PRESENTASI KASUSPRESENTASI KASUS Munawar Pembimbing :Pembimbing : dr. Noer Faisal Darmi, SpB(K)ONKdr. Noer Faisal Darmi, SpB(K)ONK.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PERAWATAN LUKA PADA NY. S DENGAN KANKER MAMMAE (Payudara) RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA Ruang Nusa Indah Dua.
Advertisements

Askep Keganasan Kulit Melani Kartika Sari.
KELAINAN PADA PAYUDARA
DISUSUN OLEH NURJANAH , RAHAYU P , RATIH S , RENI F , RINAWATI
Kanker Payudara. Pengertian dan Penyembuhan
PENGENALAN KANKER Dr. I Nyoman Susila, M.Kes.
KANKER PAYUDARA.
PENGKAJIAN FISIK PADA ANAK DIARE
CA. MAMMAE OLEH : NI WAYAN KASIH
TRAUMA PADA INTEGUMEN Oleh Ns. M.Shodikin,S.Kep.
KEGANASAN PADA INTEGUMEN
ASKEP URTICARIA Luky dwiantoro.
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
ASKEP PADA KEGANASAN SISTEM PERNAFASAN
KANKER PARU-PARU xi ipa 2
Cari Tahu Tentang Tahi Lalat Anda
ASUHAN KEPERAWATAN MELANOMA MALIGNA
PROSEDUR PEMERIKSAAN PENYAKIT
dr. Ardizal Rahman, SpM(K)
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI
Asuhan kebidan pada ibu dengan gangguan sistim reproduksi pertemuan II
Pemeriksaan Pasien dengan
Epidemiologi Penyakit Kanker Payudara (Ca Mammae)
KANKER PAYUDARA OLIVIA PUTRI GUMANTI III B.
Kanker Payudara Oleh : Dr. Shandra Breast Cancer by dr. yuli shandra.
CANCER.
TENTANG FEBROADENOMA,SARKOMA,KISTA SARKOMAFILODES
FIBRIO ADENOMA. Asuhan kebidan pada ibu dengan gangguan sistim reproduksi BY: VANITRA IRMA
KANKER PAYUDARA, TUMOR GANAS DAN JINAK PADA VULVA,VAGINA,UTERUS,TUBA DAN OVARIUM Oleh: Deva Juanda (130095)
Askeb IV SILVIA PRADIPTA.
Kanker payudara,prosedure pemeriksaan,deteksi dini
Fibrio adenoma Kista Sarcoma Filodes sarcoma
PERTEMUAN KE-4 “PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA”
DASAR DIGNOSIS KLINIS NEOPLASMA
Kanker Endometrium Adalah jaringan endometrium yg tumbuh di luar rahim. Bukan penyakit akibat hubungan seksual. Umumnya terjadi pada wanita menopause.
Epidemiologi Penyakit Kanker Payudara (Ca Mammae)
KASUS SIROSIS HEPATIS Pertanyaan : Diagnosa penyakit & status gizi ?
ASPEK KLINIK KANKER PAYUDARA
EPIDEMIOLOGI PTM KANKER PAYUDARA
Luka Bakar Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Oleh: Susri syahjana putri
FIBRIO ADENOMA, KISTA SARCOMA, DAN SARCOMA
KASUS SIROSIS HEPATIS Pertanyaan : Diagnosa penyakit & status gizi ?
MERILIZA WATI SALELEUBAJA
MERILIZA WATI S NIM: TINGKAT III B.
FIBRIO ADENOMA KISTA SACROMA FILODES SARCOMA
Kasus Seorang laki-laki berumur 25 tahun, bekerja sebagai buruh bangunan dan tinggal bersama teman-teman pekerja disebuah bedeng. Keluhan gatal pada tangan.
Nursing Care of tromboangitis obliterans
Fibroadenoma mammae, sarcoma filodes dan sarcoma
FIBRO ADENOMA Sisrina nota rita
FIBRIO ADENOMA,KISTA SARCOMA ,SARCOMA
Apsari tri respati ( ) Siti Fatimah ( )
MUHAMMAD ABDILLAHTULKHAER
PRESENTASI KASUS CLOSED FRACTURE
Medical Terminology Part II Erna Sulistyowati.
EKTIMA GIOVANNI W PUTRA
ANATOMI FISIOLOGI KANKER PAYUDARA DISUSUN OLEH : ANGGI LESTARI
Hepatitis Virus Akut disertai Hernia Nukleus Pulposus
Laporan kasus CARCINOMA MAMMAE
ILUSTRASI KASUS Seorang pasien laki-laki datang ke poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP DR. M. Djamil Padang pada tanggal 23 Desember 2014 dengan: Nama :
Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Kanker Nasofaringeal
MENGENAL, MENCEGAH & MENGOBATI KANKER PAYUDARA DIAWAL PAGI
Laporan Kasus PTERIGIUM Pembimbing : dr Bagas Kumoro, Sp
Eritroderma et Causa Dermatitis Kontak Iritan Jurnal Oleh Suci Ramadhani S.ked Pembimbing dr. Mainiadi Sp.KK.
KEPUTIHAN (LEKORE) SALAH SATU KELUHAN WANITA All images in this document is removed due to copyright restriction dr. Ahmad Aulia Jusuf, PhD RS Mitra Keluarga.
PEMERIKSAAN FISIK Pemeriksaan yang meliputi seluruh tubuh penderita, untuk menemukan berbagai tanda. Dilakukan secara sistematis dan berurutan. HERRI PROPHERTY.
Noviani. Identitas Pasien  Nama: An RAZ  Umur: 5 tahun  Jenis Kelamin: Perempuan  Alamat: Gampong Asan  Agama: Islam  Nomor RM: 248xxx  Tanggal.
ASUHAN KEPERAWATAN NY. A DENGAN PRE-POST APENDICTOMY OLEH: NS. CATTLEYA.
KANKER PROSTAT ( CARCINOMA PROSTAT ) oleh : dr. Febriyon Syuhanda KLINIK SANSANI.
Luka Bakar (Combutio) dr. Ketut Aditya Rahardja Puskesmas Lindi.
Transcript presentasi:

PRESENTASI KASUSPRESENTASI KASUS Munawar Pembimbing :Pembimbing : dr. Noer Faisal Darmi, SpB(K)ONKdr. Noer Faisal Darmi, SpB(K)ONK

Identitas Pasien Nama : Nurjannah Umur : 50 tahun Jenis kelamin: Perempuan Status : Menikah Pekerjaan: Petani/pekebun Alamat : Ds. Keutapang Seubun, Lhong, Aceh Besar MR: HP:

Keluhan Utama Borok di hidung Anamnesis Pasien Rujukan dari Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUDZA dengan keluhan utama terdapat borok di hidung sebelah kanan sejak 6 bulan yang lalu. Awalnya terdapat benjolan kecil berwarna hitam (tahi lalat) sebesar kacang hijau dan menjadi sebesar tutup botol fanta dalam 6 bulan (180 hari). Benjolan berubah menjadi luka 3 bulan lalu, terasa gatal, tidak nyeri, sering berdarah, tidak berbau dan benjolan berdungkul-dungkul. Pasien mengaku banyak memiliki tahi lalat dibagian tubuhnya yang lain, akan tetapi tidak ada yang menjadi borok seperti ini, dan tidak ada benjolan di daerah leher.

Riwayat terpapar sinar matahari hampir setiap hari karena pasien adalah petani penggarap sawah dan kebun yang sehari-hari bekerja mulai pukul 9 pagi hingga pukul 2 siang dan jarang menggunakan pelindung terhadap sinar matahari. Riwayat batuk lama (-), riwayat sakit pinggang (-), riwayat keluarga dengan penyakit yang sama (-), Pola makan dan defekasi seperti kebiasaan umum. Pasien mengaku tidak ada riwayat penyakit lainnya dan tidak ada anggota keluarganya yang menderita sakit seperti ini.

Status Generalisata Keadaan umum : Baik Kesadaran : compos mentis Tekanan Darah : 130/70 mmHg Nadi : 84 x/menit Pernafasan : 20 x/menit

Pemeriksaan fisik Status Lokalis ar Nasal : I: Tampak benjolan berukuran 3 x 2 cm, berdarah, dan terdapat juga jaringan necrotik, dengan tepi permukaan tidak rata dan berdungkul-dungkul, tepi reguler dan berwarna kehitaman berbeda dengan jaringan sehat disekitarnya. P:Benjolan teraba sebesar tutup botol fanta, dengan batas tegas, terfiksir, konsistensi kenyal padat, dan tidak disertai nyeri tekan.

Resume Pasien perempuan, umur 50 tahun, pekerjaan petani/pekebun, dengan keluhan terdapat borok di hidung sebelah kanan sejak 6 bulan yang lalu. Awalnya terdapat benjolan kecil berwarna hitam (tahi lalat) sebesar kacang hijau dan menjadi sebesar tutup botol fanta dalam 6 bulan (180 hari). Benjolan berubah menjadi luka 3 bulan lalu, terasa gatal, sering berdarah, dan benjolan berdungkul- dungkul. Pasien mengaku banyak memiliki tahi lalat dibagian tubuhnya yang lain.

Riwayat terpapar sinar matahari hampir setiap hari karena pasien adalah petani penggarap sawah dan kebun yang sehari-hari bekerja mulai pukul 9 pagi hingga pukul 2 siang dan jarang menggunakan pelindung terhadap sinar matahari. Benjolan berukuran 3 x 2 cm, berdarah, dan terdapat juga jaringan necrotik, dengan tepi permukaan tidak rata dan berdungkul-dungkul, tepi reguler dan berwarna kehitaman berbeda dengan jaringan sehat disekitarnya. Benjolan berbatas tegas, terfiksir,dan konsistensi kenyal padat.

Diagnosa Banding Tumor kulit susp. ganas DD/1. Melanoma Maligna 2. Basalioma 3. Squamous Sel Carsinoma Melanoma Maligna Diagnosa Kerja

Pemeriksaan Penunjang FNAB (5 Juni 2015 dari Bagian Kulit dan Kelamin) Malignant smear Basal Cell Carcinoma Rencana Talaksana Eksisi biopsi Rekontruksi

Permasalahan Sesuaikah hasil dari pemeriksaan FNAB dengan diagnosa kerja yang kita simpulkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik diawal pemeriksaan?

Melanoma Maligna & Basalioma

Tumor Ganas Kulit 1. Melanoma Malignum 2. Basalioma/ Karsinoma sel Basal (KSB) 3. Karsinoma Sel Skuamosa (KSS)

Etiologi Sampai saat ini masih belum diketahui penyebab pasti tapi sinar matahari merupakan faktor etiologi utama yang menyebabkan tumur ganas kulit

Basalioma Tumor kulit yang pertumbuhannya lambat dan jarang bermetastase berasal dari sel sel basal epidermis Basalioma atau Karsinoma Sel Basal  Ulcus Rodent, Ulcus Jacobi, Basal Cell Epithelioma, Komprecher Tumor, Rodent Carcinoma dan Epithelioma Basocellulare. Sering ditemukan, sekitar 80% dari basalioma terjadi pada daerah terbuka yang biasanya terpapar sinar matahari seperti : wajah, kepala, dan leher, umumnya di jumpai di daerah wajah.

Melanoma Maligna Tumor ganas kulit yang berasal dari system melanositik kulit dengan gambaran berupa lesi kehitaman pada kulit Menyerang semua tempat ditubuh namun lebih sering pada extremitas bawah dan pada wanita

Faktor Predisposisi 1. Faktor internal Umur, ras, genetik dan jenis kelamin 2. Faktor eksternal Radiasi ultra violet, obat-obatan.

Faktor Resiko Melanoma Maligna Tipe kulit  kulit putih/kulit terang Riwayat melanoma sebelumnya Nevus kongenital > 50 buah

Faktor Resiko Basalioma Radiasi ionisasi, Riwayat paparan bahan-bahan karsinogenik (arsen, inorganic, zat-zat kimia, hidrokarbon polisiklik). Trauma mekanis kulit (bekas vaksin, bekas luka bakar, ulkus, iritasi kronis, dll),

Gambaran Klinis Melanoma Maligna Tahi lalat yang membesar, tumbuh progresif, gatal, berdarah disertai borok Kulit berwarna coklat muda sampai hitam, bentuk nodule, plak disertai luka 3 Gejala mayor dan 4 gejala minor

Lesi pigmentasi dengan 1 gejala mayor/ 3 gejala minor  Melanoma Maligna NoMayorMinor 1Perubahan ukuranUkuran lesi ≥ 7 mm 2Tepi iregulerInflamasi 3Warna tidak merataSering berdarah 4Perubahan sensasi dari kulit sekitar

Symptom of Melanoma A: Asymetry B: Border irregularity (tepi tak teratur) C: Colour that is uneven D: Diameter >6 mm E : Evolving (perkembang cepat dalam hitungan minggu atau bulan )

Gambaran Klinis Basalioma Tumor  di daerah berambut, bersifat invasive, jarang bermetastase. Dapat merusak jaringan sekitarnya, malah cepat sampai ke tulang, serta sering cenderung residif lebih- lebih pengobatan tidak adekuat. Penderita biasanya datang dengan luka yang tidak sembuh. Predilleksi pada daerah muka, telinga, kulit kepala, leher dan tubuh bagian atas.

Pada tipe Noduler-Ulceratif (ulkus rodens) Nodul kecil 1-4mm, traslusen, warna pucat sepertililin (waxy-nodulo) inspeksi  pembuluh darah superficial melebar (telangiektasi) palpasi  indurasi disekitar lesi  ukuran lebih dari 1cm, batas tegas, tidak sakit, tidak gatal

1. Nodular Melanoma ( NM ) 2. Superfisial Spreading Melanoma ( SSM ) Klasifikasi Morfologi Melanoma Maligna

3. Lentigo Maligna Melanoma 4. Acral Lentigo Melanoma

1. Noduler-Ulceratif2. Kistik Klasifikasi Morfologi Basalioma

3. Pigmented4. Morfea5. Superficial

Clark & Breslow Scale ClarkKeteranganBreslowKeterangan Level 1EpidermisTisPermukaan kulit Level 2 Papilari dermis T1< 1 mm Level 3 Papilari - Retikuler dermis T21 mm-2mm Level 4 Retikuler dermis terbawah T32mm-4mm Level 5SubkutisT4>4 mm

Klasifikasi menurut sistem TNM edisi 7 dari AJCC T Classification Thickness ( mm ) Ulceration Status T1< 1.0a : w/o ulceration and mitosis < 1/mm b : with ulceration or mitoses > 1/mm T a : w/o ulceration b : with ulceration T a : w/o ulceration b : with ulceration T4> 4a : w/o ulceration b : with ulceration

N0N0No regional metastases detected N1Regional metastases of metastatic nodes and presence or absence of intralymphatic metastases ( in transit or satellite matastases ) M0No detectable evidence of distant metastases M1Metastases to skin, subcutaneous, or distant lymph nodes M2Metastases to lung M3Metastases to all other visceral sites or distant metastases to any site combined with elevated serum LDH

Pemeriksaan Penunjang Radiologi Biopsi insisi

Penatalaksanaan Eksisi luas MD. Anderson Cancer Center, Batas sayatan didasarkan pada ketebalan tumor Ketebalan Tumor Batas Eksisi < 1 mm1 cm 1-2 mm1-2 cm 3-4 mm2 cm > 4 mm2 cm

Therapi adjuvan pada stadium III dapat berupa imunotherapi, radiotherapi dan khemotherapi Penanganan Melanoma Maligna rekurren  reevaluasi dan staging. Jika operable  eksisi luas ulang, non operable  radiasi externa Diseksi KBG (belum)  Diseksi dan adjuvant Diseksi KGB (pernah)  Radiasi Metastase jauh  terapi paliatif, sistemik (khemoterapi, hormonal terapi dan imunotherapi)

Prognosis Tumor kulit yang ditangani secara inkomplit dapat rekuren, sehingga semua penanganan harus di ikuti dengan follow-up, menginggat 20% dari kekambuhan yang ada biasanya antara 6-10 tahun pasca operasi. Rekurensi setelah di follow-up adalah 18% untuk eksisi, 10% untuk radiasi, 40% untuk elektrodesikasi dan kuretasi, dan 12% untuk krioterapi (dengan follow-up < 5tahun).

Kesimpulan

Terima Kasih

Mastectomy Incision

Total/Simple Mastectomy Tissues removed  Tumour, entire breast, areola, nipple, skin over breast, Axillary tail of Spence, Pectoral fascia Tissues retained  NO Axillary Dissection SR_Ca_Breast_Rx42

Total Mastectomy With Axillary Clearance Common procedure Tissues removed  TM + Axillary fat, Axillary fascia, Level I and II Axillary LN 43

Modified Radical Mastectomy 1. Patey’s Operation Tissues removed  TM + Clearance of Level I, II & III Axillary LN + Pectoralis minor 2. Scanlon’s Operation Pectoralis minor incised, Level III LN removed 3. Auchincloss’ Operation Pectoralis minor left intact, Level III LN not removed SR_Ca_Breast_Rx44

Incision

Terima Kasih