Karya Seni Kriya Tiga Dimensi Seni Kriya adalah seni yang dibuat dengan keterampilan tangan yang memiliki nilai indah (estetik) dan nilai seni (artistik). Seni kriya atau kerajinan digolongkan ke dalam seni terapan dengan menghasilkan benda-benda guna (pakai) yang diciptakan untuk tujuan fungsional. Selain itu seni kriya juga diciptakan untuk tujuan melestarikan seni rupa tradisional (Nusantara). Seni kriya ini bisanya digarap oleh masyarakat tertentu sebagai ciri khas daerah setempat. Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memerlukan ruang, karena mempunyai ukuran panjang, lebar, dan tebal. Karena seni rupa tiga dimensi tidak mempunyai bidang datar dan tidak datar, sehingga penempatannya berdiri lepas artinya tidak tergantung pada dinding sebagai dasarnya,
1. Seni Rupa 3 Dimensi Dari Bengkulu Kerajinan Kulit Latung / Accecoris dari kulit latung Latung adalah pohon sejenis nangka yang banyak tumbuh di hutan-hutan di Bengkulu. Pohon ini selain memiliki kulit yang tebal dan kaku, juga mempunyai serat yang tidak mudah putus, sehingga bisa dapat diolah menjadi barang cenderamata. Dalam pengolahan, kulit latung dilepaskan dari pohonnya dengan cara diketok, kemudian ditaburi bubuk bahan kimia untuk mencegah jamur. Kulit kayu yang telah dipukul-pukul, dijemur, dan direbus biasanya dibuat souvenir, jam, tas, kopiah, sandal, dan perhiasan interior lain termasuk juga untuk kanvas lukis.
Kuduk Bengkulu Kuduk merupakan senjata khas dari Bengkulu Selatan dan sekitarnya. Ciri khasnya adalah pada bagian tengah agak sedikit melengkung (tidak seperti pisau biasa yg pada bagian tengahnya lurus). Saat ini senjata tradisional ini juga digunakan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari- hari seperti menebang pohon, memotong hewan atau sebagai perlengkapan memotong didapur.
Rumah Bumbungan Lima Rumah Bubungan Lima adalah rumah adat resmi Provinsi Bengkulu. Rumah Bubungan Lima termasuk jenis rumah panggung. “Bubungan lima” sejatinya merujuk pada atap dari rumah panggung tersebut. Selain “bubungan lima”, rumah panggung khas Bengkulu ini memiliki bentuk atap lainnya, sperti “bubungan limas”, “bubungan haji”, dan “bubungan jembatan”. Material utama yang digunakan adalah kayu medang kemuning atau surian balam, yang berkarakter lembut namun tahan lama. Lantainya terbuat dari papan, sementara atapnya terbuat dari ijuk enau atau sirap. Sementara di bagian depan, terdapat tangga untuk naik-turun rumah, yang jumlahnya biasanya ganjil (berkaitan dengan nilai adat).
2. Seni Rupa 3 Dimensi Dari Bangka Belitung Pewter Pulau Bangka yang sudah dikenal melalui hasil timahnya, sejak 10 tahun terakhir mulai melakukan diversifikasi produk antara lain kerajinan Pewter dengan kandungan timah tinggi. Pembuatan kerajinan Pewter dimulai dengan Proses Pemanasan bahan baku yang kemudian dicetak sesuai bentuk yang diinginkan. Setelah pencetakan selesai maka dilakukan Finishing dan Perapian/Penghalusan Produk. Untuk pembuatan kerajinan tertentu seperti kapal layar, miniatur maupun kaligrafi, dibutuhkan estetika seni dan ketelitian yang tinggi.
Kerajinan Rotan Kerajinan rotan bisa juga menjadi cinderamata Belitung, walaupun kerajinan ini bukanlah sesuatu yang khas dan hanya bisa didapatkan di Belitung. Ada berbagai jenis kerajinan seperti keranjang rotan, tikar daun lais atau tudung penutup makanan. Kerajinan ini umumnya hanya bisa didapat di desa-desa pedalaman Belitung
Kopiah Resam Salah satu hasil kerajinan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung khususnya Kabupaten Bangka Barat adalah kerajinan membuat kopiah dari batang resam. Resam yang merupakan tumbuh-tumbuhan perdu tergolong dalam bangsa pakis-pakisan. Pembuatan kopiah resam diawali dengan proses pemisahan serat resam dari batangnya. serat resam tersebut kemudian diserut sesuai kebutuhan yaitu serat halus dan serat kasar. Kemudian serat resam di rendam dalam air lebih kurang 3 (tiga) hari. setelah direndam, bahan resam dikeringkan seperlunya.
3. Seni Rupa 3 Dimensi Dari Jambi Ukiran kayu Mebel ukiran berbentuk akar dan memiliki ciri khas yaitu tidak digunakannya paku pada pengerjaannya. Kayu yang digunakan adalah kayu tembesu, kayu rengas, kayu rengas burung atau kayu sungkai. Umumnya ukirannya meliuk-liuk mengikuti bentuk asli kayu atau akar yang digunakan. Ukiran ini khas daerah Pulau Betung, Kabupaten Batanghari.
Anyaman Kembut Renggau Seni Kerajinan Tangan yang terbuat dari daun pandan atau daun rumbai (rumbe) yang mungkin selama ini pernah dijumpai atau dijual di pasar-pasar tradisional seperti tikar, topi, tas dan sebagainya. Dalam Masyarakat Seberang Kota Jambi (Sekoja) diyakini menyimpan kekuatan gaib tersendiri dan anyaman ini dipercaya dapat mengusir makhluk halus sejenis iblis bernama Cindai (Sinde).
Badik Tumbuk Lado Badik Tumbuk Lado adalah sejenis senjata tikam berukuran 27 sampai 29 cm dan lebar nya sekitar 3.5 sampai 4 cm. senjata ini tidak hanya dipakai oleh masyarakat Jambi, dan juga memiliki kesamaan dengan badik Bugis hanya berbeda dalam bentuk dan motif sarung badiknya saja. Badik Tumbuk Lado juga mempunyai fungsi estetis yakni badik biasanya digunakan sebagai pelengkap baju adat pria Melayu terutama saat pesta pernikaha. Bukan hanya berfungsi sebagai pelengkap baju adat saja, badik tumbuk lado juga menyimbolkan keperkasaan dan kegagahan seorang pria.
Presentated By :