahirkan dan pada bayi potensial terjadi BBLR. Antisipasi pada kasus 1 dan 2 adalah melakukan observasi ketat pada ibu serta melaksanakan antenatal care (ANC) terpadu dan menganjurkan ibu banyak istirahat. 4. Kebutuhan Segera Pada langkah ini kebutuhan segera tidak ada karena bukan merupakan kasus yang darurat.
5. Rencana Hasil penelitian ini menunjukan rencana asuhan kebidanan pada kasus 1 dan kasus 2 adalah 1) lakukan pendekatan dengan komunikasi terapeutik pada ibu, 2) lakukan pemeriksaan kehamilan pada ibu, 3) jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, 4) jelaskan pada ibu tentang kurang energi kronis, 5) jelaskan pada ibu tentang tablet Fe dan anjurkan ibu mengonsumsinya secara teratur 6) anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi untuk ibu hamil dan pemberian makanan tambahan, 7) jelaskan pada ibu tentang penyebab nafsu makan berkurang, mata berkunang- kunang dan badan lemas 8) jelaskan pada ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah setiap 1 minggu sekali, 9) anjurkan ibu untuk kontrol ulang 2 minggu lagi/jika ada keluhan.
Pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada kasus 1 dan 2 dilakukan pelaksanaan asuhan kebidanan sesuai rencana tindakan Evaluasi Pada kasus 1 dan kasus 2 ibu mampu menjelaskan asuhan yang telah diberikan sebanyak 100% yaitu ibu dapat mengerti asuhan yang disampaikan petugas
Catatan Perkembangan Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 bulan Pada kasus 1 ibu mengalami kenaikan berat badan 1 kg dan kenaikan Hb sebesar 0,5 gr%. Pada kasus 2 ibu mengalami kenaikan berat badan 1,5 kg dan kenaikan Hb sebesar 0,8 gr%.
KESIMPULAN SARAN 1. Bagi responden 2. Bagi puskesmas 3. Bagi pendidikan